Balas Budi

Kenapa mak lampir ini ada di situ? Tidak biasanya dia duduk santai di sana? Apa dia sengaja menungguku pulang? Tapi kenapa? Biasanya dia tidak pernah perduli aku pulang jam berapa, asalkan aku tidak pulang malam. Tumben juga rumah ini sepi, biasanya ada suara Alya yang selalu berisik. Dimana gadis cerewet itu?

"Tante, maafin Qisya pulang telat, karena hari ini Azriel ngajakin aku jalan untuk merayakan kelulusan kami."

Qisya masih berdiri di sebelah wanita berbadan gemuk dengan wajah yang masih terlihat cantik meski sudah berumur 45 tahunan yang tak lain adalah Martha Arifin adik dari ayah kandungnya Prastio Arifin.

Martha mengamati beberapa paper bag yang saat ini tengah di bawa keponakannya.

*Dasar keganjenan, dia pasti tadi merayu pacarnya itu agar mau membelikannya barang-barang yang dia inginkan! Atau dia sudah memberikan tubuhnya pada Azriel, hingga laki-laki itu memberikan apapun yang dia mau.

Tidak salah bila aku menjualnya untuk biaya pengobatan putriku, anggap saja itu sebagai ganti aku menampungnya di sini setelah kakak meninggal. Tapi dia tidak boleh tau yang sebenarnya jadi aku harus berbohong padanya*!

Setelah asyik dengan lamunannya, Martha berbicara pada Qisya.

"Duduklah, Tante mau bicara sesuatu padamu!" Dengan tatapan yang tajam dan sinis, Martha menatap Qisya yang berdiri di sebelahnya. Lalu mengarahkan dagunya ke arah kursi memberi perintah pada keponakannya yang masih tak bergeming di tempatnya.

Qisya lalu duduk di kursi berhadapan dengan Martha.

Kenapa perasaanku merasa tidak enak begini? Tidak biasanya bibi mengajakku bicara serius seperti ini. Males banget sebenarnya memanggilnya dengan sebutan tante.

Orang miskin seperti kami, tidak pantas sekali menyebut panggilan bibi dengan sebutan tante. Tapi daripada aku harus mendengar omelan nya karena dia selalu marah bila aku memanggilnya dengan sebutan bibi yang di nilainya tidak cocok untuknya karena itu lebih terdengar seperti memanggil seorang pembantu di keluarga-keluarga kaya raya seperti sinetron yang sering dia tonton.

Qisya bertanya-tanya di dalam hatinya, namun tidak menemukan jawabannya. Lalu ia memutuskan untuk menanyakannya langsung pada tantenya tersebut.

"Sebenarnya apa yang tante ingin bicarakan padaku, apa itu adalah sesuatu yang penting?"

Qisya menatap Martha di depannya yang hanya terhalang sebuah meja kayu usang yang menghiasi ruang tamu kecil berukuran 2 meter itu. Pandangan matanya beralih menatap sebuah koper yang sangat di kenalnya ada di depan ruangan kamarnya yang tak jauh dari ruang tamu.

"I-itu... bukankah itu koper aku Tan? Jadi Tante mau mengusirku saat aku baru lulus dari sekolah hari ini? Apa masih belum cukup Tante menghinaku selama ini, harusnya Tante sedikit lebih bersabar menunggu sampai aku berhasil menemukan pekerjaan. Setelah aku bekerja dan bisa menghasilkan uang sendiri, aku akan langsung meninggalkan rumah ini. Aku tidak akan lagi menyusahkan kalian, tapi tidak sekarang. Tunggu sekitar satu bulan lagi, dan Tante boleh mengusirku."

Qisya berbicara dengan nada sedikit emosi dengan deru nafas yang memburu seolah sikap hormatnya kepada seseorang yang lebih tua darinya sama sekali hilang dari akal sehatnya, lalu dengan kasar dia pun menghembuskan nafasnya.

"Dasar gadis tidak tahu sopan santun! Dimana sopan santun mu berbicara kepada orang yang lebih tua hah...! Apa begini cara Kakakku mendidik mu? Pantas saja ibu kandungmu meninggalkanmu, kau memang tak jauh bedanya dengan wanita murahan itu. Setelah menggoda kakakku yang polos, ibumu meninggalkannya, juga anaknya sendiri karena tidak mau hidup susah bersama kami."

"Bahkan dia tidak mau membawa anaknya sendiri karena takut akan menyusahkan nya, mungkin saat ini ibumu itu sudah menjadi seorang pelacur hingga tidak pernah menampakkan batang hidungnya disini. Bahkan mungkin dia sudah tidak ingat pernah melahirkan mu!"

"Dan sekarang kamu ingin menyusul jejak ibumu bukan? Karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, kamu pasti sudah menjual tubuhmu itu pada pacarmu yang kaya itu kan? Bahkan hari ini kamu pulang dengan membawa banyak barang, dan pakaian yang saat ini kau pakai itu. Pasti dia yang membelikannya setelah menikmati tubuhmu itu!"

"Harusnya kamu berterima kasih kepadaku karena mulai hari ini aku mencarikan mu pekerjaan dan kamu akan mendapatkan banyak uang, jadi bisa hidup senang di luaran sana. Sebentar lagi ada orang yang akan menjemputmu, jadi lebih baik kamu pergi mandi dan bersiap-siap!"

"Aku sudah muak melihat keberadaanmu disini, sudah cukup aku berbaik hati dengan menampungmu di sini selama ini. Jadi sekarang lebih baik kamu menuruti perintahku dan jangan membantah ataupun banyak bertanya, kamu akan senang di tempat barumu itu!"

Setelah berbicara dengan penuh emosi, Martha memelankan nada suaranya saat menyuruh Qisya agar mau menuruti perintahnya.

Saat fikirannya masih sangat syok dengan kenyataan yang sebenarnya tentang ibu kandungnya yang telah tega meninggalkannya, Qisya masih harus menerima kenyataan di usir dari rumah keluarga satu-satunya dan di tuduh telah menjual kehormatannya.

Kenapa Ayah tidak pernah menceritakan yang sebenarnya kepadaku tentang Ibu, jadi ini rahasia besar yang di tutupi Ayah dariku?

Bahwa Ibu meninggalkan kami karena tidak bisa hidup susah bersama Ayah, hingga tega meninggalkan putri kandungnya sendiri! Apa kata-kata Tante Martha bisa di percaya? Ataukah dia hanya membohongiku hanya untuk menyakiti perasaanku?

Tapi tidak mungkin dia mengada-ngada karena selama ini dia tidak pernah mengungkit perihal Ibu. Tapi karena sedang emosi, jadi dia keceplosan membuka rahasia yang selama ini di simpan Ayah dariku. Mungkin Ayah tidak ingin membuatku sedih, bila aku mengetahui kenyataan yang sebenarnya dan Ayah memang benar.

Setelah aku mendengar cerita yang sesungguhnya tentang Ibu, membuatku seperti kehilangan arah. Bagaimana aku bisa hidup dengan tenang dan bahagia saat mengetahui kenyataan bahwa Ibu kandungku sendiri pun tidak menginginkan kehadiranku.

Bagaimana mungkin aku berharap tante Martha akan senang hati menerimaku, sedangkan Ibuku sendiri membuangku. Cerita yang selalu ingin aku dengar dari Ayah, kini malah membuatku merasa menyesal telah mendengarnya.

Qisya masih terdiam dengan pikiran yang saat ini tengah berkecamuk di dalam otaknya. Belum selesai dia menelaah semua perkataan Martha, namun suara wanita itu membuyarkan lamunannya.

"Kamu tidak perlu terlalu banyak memikirkan tentang ibu kandungmu, buat apa kamu memikirkan wanita itu. Lebih baik sekarang kamu menuruti perkataanku, cepatlah bersiap-siap karena orang yang menjemputmu akan tiba setengah jam lagi." Martha meletakkan ponsel jadulnya ke saku rok panjangnya setelah melihat satu pesan yang masuk.

"Asal Tante tahu, aku tidak akan pernah menjual kehormatanku meski aku harus menahan lapar. Aku lebih memilih mati daripada harus menjual diri! Sebenarnya siapa orang yang yang akan menjemputku Tante? Dan memangnya aku mau di bawa kemana dan bekerja sebagai apa?"

"Aku berhak tau karena ini juga menyangkut hidupku Tan! Aku tidak bisa menerima sembarang pekerjaan, karena aku bisa mencari pekerjaan sendiri. Aku akan keluar dari rumah ini. Jadi tante tidak usah khawatir, setelah aku bekerja dan mendapatkan gaji pertamaku, maka aku akan segera mencari tempat kos untuk aku tinggali."

Martha seketika terbahak mendengar penjelasan dari Qisya, senyum mengejek dia tunjukkan kepada keponakannya itu.

"Kamu pikir semudah itu mencari pekerjaan? Kamu hanya lulusan SMA dan ijazahmu saja juga belum keluar, memangnya siapa yang mau menerimamu bekerja? Hidup di kota besar tidak semudah membalik telapak tangan, disini semuanya membutuhkan uang dan juga koneksi."

"Sedangkan kau cuma anak ingusan yang tidak mempunyai keduanya, lalu berusaha untuk menggurui Tantemu yang sudah banyak makan asam garam kehidupan."

"Setelah kamu banyak belajar mengenai kehidupan, maka kamu akan mengerti bagaimana susahnya mencari uang. Dan kamu sok-sok'an ingin hidup mandiri saat tidak memiliki pengalaman apapun! Hah... lucu sekali!"

Masih dengan tatapan mengejek, Martha memandang Qisya yang masih menatapnya dengan tatapan rasa ingin tahu.

"Tapi Tante, aku harus tahu sebelum aku mengikuti orang yang sama sekali tidak aku kenal sebelumnya!" Qisya berusaha mencari tahu pekerjaan apa yang sebenarnya akan dia lakukan.

"Kamu akan bekerja di sebuah Bar terkenal dengan gaji yang sangat besar, semua biaya hidup dan tempat tinggalmu akan di tanggung oleh mereka. Jadi kamu tidak perlu memusingkan biaya hidupmu lagi, kamu hanya perlu bekerja dan menuruti semua perintah atasanmu. Mudah bukan?"

Tubuh Qisya mendadak lemah lunglai, bagai di sambar petir mendengar perkataan yang dengan mudahnya keluar dari mulut tantenya itu. Merasa tidak percaya bagaimana mungkin saudara dari ayah kandungnya dengan teganya menyuruhnya bekerja di tempat terkutuk yang sama sekali tidak pernah ada di pikirannya.

"A-apa Tan, bekerja di bar?! Apa Tante sadar bar itu tempat apa?! Banyak orang yang menjual diri di sana dengan berkedok hanya sebagai pelayan di bar dan Tante menyuruhku bekerja di sana? Bukankah Tante juga mempunyai anak perempuan?! Bagaimana bila Alya mengalami hal yang sama seperti diriku?"

"Apa Tante bisa menerima Alya bekerja di sebuah bar? Bahkan umur kami hanya selisih satu tahun saja. Kami berdua tidak ada bedanya, bukankah Tante bisa menganggapku seperti anak Tante sendiri?"

"Bagaimana bisa, dengan mudahnya Tante menyuruhku bekerja di sana! Tidak Tan, aku tidak mau! Lebih baik aku pergi dari sini dan tidak akan lagi menyusahkan kalian semua!"

Qisya buru-buru beranjak dari kursi dan melangkah mengambil koper yang berada di depan kamarnya. Namun lagi-lagi perkataan Tantenya, kembali membuatnya menghentikan langkahnya yang sudah sampai di dekat pintu.

"Justru aku melakukan ini semua demi putriku, jika kamu menganggap kami keluargamu dan jika kamu benar-benar menyayangi Alya maka tolonglah kami."

"Hanya kamu satu-satunya orang yang bisa menolong Alya dari penyakit Leukimia yang di dideritanya, dia akan meninggal bila kami tidak bisa membayar biaya operasinya."

"Dia di vonis dengan penyakit Leukimia dan harus segera mendapatkan Transplantasi sel punca atau cangkok sumsum tulang yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Belum lagi untuk biaya Kemoterapi dan biaya obat-obatan yang harus selalu di konsumsi Alya."

"Anggap saja ini sebagai balas budimu atas kebaikan kami merawatmu selama satu tahun ini setelah ayahmu meninggal. Berkorbanlah sedikit untuk keluarga ayahmu Sya, bukankah saatnya kamu membalas kebaikan kami?"

"Apa kamu tidak menyayangi Alya? Bukankah kamu bilang menyayanginya seperti saudara kandungmu sendiri?!"

Suara Martha berubah memelas berharap keponakannya itu mau menolongnya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Indra Jaya

Indra Jaya

Satu kata jgn mau di manfaatin org lain demi dirimu keuntungan org itu ...

2022-02-10

0

Mahrita Sartika

Mahrita Sartika

q sedih Thor 🥺

2021-04-27

0

aurora

aurora

baru mulai baca lagi 😊

2021-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Kelulusan
2 Terima kasih Pacar
3 Balas Budi
4 Dunia serasa hancur
5 Membuat Iklan
6 Tolong Aku Om
7 Siapa orang besar itu
8 Bergelayut Manja
9 Penebusan
10 Ingin marah tapi tidak mampu
11 Aku tidak melakukan apa-apa
12 Tempat tinggal baru
13 Surat Perjanjian
14 Sepiring berdua
15 Peraturan yang harus di patuhi
16 Sentuhanmu
17 Jadi Anak yang baik
18 Memberikanmu hadiah
19 Bersikap elegan
20 Sugar Baby
21 Merubah penampilan
22 Cantik dan menggemaskan
23 Poligami
24 Membuat aku gila
25 Pria romantis
26 Pelukan hangat
27 Dinner romantis
28 Mengajarimu berdansa
29 Mencari tahu
30 Tidak akan melepaskanmu
31 Lengkap sudah penderitaan
32 Jelaskan padaku
33 Pupus
34 Patah hati
35 Nasi goreng mang Udin
36 Over Posesif
37 Kenyataan pahit
38 Melepaskanmu bersamanya
39 Menikah denganku
40 Kamu adalah milikku
41 Mencari pelampiasan
42 Remuk redam
43 Susah tidur
44 Jangan menghindariku
45 Honeymoon
46 Tugas seorang wanita
47 Bermain Salju
48 Bersikap agresif
49 Obat penunda kehamilan
50 Berita di media sosial
51 Pewaris tahta
52 5 Anak cukup
53 My Sunshine
54 Sehari 2 kali
55 Rencana jahat
56 Hari Pernikahan
57 Ijab Qabul
58 Perlakuan manis
59 Kita adalah satu
60 Cerita sebenarnya
61 Sejauh mana
62 Pertanyaan sensitif
63 Jujurlah padaku
64 Malu-malu
65 Tidak bisa melupakanmu
66 Merasa bersalah
67 Kembali
68 Keputusan
69 Gagal bertemu
70 Penjagaan ketat
71 Kode Apartemen
72 Histeris
73 Budak Cinta
74 Petuah berharga
75 Di mabuk cinta
76 Aku hanya milikmu
77 Mengungkapkan kebenaran
78 Pernyataan cinta
79 Aku memilihmu
80 Memasak untukmu
81 Steak + nasi
82 Status palsu
83 Istri yang berbakti
84 Nyi Blorong
85 Membuat keributan
86 Di permalukan
87 Buanglah mantan pada tempatnya
88 Khawatir yang berlebihan
89 Adegan dewasa
90 Bertemu lagi
91 Menjauhlah
92 Bertabrakan
93 Beradu kekuatan
94 Di adili
95 Kemungkinan mencabut ijin
96 Aneka Snack
97 Ayat-ayat cinta
98 Cinta yang membunuhku
99 Jarum suntik
100 Drama para dokter
101 Kabar bahagia
102 Suami gila
103 Rencana jumpa pers
104 Mabuk
105 Semua pria sama saja
106 Kekhawatiran
107 Cinta yang sempurna
108 Kartu As
109 Oh My Baby
110 Harus memilih
111 Jujur
112 Mencari tahu
113 Prasangka
114 Kebingungan
115 Spaghetti
116 Penjelasan
117 Terkuak
118 Roti canai
119 Mengatur siasat
120 Merasa shock
121 Tak semudah membalik telapak tangan
122 Kenangan terindah
123 Permohonan maaf
124 Ketakutan
125 Sebuah janji
126 Berita buruk
127 Pembuktian
128 Berpura-pura
129 Kemungkinan terburuk
130 Operasi
131 Maafkan aku
132 Bidadari surga
133 Merasa bersalah
134 Serpihan kecil
135 Permintaan konyol
136 Di atas angin
137 Selangkah di depan
138 Keterlaluan
139 Bersaing
140 Pengganggu
141 Lamaran
142 Sindiran
143 Satu syarat
144 Sebuah doa
145 Sebuah nama
146 Sahabat baik
147 Hafal di luar kepala
148 Senjata makan tuan
149 Pertanyaan
150 Pukulan
151 Tidak ada harapan
152 Terkejut
153 Apa maksudmu
154 Pembawa sial
155 Dunia tak selebar daun kelor
156 Merasa iri
157 Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158 Merubah keputusan
159 Cerita menyedihkan
160 Tampang pria mesum
161 Duniaku adalah dirimu
162 Pulang
163 Para pria patah hati
164 Pembalasan
165 Membaca pikiran
166 Penasaran
167 Ancaman berbau perhatian
168 Balasan dari perbuatan buruk
169 Berharap hanya mimpi
170 Raja dan ratu
171 Mengakui kehebatan
172 Nasi lemak
173 Kilatan amarah
174 Bingung
175 Menyiksaku
176 Terharu
177 Gigit jari
178 Mengungkapkan perasaan
179 Sebuah Neraka
180 Kelegaan
181 Terima kasih
182 Apa maksud Anda
183 Sebuah kejutan
184 Kebersamaan yang hangat
185 Seorang Putri raja
186 PENGUMUMAN
187 Prolog Over Posesif Season 2
188 Menyampaikan sesuatu
189 Jaga Mama
190 Menatap kepergian sang Suami
191 Pria yang sangat manis
192 Asisten sialan
193 Melahirkan
194 Dewa dan Dewi penolong
195 Macan (Mama Cantik)
196 Baby Blues
197 Sangat merindukan
198 Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199 Menyebalkan sekali
200 Menyemangati Istri
201 Ular Sanca
202 Berkorbanlah sedikit
203 Dejavu
204 Terjatuh
205 Apakah aku berdosa
206 Satu cara
207 Jelaskan padaku
208 Keluarga yang utuh
209 Untuk yang kesekian kalinya
210 Berubah hening dan mencekam
211 Villa mana
212 Ikatan batin
213 Apa yang harus aku katakan
214 Bagai diiris sembilu
215 Sangat menyayangi kalian semua
216 Siapa bayi itu
217 Berjanjilah padaku
218 Jatuh pingsan
219 Jodohku adalah kamu
220 Lebih baik dicintai daripada mencintai
221 Pemenang sejati
222 Surprise
223 Tidak akan pernah terjadi
224 Hanya aku
225 Berenang
226 Biarkan waktu yang akan menjawab
227 Selamat ulang tahun Cintaku
228 Pria tampan
229 Jangan macam-macam
230 Berawal dari sebuah nafsu
231 Jangan pernah bermimpi
232 Membebaskannya dari belenggu
233 Aku akan membuktikannya padamu
234 Ketakutan yang amat sangat
235 Kabur dari suami yang gila
236 Tidak bisa hidup tanpamu
237 Presdir bodoh
238 Langkahi dulu mayatku
239 Aku akan menghukummu
240 Suamiku benar-benar menyebalkan
241 Aku sangat mencintaimu
242 Suamiku sangat manis sekali
243 Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244 Suami yang menanggung hukuman
245 Cobalah mengerti
246 Buang semua hal buruk
247 Pasti bisa
248 Haruskah aku ingkar?
249 Mengaku kalah
250 Perangkap cintaku
251 Trending topik
252 Makhluk maha benar
253 Selalu tampak bodoh
254 Tantrum
255 Rencana Tuhan lebih indah
256 Terima kasih telah memenuhi janjimu
257 Pengumuman penting
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Hari Kelulusan
2
Terima kasih Pacar
3
Balas Budi
4
Dunia serasa hancur
5
Membuat Iklan
6
Tolong Aku Om
7
Siapa orang besar itu
8
Bergelayut Manja
9
Penebusan
10
Ingin marah tapi tidak mampu
11
Aku tidak melakukan apa-apa
12
Tempat tinggal baru
13
Surat Perjanjian
14
Sepiring berdua
15
Peraturan yang harus di patuhi
16
Sentuhanmu
17
Jadi Anak yang baik
18
Memberikanmu hadiah
19
Bersikap elegan
20
Sugar Baby
21
Merubah penampilan
22
Cantik dan menggemaskan
23
Poligami
24
Membuat aku gila
25
Pria romantis
26
Pelukan hangat
27
Dinner romantis
28
Mengajarimu berdansa
29
Mencari tahu
30
Tidak akan melepaskanmu
31
Lengkap sudah penderitaan
32
Jelaskan padaku
33
Pupus
34
Patah hati
35
Nasi goreng mang Udin
36
Over Posesif
37
Kenyataan pahit
38
Melepaskanmu bersamanya
39
Menikah denganku
40
Kamu adalah milikku
41
Mencari pelampiasan
42
Remuk redam
43
Susah tidur
44
Jangan menghindariku
45
Honeymoon
46
Tugas seorang wanita
47
Bermain Salju
48
Bersikap agresif
49
Obat penunda kehamilan
50
Berita di media sosial
51
Pewaris tahta
52
5 Anak cukup
53
My Sunshine
54
Sehari 2 kali
55
Rencana jahat
56
Hari Pernikahan
57
Ijab Qabul
58
Perlakuan manis
59
Kita adalah satu
60
Cerita sebenarnya
61
Sejauh mana
62
Pertanyaan sensitif
63
Jujurlah padaku
64
Malu-malu
65
Tidak bisa melupakanmu
66
Merasa bersalah
67
Kembali
68
Keputusan
69
Gagal bertemu
70
Penjagaan ketat
71
Kode Apartemen
72
Histeris
73
Budak Cinta
74
Petuah berharga
75
Di mabuk cinta
76
Aku hanya milikmu
77
Mengungkapkan kebenaran
78
Pernyataan cinta
79
Aku memilihmu
80
Memasak untukmu
81
Steak + nasi
82
Status palsu
83
Istri yang berbakti
84
Nyi Blorong
85
Membuat keributan
86
Di permalukan
87
Buanglah mantan pada tempatnya
88
Khawatir yang berlebihan
89
Adegan dewasa
90
Bertemu lagi
91
Menjauhlah
92
Bertabrakan
93
Beradu kekuatan
94
Di adili
95
Kemungkinan mencabut ijin
96
Aneka Snack
97
Ayat-ayat cinta
98
Cinta yang membunuhku
99
Jarum suntik
100
Drama para dokter
101
Kabar bahagia
102
Suami gila
103
Rencana jumpa pers
104
Mabuk
105
Semua pria sama saja
106
Kekhawatiran
107
Cinta yang sempurna
108
Kartu As
109
Oh My Baby
110
Harus memilih
111
Jujur
112
Mencari tahu
113
Prasangka
114
Kebingungan
115
Spaghetti
116
Penjelasan
117
Terkuak
118
Roti canai
119
Mengatur siasat
120
Merasa shock
121
Tak semudah membalik telapak tangan
122
Kenangan terindah
123
Permohonan maaf
124
Ketakutan
125
Sebuah janji
126
Berita buruk
127
Pembuktian
128
Berpura-pura
129
Kemungkinan terburuk
130
Operasi
131
Maafkan aku
132
Bidadari surga
133
Merasa bersalah
134
Serpihan kecil
135
Permintaan konyol
136
Di atas angin
137
Selangkah di depan
138
Keterlaluan
139
Bersaing
140
Pengganggu
141
Lamaran
142
Sindiran
143
Satu syarat
144
Sebuah doa
145
Sebuah nama
146
Sahabat baik
147
Hafal di luar kepala
148
Senjata makan tuan
149
Pertanyaan
150
Pukulan
151
Tidak ada harapan
152
Terkejut
153
Apa maksudmu
154
Pembawa sial
155
Dunia tak selebar daun kelor
156
Merasa iri
157
Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158
Merubah keputusan
159
Cerita menyedihkan
160
Tampang pria mesum
161
Duniaku adalah dirimu
162
Pulang
163
Para pria patah hati
164
Pembalasan
165
Membaca pikiran
166
Penasaran
167
Ancaman berbau perhatian
168
Balasan dari perbuatan buruk
169
Berharap hanya mimpi
170
Raja dan ratu
171
Mengakui kehebatan
172
Nasi lemak
173
Kilatan amarah
174
Bingung
175
Menyiksaku
176
Terharu
177
Gigit jari
178
Mengungkapkan perasaan
179
Sebuah Neraka
180
Kelegaan
181
Terima kasih
182
Apa maksud Anda
183
Sebuah kejutan
184
Kebersamaan yang hangat
185
Seorang Putri raja
186
PENGUMUMAN
187
Prolog Over Posesif Season 2
188
Menyampaikan sesuatu
189
Jaga Mama
190
Menatap kepergian sang Suami
191
Pria yang sangat manis
192
Asisten sialan
193
Melahirkan
194
Dewa dan Dewi penolong
195
Macan (Mama Cantik)
196
Baby Blues
197
Sangat merindukan
198
Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199
Menyebalkan sekali
200
Menyemangati Istri
201
Ular Sanca
202
Berkorbanlah sedikit
203
Dejavu
204
Terjatuh
205
Apakah aku berdosa
206
Satu cara
207
Jelaskan padaku
208
Keluarga yang utuh
209
Untuk yang kesekian kalinya
210
Berubah hening dan mencekam
211
Villa mana
212
Ikatan batin
213
Apa yang harus aku katakan
214
Bagai diiris sembilu
215
Sangat menyayangi kalian semua
216
Siapa bayi itu
217
Berjanjilah padaku
218
Jatuh pingsan
219
Jodohku adalah kamu
220
Lebih baik dicintai daripada mencintai
221
Pemenang sejati
222
Surprise
223
Tidak akan pernah terjadi
224
Hanya aku
225
Berenang
226
Biarkan waktu yang akan menjawab
227
Selamat ulang tahun Cintaku
228
Pria tampan
229
Jangan macam-macam
230
Berawal dari sebuah nafsu
231
Jangan pernah bermimpi
232
Membebaskannya dari belenggu
233
Aku akan membuktikannya padamu
234
Ketakutan yang amat sangat
235
Kabur dari suami yang gila
236
Tidak bisa hidup tanpamu
237
Presdir bodoh
238
Langkahi dulu mayatku
239
Aku akan menghukummu
240
Suamiku benar-benar menyebalkan
241
Aku sangat mencintaimu
242
Suamiku sangat manis sekali
243
Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244
Suami yang menanggung hukuman
245
Cobalah mengerti
246
Buang semua hal buruk
247
Pasti bisa
248
Haruskah aku ingkar?
249
Mengaku kalah
250
Perangkap cintaku
251
Trending topik
252
Makhluk maha benar
253
Selalu tampak bodoh
254
Tantrum
255
Rencana Tuhan lebih indah
256
Terima kasih telah memenuhi janjimu
257
Pengumuman penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!