Terima kasih Pacar

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, Qisya dan Azriel kini telah tiba di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Setelah memarkirkan motornya, Azriel menggandeng tangan pacarnya memasuki mal tersebut.

Kehadiran mereka berhasil membuat semua pengunjung melihat ke arah mereka. Merasa dirinya dan pacarnya menjadi pusat perhatian orang, Qisya tentu saja merasa risih dengan tatapan beberapa orang yang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

Kenapa semua perempuan melihat ke arah kami, kayak nggak pernah lihat cowok ganteng aja. Memang begini resiko punya cowok yang gantengnya minta ampun, aku harus banyak bersabar. Kalau aku tidak sabar mungkin aku sudah mencolok mata mereka satu persatu!

Setelah puas mengumpat di dalam hati, Qisya beralih menatap ke arah pacarnya tampannya tersebut.

"Kamu ngerasa nggak sih, kayaknya semua orang menatap kita. Apa ada yang salah dengan penampilanku atau mungkin kamu yang terlalu tampan hingga banyak perempuan yang menatapmu dengan tatapan menggoda dan menatapku dengan tatapan penuh kebencian?"

"Kamu sih... jadi cowok ganteng banget, jadi banyak mata kaum hawa yang terpesona saat melihatmu kan? Kalau kamu nggak pakai seragam sekolah kayak gini, pasti semua cewek-cewek mengira kamu adalah anak kuliahan karena postur tubuh kamu aja boros kayak gini!"

Qisya mengamati penampilan pacarnya yang mempunyai body ideal tinggi besar, idaman setiap cewek seraya menunjuk tubuh Azriel dari atas sampai ke bawah.

Azriel tersenyum menyeringai, "Boros... ?!Badan aku emang udah perfect semenjak aku lahir tau! Bisa aja kamu mujinya Yang... ! Jadi secara tidak langsung kamu sekarang mengakui kalau aku ini cakep kan?"

"Kenapa baru sekarang kamu mengakuinya, apa karena kamu merasa tersaingi dengan para perempuan yang tadi melihat ke arahku itu? Tenang saja Sya, tidak ada satu pun perempuan yang akan menarik perhatianku selain kamu. Harusnya kamu menyadari pesona dirimu sendiri."

"Kamu sangat cantik, aku beruntung banget bisa menjadi laki-laki paling berarti di hatimu. Sekarang kita cari pakaian ganti dulu, tidak mungkin kan kita menghabiskan waktu seharian di mall ini dengan memakai seragam seperti ini?"

Azriel melangkahkan kakinya dengan posisi tangannya masih menggenggam erat tangan Qisya memasuki sebuah butik langganan mamanya.

"Kalau aku jelek, nggak mungkin kamu bakal tergila-gila padaku seperti ini hahah..." Qisya tertawa riang serta mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Azriel, sambil mengamati butik mewah tersebut.

"Kamu semakin hari jadi tambah nakal ya Sya, bikin aku jadi makin cinta aja!" Azriel mengacak rambut Qisya sehingga terlihat sedikit berantakan.

"Gombal aah... tapi aku suka gombalan mu itu! Tapi jangan buat rambut aku berantakan juga kali!" Qisya bergelayut manja pada Azriel.

Kenapa dia malah mengajakku ke sini? Pasti semua baju di sini harganya mahal-mahal, kasihan juga nanti uangnya bisa habis buat bayarin baju aku. Tapi aku pun tidak memungkiri bahwa saat ini jiwa miskin ku sedang meronta-ronta, ingin sekali-sekali membeli pakaian di butik ternama seperti di sini. Arrgh...apa yang harus kulakukan?

Setelah cukup lama bertarung antara sisi putih dan sisi hitam di dalam dirinya, akhirnya Qisya memutuskan untuk mengikuti kata hatinya. Yah... sekali-sekali dia pun ingin memanjakan dirinya dengan menerima pemberian dari pacarnya itu. Akhirnya Qisya hanya menurut saat Azriel memilihkannya baju.

Qisya mendekat ke arah pacarnya, dia pun berjinjit berniat berbisik pada cowok yang tengah sibuk memilih-milih baju.

"Zriel, bukannya di sini mahal-mahal banget ya bajunya? Aku sih seneng-seneng aja kamu beliin, tapi aku nggak mau kantong kamu nanti jebol gara-gara aku!"

Azriel terbahak mendengar perkataan ambigu Qisya yang di anggap nya sangat lucu, meski tahu arti dari perkataan gadis itu namun dia dengan santai tetap melanjutkan perbuatannya.

"Kamu tenang aja Sya, kantong aku nggak bakalan jebol kok, karena jahitannya kuat banget!"

"Iih...apaan sih, pakai pura-pura nggak tahu segala lagi! Terserah kamu aja lah, kalau uang kamu habis gara-gara beliin aku baju maka aku nggak tanggung jawab ya! Kali ini aku akan menguras habis isi dompet kamu, jangan sampai kamu menyesalinya!"

Sambil memanyunkan bibirnya, Qisya masih mengomel tidak karuan di depan cowok yang sama sekali tidak memperdulikan celotehannya.

"Hari ini aku memang akan membuatmu senang Sya, kapan lagi kamu bersedia menerima pemberianku. Sebelum kamu berubah pikiran, jadi aku akan membelikan apapun yang kamu minta hari ini. Sebelum itu, kamu ganti seragam kamu dulu giih...!"

"Nih... pakai baju ini, kelihatannya kamu akan cantik bila memakai gaun ini. Aku pun juga akan mengganti bajuku di ruang ganti." Setelah menyerahkan gaun di tangan Qisya, Azriel berjalan ke ruang ganti.

Sedangkan Qisya membulatkan matanya saat melihat gaun berwarna pink yang panjangnya selutut dengan aksen bunga tulip dan terdapat pita di bagian pinggang sebelah kanannya. Warna pink adalah warna yang paling tidak di sukai nya, karena menurutnya itu adalah warna kekanakan yang juga di anggapnya sangat norak.

Astaga...kenapa Azriel memilihkan ku gaun berwarna pink sih! Seharusnya dia kan tahu, aku selama ini tidak pernah memakai baju berwarna pink karena warna itu kan norak banget. Tapi tidak mungkin juga aku mengecewakannya, dia pasti akan sangat kecewa bila aku menolak memakai baju ini. Apa boleh buat, mau tidak mau aku harus memakainya karena aku tidak ingin membuatnya kecewa.

Setelah menimbang-nimbang keputusannya, Qisya berjalan ke ruang ganti dan memakai gaun yang sangat tidak di sukainya itu. Tak butuh waktu lama baginya, kini Qisya keluar dari ruang ganti dan berjalan dengan kikuk karena merasa tidak nyaman memakai gaun.

Mungkin karena selama ini dirinya selalu memakai celana jeans dengan kaos casual, karena dirinya pun memang tidak menyukai memakai gaun, selain itu ia tidak mungkin mampu membeli sebuah gaun karena tidak mempunyai uang karena bibinya tidak pernah memberinya uang saku.

"Wah... cantik banget kamu memakai gaun ini!" Azriel tampak terpukau karena begitu terpesona saat pertama kali melihat penampilan Qisya yang memakai gaun pilihannya. Karena selama ini dirinya selalu melihat pacarnya itu hanya memakai celana jeans dan kaos casual saat pergi dengannya.

"Tapi ada satu yang kurang kayaknya" Azriel yang memegang dagunya saat mengamati penampilan gadis di depannya itu, lantas berjalan mendekati Qisya yang masih diam di posisinya.

Kini posisinya hanya berjarak beberapa centi dari gadis itu, perlahan dia pun memajukan wajahnya sehingga dagunya menyentuh pundak Qisya, lalu tangannya melepas tali yang mengikat rambut panjang Qisya.

Apaan sih Azriel, bikin jantungku deg-degan saja. Kirain dia mau nyium aku di tempat umum seperti ini. Arrrh... dasar mesum ! Bisa-bisanya aku berpikir dia mau mencium ku tadi, bikin malu saja. Untung tadi aku diam saja, kalau aku mengomel bilang tidak mau dicium, yang ada aku jadi nggak punya muka lagi di depannya.

Setelah sibuk ber-agumen di dalam hati, Qisya menatap Azriel yang masih berada di depannya memperhatikan sepatu yang saat ini di pakainya.

"Kenapa kamu terus memandang sepatu aku, jelas aja sepatuku nggak cocok dengan gaun ini. Makanya, lebih baik aku cari baju lain aja ya Zriel!" Dengan mata penuh permohonan, Qisya menatap Azriel berharap cowoknya itu mau berubah pikiran.

Azriel menatap Qisya lalu menggelengkan kepalanya, "No...no, lebih baik aku belikan kamu sepatu yang sesuai dengan gaun ini. Hari ini kamu nurut aja sama aku, oke! Aku bayar dulu ke kasir, kamu tunggu aja di depan!"

Merasa percuma berdebat dengan kekasihnya yang tidak membuahkan hasil, akhirnya Qisya hanya menurut saja. Setelah membayar di kasir, Azriel langsung menghampiri gadis yang sudah menunggunya itu lalu mengajaknya pergi membeli sepatu yang cocok dengan gaun Qisya.

Hari ini keduanya menghabiskan waktu bersama dengan bersenang-senang. Setelah membeli sepatu untuk Qisya, Azriel mengajak gadisnya makan di food court. Lalu membelikan es krim yang sempat di minta oleh pacarnya tersebut dan berkeliling ke stand-stand yang ada di mall dengan sesekali di selingi gurauan dan candaan dari keduanya.

"Terima kasih untuk semuanya hari ini pacar, aku sangat bahagia. Bahkan hari ini aku sudah menguras isi dompetmu!" Qisya tersenyum lebar dengan mata berbinar saat menatap beberapa paper bag yang saat ini di pegang Azriel.

"Tapi aku harus pulang sekarang, ini sudah jam 4 sore. Bibi pasti akan marah-marah lagi karena aku pulang terlambat hari ini, api aku sudah siap lahir batin kok dengan omelannya hari ini."

"Biar nanti aku yang bilang pada bibimu itu! Kalau perlu, aku nanti akan meminta maaf padanya karena membuatmu pulang terlambat ! Ayo, aku akan mengantarkan mu pulang!"

Azriel menggandeng tangan Qisya keluar dari Mall menuju basemen dimana motor sportnya berada, lalu melajukan kendaraan roda duanya itu membelah kemacetan sore hari ibu kota.

Tak butuh waktu lama, kini keduanya sudah tiba di depan gerbang rumah sederhana berwarna biru tua yang terletak di sebuah gang sempit. Azriel mematikan mesin motornya dan turun dari motor setelah Qisya duluan turun seraya melepas helm yang di pakai gadis itu.

"Kamu pulang aja Zriel, aku nggak mau kamu kena omelan dan cacian dari bibiku. Kalau aku kan udah biasa menerima penghinaan dari bibi tapi kamu nanti akan merasa ilfil padaku setelah melihat sifat asli keluargaku. Aku nggak mau bila itu sampai terjadi, aku mohon kamu balik aja ya!"

Qisya mengatupkan kedua tangannya di depan wajah Azriel sambil memasang wajah puppy eyesnya. Biasanya cara ini selalu berhasil untuk merayu cowoknya itu, dan dia pun berharap kali ini Azriel mau menuruti permintaannya.

"Kamu selalu saja membuatku tidak berdaya dengan wajahmu itu Sya, sebenarnya aku ingin membelamu di depan bibimu tapi kamu selalu saja seperti ini. Selalu menolak saat aku ingin berbicara dengannya, kali ini aku turuti kemauanmu. Tapi lain kali, aku nggak akan lagi mau menurutimu ! Baiklah... kalau begitu aku balik dulu, kamu jaga diri kamu baik-baik ya!"

"Kalau bibi mu berbuat kasar kepadamu, kamu langsung hubungi saja aku. Aku akan mencarikanmu tempat kos bila dia berbuat jahat padamu! Aku pun harus buru-buru pergi karena ada janji sama Adi dan Rizki, sebenarnya tadi mereka menghubungiku katanya ingin menyusul kita. Namun aku melarang mereka mengganggu kencan kita, tapi mereka minta aku menemui mereka di tempat biasa."

"Iya, udah buruan sana balik, jangan buat mereka kelamaan nunggu. Aku juga mau masuk!" Qisya mengibaskan tangannya, seolah ingin cepat mengusir Azriel.

"Oke sayang, aku jalan dulu ya!" Azriel lalu menghidupkan mesin dan melajukan motor sport miliknya meninggalkan Qisya yang masih diam menatap kepergiannya.

Raut wajah yang tadinya ceria kini berubah muram.

"Haah... saatnya kembali ke dunia nyata!"

Qisya menghela nafas kasar, lalu beralih berjalan memasuki rumah. Tangannya dengan ragu membuka kenop pintu, lalu beranjak masuk ke dalam rumah dan melihat bibinya sedang menatap tajam dengan sinis ke arahnya.

Terpopuler

Comments

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

aduh 2 bang Azril😍

2022-09-10

0

~'R.A.D'~

~'R.A.D'~

baru 2 eps udh senyum2 sendirian

2021-07-06

0

Julio Stevaning

Julio Stevaning

menarik

2021-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Kelulusan
2 Terima kasih Pacar
3 Balas Budi
4 Dunia serasa hancur
5 Membuat Iklan
6 Tolong Aku Om
7 Siapa orang besar itu
8 Bergelayut Manja
9 Penebusan
10 Ingin marah tapi tidak mampu
11 Aku tidak melakukan apa-apa
12 Tempat tinggal baru
13 Surat Perjanjian
14 Sepiring berdua
15 Peraturan yang harus di patuhi
16 Sentuhanmu
17 Jadi Anak yang baik
18 Memberikanmu hadiah
19 Bersikap elegan
20 Sugar Baby
21 Merubah penampilan
22 Cantik dan menggemaskan
23 Poligami
24 Membuat aku gila
25 Pria romantis
26 Pelukan hangat
27 Dinner romantis
28 Mengajarimu berdansa
29 Mencari tahu
30 Tidak akan melepaskanmu
31 Lengkap sudah penderitaan
32 Jelaskan padaku
33 Pupus
34 Patah hati
35 Nasi goreng mang Udin
36 Over Posesif
37 Kenyataan pahit
38 Melepaskanmu bersamanya
39 Menikah denganku
40 Kamu adalah milikku
41 Mencari pelampiasan
42 Remuk redam
43 Susah tidur
44 Jangan menghindariku
45 Honeymoon
46 Tugas seorang wanita
47 Bermain Salju
48 Bersikap agresif
49 Obat penunda kehamilan
50 Berita di media sosial
51 Pewaris tahta
52 5 Anak cukup
53 My Sunshine
54 Sehari 2 kali
55 Rencana jahat
56 Hari Pernikahan
57 Ijab Qabul
58 Perlakuan manis
59 Kita adalah satu
60 Cerita sebenarnya
61 Sejauh mana
62 Pertanyaan sensitif
63 Jujurlah padaku
64 Malu-malu
65 Tidak bisa melupakanmu
66 Merasa bersalah
67 Kembali
68 Keputusan
69 Gagal bertemu
70 Penjagaan ketat
71 Kode Apartemen
72 Histeris
73 Budak Cinta
74 Petuah berharga
75 Di mabuk cinta
76 Aku hanya milikmu
77 Mengungkapkan kebenaran
78 Pernyataan cinta
79 Aku memilihmu
80 Memasak untukmu
81 Steak + nasi
82 Status palsu
83 Istri yang berbakti
84 Nyi Blorong
85 Membuat keributan
86 Di permalukan
87 Buanglah mantan pada tempatnya
88 Khawatir yang berlebihan
89 Adegan dewasa
90 Bertemu lagi
91 Menjauhlah
92 Bertabrakan
93 Beradu kekuatan
94 Di adili
95 Kemungkinan mencabut ijin
96 Aneka Snack
97 Ayat-ayat cinta
98 Cinta yang membunuhku
99 Jarum suntik
100 Drama para dokter
101 Kabar bahagia
102 Suami gila
103 Rencana jumpa pers
104 Mabuk
105 Semua pria sama saja
106 Kekhawatiran
107 Cinta yang sempurna
108 Kartu As
109 Oh My Baby
110 Harus memilih
111 Jujur
112 Mencari tahu
113 Prasangka
114 Kebingungan
115 Spaghetti
116 Penjelasan
117 Terkuak
118 Roti canai
119 Mengatur siasat
120 Merasa shock
121 Tak semudah membalik telapak tangan
122 Kenangan terindah
123 Permohonan maaf
124 Ketakutan
125 Sebuah janji
126 Berita buruk
127 Pembuktian
128 Berpura-pura
129 Kemungkinan terburuk
130 Operasi
131 Maafkan aku
132 Bidadari surga
133 Merasa bersalah
134 Serpihan kecil
135 Permintaan konyol
136 Di atas angin
137 Selangkah di depan
138 Keterlaluan
139 Bersaing
140 Pengganggu
141 Lamaran
142 Sindiran
143 Satu syarat
144 Sebuah doa
145 Sebuah nama
146 Sahabat baik
147 Hafal di luar kepala
148 Senjata makan tuan
149 Pertanyaan
150 Pukulan
151 Tidak ada harapan
152 Terkejut
153 Apa maksudmu
154 Pembawa sial
155 Dunia tak selebar daun kelor
156 Merasa iri
157 Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158 Merubah keputusan
159 Cerita menyedihkan
160 Tampang pria mesum
161 Duniaku adalah dirimu
162 Pulang
163 Para pria patah hati
164 Pembalasan
165 Membaca pikiran
166 Penasaran
167 Ancaman berbau perhatian
168 Balasan dari perbuatan buruk
169 Berharap hanya mimpi
170 Raja dan ratu
171 Mengakui kehebatan
172 Nasi lemak
173 Kilatan amarah
174 Bingung
175 Menyiksaku
176 Terharu
177 Gigit jari
178 Mengungkapkan perasaan
179 Sebuah Neraka
180 Kelegaan
181 Terima kasih
182 Apa maksud Anda
183 Sebuah kejutan
184 Kebersamaan yang hangat
185 Seorang Putri raja
186 PENGUMUMAN
187 Prolog Over Posesif Season 2
188 Menyampaikan sesuatu
189 Jaga Mama
190 Menatap kepergian sang Suami
191 Pria yang sangat manis
192 Asisten sialan
193 Melahirkan
194 Dewa dan Dewi penolong
195 Macan (Mama Cantik)
196 Baby Blues
197 Sangat merindukan
198 Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199 Menyebalkan sekali
200 Menyemangati Istri
201 Ular Sanca
202 Berkorbanlah sedikit
203 Dejavu
204 Terjatuh
205 Apakah aku berdosa
206 Satu cara
207 Jelaskan padaku
208 Keluarga yang utuh
209 Untuk yang kesekian kalinya
210 Berubah hening dan mencekam
211 Villa mana
212 Ikatan batin
213 Apa yang harus aku katakan
214 Bagai diiris sembilu
215 Sangat menyayangi kalian semua
216 Siapa bayi itu
217 Berjanjilah padaku
218 Jatuh pingsan
219 Jodohku adalah kamu
220 Lebih baik dicintai daripada mencintai
221 Pemenang sejati
222 Surprise
223 Tidak akan pernah terjadi
224 Hanya aku
225 Berenang
226 Biarkan waktu yang akan menjawab
227 Selamat ulang tahun Cintaku
228 Pria tampan
229 Jangan macam-macam
230 Berawal dari sebuah nafsu
231 Jangan pernah bermimpi
232 Membebaskannya dari belenggu
233 Aku akan membuktikannya padamu
234 Ketakutan yang amat sangat
235 Kabur dari suami yang gila
236 Tidak bisa hidup tanpamu
237 Presdir bodoh
238 Langkahi dulu mayatku
239 Aku akan menghukummu
240 Suamiku benar-benar menyebalkan
241 Aku sangat mencintaimu
242 Suamiku sangat manis sekali
243 Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244 Suami yang menanggung hukuman
245 Cobalah mengerti
246 Buang semua hal buruk
247 Pasti bisa
248 Haruskah aku ingkar?
249 Mengaku kalah
250 Perangkap cintaku
251 Trending topik
252 Makhluk maha benar
253 Selalu tampak bodoh
254 Tantrum
255 Rencana Tuhan lebih indah
256 Terima kasih telah memenuhi janjimu
257 Pengumuman penting
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Hari Kelulusan
2
Terima kasih Pacar
3
Balas Budi
4
Dunia serasa hancur
5
Membuat Iklan
6
Tolong Aku Om
7
Siapa orang besar itu
8
Bergelayut Manja
9
Penebusan
10
Ingin marah tapi tidak mampu
11
Aku tidak melakukan apa-apa
12
Tempat tinggal baru
13
Surat Perjanjian
14
Sepiring berdua
15
Peraturan yang harus di patuhi
16
Sentuhanmu
17
Jadi Anak yang baik
18
Memberikanmu hadiah
19
Bersikap elegan
20
Sugar Baby
21
Merubah penampilan
22
Cantik dan menggemaskan
23
Poligami
24
Membuat aku gila
25
Pria romantis
26
Pelukan hangat
27
Dinner romantis
28
Mengajarimu berdansa
29
Mencari tahu
30
Tidak akan melepaskanmu
31
Lengkap sudah penderitaan
32
Jelaskan padaku
33
Pupus
34
Patah hati
35
Nasi goreng mang Udin
36
Over Posesif
37
Kenyataan pahit
38
Melepaskanmu bersamanya
39
Menikah denganku
40
Kamu adalah milikku
41
Mencari pelampiasan
42
Remuk redam
43
Susah tidur
44
Jangan menghindariku
45
Honeymoon
46
Tugas seorang wanita
47
Bermain Salju
48
Bersikap agresif
49
Obat penunda kehamilan
50
Berita di media sosial
51
Pewaris tahta
52
5 Anak cukup
53
My Sunshine
54
Sehari 2 kali
55
Rencana jahat
56
Hari Pernikahan
57
Ijab Qabul
58
Perlakuan manis
59
Kita adalah satu
60
Cerita sebenarnya
61
Sejauh mana
62
Pertanyaan sensitif
63
Jujurlah padaku
64
Malu-malu
65
Tidak bisa melupakanmu
66
Merasa bersalah
67
Kembali
68
Keputusan
69
Gagal bertemu
70
Penjagaan ketat
71
Kode Apartemen
72
Histeris
73
Budak Cinta
74
Petuah berharga
75
Di mabuk cinta
76
Aku hanya milikmu
77
Mengungkapkan kebenaran
78
Pernyataan cinta
79
Aku memilihmu
80
Memasak untukmu
81
Steak + nasi
82
Status palsu
83
Istri yang berbakti
84
Nyi Blorong
85
Membuat keributan
86
Di permalukan
87
Buanglah mantan pada tempatnya
88
Khawatir yang berlebihan
89
Adegan dewasa
90
Bertemu lagi
91
Menjauhlah
92
Bertabrakan
93
Beradu kekuatan
94
Di adili
95
Kemungkinan mencabut ijin
96
Aneka Snack
97
Ayat-ayat cinta
98
Cinta yang membunuhku
99
Jarum suntik
100
Drama para dokter
101
Kabar bahagia
102
Suami gila
103
Rencana jumpa pers
104
Mabuk
105
Semua pria sama saja
106
Kekhawatiran
107
Cinta yang sempurna
108
Kartu As
109
Oh My Baby
110
Harus memilih
111
Jujur
112
Mencari tahu
113
Prasangka
114
Kebingungan
115
Spaghetti
116
Penjelasan
117
Terkuak
118
Roti canai
119
Mengatur siasat
120
Merasa shock
121
Tak semudah membalik telapak tangan
122
Kenangan terindah
123
Permohonan maaf
124
Ketakutan
125
Sebuah janji
126
Berita buruk
127
Pembuktian
128
Berpura-pura
129
Kemungkinan terburuk
130
Operasi
131
Maafkan aku
132
Bidadari surga
133
Merasa bersalah
134
Serpihan kecil
135
Permintaan konyol
136
Di atas angin
137
Selangkah di depan
138
Keterlaluan
139
Bersaing
140
Pengganggu
141
Lamaran
142
Sindiran
143
Satu syarat
144
Sebuah doa
145
Sebuah nama
146
Sahabat baik
147
Hafal di luar kepala
148
Senjata makan tuan
149
Pertanyaan
150
Pukulan
151
Tidak ada harapan
152
Terkejut
153
Apa maksudmu
154
Pembawa sial
155
Dunia tak selebar daun kelor
156
Merasa iri
157
Rencana 4 bulanan dan resepsi pernikahan
158
Merubah keputusan
159
Cerita menyedihkan
160
Tampang pria mesum
161
Duniaku adalah dirimu
162
Pulang
163
Para pria patah hati
164
Pembalasan
165
Membaca pikiran
166
Penasaran
167
Ancaman berbau perhatian
168
Balasan dari perbuatan buruk
169
Berharap hanya mimpi
170
Raja dan ratu
171
Mengakui kehebatan
172
Nasi lemak
173
Kilatan amarah
174
Bingung
175
Menyiksaku
176
Terharu
177
Gigit jari
178
Mengungkapkan perasaan
179
Sebuah Neraka
180
Kelegaan
181
Terima kasih
182
Apa maksud Anda
183
Sebuah kejutan
184
Kebersamaan yang hangat
185
Seorang Putri raja
186
PENGUMUMAN
187
Prolog Over Posesif Season 2
188
Menyampaikan sesuatu
189
Jaga Mama
190
Menatap kepergian sang Suami
191
Pria yang sangat manis
192
Asisten sialan
193
Melahirkan
194
Dewa dan Dewi penolong
195
Macan (Mama Cantik)
196
Baby Blues
197
Sangat merindukan
198
Arthur Tsaqif Wijaya Raharja
199
Menyebalkan sekali
200
Menyemangati Istri
201
Ular Sanca
202
Berkorbanlah sedikit
203
Dejavu
204
Terjatuh
205
Apakah aku berdosa
206
Satu cara
207
Jelaskan padaku
208
Keluarga yang utuh
209
Untuk yang kesekian kalinya
210
Berubah hening dan mencekam
211
Villa mana
212
Ikatan batin
213
Apa yang harus aku katakan
214
Bagai diiris sembilu
215
Sangat menyayangi kalian semua
216
Siapa bayi itu
217
Berjanjilah padaku
218
Jatuh pingsan
219
Jodohku adalah kamu
220
Lebih baik dicintai daripada mencintai
221
Pemenang sejati
222
Surprise
223
Tidak akan pernah terjadi
224
Hanya aku
225
Berenang
226
Biarkan waktu yang akan menjawab
227
Selamat ulang tahun Cintaku
228
Pria tampan
229
Jangan macam-macam
230
Berawal dari sebuah nafsu
231
Jangan pernah bermimpi
232
Membebaskannya dari belenggu
233
Aku akan membuktikannya padamu
234
Ketakutan yang amat sangat
235
Kabur dari suami yang gila
236
Tidak bisa hidup tanpamu
237
Presdir bodoh
238
Langkahi dulu mayatku
239
Aku akan menghukummu
240
Suamiku benar-benar menyebalkan
241
Aku sangat mencintaimu
242
Suamiku sangat manis sekali
243
Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu
244
Suami yang menanggung hukuman
245
Cobalah mengerti
246
Buang semua hal buruk
247
Pasti bisa
248
Haruskah aku ingkar?
249
Mengaku kalah
250
Perangkap cintaku
251
Trending topik
252
Makhluk maha benar
253
Selalu tampak bodoh
254
Tantrum
255
Rencana Tuhan lebih indah
256
Terima kasih telah memenuhi janjimu
257
Pengumuman penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!