Dunia serasa hancur

"A-apa Tan, Alya divonis penyakit kanker darah?! Sejak kapan?! Jadi selama ini Alya sering demam, mual muntah dan mimisan karena efek penyakit Leukimia? Kenapa selama ini Tante menyembunyikannya dariku? Dan apa maksud Tante hanya aku yang bisa menyelamatkan nyawa Alya? A-apa Tante telah menjualku pada pemilik bar itu untuk biaya pengobatan Alya?"

"Aku memang sangat menyayangi Alya seperti saudara kandungku sendiri Tan, tapi itu bukan berarti Tante berhak atas hidupku dengan menjualku kepada orang lain. Tante bisa dipenjara bila melakukan perbuatan ini, meskipun tujuan utama Tante baik, tapi cara yang Tante tempuh ini salah."

"Kita bisa mencari jalan keluar yang lain,tidak dengan cara seperti ini Tan!" Meski dirinya sangat membenci Martha, namun Qisya juga merasa iba dengan nasib yang dialami saudara sepupunya itu.

"Semua sudah terlambat Sya! Mau tidak mau kamu harus menerimanya, karena Tante sudah membayar biaya operasi Alya dengan uang yang diberikan oleh pemilik bar tersebut. Sepertinya dia sangat menyukaimu karena berani membayar mahal dirimu. Hidup kamu akan enak bila kamu dijadikan simpanan pemilik bar terbesar di Jakarta itu."

"Dia bukan orang sembarangan dan kamu tidak bisa tiba-tiba membatalkan perjanjian kami begitu saja. Sudahlah ... jangan terlalu berlebihan menanggapinya, ini hanya soal sepele dan harga dirimu tidak semahal itu, karena orang itu berani mengeluarkan banyak uang hanya untuk gadis sepertimu!"

Dengan nada sinis, Martha berbicara sambil menatap tajam keponakannya.

"Gadis sepertiku ...?! Apa sebegitu hinanya diriku di mata Tante, hingga dengan mudahnya Tante yang merupakan adik kandung dari Ayahku sendiri dengan teganya menjual keponakannya sendiri hanya demi menyelamatkan anak Tante!"

"Aku tidak akan pernah mengikuti kemauan gila Tante itu!" Dengan mata berkaca-kaca, Qisya masih berusaha kuat di depan Martha meski sebenarnya saat ini dunianya serasa hancur saat itu juga.

Martha sedikit berlari mengejar Qisya yang sudah sampai di teras rumah dan mencekal tangan keponakannya agar tidak kabur.

"Kamu tidak boleh pergi Qisya, kamu harus menolong Tante!"

"Lepaskan aku Tan! Tante tidak berhak atas kehidupanku! Lebih baik aku hidup sebatang kara meski harus kelaparan, daripada mempunyai keluarga yang ingin menjual keponakannya sendiri!"

Qisya menghempas kasar tangan Martha, keberaniannya seakan terkumpul menjadi satu untuk sekuat tenaga melawan wanita di depannya itu dan tidak perduli akan dicap sebagai keponakan yang durhaka pada tantenya sendiri.

Disaat keduanya sedang bertengkar, bunyi deru mobil yang berhenti di depan rumah menghentikan aksi mereka. Martha seketika berbinar dan bernafas lega saat melihat sosok laki-laki yang keluar dari mobil mewah BMW II8 berwarna hitam mengkilat yang saat ini tengah melangkah menghampirinya.

Sedangkan Qisya langsung mengikuti arah pandang tantenya dan melihat pria berwajah manis berjas hitam serta sepatu pantofel mengkilat dengan rahang tegas serta rambut yang disisir rapi kebelakang yang mempunyai body sixpack tinggi besar dan berkulit sawo matang. Dengan dua orang berbadan besar yang berjalan di belakangnya dan sudah bisa ditebak mereka adalah bodyguard yang menjaga pria tersebut.

'Apa dia pria brengsek yang sudah kurang ajar membeli harga diriku? Jika benar dia orangnya bukankah lucu sekali, pria sepertinya bisa saja mendapatkan wanita manapun tanpa harus repot-repot mengeluarkan banyak uang hanya untuk gadis biasa sepertiku!'

'Kenapa aku harus repot-repot memikirkan hal tidak penting seperti ini? Bukankah saat ini yang harus aku pikirkan adalah bagaimana caranya kabur dari tempat ini?'

'Bagaimana caranya aku lari dari tiga orang iblis yang siap mengirimku ke neraka yang paling jahanam. Berpikir Qisya, disaat seperti ini otakmu harus bekerja maksimal mencari ide untuk melarikan diri.'

'Tidak mungkin aku hanya pasrah saat mereka membawaku. Aaarh ... kenapa otakku seakan buntu, apa yang harus aku lakukan?' Qisya membatin dalam hati seraya berpikir keras mencari cara untuk melarikan diri.

"Selamat datang di gubuk saya Tuan. Untung saja Anda sudah datang. Karena kalau tidak, mungkin keponakan saya ini sudah kabur dari rumah. Dan saya harus mengganti uang yang telah Anda berikan. Apa Tuan mau masuk dulu ke dalam?" Martha berbicara dengan sopan seraya mengangguk hormat pada lelaki di depannya.

"Tidak perlu, saya akan langsung pergi dan membawa keponakan Anda. Karena dia harus segera bekerja di tempat kami, karena bos kami ingin gadis ini segera melaksanakan tugasnya. Jadi saya permisi dulu Nyonya!"

"Baiklah Tuan, terserah Anda saja!"

Pria itu pun mengarahkan pandangannya pada Qisya yang terlihat ketakutan.

"Lebih baik Nona menurut ikut kami dan tidak melawan, karena kalau tidak, para bodyguard itu akan berbuat kasar pada Nona." Pria yang tak lain bernama Hans Priambodo itu pun menunjuk ke arah dua laki-laki yang ada di belakangnya untuk menakuti gadis kecil di depannya.

Qisya menelan salivanya dengan kasar, nyalinya seketika menciut dan degup jantungnya berdetak lebih cepat dan tidak beraturan setelah mendengar ancaman dari pria tampan yang saat ini tengah menatapnya tajam. Dia pun hanya diam membisu, tak mampu berkata apapun dan hanya menurut saja saat pria itu membawanya masuk ke dalam mobil.

Sedangkan salah satu bodyguard akan membawa kopernya, namun dilarang oleh Hans.

"Tinggalkan saja koper itu, didalamnya pasti hanya terdapat baju-baju murahan dan itu akan membuat marah bos besar saja. Semua kebutuhannya, termasuk pakaian yang akan dipakainya sudah diatur oleh bos. Jadi lebih baik dia tidak membawa apapun dari sini!" Hans menatap tajam bodyguard yang dianggapnya sangat bodoh.

"Baik Tuan Hans! Maafkan saya karena terlalu bodoh!" Salah satu pria bertubuh gempal itu pun menundukkan kepalanya, lalu mulai mengikuti pria itu masuk ke dalam mobil setelah sebelumnya membuka pintu untuk gadis itu dan atasannya.

Lalu bodyguard itu pun masuk ke mobil bagian depan dan mulai melajukan mobil meninggalkan rumah kecil yang berada di gang yang hanya muat satu mobil saja. Namun karena yang tinggal di sana mayoritas orang miskin, jadi tidak mungkin ada orang yang masuk ke gang sempit itu memakai mobil.

Qisya yang saat ini duduk di kursi belakang di sebelah pria bermuka datar itu langsung sibuk mengumpat pria itu di dalam hati.

'Dasar muka masam, bagaimana ada pria seperti dia. Tidak punya perasaan sama sekali, bagaimana bisa aku pergi tidak membawa apa-apa sama sekali. Yang ada hanya baju yang saat ini aku pakai dan jam tangan couple yang tadi diberikan oleh Azriel.'

'Azriel ... bagaimana bisa aku melupakan dia, aku harus meminta bantuannya agar dia mau menolongku. Iya, aku akan menghubunginya, tapi bagaimana caranya?'

'Oh iya, aku akan beralasan ingin ke toilet karena sudah tidak tahan pengen buang air kecil saja, lalu aku akan menghubungi Azriel. iya, begitu saja! Semoga Azriel segera datang menolongku setelah aku menghubunginya nanti.'

Setelah mendapatkan ide cemerlang di pikirannya, Qisya akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Nafasnya seolah sesak karena berada di antara tiga pria menakutkan yang satu mobil dengannya. Qisya ber-dehem sejenak untuk menormalkan nada suaranya yang sedikit serak akibat menahan rasa takut.

Sambil menatap pria yang duduk di sebelahnya, "Ehm .... Om, aku kebelet nih pengen buang air!" Qisya berpura-pura menggerakkan tubuhnya seperti orang yang tengah menahan pipis.

"Tolong berhenti sebentar dimana gitu tempat yang ada toilet umumnya, aku sudah nggak tahan nih Om!" Qisya mengeluarkan jurus andalannya, yaitu memasang puppy eyes-nya di depan pria bermuka datar yang duduk di sebelahnya.

Dasar gadis kecil, kamu pasti saat ini berpikir bisa menipuku dengan wajahmu yang polos itu. Baiklah ...aku akan mengikuti permainanmu itu.

"Kita berhenti di pom bensin saja Ed, sekalian nanti isi bensin di sana! Aku tidak mau gadis kecil ini mengompol di mobil mewah milik bos, bisa-bisa dia marah besar nanti!" Hans memberi perintah pada sopir sekaligus bodyguard itu yang bernama Edi.

Edi langsung mengangguk dan menjawab perintah dari atasannya itu, "Baik Tuan, sekitar 1 km lagi ada pom bensin."

Edi yang sudah hafal betul dengan jalanan Ibu kota, langsung membelokkan mobil tersebut ke arah pom bensin dan berjejer mengantri di belakang beberapa mobil yang juga akan mengisi bahan bakar.

Dengan muka berbinar, Qisya langsung membuka pintu mobil yang sudah tidak dikunci, namun tas sekolahnya yang daritadi ada di punggungnya ditarik oleh Hans hingga dia pun sedikit tertarik ke belakang.

"Apaan sih Om, main tarik aja!" Dengan muka sebal, Qisya melihat ke arah pria itu.

"Kamu boleh turun dan pergi ke toilet, tapi tinggalkan tas sekolahmu itu!" Hans menatap Qisya dan tersenyum dengan seringai jahatnya.

Wah ... gawat nih, bisa gagal total nih rencana ku. Ponselku kan ada di dalam tas. Kalau aku menyerahkan tas ini, lalu bagaimana caranya aku menghubungi Azriel? Tapi kalau aku tidak menuruti perintah Om datar ini, bisa-bisa dia curiga padaku dan tidak mengijinkan aku pergi ke toilet. Mana aku juga kebelet beneran ini. Aarh ... bodo amatlah.

Setelah membatin, Qisya memutuskan untuk menanggalkan tas sekolahnya. Lalu dirinya keluar dari mobil. Belum sempat dia bernafas lega, bodyguard yang satunya ternyata ikut turun mengikutinya berjalan ke arah toilet.

Qisya menghentak-hentakkan kakinya karena merasa sangat geram, rencana yang sudah disusunnya ternyata tidak berhasil. Dengan kesal dia masuk ke dalam toilet wanita dan bodyguard yang mengikutinya menunggunya di luar.

Qisya berjalan mondar-mandir di dalam toilet berusaha mencari ide untuk melarikan diri, saat melihat petugas wanita berhijab masuk ke dalam toilet, seketika di otaknya langsung muncul sebuah ide. Dengan menahan rasa malu, Qisya menghentikan wanita yang hendak masuk ke dalam bilik toilet dan langsung berlutut di bawah kaki wanita itu.

"Mbak, tolong saya Mbak! Ada beberapa orang jahat yang mau menjual saya Mbak, hanya Mbak yang bisa menolong saya. Tolongin saya Mbak, ini menyangkut hidup dan mati saya!"

Qisya yang masih bersimpuh di kaki wanita itu, refleks terisak hingga butiran bening kini langsung memenuhi matanya.

Merasa terkejut dengan gadis kecil yang mendadak meminta pertolongannya, membuat wanita yang bernama Amira itu iba saat melihat gadis di depannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi Dik? Bagaimana bisa kamu terlibat dengan seorang penjahat? Apa yang bisa Kakak lakukan untuk menyelamatkanmu? Kakak tahu pasti kamu tidak ada waktu untuk menjelaskannya, karena Kakak tadi melihat ada laki-laki bertubuh gempal yang terlihat menunggu seseorang. Jadi pria seram itu sedang menunggumu?"

Qisya menganggukkan kepalanya, dengan ragu dia pun menyampaikan rencananya kepada wanita manis berhijab itu.

"Tapi permintaanku ini sangat kurang ajar Mbak, aku bisa keluar dari sini bila memakai pakaian yang saat ini mbak kenakan."

Qisya menundukkan kepalanya karena tidak berani menatap mata wanita yang tengah berdiri menjulang di sebelahnya berlutut, dirinya seolah pasrah dengan keputusan wanita itu.

Ia merasa pesimis dengan harapannya, karena sadar diri siapa dirinya bagi wanita itu, tantenya saja yang masih satu darah dengannya dengan teganya menjual dirinya.

Bagaimana bisa dirinya berharap ada orang lain yang sama sekali tidak ada hubungan dengannya akan mau menolongnya. Namun ternyata tidak seperti yang dipikirkannya, suara wanita itu seolah langsung memberi oase pada dirinya.

"Baiklah Dik, Kakak akan membantumu! Kakak nanti bisa menghubungi teman Kakak untuk membawakan baju ganti buat Kakak. Sekarang cepat kita tukeran baju, aku akan diam di toilet dan mengunci pintunya setelah kamu pergi dari sini sambil menunggu teman Kakak membawakan baju."

"Terima kasih banyak Kak, aku sangat berhutang budi dengan Kakak. Suatu saat aku pasti akan membalas kebaikan Kak Amira!" Qisya bangkit berdiri sambil menatap nama yang ada pada baju sebelah kanan atas wanita itu.

"Tidak usah kamu pikirkan itu, Kakak ikhlas menolong kamu. Sekarang buruan, nanti keburu laki-laki itu curiga!" Amira menggandeng Qisya masuk ke dalam toilet dan buru-buru menukar pakaian mereka. Tak butuh waktu lama, kini keduanya sudah memakai pakaian berbeda dari yang pertama dipakainya.

"Sekarang kamu cepetan keluar dari sini, bersikaplah seperti biasa agar orang jahat itu tidak curiga."

Meski merasa risih dengan pakaian yang dipakainya, Amira tetap memberi semangat pada gadis kecil yang membuatnya iba.

"Sekali lagi terima kasih, Kakak adalah orang yang sangat baik!" Qisya memeluk erat Amira, lalu membuka pintu toilet dan meninggalkan dewi penolongnya itu.

Dengan perasaan yang berkecamuk, Qisya mencoba bersikap setenang mungkin saat keluar dari toilet dan melewati bodyguard yang saat ini sibuk bermain ponselnya. Dengan perasaan lega, Qisya berjalan keluar dari area pom bensin tersebut dan berlari sekencang mungkin untuk melarikan diri.

Karena saking kencang berlari, tiba-tiba Qisya kehilangan keseimbangan saat kakinya tersangkut sebuah batu dan terjatuh hingga badannya tiba-tiba oleng ke kanan hingga jatuh ke bahu jalan raya.

Bunyi decitan mobil yang menandakan pemiliknya tengah mengerem mendadak untuk menghindari tabrakan, membuat beberapa mobil di belakangnya pun juga ikut mengerem agar tidak terjadi tabrakan.

Qisya memejamkan matanya, merasa pasrah karena mungkin ini adalah akhir dari hidupnya bila dia sampai tertabrak mobil yang melintas. Namun bunyi klakson beberapa mobil yang berisik membuat matanya yang daritadi terpejam langsung terbuka.

Dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah melihat laki-laki berwajah tampan blesteran dengan kulit putih berperawakan tinggi dan berbadan tegap, memakai setelan lengkap berjas hitam yang turun dari mobil Range Rover mewah berwarna hitam datang menghampirinya.

Dengan mata merah dan rahang yang mengeras seolah saat ini tengah menahan amarahnya, laki-laki itu pun meluapkan emosinya.

"Hei ...wanita bodoh, apa yang sedang kamu lakukan?! Apa kamu sadar kecerobohanmu itu bisa membuat banyak orang kehilangan nyawanya bila sampai terjadi kecelakaan beruntun?!

"Bagaimana bisa ada wanita se-ceroboh dirimu, apa yang sedang kamu kejar di jalan raya ini hingga kau berlari seperti sedang dikejar anjing!" Merasa puas mengungkapkan kekesalannya, laki-laki itu mengamati penampilan gadis di depannya yang saat ini tengah meringis kesakitan memegangi kakinya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

partnya kepanjngn Thor😳

2022-09-10

0

Kelabu Biru

Kelabu Biru

ntah kenapa ceritanya terlalu membosankan. bye...aku berhenti disini

2021-05-26

1

Wahyuni

Wahyuni

apa itu abymana

2021-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Kelulusan
2 Terima kasih Pacar
3 Balas Budi
4 Dunia serasa hancur
5 Membuat Iklan
6 Tolong Aku Om
7 Siapa orang besar itu
8 Bergelayut Manja
9 Penebusan
10 Ingin marah tapi tidak mampu
11 Aku tidak melakukan apa-apa
12 Tempat tinggal baru
13 Surat Perjanjian
14 Sepiring berdua
15 Peraturan yang harus di patuhi
16 Sentuhanmu
17 Jadi Anak yang baik
18 Memberikanmu hadiah
19 Bersikap elegan
20 Sugar Baby
21 Merubah penampilan
22 Cantik dan menggemaskan
23 Poligami
24 Membuat aku gila
25 Pria romantis
26 Pelukan hangat
27 Dinner romantis
28 Mengajarimu berdansa
29 Mencari tahu
30 Tidak akan melepaskanmu
31 Lengkap sudah penderitaan
32 Jelaskan padaku
33 Pupus
34 Patah hati
35 Nasi goreng mang Udin
36 Over Posesif
37 Kenyataan pahit
38 Melepaskanmu bersamanya
39 Menikah denganku
40 Kamu adalah milikku
41 Mencari pelampiasan
42 Remuk redam
43 Susah tidur
44 Jangan menghindariku
45 Honeymoon
46 Tugas seorang wanita
47 Bermain Salju
48 Bersikap agresif
49 Obat penunda kehamilan
50 Berita di media sosial
51 Pewaris tahta
52 5 Anak cukup
53 My Sunshine
54 Sehari 2 kali
55 Rencana jahat
56 Hari Pernikahan
57 Ijab Qabul
58 Perlakuan manis
59 Kita adalah satu
60 Cerita sebenarnya
61 Sejauh mana
62 Pertanyaan sensitif
63 Jujurlah padaku
64 Malu-malu
65 Tidak bisa melupakanmu
66 Merasa bersalah
67 Kembali
68 Keputusan
69 Gagal bertemu
70 Penjagaan ketat
71 Kode Apartemen
72 Histeris
73 Budak Cinta
74 Petuah berharga
75 Di mabuk cinta
76 Aku hanya milikmu
77 Mengungkapkan kebenaran
78 Pernyataan cinta
79 Aku memilihmu
80 Memasak untukmu
81 Steak + nasi
82 Status palsu
83 Istri yang berbakti
84 Nyi Blorong
85 Membuat keributan
86 Di permalukan
87 Buanglah mantan pada tempatnya
88 Khawatir yang berlebihan
89 Adegan dewasa
90 Bertemu lagi
91 Menjauhlah
92 Bertabrakan
93 Beradu kekuatan
94 Di adili
95 Kemungkinan mencabut ijin
96 Aneka Snack
97 Ayat-ayat cinta
98 Cinta yang membunuhku
99 Jarum suntik
100 Drama para dokter
101 Kabar bahagia
102 Suami gila
103 Rencana jumpa pers
104 Mabuk
105 Semua pria sama saja
106 Kekhawatiran
107 Cinta yang sempurna
108 Kartu As
109 Oh My Baby
110 Harus memilih
111 Jujur
112 Mencari tahu
113 Prasangka
114 Kebingungan
115 Spaghetti
116 Penjelasan
117 Terkuak
118 Roti canai
119 Mengatur siasat
120 Merasa shock
121 Tak semudah membalik telapak tangan
122 Kenangan terindah
123 Permohonan maaf
124 Ketakutan
125 Sebuah janji
126 Berita buruk
127 Pembuktian
128 Berpura-pura
129 Kemungkinan terburuk
130 Operasi
131 Maafkan aku
132 Bidadari surga
133 Merasa bersalah
134 Serpihan kecil
135 Permintaan konyol
136 Di atas angin
137 Selangkah di depan
138 Keterlaluan
139 Bersaing
140 Pengganggu
141 Lamaran
142 Sindiran
143 Satu syarat
144 Sebuah doa
145 Sebuah nama
146 Sahabat baik
147 Hafal di luar kepala
148 Senjata makan tuan
149 Pertanyaan
150 Pukulan
151 Tidak ada harapan
152 Terkejut
153 Apa maksudmu
154 Pembawa sial
155 Dunia tak selebar daun kelor
156 Merasa iri
157 Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158 Merubah keputusan
159 Cerita menyedihkan
160 Tampang pria mesum
161 Duniaku adalah dirimu
162 Pulang
163 Para pria patah hati
164 Pembalasan
165 Membaca pikiran
166 Penasaran
167 Ancaman berbau perhatian
168 Balasan dari perbuatan buruk
169 Berharap hanya mimpi
170 Raja dan ratu
171 Mengakui kehebatan
172 Nasi lemak
173 Kilatan amarah
174 Bingung
175 Menyiksaku
176 Terharu
177 Gigit jari
178 Mengungkapkan perasaan
179 Sebuah Neraka
180 Kelegaan
181 Terima kasih
182 Apa maksud Anda
183 Sebuah kejutan
184 Kebersamaan yang hangat
185 Seorang Putri raja
186 PENGUMUMAN
187 Prolog Over Posesif Season 2
188 Menyampaikan sesuatu
189 Jaga Mama
190 Menatap kepergian sang Suami
191 Pria yang sangat manis
192 Asisten sialan
193 Melahirkan
194 Dewa dan Dewi penolong
195 Macan (Mama Cantik)
196 Baby Blues
197 Sangat merindukan
198 Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199 Menyebalkan sekali
200 Menyemangati Istri
201 Ular Sanca
202 Berkorbanlah sedikit
203 Dejavu
204 Terjatuh
205 Apakah aku berdosa
206 Satu cara
207 Jelaskan padaku
208 Keluarga yang utuh
209 Untuk yang kesekian kalinya
210 Berubah hening dan mencekam
211 Villa mana
212 Ikatan batin
213 Apa yang harus aku katakan
214 Bagai diiris sembilu
215 Sangat menyayangi kalian semua
216 Siapa bayi itu
217 Berjanjilah padaku
218 Jatuh pingsan
219 Jodohku adalah kamu
220 Lebih baik dicintai daripada mencintai
221 Pemenang sejati
222 Surprise
223 Tidak akan pernah terjadi
224 Hanya aku
225 Berenang
226 Biarkan waktu yang akan menjawab
227 Selamat ulang tahun Cintaku
228 Pria tampan
229 Jangan macam-macam
230 Berawal dari sebuah nafsu
231 Jangan pernah bermimpi
232 Membebaskannya dari belenggu
233 Aku akan membuktikannya padamu
234 Ketakutan yang amat sangat
235 Kabur dari suami yang gila
236 Tidak bisa hidup tanpamu
237 Presdir bodoh
238 Langkahi dulu mayatku
239 Aku akan menghukummu
240 Suamiku benar-benar menyebalkan
241 Aku sangat mencintaimu
242 Suamiku sangat manis sekali
243 Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244 Suami yang menanggung hukuman
245 Cobalah mengerti
246 Buang semua hal buruk
247 Pasti bisa
248 Haruskah aku ingkar?
249 Mengaku kalah
250 Perangkap cintaku
251 Trending topik
252 Makhluk maha benar
253 Selalu tampak bodoh
254 Tantrum
255 Rencana Tuhan lebih indah
256 Terima kasih telah memenuhi janjimu
257 Pengumuman penting
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Hari Kelulusan
2
Terima kasih Pacar
3
Balas Budi
4
Dunia serasa hancur
5
Membuat Iklan
6
Tolong Aku Om
7
Siapa orang besar itu
8
Bergelayut Manja
9
Penebusan
10
Ingin marah tapi tidak mampu
11
Aku tidak melakukan apa-apa
12
Tempat tinggal baru
13
Surat Perjanjian
14
Sepiring berdua
15
Peraturan yang harus di patuhi
16
Sentuhanmu
17
Jadi Anak yang baik
18
Memberikanmu hadiah
19
Bersikap elegan
20
Sugar Baby
21
Merubah penampilan
22
Cantik dan menggemaskan
23
Poligami
24
Membuat aku gila
25
Pria romantis
26
Pelukan hangat
27
Dinner romantis
28
Mengajarimu berdansa
29
Mencari tahu
30
Tidak akan melepaskanmu
31
Lengkap sudah penderitaan
32
Jelaskan padaku
33
Pupus
34
Patah hati
35
Nasi goreng mang Udin
36
Over Posesif
37
Kenyataan pahit
38
Melepaskanmu bersamanya
39
Menikah denganku
40
Kamu adalah milikku
41
Mencari pelampiasan
42
Remuk redam
43
Susah tidur
44
Jangan menghindariku
45
Honeymoon
46
Tugas seorang wanita
47
Bermain Salju
48
Bersikap agresif
49
Obat penunda kehamilan
50
Berita di media sosial
51
Pewaris tahta
52
5 Anak cukup
53
My Sunshine
54
Sehari 2 kali
55
Rencana jahat
56
Hari Pernikahan
57
Ijab Qabul
58
Perlakuan manis
59
Kita adalah satu
60
Cerita sebenarnya
61
Sejauh mana
62
Pertanyaan sensitif
63
Jujurlah padaku
64
Malu-malu
65
Tidak bisa melupakanmu
66
Merasa bersalah
67
Kembali
68
Keputusan
69
Gagal bertemu
70
Penjagaan ketat
71
Kode Apartemen
72
Histeris
73
Budak Cinta
74
Petuah berharga
75
Di mabuk cinta
76
Aku hanya milikmu
77
Mengungkapkan kebenaran
78
Pernyataan cinta
79
Aku memilihmu
80
Memasak untukmu
81
Steak + nasi
82
Status palsu
83
Istri yang berbakti
84
Nyi Blorong
85
Membuat keributan
86
Di permalukan
87
Buanglah mantan pada tempatnya
88
Khawatir yang berlebihan
89
Adegan dewasa
90
Bertemu lagi
91
Menjauhlah
92
Bertabrakan
93
Beradu kekuatan
94
Di adili
95
Kemungkinan mencabut ijin
96
Aneka Snack
97
Ayat-ayat cinta
98
Cinta yang membunuhku
99
Jarum suntik
100
Drama para dokter
101
Kabar bahagia
102
Suami gila
103
Rencana jumpa pers
104
Mabuk
105
Semua pria sama saja
106
Kekhawatiran
107
Cinta yang sempurna
108
Kartu As
109
Oh My Baby
110
Harus memilih
111
Jujur
112
Mencari tahu
113
Prasangka
114
Kebingungan
115
Spaghetti
116
Penjelasan
117
Terkuak
118
Roti canai
119
Mengatur siasat
120
Merasa shock
121
Tak semudah membalik telapak tangan
122
Kenangan terindah
123
Permohonan maaf
124
Ketakutan
125
Sebuah janji
126
Berita buruk
127
Pembuktian
128
Berpura-pura
129
Kemungkinan terburuk
130
Operasi
131
Maafkan aku
132
Bidadari surga
133
Merasa bersalah
134
Serpihan kecil
135
Permintaan konyol
136
Di atas angin
137
Selangkah di depan
138
Keterlaluan
139
Bersaing
140
Pengganggu
141
Lamaran
142
Sindiran
143
Satu syarat
144
Sebuah doa
145
Sebuah nama
146
Sahabat baik
147
Hafal di luar kepala
148
Senjata makan tuan
149
Pertanyaan
150
Pukulan
151
Tidak ada harapan
152
Terkejut
153
Apa maksudmu
154
Pembawa sial
155
Dunia tak selebar daun kelor
156
Merasa iri
157
Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158
Merubah keputusan
159
Cerita menyedihkan
160
Tampang pria mesum
161
Duniaku adalah dirimu
162
Pulang
163
Para pria patah hati
164
Pembalasan
165
Membaca pikiran
166
Penasaran
167
Ancaman berbau perhatian
168
Balasan dari perbuatan buruk
169
Berharap hanya mimpi
170
Raja dan ratu
171
Mengakui kehebatan
172
Nasi lemak
173
Kilatan amarah
174
Bingung
175
Menyiksaku
176
Terharu
177
Gigit jari
178
Mengungkapkan perasaan
179
Sebuah Neraka
180
Kelegaan
181
Terima kasih
182
Apa maksud Anda
183
Sebuah kejutan
184
Kebersamaan yang hangat
185
Seorang Putri raja
186
PENGUMUMAN
187
Prolog Over Posesif Season 2
188
Menyampaikan sesuatu
189
Jaga Mama
190
Menatap kepergian sang Suami
191
Pria yang sangat manis
192
Asisten sialan
193
Melahirkan
194
Dewa dan Dewi penolong
195
Macan (Mama Cantik)
196
Baby Blues
197
Sangat merindukan
198
Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199
Menyebalkan sekali
200
Menyemangati Istri
201
Ular Sanca
202
Berkorbanlah sedikit
203
Dejavu
204
Terjatuh
205
Apakah aku berdosa
206
Satu cara
207
Jelaskan padaku
208
Keluarga yang utuh
209
Untuk yang kesekian kalinya
210
Berubah hening dan mencekam
211
Villa mana
212
Ikatan batin
213
Apa yang harus aku katakan
214
Bagai diiris sembilu
215
Sangat menyayangi kalian semua
216
Siapa bayi itu
217
Berjanjilah padaku
218
Jatuh pingsan
219
Jodohku adalah kamu
220
Lebih baik dicintai daripada mencintai
221
Pemenang sejati
222
Surprise
223
Tidak akan pernah terjadi
224
Hanya aku
225
Berenang
226
Biarkan waktu yang akan menjawab
227
Selamat ulang tahun Cintaku
228
Pria tampan
229
Jangan macam-macam
230
Berawal dari sebuah nafsu
231
Jangan pernah bermimpi
232
Membebaskannya dari belenggu
233
Aku akan membuktikannya padamu
234
Ketakutan yang amat sangat
235
Kabur dari suami yang gila
236
Tidak bisa hidup tanpamu
237
Presdir bodoh
238
Langkahi dulu mayatku
239
Aku akan menghukummu
240
Suamiku benar-benar menyebalkan
241
Aku sangat mencintaimu
242
Suamiku sangat manis sekali
243
Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244
Suami yang menanggung hukuman
245
Cobalah mengerti
246
Buang semua hal buruk
247
Pasti bisa
248
Haruskah aku ingkar?
249
Mengaku kalah
250
Perangkap cintaku
251
Trending topik
252
Makhluk maha benar
253
Selalu tampak bodoh
254
Tantrum
255
Rencana Tuhan lebih indah
256
Terima kasih telah memenuhi janjimu
257
Pengumuman penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!