Bab 4

Sore harinya, Long Tian berjalan dengan langkah santai, tetapi pikirannya masih memproses informasi yang dia dapatkan di perpustakaan. Nama-nama seperti Klan Guang, Klan Lei, Klan Qin, dan lima sekte besar Kekaisaran Guang kini tertanam kuat dalam ingatannya.

Namun, di tengah lamunannya, telinganya yang tajam menangkap sebuah percakapan yang cukup menarik perhatian. Dua pria muda yang tampaknya baru saja keluar dari kedai terlihat berdiri di sudut jalan, berbicara dengan suara yang bersemangat.

“Batu giok itu ditemukan di gua kecil di Lembah Kegelapan, kan? Mereka bilang Qi spiritual yang terkandung di dalamnya sangat besar!” ujar salah satu pria dengan nada penuh antusias.

“Benar! Bahkan para tetua dari Sekte Bulan Sabit menganggapnya sangat berharga. Itu sebabnya mereka mengirim beberapa murid inti mereka untuk mengambilnya,” jawab pria lainnya dengan nada berbisik, seolah takut pembicaraannya terdengar oleh orang yang salah.

Long Tian berhenti di sudut jalan, matanya sedikit menyipit mendengar pembicaraan itu. Lembah Kegelapan? Batu giok dengan Qi spiritual besar? Dia tahu betapa langkanya Qi spiritual berkualitas tinggi di Alam Bawah ini. Jika batu giok itu benar-benar ada, itu bisa menjadi sumber pemulihan yang sangat berharga untuk dirinya.

Pria pertama melanjutkan dengan nada lebih pelan, “Tapi, kau tahu betapa berbahayanya Lembah Kegelapan itu. Selain Qi gelap yang menekan, makhluk-makhluk buas di sana juga sangat kuat. Hanya orang-orang dengan kekuatan yang cukup yang berani masuk ke tempat itu.”

“Tidak hanya itu,” tambah pria kedua. “Mereka juga mengatakan bahwa sekte lain mungkin akan segera mengirim perwakilan mereka ke sana. Ini bisa menjadi medan konflik yang berbahaya.”

Mendengar kata-kata itu, Long Tian tersenyum tipis. Medan konflik, ya? Itu bukan sesuatu yang asing baginya. Meskipun tubuhnya belum pulih sepenuhnya, peluang seperti ini terlalu berharga untuk diabaikan. Batu giok dengan Qi spiritual besar mungkin saja menjadi katalis yang dia butuhkan untuk mempercepat pemulihan jiwanya.

Setelah percakapan itu selesai dan kedua pria tersebut berpisah, Long Tian kembali melangkah menuju penginapannya. Cahaya lentera di jalan mengiringinya, memberikan kehangatan di tengah udara malam yang mulai dingin.

Sesampainya di penginapan, Long Tian memasuki kamarnya dengan pikiran yang dipenuhi rencana. Dia duduk di tepi tempat tidurnya, memejamkan mata, dan mulai memikirkan langkah-langkah yang harus diambil.

“Lembah Kegelapan,” gumamnya pelan. “Jika batu giok itu benar-benar mengandung Qi spiritual sebesar yang dikatakan, maka itu adalah sesuatu yang harus kuambil, tak peduli siapa pun yang menginginkannya.”

...

Malam berlalu dengan cepat. Cahaya pagi menyinari Kota Zhongdu, menandakan dimulainya hari baru. Long Tian sudah bersiap sejak dini hari, pikirannya terfokus pada satu tujuan: Lembah Kegelapan.

Setelah mendapatkan informasi dari penjaga perpustakaan tentang struktur geografi Kekaisaran Guang, Long Tian hanya membutuhkan waktu singkat untuk menemukan sumber informasi tambahan. Dia mengunjungi seorang pedagang tua di pasar yang dikenal memiliki peta-peta rinci wilayah terpencil.

“Lembah Kegelapan?” tanya pedagang tua itu, alisnya mengernyit sejenak. “Itu tempat berbahaya, anak muda. Terletak di barat daya Kekaisaran Guang, di perbatasan antara Kekaisaran dan wilayah liar yang belum terjelajahi. Banyak yang masuk ke sana, tapi sedikit yang kembali.”

Long Tian tetap tenang. “Aku hanya membutuhkan lokasinya.”

Pedagang itu mendesah, lalu mengeluarkan sebuah peta kecil dari tas kulitnya. Dia menunjuk pada sebuah wilayah gelap di sisi barat daya peta. “Ini dia. Lembah Kegelapan. Tempat ini dikenal karena Qi gelap yang meliputinya, dan gua-gua kecil di dalamnya sering menjadi sarang binatang buas Qi. Lebih buruk lagi, aura Qi di sana bisa menekan kultivasi seseorang, membuat banyak pendekar kehilangan kekuatan mereka.”

Pedagang itu menatap Long Tian dengan serius. “Aku tidak tahu apa yang kau cari di sana, tapi berhati-hatilah. Selain bahaya alam, ada juga sekte-sekte yang sering menjadikan tempat itu sebagai arena untuk perebutan sumber daya. Kau mungkin terlibat konflik yang tidak perlu jika tidak waspada.”

Long Tian mengangguk, mengambil peta itu dan meninggalkan beberapa koin perak sebagai pembayaran. “Terima kasih atas peringatannya.”

Dalam waktu singkat, Long Tian sudah berada di luar kota, melangkah dengan tenang menuju arah barat daya. Jalan menuju Lembah Kegelapan membawanya melewati hutan lebat, bukit-bukit berbatu, dan sungai yang berkelok-kelok.

Di sepanjang perjalanan, pikirannya terfokus pada apa yang akan dihadapinya. Batu giok dengan Qi spiritual besar pasti menarik perhatian banyak pihak, termasuk sekte-sekte besar seperti Sekte Bulan Sabit yang sudah mengirim murid-muridnya. Namun, bagi Long Tian, batu giok itu bukan hanya soal kekayaan atau kekuasaan, tetapi sebuah kebutuhan. Qi yang terkandung di dalamnya mungkin menjadi kunci pemulihan kekuatannya yang hilang.

Dia berhenti sejenak di puncak bukit kecil, memandang ke depan. Di kejauhan, lembah itu terlihat seperti bayangan gelap yang menjulang, diselimuti kabut tipis yang memberikan aura misterius. Udara di sekitarnya mulai berubah, terasa lebih berat dan menekan.

“Lembah Kegelapan…” gumam Long Tian pelan, matanya menyipit penuh tekad. “Tidak peduli apa yang menungguku di sana, aku tidak akan mundur.”

Dengan langkah mantap, dia melanjutkan perjalanan. Namun, di lubuk hatinya, dia tetap waspada. Baik binatang buas Qi maupun para pendekar dari sekte lain adalah ancaman yang harus dia hadapi dengan hati-hati. Baginya, ini bukan hanya perjalanan menuju lembah itu, tetapi langkah menuju kebangkitannya kembali.

...

Long Tian melangkah tanpa ragu ke dalam lembah kegelapan, matanya memindai lingkungan sekitar dengan tenang.

Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Dari balik bayang-bayang pepohonan di pinggir lembah, suara gemuruh kecil terdengar, diiringi dengan langkah berat yang mendekat.

Seekor serigala raksasa keluar dari dalam kegelapan, tubuhnya dua kali lipat dari ukuran serigala biasa, dengan bulu hitam pekat yang tampak seperti diselimuti kabut Qi gelap. Matanya bersinar merah, memancarkan niat membunuh yang tajam.

Tanpa peringatan, makhluk itu melesat dengan kecepatan tinggi, cakarnya yang tajam menebas udara, mengarah langsung ke tenggorokan Long Tian.

Dengan gerakan yang halus namun presisi, Long Tian memiringkan tubuhnya, menghindari serangan itu dengan mudah. Tangannya bergerak cepat, dan seberkas cahaya tajam muncul dari ujung jarinya, menembus tenggorokan serigala itu dengan tepat. Serigala itu melolong sebentar sebelum tubuhnya roboh ke tanah, mati seketika.

Saat Long Tian melangkah mendekat, dia melihat sesuatu yang bercahaya muncul dari tubuh serigala tersebut. Sebuah bola kristal kecil, bercahaya gelap, melayang dari tubuh makhluk itu—inti jiwa, sumber kekuatan binatang buas Qi. Inti jiwa itu melayang sesaat sebelum jatuh ke tanah.

“Ini cukup berguna,” gumam Long Tian sambil memungut inti jiwa itu dan memasukkannya ke dalam cincin ruang miliknya.

Namun, sebelum dia sempat melangkah lebih jauh, bayangan lain muncul di sekitar lembah. Dari segala arah, belasan serigala raksasa seperti yang pertama mulai bermunculan. Mereka mengepung Long Tian, taring-taring mereka bersinar tajam di bawah sinar redup. Suara geraman mereka menggetarkan udara, menandakan keinginan mereka untuk menghancurkan penyusup ini.

Long Tian tetap tenang, matanya memandang para makhluk itu tanpa sedikit pun rasa takut. “Sepertinya kalian ingin menjadi penghalang jalanku. Baiklah, aku akan melayani kalian.”

Dengan satu gerakan cepat, tubuhnya melesat seperti bayangan, memulai serangan. Setiap langkahnya menghindari cakar dan taring makhluk-makhluk itu dengan presisi sempurna. Tangan dan kakinya bergerak seperti kilat, menghancurkan satu demi satu serigala yang menyerangnya.

Tubuh serigala-serigala itu berjatuhan satu per satu, dan setiap kali mereka mati, inti jiwa mereka keluar dan menghilang ke dalam cincin ruang Long Tian, yang dengan sigap mengumpulkan semuanya. Dalam waktu singkat, tanah di sekitar Long Tian dipenuhi tubuh serigala raksasa yang tak bernyawa, sementara dia berdiri di tengah lingkaran itu tanpa goresan sedikit pun.

Dia melihat ke sekeliling, memastikan tidak ada ancaman lain yang tersisa. Bau darah memenuhi udara, tetapi Long Tian tetap tenang, seolah-olah ini hanyalah latihan kecil baginya.

“Inti jiwa binatang buas Qi dari Alam Bawah,” gumamnya sambil mengamati cincin ruangnya. “Kekuatan mereka kecil dibandingkan dengan binatang buas di Alam Dewa, tetapi cukup berguna untuk memulihkan sedikit Qi-ku.”

Setelah memastikan bahwa tidak ada lagi binatang buas di sekitarnya, Long Tian melanjutkan perjalanannya masuk lebih dalam ke dalam lembah. Setiap langkahnya membawa dia semakin dekat ke gua tempat batu giok misterius itu berada, sementara pikirannya tetap waspada terhadap ancaman lain yang mungkin menunggu di depan.

Terpopuler

Comments

Alex Kawun

Alex Kawun

koq g di simpen bangke2 srigala nya khan lumayan bt konsumsi rmh makan di kota

2025-03-30

0

Zainal Abidin91

Zainal Abidin91

apakah gk ada ranah kultivasi..

2025-04-08

0

Mamat Stone

Mamat Stone

oke sip

2025-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!