OVER POSESIF

OVER POSESIF

Hari Kelulusan

Suasana di salah satu SMA swasta di Jakarta teramat bising dengan suara sorak sorai dari semua murid kelas XII yang merasa sangat bahagia dengan pengumuman yang menyatakan semua murid telah dinyatakan lulus.

Kini beberapa siswa laki-laki maupun perempuan, terlihat sibuk mencoret-coret baju teman-teman mereka dan saling sign di atas baju putih yang sudah terlihat berwarna warni tersebut, akibat terkena semprotan pylox yang sudah sengaja mereka siapkan dari rumah.

Pemandangan tersebut berbeda dengan sepasang remaja yang tak lain adalah Qisya Anastasya dan Azriel Abraham yang saat ini tengah duduk berbagi keluh kesah di atas rumput di taman belakang kelas.

"Kenapa kamu hari ini terlihat tidak bahagia dengan kelulusan kamu ini Sya? Apa yang mengganggu pikiranmu saat ini? Bukankah ini yang selama ini kamu inginkan? Kamu ingin segera lulus dari sekolah agar kamu bisa cepat bekerja dan keluar dari rumah Bibimu yang selalu bersikap kasar kepadamu?"

Qisya menatap netra pekat sosok pria yang tak lain adalah Azriel Abraham yang sudah setahun menjadi kekasihnya.

"A-aku... aku bingung Zriel! Aku memang sangat bahagia dengan hari ini, tapi aku pun merasa sangat sedih karena kita mungkin nanti akan jarang bertemu karena kamu akan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Sedangkan aku akan sibuk bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhanku sendiri."

"Kamu pasti nanti akan bertemu dengan gadis-gadis cantik di kampusmu dan akan dengan mudah melupakan aku. Mungkin kamu menganggapku terlalu berlebihan, tapi aku sangat takut kamu akan berpaling dan meninggalkan aku."

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan bila sampai kamu meninggalkanku. Selama ini hanya kamu yang selalu menghiburku, kamu selalu ada saat aku merasa sedih karena perlakuan buruk dari keluarga Bibiku." Dengan mata berkaca-kaca Qisya menatap sendu kekasihnya.

Entah apa yang akan terjadi setelah aku keluar dari rumah Bibiku yang bagai neraka itu, tapi aku hanya mempunyai satu harapan dalam hidupku. Harapanku itu adalah aku bisa menikah dengan kamu Azriel Abraham, kamu adalah sosok pria terbaik yang pernah aku kenal.

Apakah suatu saat kita akan berjodoh? Aku tidak bisa membayangkan bila hidup tanpa dirimu karena aku selalu terbiasa dengan semua perhatianmu hingga tanpa aku sadari aku selalu hidup bergantung padamu. Aku takut kamu akan meninggalkanku.

Qisya hanya bisa menumpahkan segala rasa kekhawatirannya di dalam hatinya. Dengan perasaan tidak menentu, dia mencoba menguatkan hatinya.

Azriel menggenggam punggung tangan Qisya. Netra pekatnya, menatap lembut manik mata coklat milik gadis yang sangat di cintai nya itu. "Itu tidak akan terjadi Sya," Itu adalah panggilan sayang Azriel untuk gadis yang sudah setahun mengisi relung hatinya.

"Kita akan selalu bertemu meski kamu nanti akan sibuk bekerja dan pindah rumah, aku berjanji padamu akan cepat menyelesaikan kuliah dan akan menikahimu setelah aku mendapatkan pekerjaan. Meskipun nantinya aku akan meneruskan memimpin perusahaan Papa, tapi aku pun perlu membekali diriku ilmu yang cukup agar aku tidak membuat perusahaan Papaku bangkrut !"

"Kamu tahu sendiri kan kemampuanku? Dengan otak jeniusku ini, aku akan dengan cepat menyelesaikan kuliahku. Jadi percayalah padaku, jangan pernah berpikir buruk tentangku. Karena itu akan membuat beban di pikiranmu dan juga di pikiranku."

"Seharusnya kamu menerima saranku untuk kuliah dengan program beasiswa dari Universitas! Aku yakin dengan kepandaianmu, pasti kamu bisa melanjutkan pendidikan dengan beasiswa."

Qisya menggelengkan kepalanya, andai dia adalah gadis gampangan, mungkin dia bisa menerima bantuan dari pacarnya itu yang pernah bilang akan membayarkan biaya pendaftaran untuk kuliahnya. Namun dirinya sama sekali tidak suka mendapat bantuan cuma-cuma dari orang lain meskipun itu dari seseorang yang sangat dicintainya.

Setiap hari mendapat cacian dan hinaan dari keluarga adik almarhum ayahnya, tentu saja membuat pikirannya sangat merasa tertekan. Selalu kata-kata kasar yang menyebutnya anak pembawa sial, parasit, bahkan lebih parah lagi di sebut anak tidak tahu balas budi karena hidup selalu menyusahkan orang lain.

Meski Qisya tahu bahwa dia tinggal di rumah bibinya tersebut tidak pernah diam berpangku tangan karena dia selalu membantu bibinya dengan memasak, membersihkan rumah, mencuci piring bahkan mencuci pakaian keluarga bibinya.

Hidupnya di sana tak ubahnya seperti pembantu yang mendapatkan upah dengan makanan yang dia makan dan juga biaya sekolahnya selama ini. Hal itulah yang membuatnya ingin cepat lulus sekolah agar bisa bekerja dan mencari tempat tinggal sendiri untuk dia tempati.

Rasa sabar yang selama ini dia tanamkan pada dirinya juga ada batasnya, mungkin dia harus menunggu satu bulan lagi agar bisa mengumpulkan uang setelah mendapatkan pekerjaan.

Mendengar kata-kata dari cowok tampan berkulit putih dan mempunyai badan yang sixpack meski usianya masih sangat muda, membuat Qisya merasa bahagia dan berbunga-bunga.

Namun Qisya menghela nafasnya dengan kasar, suaranya seolah tercekat di tengah tenggorokan menandakan beban berat yang di tahannya selama ini seolah membuatnya merasa tidak sanggup menjalani kehidupannya sendiri bila sampai Azriel meninggalkannya dan tidak memenuhi janjinya.

"Benarkah apa yang kamu katakan Zriel? Tapi aku tidak mau membebanimu, apa kata orang tuamu nanti bila kamu membiayai kuliahku? Aku tidak sanggup menerima penghinaan lagi, karena aku sudah kenyang dengan semua caci maki dari Bibiku yang mengatakan aku hanyalah benalu yang menyusahkan hidup mereka."

"Dan aku tidak mau orang tuamu berpikir seperti itu, karena aku ingin berjuang sendiri dan aku akan membuktikan pada semua orang termasuk saudara almarhum Ayah, bahwa aku bisa menjadi orang sukses tanpa bantuan siapapun!" Dengan penuh semangat, Qisya menunjukkan tekadnya agar Azriel mau mendukung keputusannya.

"Tentu saja Sya, aku janji padamu. Aku tahu kamu tidak akan mau menerima bantuanku, meskipun aku merayumu sampai mulutku berbuih. Jadi aku akan mendukung semua keputusanmu itu! Oh ya Sya, daripada kita diam disini, lebih baik kita jalan-jalan ke mall yuk! Hari ini aku akan mentraktirmu, pilihlah apapun yang ingin kamu beli karena aku yang akan membayarnya!"

"Anggap saja ini sebagai ucapan selamat dariku atas kelulusanmu dan hari yang paling kamu tunggu. Bagaimana, apa kamu setuju?" Azriel menanti jawaban dari gadis yang berada di depannya dengan menampilkan wajah puppy eyesnya.

Melihat wajah Azriel yang memelas, membuat senyum langsung terbit dari wajahnya yang dari tadi terlihat muram, "Apaan sih... lebay banget dech! Cowok nggak pantes tahu memasang wajah seperti itu!"

Qisya bangkit berdiri dan menepuk bagian belakang rok abu-abu yang dipakainya karena sedikit kotor. "Kenapa diam saja? Katanya mau ngajakin aku jalan-jalan, ayo!" Qisya yang sudah berdiri menjulang, menatap cowoknya yang masih tidak bergeming dari duduknya.

"Eh... aku nggak nyangka aja kamu langsung setuju aku ajakin, biasanya kan butuh banyak perjuangan untuk bisa mengajakmu jalan. Biasanya kan susah banget kamu, aku ajakin jalan dengan alasan nggak enak sama bibi kamu."

Azriel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan karena malu dengan dirinya yang terkesan lemot alias lemah otak saat berada di samping pacarnya yang sangat cantik itu.

"Ini kan hari bahagiaku, jadi hari ini aku ingin benar-benar bersenang-senang tanpa memikirkan keluarga itu. Anggap saja jalan-jalan kita ini menebus hari-hari yang pernah aku tolak dulu. Jadi mari kita bersenang-senang hari ini!"

Dengan sedikit bersenandung, Qisya melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan Azriel yang masih berdiri terpaku menatap kepergiannya.

"Kok kamu malah ninggalin aku sih Sya!" Azriel berlari kecil menyusul Qisya yang sudah berada jauh di depannya.

"Salah sendiri kamu dari tadi diam aja, ya aku tinggal dech!" Qisya sedikit terbahak sehingga menampilkan giginya yang sangat rapi.

Azriel yang sudah berjalan sejajar dengan Qisya, refleks menarik hidung mancung pacarnya karena saking gemasnya saat melihat senyuman manis yang keluar dari bibir perempuan yang sangat disayanginya itu, seraya bergumam di dalam hati.

Melihatmu tertawa lepas seperti ini, membuat mu semakin terlihat cantik Qisya Sayang, semoga besok adalah hari pertama kamu bisa meraih kebahagian yang selama ini kamu mimpikan.

Aku akan selalu berada di sisimu dan aku berjanji akan segera menikahimu setelah aku bisa menghasilkan uang, karena aku akan bertanggung jawab sepenuhnya padamu dan akan membuatmu bahagia, batin Azriel.

"Aauuw... sakit tahu!" Qisya mengusap hidungnya yang kini telah berubah merah.

"Eh... maaf-maaf Sayang, aku nggak sengaja. Habisnya kamu gemesin banget sih!" Azriel menaruh kedua tangannya yang sudah menyatu tepat di depan wajah Qisya untuk memohon maaf.

"Kalian berdua mau kemana? Enak ya dari tadi mojok di belakang nggak inget sama kita-kita! Eh... baju kalian masih sama-sama bersih, harusnya gue semprot kalian tadi dengan menyusul kalian di belakang, tapi saking semangatnya sampai tadi gue kelupaan!"

Adi Putra menepuk bahu Azriel, begitupun dengan Rizki Nugraha yang menyusul di sampingnya yang tak lain adalah sahabat baik Azriel.

"Awas aja kalau sampai Lo berani macam-macam ama gue dan cewek gue, bisa-bisa muka Lo pada babak belur karena gue habisin!"

Azriel berpura-pura memasang wajah sangar untuk menakuti para sahabatnya, namun yang ada ancamannya hanya di sambut dengan cengiran dari kedua sahabatnya.

"Galak amat Lo Zriel, nggak malu apa dilihatin Qisya. Bisa-bisa si Qisya ilfil lagi ama Lo! Iya nggak sya?" Rizki mengedipkan matanya pada Qisya, namun refleks Azriel menjitak kepalanya.

Qisya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tiga cowok lebay yang ada di depan nya. "Gue sudah hafal dengan semua kelakuan Azriel, jadi nggak mungkin lah gue ilfil ama cowok gue sendiri."

"Yang ada malah makin sayang, apalagi hari ini dia mau ngajakin gue jalan-jalan dan bayarin apapun yang ingin gue beli! Udah ah, kalian jangan ganggu waktu kita kencan! Lebih baik kalian buruan cari pasangan, biar nggak jadi jomblo selamanya!"

Qisya menjulurkan lidahnya pada sahabat cowoknya. Dan di balas sumpah serapah yang sama sekali tidak didengarnya, lalu menggandeng tangan Azriel dan segera pergi ke parkiran.

"Pakai helmnya dulu Sya!"

Azriel menyerahkan helm berwarna pink yang selalu dibawanya untuk di gunakan pacarnya. Dan dia sendiripun memakai helmnya yang berwarna hitam dan mulai menstarter motornya.

Dengan hati-hati, Qisya naik ke atas motor sport milik Azriel. Karena memakai rok, tentu saja membuatnya sedikit kesusahan naik ke atas motor. Setelah berhasil mendaratkan tubuhnya di atas motor, Qisya berpegangan erat pada pinggang Azriel.

Karena Qisya tidak ingin kejadian dulu terulang kembali saat dirinya hanya sedikit berpegangan pada baju Azriel, namun cowoknya itu malah semakin melajukan kendaraannya, sehingga membuatnya hampir jatuh dan refleks berpegangan erat pada pinggang Azriel.

Senyum merekah terpancar di wajah Azriel, "Good Girl, jangan sampai kamu lepas pegangannya Sya! Karena aku nggak mau kamu jatuh nanti!"

Setelah mendapat jawaban dari Qisya, Azriel pun menjalankan motor sport miliknya keluar dari halaman sekolah.

Sedangkan di depan ruangan kelas, "Gue sumpahin kalian nanti bakalan putus dan jadi jomblo seperti kami!" Adi bersungut-sungut sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gila lo Di, pakai nyumpahin mereka segala! Gimana kalau mereka beneran putus? Untung aja Azriel nggak denger tadi, bisa abis muka Lo kena tinjunya bila dia sampai marah."

"Alah... gue cuma bercanda, lagian nggak mungkin mereka putus. Sekarang aja keduanya udah kayak lem ama perangko gitu, maunya nempel mulu."

"Semenjak Azriel jadi pacarnya Qisya kan, dia jadi jarang banget kumpul ama kita. Tapi gue penasaran juga gimana jadinya kalau mereka sampai putus? Kira-kira siapa ya yang bakal lebih patah hati di antara mereka?" Rizki bersedekap dada sambil memikirkan perkataannya.

"Kok malah Lo yang memikirkan kemungkinan mereka putus? Tapi gue pun juga tidak bisa membayangkan bila itu terjadi, secara kan Azriel cinta mati ama Qisya, begitupun juga sebaliknya. Auu... ahh gelap. Daripada pusing mikirin mereka, lebih baik kita jalan aja ke Mall. Siapa tahu kita bisa bertemu dengan Azriel, jadi kita bisa merecoki mereka nanti."

Senyum devil terpancar jelas dari raut wajah Adi dan disambut dengan seringai yang sama dari Rizki. Keduanya pun berjalan beriringan ke parkiran mengambil motor sport Ninja ZX-25R miliknya yang sama diantara mereka bertiga hanya warnanya saja yang membedakannya.

Motor sport Milik Azriel berwarna merah sedangkan milik Adi berwarna hitam dan Rizki berwarna hijau. Ketiganya memilih membeli motor yang sama karena memiliki selera yang sama dalam hal kendaraan. Tanpa menunggu lama, keduanya melajukan motornya meninggalkan halaman sekolah dan berlalu membelah kemacetan kota Jakarta.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Reyci Roring

Reyci Roring

hy

2022-03-28

0

Lola Nay

Lola Nay

Romantis

2021-07-22

0

Wahyunii

Wahyunii

baru tau lemot itu lemah otak...
baru mudeng setelah yg ke 2x

2021-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Kelulusan
2 Terima kasih Pacar
3 Balas Budi
4 Dunia serasa hancur
5 Membuat Iklan
6 Tolong Aku Om
7 Siapa orang besar itu
8 Bergelayut Manja
9 Penebusan
10 Ingin marah tapi tidak mampu
11 Aku tidak melakukan apa-apa
12 Tempat tinggal baru
13 Surat Perjanjian
14 Sepiring berdua
15 Peraturan yang harus di patuhi
16 Sentuhanmu
17 Jadi Anak yang baik
18 Memberikanmu hadiah
19 Bersikap elegan
20 Sugar Baby
21 Merubah penampilan
22 Cantik dan menggemaskan
23 Poligami
24 Membuat aku gila
25 Pria romantis
26 Pelukan hangat
27 Dinner romantis
28 Mengajarimu berdansa
29 Mencari tahu
30 Tidak akan melepaskanmu
31 Lengkap sudah penderitaan
32 Jelaskan padaku
33 Pupus
34 Patah hati
35 Nasi goreng mang Udin
36 Over Posesif
37 Kenyataan pahit
38 Melepaskanmu bersamanya
39 Menikah denganku
40 Kamu adalah milikku
41 Mencari pelampiasan
42 Remuk redam
43 Susah tidur
44 Jangan menghindariku
45 Honeymoon
46 Tugas seorang wanita
47 Bermain Salju
48 Bersikap agresif
49 Obat penunda kehamilan
50 Berita di media sosial
51 Pewaris tahta
52 5 Anak cukup
53 My Sunshine
54 Sehari 2 kali
55 Rencana jahat
56 Hari Pernikahan
57 Ijab Qabul
58 Perlakuan manis
59 Kita adalah satu
60 Cerita sebenarnya
61 Sejauh mana
62 Pertanyaan sensitif
63 Jujurlah padaku
64 Malu-malu
65 Tidak bisa melupakanmu
66 Merasa bersalah
67 Kembali
68 Keputusan
69 Gagal bertemu
70 Penjagaan ketat
71 Kode Apartemen
72 Histeris
73 Budak Cinta
74 Petuah berharga
75 Di mabuk cinta
76 Aku hanya milikmu
77 Mengungkapkan kebenaran
78 Pernyataan cinta
79 Aku memilihmu
80 Memasak untukmu
81 Steak + nasi
82 Status palsu
83 Istri yang berbakti
84 Nyi Blorong
85 Membuat keributan
86 Di permalukan
87 Buanglah mantan pada tempatnya
88 Khawatir yang berlebihan
89 Adegan dewasa
90 Bertemu lagi
91 Menjauhlah
92 Bertabrakan
93 Beradu kekuatan
94 Di adili
95 Kemungkinan mencabut ijin
96 Aneka Snack
97 Ayat-ayat cinta
98 Cinta yang membunuhku
99 Jarum suntik
100 Drama para dokter
101 Kabar bahagia
102 Suami gila
103 Rencana jumpa pers
104 Mabuk
105 Semua pria sama saja
106 Kekhawatiran
107 Cinta yang sempurna
108 Kartu As
109 Oh My Baby
110 Harus memilih
111 Jujur
112 Mencari tahu
113 Prasangka
114 Kebingungan
115 Spaghetti
116 Penjelasan
117 Terkuak
118 Roti canai
119 Mengatur siasat
120 Merasa shock
121 Tak semudah membalik telapak tangan
122 Kenangan terindah
123 Permohonan maaf
124 Ketakutan
125 Sebuah janji
126 Berita buruk
127 Pembuktian
128 Berpura-pura
129 Kemungkinan terburuk
130 Operasi
131 Maafkan aku
132 Bidadari surga
133 Merasa bersalah
134 Serpihan kecil
135 Permintaan konyol
136 Di atas angin
137 Selangkah di depan
138 Keterlaluan
139 Bersaing
140 Pengganggu
141 Lamaran
142 Sindiran
143 Satu syarat
144 Sebuah doa
145 Sebuah nama
146 Sahabat baik
147 Hafal di luar kepala
148 Senjata makan tuan
149 Pertanyaan
150 Pukulan
151 Tidak ada harapan
152 Terkejut
153 Apa maksudmu
154 Pembawa sial
155 Dunia tak selebar daun kelor
156 Merasa iri
157 Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158 Merubah keputusan
159 Cerita menyedihkan
160 Tampang pria mesum
161 Duniaku adalah dirimu
162 Pulang
163 Para pria patah hati
164 Pembalasan
165 Membaca pikiran
166 Penasaran
167 Ancaman berbau perhatian
168 Balasan dari perbuatan buruk
169 Berharap hanya mimpi
170 Raja dan ratu
171 Mengakui kehebatan
172 Nasi lemak
173 Kilatan amarah
174 Bingung
175 Menyiksaku
176 Terharu
177 Gigit jari
178 Mengungkapkan perasaan
179 Sebuah Neraka
180 Kelegaan
181 Terima kasih
182 Apa maksud Anda
183 Sebuah kejutan
184 Kebersamaan yang hangat
185 Seorang Putri raja
186 PENGUMUMAN
187 Prolog Over Posesif Season 2
188 Menyampaikan sesuatu
189 Jaga Mama
190 Menatap kepergian sang Suami
191 Pria yang sangat manis
192 Asisten sialan
193 Melahirkan
194 Dewa dan Dewi penolong
195 Macan (Mama Cantik)
196 Baby Blues
197 Sangat merindukan
198 Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199 Menyebalkan sekali
200 Menyemangati Istri
201 Ular Sanca
202 Berkorbanlah sedikit
203 Dejavu
204 Terjatuh
205 Apakah aku berdosa
206 Satu cara
207 Jelaskan padaku
208 Keluarga yang utuh
209 Untuk yang kesekian kalinya
210 Berubah hening dan mencekam
211 Villa mana
212 Ikatan batin
213 Apa yang harus aku katakan
214 Bagai diiris sembilu
215 Sangat menyayangi kalian semua
216 Siapa bayi itu
217 Berjanjilah padaku
218 Jatuh pingsan
219 Jodohku adalah kamu
220 Lebih baik dicintai daripada mencintai
221 Pemenang sejati
222 Surprise
223 Tidak akan pernah terjadi
224 Hanya aku
225 Berenang
226 Biarkan waktu yang akan menjawab
227 Selamat ulang tahun Cintaku
228 Pria tampan
229 Jangan macam-macam
230 Berawal dari sebuah nafsu
231 Jangan pernah bermimpi
232 Membebaskannya dari belenggu
233 Aku akan membuktikannya padamu
234 Ketakutan yang amat sangat
235 Kabur dari suami yang gila
236 Tidak bisa hidup tanpamu
237 Presdir bodoh
238 Langkahi dulu mayatku
239 Aku akan menghukummu
240 Suamiku benar-benar menyebalkan
241 Aku sangat mencintaimu
242 Suamiku sangat manis sekali
243 Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244 Suami yang menanggung hukuman
245 Cobalah mengerti
246 Buang semua hal buruk
247 Pasti bisa
248 Haruskah aku ingkar?
249 Mengaku kalah
250 Perangkap cintaku
251 Trending topik
252 Makhluk maha benar
253 Selalu tampak bodoh
254 Tantrum
255 Rencana Tuhan lebih indah
256 Terima kasih telah memenuhi janjimu
257 Pengumuman penting
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Hari Kelulusan
2
Terima kasih Pacar
3
Balas Budi
4
Dunia serasa hancur
5
Membuat Iklan
6
Tolong Aku Om
7
Siapa orang besar itu
8
Bergelayut Manja
9
Penebusan
10
Ingin marah tapi tidak mampu
11
Aku tidak melakukan apa-apa
12
Tempat tinggal baru
13
Surat Perjanjian
14
Sepiring berdua
15
Peraturan yang harus di patuhi
16
Sentuhanmu
17
Jadi Anak yang baik
18
Memberikanmu hadiah
19
Bersikap elegan
20
Sugar Baby
21
Merubah penampilan
22
Cantik dan menggemaskan
23
Poligami
24
Membuat aku gila
25
Pria romantis
26
Pelukan hangat
27
Dinner romantis
28
Mengajarimu berdansa
29
Mencari tahu
30
Tidak akan melepaskanmu
31
Lengkap sudah penderitaan
32
Jelaskan padaku
33
Pupus
34
Patah hati
35
Nasi goreng mang Udin
36
Over Posesif
37
Kenyataan pahit
38
Melepaskanmu bersamanya
39
Menikah denganku
40
Kamu adalah milikku
41
Mencari pelampiasan
42
Remuk redam
43
Susah tidur
44
Jangan menghindariku
45
Honeymoon
46
Tugas seorang wanita
47
Bermain Salju
48
Bersikap agresif
49
Obat penunda kehamilan
50
Berita di media sosial
51
Pewaris tahta
52
5 Anak cukup
53
My Sunshine
54
Sehari 2 kali
55
Rencana jahat
56
Hari Pernikahan
57
Ijab Qabul
58
Perlakuan manis
59
Kita adalah satu
60
Cerita sebenarnya
61
Sejauh mana
62
Pertanyaan sensitif
63
Jujurlah padaku
64
Malu-malu
65
Tidak bisa melupakanmu
66
Merasa bersalah
67
Kembali
68
Keputusan
69
Gagal bertemu
70
Penjagaan ketat
71
Kode Apartemen
72
Histeris
73
Budak Cinta
74
Petuah berharga
75
Di mabuk cinta
76
Aku hanya milikmu
77
Mengungkapkan kebenaran
78
Pernyataan cinta
79
Aku memilihmu
80
Memasak untukmu
81
Steak + nasi
82
Status palsu
83
Istri yang berbakti
84
Nyi Blorong
85
Membuat keributan
86
Di permalukan
87
Buanglah mantan pada tempatnya
88
Khawatir yang berlebihan
89
Adegan dewasa
90
Bertemu lagi
91
Menjauhlah
92
Bertabrakan
93
Beradu kekuatan
94
Di adili
95
Kemungkinan mencabut ijin
96
Aneka Snack
97
Ayat-ayat cinta
98
Cinta yang membunuhku
99
Jarum suntik
100
Drama para dokter
101
Kabar bahagia
102
Suami gila
103
Rencana jumpa pers
104
Mabuk
105
Semua pria sama saja
106
Kekhawatiran
107
Cinta yang sempurna
108
Kartu As
109
Oh My Baby
110
Harus memilih
111
Jujur
112
Mencari tahu
113
Prasangka
114
Kebingungan
115
Spaghetti
116
Penjelasan
117
Terkuak
118
Roti canai
119
Mengatur siasat
120
Merasa shock
121
Tak semudah membalik telapak tangan
122
Kenangan terindah
123
Permohonan maaf
124
Ketakutan
125
Sebuah janji
126
Berita buruk
127
Pembuktian
128
Berpura-pura
129
Kemungkinan terburuk
130
Operasi
131
Maafkan aku
132
Bidadari surga
133
Merasa bersalah
134
Serpihan kecil
135
Permintaan konyol
136
Di atas angin
137
Selangkah di depan
138
Keterlaluan
139
Bersaing
140
Pengganggu
141
Lamaran
142
Sindiran
143
Satu syarat
144
Sebuah doa
145
Sebuah nama
146
Sahabat baik
147
Hafal di luar kepala
148
Senjata makan tuan
149
Pertanyaan
150
Pukulan
151
Tidak ada harapan
152
Terkejut
153
Apa maksudmu
154
Pembawa sial
155
Dunia tak selebar daun kelor
156
Merasa iri
157
Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158
Merubah keputusan
159
Cerita menyedihkan
160
Tampang pria mesum
161
Duniaku adalah dirimu
162
Pulang
163
Para pria patah hati
164
Pembalasan
165
Membaca pikiran
166
Penasaran
167
Ancaman berbau perhatian
168
Balasan dari perbuatan buruk
169
Berharap hanya mimpi
170
Raja dan ratu
171
Mengakui kehebatan
172
Nasi lemak
173
Kilatan amarah
174
Bingung
175
Menyiksaku
176
Terharu
177
Gigit jari
178
Mengungkapkan perasaan
179
Sebuah Neraka
180
Kelegaan
181
Terima kasih
182
Apa maksud Anda
183
Sebuah kejutan
184
Kebersamaan yang hangat
185
Seorang Putri raja
186
PENGUMUMAN
187
Prolog Over Posesif Season 2
188
Menyampaikan sesuatu
189
Jaga Mama
190
Menatap kepergian sang Suami
191
Pria yang sangat manis
192
Asisten sialan
193
Melahirkan
194
Dewa dan Dewi penolong
195
Macan (Mama Cantik)
196
Baby Blues
197
Sangat merindukan
198
Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199
Menyebalkan sekali
200
Menyemangati Istri
201
Ular Sanca
202
Berkorbanlah sedikit
203
Dejavu
204
Terjatuh
205
Apakah aku berdosa
206
Satu cara
207
Jelaskan padaku
208
Keluarga yang utuh
209
Untuk yang kesekian kalinya
210
Berubah hening dan mencekam
211
Villa mana
212
Ikatan batin
213
Apa yang harus aku katakan
214
Bagai diiris sembilu
215
Sangat menyayangi kalian semua
216
Siapa bayi itu
217
Berjanjilah padaku
218
Jatuh pingsan
219
Jodohku adalah kamu
220
Lebih baik dicintai daripada mencintai
221
Pemenang sejati
222
Surprise
223
Tidak akan pernah terjadi
224
Hanya aku
225
Berenang
226
Biarkan waktu yang akan menjawab
227
Selamat ulang tahun Cintaku
228
Pria tampan
229
Jangan macam-macam
230
Berawal dari sebuah nafsu
231
Jangan pernah bermimpi
232
Membebaskannya dari belenggu
233
Aku akan membuktikannya padamu
234
Ketakutan yang amat sangat
235
Kabur dari suami yang gila
236
Tidak bisa hidup tanpamu
237
Presdir bodoh
238
Langkahi dulu mayatku
239
Aku akan menghukummu
240
Suamiku benar-benar menyebalkan
241
Aku sangat mencintaimu
242
Suamiku sangat manis sekali
243
Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244
Suami yang menanggung hukuman
245
Cobalah mengerti
246
Buang semua hal buruk
247
Pasti bisa
248
Haruskah aku ingkar?
249
Mengaku kalah
250
Perangkap cintaku
251
Trending topik
252
Makhluk maha benar
253
Selalu tampak bodoh
254
Tantrum
255
Rencana Tuhan lebih indah
256
Terima kasih telah memenuhi janjimu
257
Pengumuman penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!