"Perfect ... kau cerdas juga rupanya gadis kecil!" Abymana mengarahkan jari jempolnya kepada Qisya.
"Tentu saja Om, kalau tugasku hanya soal memanas-manasi kekasih Om itu, maka itu hanya perkara mudah bagiku."
Qisya menelan salivanya dan sedikit ragu untuk menanyakan sesuatu, dia pun mulai berdehem untuk mencoba menyembunyikan kegugubannya.
"Ehm... a-apa aku boleh memeriksa ponselku sebentar Om? Aku ingin menghubungi cowokku, dia pasti saat ini sangat mengkhawatirkanku. Aku janji tidak akan mengatakan tinggal disini dan hanya mau bilang padanya bahwa saat ini keadaanku sedang baik-baik saja, dan menyuruhnya agar tidak mengkhawatirkanku. Boleh ya Om...!"
Qisya melirik tas sekolahnya yang berada di atas meja, karena tadi asisten Zaki meletakkannya di sana. Dia pun menyatukan kedua tangannya untuk memohon di depan Abymana dan memandang dengan wajahnya yang paling memelas, berharap pria itu mengijinkannya.
Seketika sorot mata Abymana memerah dan rahangnya mulai mengeras begitu mendengar permintaan gadis di depannya. Dia pun langsung berteriak memanggil asistennya.
"Zak ...."
Asisten Zaki saat ini sedang berada di ruang kerja Abymana untuk membuat sebuah perjanjian seperti yang tadi diperintahkan oleh atasannya sesaat setelah keluar dari Dragon Night Club'. Mendengar namanya dipanggil dengan nada penuh kemarahan, tentu saja membuatnya buru-buru keluar dan langsung menghampiri atasannya itu sambil membawa sesuatu ditangannya.
"Iya Tuan Aby!" Asisten Zaki kini sudah berdiri dihadapan atasannya dan menyadari bahwa gadis itu telah menyulut kemarahan pria yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan yang sangat mengerikan.
"Apa kau sudah menyelesaikan tugas yang tadi aku perintahkan padamu Zak?" Abymana bertanya pada asistennya, lalu beralih memandang kertas yang ada ditangan Zaki, sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas "Kau memang bisa diandalkan Zak, sekarang suruh dia menandatanganinya!"
Abymana mengarahkan dagunya ke arah Qisya yang saat ini terlihat ketakutan. Dan Asisten Zaki langsung menyerahkan satu lembar kertas yang dari tadi dipegangnya kepada Qisya.
"Ini adalah surat perjanjian antara Nona dan Tuan Muda Aby, Anda harus segera menandatanganinya. Itu semua untuk berjaga-jaga agar Anda tidak mengingkari dan berusaha melarikan diri dari tanggung jawab anda Nona!"
Dengan tangan gemetar, Qisya menerima satu lembar kertas itu dan langsung membaca isi perjanjian yang tertulis dikertas putih itu. Isi dari perjanjian itu adalah dirinya harus mematuhi semua perintah dari pria yang telah menebusnya itu. Tidak ada kata-kata panjang yang menerangkan hal-hal apa saja yang harus dipatuhinya.
Qisya mengerutkan keningnya begitu membaca kalimat pendek itu, "Apa Anda bisa menuliskan hal yang lebih spesifik lagi Asisten Zaki? Maksudku, perintah dari Om ini apa saja? Aku tidak ingin mengambil resiko dengan hidupku, bisa saja perintahnya nanti menyuruhku bunuh diri atau hal yang bisa membahayakan diriku!"
"Nona tenang saja karena Tuan Muda Aby tidak akan pernah memberi perintah yang akan merugikan Nona. Apapun yang keluar dari mulut Tuan Muda Aby adalah perintah yang mutlak harus Nona patuhi, jadi apapun yang beliau katakan, maka Anda sama sekali tidak berhak untuk membantahnya."
"Jangan melupakan fakta bahwa saat ini yang berhak atas diri Anda adalah Tuan Muda Aby, jadi secara tidak langsung bisa diartikan bahwa Anda sama sekali tidak berhak atas hidup Anda sendiri, karena hidup Nona sudah ada ditangan Tuan Muda Aby. Apa Anda sudah mengerti Nona Qisya?"
Asisten Zaki berbicara dengan nada penekanan dan penuh ancaman, sehingga membuat tubuh Qisya meremang.
Qisya refleks memegang keningnya karena tiba-tiba kepalanya merasa pusing setelah mendengar perkataan pria itu. Dirinya sama sekali tidak menyangka akan dihadapkan pada situasi yang sama-sama tidak menguntungkan dirinya. Hal yang dialaminya adalah bagaikan memakan buah simalakama, dia merasa akan sama-sama hancur bila memilih memakan atau membuangnya.
Ya Tuhan ... kenapa nasibku bisa seburuk ini! Bila aku menandatangani perjanjian ini, aku takut Om datar ini akan memberi perintah-perintah yang akan merugikan diriku! Tapi bila aku tidak menandatanganinya, maka aku bisa berakhir menjadi wanita penghibur!
"Nona... lebih baik Anda segera menandatanganinya, karena Anda pun juga tidak ada pilihan lain. Atau Anda ingin kembali ke Club' itu?"
Asisten Zaki pun mulai merasa jengkel pada gadis di depannya yang terlalu banyak berpikir, sehingga membuatnya mengingatkan Qisya tentang Dragon Night Club' untuk menyadarkan posisinya yang saat ini tidak menguntungkan.
Dan seperti dugaannya, Qisya langsung membubuhkan tanda tangannya di atas kertas putih itu, meskipun saat ini ada sedikit keraguan di matanya.
"Baiklah... ini sudah selesai bukan?"
Meski hatinya saat ini sedang merasa tidak karuan, namun Qisya mencoba menyembunyikannya agar tidak terlihat oleh 2 laki-laki di depannya itu. Lalu dia pun menyerahkan kertas yang berisi perjanjian itu kepada Asisten Zaki.
"Ini ...."
Asisten Zaki langsung menerima kertas itu dan langsung menyerahkannya kepada pria yang sangat di hormatinya, "Ini Tuan Muda Aby!"
Abymana dari tadi hanya diam saja mengamati interaksi antara asisten Zaki dan Qisya. Jauh didalam hatinya, dia merasa hari ini adalah hari paling membuatnya bersemangat, karena bisa membuat gadis yang mulai menarik hatinya itu akan menuruti apapun perintahnya.
Masih dengan wajah tanpa ekspresi, Abymana mulai menandatangani kertas berwarna putih itu. Lalu kembali menyerahkannya kepada asisten Zaki. "Taruh kertas itu di brankas yang ada di ruang kerjaku Zak!"
Asisten Zaki menganggukkan kepalanya, lalu mulai berjalan meninggalkan 2 orang yang saat ini sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Keheningan nampak jelas di ruangan tersebut, Qisya sibuk dengan pikirannya yang daritadi memikirkan kekasihnya. Sedangkan Abymana daritadi hanya sibuk menatap gadis di depannya yang saat ini sedang duduk dengan gelisah.
Dasar bodoh...! Kau pikir aku tidak tahu apa yang saat ini sedang mengganggu pikiranmu. Kau pasti sedang gelisah memikirkan kekasihmu bukan? Sepertinya aku harus memulai tugas pertamanya. Abymana tersenyum smirk setelah mendapatkan ide didalam kepalanya.
"Apa kau bisa memasak gadis kecil? Karena aku sangat lapar, jadi pergilah ke dapur memasak makanan untukku!"
Qisya tersadar dari lamunannya saat mendengar suara bariton pria itu, "Memasak...? Dengan pakaian seperti ini? Om kan banyak uang, lebih baik hari ini Om pesan makanan saja dari luar. Lagipula aku sangat gerah karena belum mandi dari tadi. Apa Om punya baju ganti untukku, aku sangat tidak nyaman daritadi memakai selimut ini!"
Qisya menunjuk selimut tebal yang daritadi menutupi tubuhnya, sebenarnya dirinya merasa sangat gerah, namun dia enggan melepaskannya dari tubuhnya.
Abymana mengamati tubuh mungil Qisya yang masih tertutup selimut, lalu menimbang-nimbang permintaan gadis itu.
"Kamu bisa memakai bajuku untuk sementara, besok asisten Zaki akan menyiapkan semua keperluanmu. Sekarang kau bisa pergi mandi, masuklah ke kamar itu. Itu adalah kamarku, kau pilih saja sendiri baju yang kira-kira bisa kau pakai untuk malam ini. Hari ini aku akan memaafkanmu karena membantah perintahku. Tapi lain kali aku akan memberikanmu hukuman bila sampai kamu membantah perintahku sekali lagi. Pergilah, sebelum aku berubah pikiran!"
Setelah menunjuk ke arah kamarnya, Abymana mengibaskan tangannya tanda mengusir gadis itu agar segera pergi dari hadapannya.
"Terima kasih Om!" Qisya langsung bangkit dari sofa empuk itu, dengan senyum mengembang dia pun mulai berjalan dengan kedua tangannya masih memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya.
Dengan hati-hati Qisya perlahan membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam kamar, matanya langsung membulat sempurna begitu berada di ruangan kamar yang luasnya 5 kali lipat dari kamarnya. Ruangan luas dengan dinding berwarna abu-abu, lengkap dengan furniture mahalnya dan beberapa lukisan tergantung di dinding membuat ruangan itu terlihat sangat elegan.
Ranjang king size berada di sebelah sudut kiri ruangan dan di sebelahnya ada sebuah meja rias yang didesain khusus untuk digunakan pria itu serta banyaknya produk perawatan yang sangat menyilaukan matanya.
Sontak jiwa miskinnya meronta-ronta, bahkan dirinya yang seorang wanita tidak pernah memakai produk kecantikan sebanyak itu.
"Waaah... banyak sekali produk perawatan si Om itu? Aku saja yang seorang wanita hanya memakai bedak bayi dan body lotion saja. Tapi dia seorang pria memakai semua ini untuk merawat diri. Astaga ... kenapa Om itu tidak berubah jadi perempuan saja!"
Qisya berjalan ke arah kanan ranjang yang terdapat sebuah ruangan khusus yang menyimpan semua keperluan pria itu. Dirinya kembali terkejut melihat laci kaca yang menyimpan banyak jam tangan mewah dengan bermacam-macam merk yang sudah bisa di pastikan sangat mahal harganya. Tak hanya sampai di situ, banyaknya kemeja dan jas yang tergantung di lemari berukuran raksasa itu membuatnya tercengang.
Disampingnya terdapat lemari kaca yang menyimpan berbagai macam sepatu pantofel yang sangat mengkilat dan di sebelahnya lagi ada lemari berukuran sedang yang menarik perhatiannya.
Qisya pun berjalan mendekat dan membuka lemari itu, tampak di sana beragam kaos casual dan celana santai yang tidak terlalu banyak jumlahnya. Seolah menandakan bahwa Abymana adalah tipe pria yang banyak menghabiskan harinya hanya dengan memakai pakaian kantor saja.
"Hidup Om itu pasti hanya dihabiskan dengan memakai pakaiannya yang membosankan itu, setelan kemeja lengkap dengan jas itu sangat membosankan dipandang mata. Lebih baik aku segera mandi sebelum si Om masuk ke dalam kamar!"
Qisya buru-buru memilih baju santai Abymana yang kira-kira akan dipakainya, lalu dia mulai berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan memulai ritual mandinya karena tubuhnya terasa sangat lengket karena belum mandi dari sore tadi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Meiya Lee
😂😂😂
2023-03-05
0
DD😇
QEYSA MASUK JEBAKAN BETMEN🤣🤣🤣 TUA🤣
2021-09-02
0
Mae Allis
koq karakter nya si cewek malah berkesan kaya gmna gitu ya. kan dia yg mohon mohon minta di tolong. seharusnya nyadar lah harus gmna bersikap. cerewetnya kaya bukan cerewet nya cewek polos.
2021-08-02
0