Bab 16

Satu bulan berlalu sejak para murid baru mulai berlatih secara mandiri dan mempelajari teknik masing-masing. Kini, momen yang dinantikan akhirnya tiba. Para tetua Sekte Api Emas memutuskan untuk memberikan misi pertama kepada seluruh murid baru, sebuah ujian nyata untuk mengukur kemampuan mereka di luar lingkungan sekte.

Di sebuah aula besar yang dipenuhi para murid baru, seorang tetua berdiri di atas podium, menatap serius ke arah mereka. Di tangannya terdapat sebuah gulungan besar berisi daftar nama dan misi. Suaranya yang lantang menggema di seluruh ruangan.

"Hari ini, kalian semua akan mendapatkan misi dari sekte. Ini bukan hanya sekadar ujian, melainkan sebuah langkah awal untuk membuktikan bahwa kalian layak berada di sini! Kalian akan dikelompokkan menjadi tim beranggotakan tiga orang, dan masing-masing kelompok akan menerima misi yang telah ditentukan."

Para murid saling berbisik, antusias sekaligus tegang. Misi ini adalah kesempatan untuk membuktikan diri, tetapi juga berisiko. Tidak sedikit yang mulai merasa gugup.

Long Tian berdiri dengan tenang di tengah kerumunan, wajahnya tetap santai seperti biasa. Bai Zhi dan Han Yu, teman sekamarnya, berdiri di sampingnya, terlihat sedikit tegang.

"Apa kau tidak merasa gugup, Long Tian?" tanya Han Yu, yang tampak mencoba meredakan kegelisahannya.

Long Tian tersenyum tipis. "Kenapa harus gugup? Ini hanya ujian kecil. Anggap saja sebagai latihan."

Bai Zhi menepuk bahu Han Yu. "Jangan khawatir, kita bertiga adalah tim yang solid. Dengan Long Tian di sini, aku yakin kita tidak akan kesulitan."

Han Yu mengangguk meskipun masih ada sedikit keraguan di wajahnya.

Satu per satu nama kelompok dipanggil oleh tetua. Akhirnya, giliran mereka tiba.

"Kelompok ke-19: Long Tian, Bai Zhi, Han Yu!" suara tetua menggema, membuat mereka bertiga maju ke depan untuk menerima misi mereka. Tetua menyerahkan gulungan misi dengan tatapan serius.

"Misi kalian adalah memburu seekor Binatang Buas Iblis yang dilaporkan berkeliaran di Hutan Belantara, tidak jauh dari kota Shengguang. Binatang itu telah menyebabkan kerusakan pada beberapa desa terdekat. Ingat, binatang ini berada di Ranah Pengumpulan Qi level 5. Kalian harus berhati-hati dan bekerja sama dengan baik."

Bai Zhi dan Han Yu menatap gulungan misi itu dengan sedikit khawatir. Namun, Long Tian tetap tenang. Dia menerima gulungan itu dengan santai dan membungkuk hormat. "Kami akan menyelesaikannya."

Setelah itu, mereka berkumpul di luar aula untuk membahas strategi. Han Yu membuka gulungan misi dan membacanya dengan teliti. "Binatang Buas Iblis ini disebut Serigala Awan Hitam. Ia dikenal licik dan bergerak dalam kelompok kecil. Kita harus berhati-hati."

Bai Zhi mengangguk. "Kita harus memanfaatkan formasi. Aku bisa menjadi garis depan untuk menahan serangan, sementara Han Yu mendukung dengan serangan cepat. Long Tian, kau bisa menjadi ujung tombak untuk memberikan serangan terakhir."

Long Tian tersenyum samar. "Terdengar seperti rencana yang bagus. Tapi jangan khawatir terlalu banyak. Kita akan menyelesaikan ini tanpa kesulitan."

Han Yu menatapnya dengan bingung. "Kenapa kau selalu terlihat begitu yakin?"

"Karena keraguan hanya membuat langkahmu lambat," jawab Long Tian dengan tenang. "Percaya saja pada kemampuan kita."

Malam itu, mereka bertiga mempersiapkan perlengkapan dan strategi untuk misi tersebut. Bai Zhi memastikan pedang besarnya dalam kondisi sempurna, Han Yu memeriksa belatinya, dan Long Tian hanya membawa kantong kecil berisi pil peningkatan Qi dan obat luka.

Keesokan paginya, mereka berangkat menuju Hutan Belantara. Suasana di luar sekte terasa berbeda, penuh dengan semangat petualangan tetapi juga sedikit mencekam. Jalan menuju hutan dipenuhi dengan pepohonan besar yang menjulang tinggi, menciptakan bayangan gelap meskipun matahari bersinar terang.

Saat mereka memasuki hutan, Bai Zhi berhenti sejenak dan berkata, "Ingat, kita harus tetap waspada. Binatang Buas Iblis ini bisa muncul kapan saja."

Han Yu mengangguk sambil memegang belatinya dengan erat. Long Tian berjalan di depan mereka dengan langkah santai, tetapi matanya tajam, mengawasi setiap gerakan di sekitar.

Hutan itu sepi, hanya terdengar suara angin dan gelegar dedaunan yang tertiup. Ketegangan mulai terasa di udara, tetapi Long Tian tetap tenang.

"Ayo, kita mulai berburu," kata Long Tian sambil melangkah lebih jauh ke dalam hutan. Bai Zhi dan Han Yu mengikutinya, percaya bahwa bersama Long Tian, mereka bisa menghadapi apa pun yang ada di depan.

...

Setelah beberapa saat memasuki hutan, Long Tian menghentikan langkah mereka di sebuah area terbuka yang cukup luas. Dia memandang Bai Zhi dan Han Yu dengan serius.

"Kita harus berpisah untuk mempercepat pencarian. Jika kalian menemukan Serigala Awan Hitam, teriak sekuat tenaga, dan aku akan datang secepatnya," katanya dengan nada tenang namun penuh wibawa.

Bai Zhi, yang memegang pedang besar di pundaknya, mengangguk. "Baik, tapi jangan terlalu lama datang kalau kami menemukan sesuatu."

Han Yu, dengan dua bilah belati yang terikat di pinggangnya, menatap Long Tian sambil mengangkat alis. "Kau yakin ini ide bagus? Kalau aku bertemu sesuatu yang lebih besar dari Serigala Awan Hitam, aku tidak akan menunggu untuk bertarung, aku akan langsung lari."

Long Tian hanya tersenyum tipis. "Kalau begitu, pastikan kau lari ke arahku."

Mereka pun berpisah, berjalan ke arah yang berbeda di dalam hutan yang semakin gelap. Long Tian melangkah dengan santai, seperti biasa, sedangkan Bai Zhi dan Han Yu berusaha tetap waspada meskipun hati mereka dipenuhi rasa gugup.

Bai Zhi melangkah perlahan di antara pohon-pohon besar, matanya terus memperhatikan setiap gerakan di sekitarnya. Dia merasa tenang—sampai sebuah suara gemuruh yang berat terdengar dari arah semak belukar.

"Apa itu?" gumam Bai Zhi sambil memegang erat gagang pedangnya.

Dari balik semak, seekor babi raksasa muncul. Ukurannya luar biasa, sebesar seekor gajah, dengan kulit kasar penuh bekas luka, dan taring besar yang tampak tajam. Matanya yang merah menyala menatap langsung ke arah Bai Zhi.

Bai Zhi menelan ludah. "Babi... babi Gajahhhh..."

Babi raksasa itu mengeluarkan suara geraman rendah sebelum menginjak tanah dengan keras, membuat getaran kecil di bawah kaki Bai Zhi.

"Aku bisa melawannya..." gumam Bai Zhi, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Tapi begitu babi itu mulai menyerbu ke arahnya dengan kecepatan yang tidak masuk akal untuk ukurannya, semua keberanian Bai Zhi langsung hilang.

"ARGHHH! LARI!" teriak Bai Zhi sambil berlari sekencang mungkin, meninggalkan babi raksasa itu di belakangnya.

Tidak jauh dari situ, Han Yu sedang berjalan santai sambil memainkan belatinya di tangan, mencoba mengalihkan rasa bosan.

"Kenapa Long Tian menyuruh kita berpisah? Ini membosankan..." gumamnya.

Tiba-tiba, dari arah depan, dia melihat Bai Zhi berlari kencang ke arahnya. Wajahnya pucat, dan dia terlihat sangat panik.

"Kenapa kau lari seperti orang gila?" tanya Han Yu, bingung.

"LARI! ADA BABI!" teriak Bai Zhi tanpa berhenti.

Han Yu terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja dia dengar. "Babi? Serius? Kau lari dari babi?"

Bai Zhi tidak menjawab, dia terus berlari melewati Han Yu.

Han Yu menggelengkan kepala sambil tertawa. "Hahaha! Kau ini pendekar, Bai Zhi! Masa takut sama seekor babi?!"

Namun, tawa Han Yu langsung terhenti ketika babi raksasa itu muncul dari balik pohon, mengeluarkan suara geraman yang membuat bulu kuduknya meremang. Matanya membelalak saat melihat ukuran dan wajah mengerikan babi itu.

"A-APA ITU?!" teriak Han Yu, langsung berbalik dan ikut berlari mengejar Bai Zhi.

Sekarang, keduanya berlari secepat mungkin, dengan babi raksasa mengejar mereka tanpa henti.

"KAU BILANG BABI ITU TIDAK MENAKUTKAN!" teriak Bai Zhi sambil menoleh ke belakang.

"AKU TIDAK TAHU BABI BISA SEBESAR INI!" balas Han Yu sambil berlari dengan seluruh tenaganya.

Di sisi lain, Long Tian sedang berjalan santai, menikmati ketenangan hutan sambil memperhatikan sekelilingnya. Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki yang sangat cepat, diikuti dengan teriakan panik.

"APA ITU?! LONG TIAN! TOLONG!!!" teriak Han Yu dari kejauhan.

Long Tian berhenti sejenak, mendengarkan dengan tenang. Tak lama kemudian, Bai Zhi dan Han Yu muncul dari balik pepohonan, berlari secepat mungkin ke arahnya. Wajah mereka penuh dengan keringat dan kepanikan.

"Apa yang terjadi?" tanya Long Tian santai.

"BABI! BABI RAKSASA!" teriak Bai Zhi.

Long Tian mengerutkan alis. "Babi? Serius?"

Namun, ketika babi raksasa itu muncul, Long Tian hanya menatapnya dengan datar. Sambil menghela napas, dia berkata, "Benar-benar hanya seekor babi. Kalian ini terlalu berlebihan."

Sambil tersenyum kecil, Long Tian melangkah maju. Babi raksasa itu menyerbu ke arahnya, tetapi dengan satu gerakan cepat, Long Tian menghentikan babi itu dengan telapak tangannya.

Dengan sedikit tekanan, babi itu terdorong mundur, meringis kesakitan, dan langsung kabur ke dalam hutan, menghilang begitu saja.

Bai Zhi dan Han Yu tertegun, masih terengah-engah.

"Serius? Kau menghentikannya begitu saja?" tanya Han Yu dengan wajah tak percaya.

"Ini hanya babi," jawab Long Tian santai. "Kalian terlalu panik."

Bai Zhi duduk di tanah sambil mengusap wajahnya. "Aku merasa kehilangan harga diriku sebagai pendekar..."

Han Yu mengangguk. "Setuju. Kita harus belajar lebih banyak lagi... terutama soal tidak lari dari babi."

Long Tian hanya tersenyum kecil dan melanjutkan perjalanan, meninggalkan Bai Zhi dan Han Yu yang masih mencoba menenangkan diri setelah insiden memalukan itu.

Terpopuler

Comments

Arie Chaniago70

Arie Chaniago70

gimana mau jadi pendekar,,,,, dikejar 🐷 aja lari hehehehe

2025-03-10

1

Arie Chaniago70

Arie Chaniago70

gimana mau jadi pendekar,,,,, dikejar 🐷 aja lari hehehehe

2025-03-10

0

Karena Babi.. hilang sudah harga diri seorang Pendekar

2025-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!