Bab 18 Introgasi

"Akh!"

"Sakit ...."

"Kami tidak bersalah!"

Sora mendengar suara teriakan seseorang di ujung penjara. Mereka berteriak kesakitan, entah apa yang mereka alami disana.

Suaranya terdengar tak asing. Suara pria dan wanita, itu adalah suara Arabella dan ayahnya. Sepertinya mereka sedang di introgasi.

'Apa boleh memperlakukan seorang bangsawan seperti itu?' batin Sora.

Menurut buku yang dia baca, jika seorang bangsawan telah melakukan kejahatan, seperti membunuh. Mereka harus di hukum di pengadilan kerajaan dan pihak pengadilan lah yang akan mengurus hukuman yang akan mereka terima.

Biasanya hanya pencabutan gelar atau menyegel hartanya.

Suara itu terdengar hampir satu jam lebih, membuat Sora jadi merasa takut. Takut dia akan menjadi target selanjutnya.

Tiba-tiba suara menjadi senyap, tidak terdengar teriakan itu lagi. Tempat itu menjadi sunyi kembali.

"Kau sudah bangun?"

Javier berdiri tepat di depan pintu jeruji. Baju serta tangannya penuh dengan cipratan darah. Sora menelan ludahnya takut ia akan melakukan hal yang sama kepadanya.

"Ada satu hal yang harus saya konfirmasi kepada anda." Suaranya dingin tapi tetap sopan.

"Hal apa itu?" sahut Sora gemetar.

Seorang pria membuka pintu lalu masuk kedalam.

"Geledah dia."

Pria itu menggeledah tubuh Sora, merogoh setiap bagian pakaiannya. Entah apa yang dia cari.

"Saya menemukannya." teriak pria itu.

Pria itu memegang sebuah botol kecil dengan sedikit cairan berwarna ungu yang tersisa. Diberikannya botol itu, Javier mengendus baunya. Matanya terbuka lebar.

"Ini racunnya. Ternyata kau adalah pelakunya!" tuduh Javier dengan sorot mata tajam.

"Pelaku apa? Racun apa?" Sora tidak mengerti apa yang dimaksud Javier dan botol itu bukan punya dia. Sora juga tidak tahu kenapa bisa ada di saku bajunya.

"Ada racun didalam belati yang menusuk Jendral, racunnya sama dengan isi didalam botol ini." jelas Javier sarkastik.

"Racun? Aku tidak tahu apa-apa tentang racun itu. Racun itu pasti ada hubungannya dengan Count Prison." bela Sora dengan nada menggebu-gebu.

"Aku sudah mengintrogasi mereka. Mereka hanya membeli obat serta lilin yang memiliki kandungan afrodisiak. Mereka menggunakannya untuk menggoda Jendral. Mereka tidak tahu apa-apa tentang racun itu."

"Aku juga sama. Aku tidak tahu."

"Bukti sudah ada ditanganku, jika bukan milikmu, lalu bagaimana bisa ada didalam kantong bajumu."

"A-- aku juga tidak tahu." lirih Sora. "Pasti ada seseorang yang meletakkannya dan ingin menyalahkan semuanya kepadaku."

"Dimana Jendral? Aku yakin jendral bisa menjelaskan semuanya." ucap Sora serius.

"Saat ini jendral masih tak sadarkan diri. Itu adalah Racun langka yang sulit ditemukan penawarnya. Dokter sedang berusaha menyelamatkannya."

Javier pun kembali meninggalkan Sora didalam penjara. Dia sendirian lagi. Sora meringkuk di lantai yang dingin dan kembali menangis.

"Sora!" Ada seseorang yang memanggilnya, suaranya sangat lembut. Sora membuka matanya, ia melihat wajah yang tak asing.

"Jendral!"

Sora langsung memeluknya, air matanya kembali membanjiri pipinya. Dia tidak bisa menahannya. Seperti melihat sebuah cahaya, dia langsung menghampirinya dan menumpahkan semua rasa takut ini.

"Bukan aku yang melakukannya." Sora berusaha membela diri. "Benar-benar bukan aku."

Sora terus melontarkan kata-kata itu. Membela diri. Sora tahu Jendral pasti akan percaya kepadanya.

"Iya. Aku tahu kau bukan pelakunya." jawabnya dengan nada lembut.

"Saya minta maaf karena sudah menuduh anda. Saya gelap mata dan tidak berfikir jernih."

Javier duduk bersujud dihadapan Sora meminta ampun. Wajahnya tampak memar dan bengkak. Sepertinya Jendral memukulnya.

"Ayo kembali." Ashley menggendong Sora berjalan keluar penjara.

"Javier, kau tetaplah disini dan renungkan kesalahanmu." ujar Ashley dingin. Lalu berjalan meninggalkan Javier di dalam penjara.

"Javier melakukannya karena ia khawatir dengan Jendral. Jendral tidak perlu menghukumnya dan membiarkannya tinggal disana." ucap Sora dengan nada khawatir.

"Kau sudah dituduh dan di masukan kedalam penjara. tapi tetap saja membelanya." ujar Ashley tersenyum masam.

"Dia perlu intropeksi diri. Aku akan membebaskannya nanti."

Ashley terus menggendong Sora. Masuk kedalam kediamannya. Para pelayan memandangi Sora dengan tatapan aneh. Sora membenamkan dirinya di dada Ashley karena malu dilihat.

la masuk kedalam kamar, kamar dengan nuansa hitam dan emas. Direbahkannya Sora diatas kasur.

Seorang pelayan paruh baya masuk kedalam, ia membawakan nampan berisi perban, beberapa obat serta pakaian.

"Kau boleh keluar." perintah Ashley.

"Biar saya saja yang mengobatinya jendral." tawar pelayan itu.

Ashley hanya memandangi dengan tajam tidak berkata apa-apa. Pelayan itu mengerti dengan tatapan jendral. Dan langsung keluar kamar.

Ashley mengolesi luka-lukanya. la mengerutkan keningnya, ia terlihat tidak suka melihat luka-luka itu.

"Aku bisa mengobatinya sendiri." ucap Sora pelan, takut melihat Ashley marah.

Tapi Ashley tidak mendengarkan ucapan Sora. la tidak membiarkannya menyentuh obat dan tetap mengolesinya sendiri.

Ashley mengolesi salep ke luka Sora dengan lembut. Rasanya dingin, perlahan rasa sakitnya hilang. la juga membalut beberapa luka goresan.

"Salep apa ini? Wanginya seperti bunga mawar." tanya Sora.

"Ini adalah salep khusus yang bisa mengobati berbagai luka." jelas Ashley.

Pantesan saja Sora merasa rasa sakitnya langsung mereda setelah di olesi salep itu.

"Gantilah pakaianmu."

Ashley menyodorkan baju yang sudah disiapkan. Sora mengambil baju itu. Ashley langsung keluar ruangan memberinya ruang untuk mengganti pakaian.

Bahan pakaiannya sangat halus dan lembut. Meski bukan gaun mewah tapi kualitas bajunya terbilang sangat bagus dibandingkan baju yang biasa dia pakai.

Pakaian yang bagus, kasur yang nyaman, serta rasa takut yang sudah menghilang. Membuat Sora mengantuk hingga dia tertidur di atas kasur yang empuk.

...****************...

Matahari telah terbenam, langit gelap dihiasi bintang-bintang. Sora bangun. Membuka matanya, kepalanya terasa sakit. Matanya juga sembab karena terlalu banyak menangis.

Sora melihat sekitar kamar yang gelap dengan hanya ada lentera disamping ranjang sebagai penerangan.

"Kau sudah bangun?" Ashley masuk sambil membawa ember kecil berisi air.

"Kau sudah merasa lebih baik?"

"Iya."

Sora menganggukkan kepalanya. Dia sedikit malu dengan sikapnya yang seperti anak kecil itu, merengek dan menangis.

"Maaf, sudah merepotkanmu."

Ashley hanya tersenyum. la merendam handuk kecil ke dalam air. Lalu memberikannya kepada Sora.

"Matamu sembab." ujar Ashley.

Sora mengompres matanya dengan handuk itu, rasanya dingin. Setelah dirasa sudah agak kering, Ashley mengambil handuknya dan merendamnya lagi.

"Minumlah. Tenggorokanmu pasti sakit."

Ashley memberi Sora segelas air madu hangat.

"Terima kasih." Sora meminumnya. Rasa hangatnya, membuat tenggorokannya merasa lebih baik.

"Malam ini tidurlah disini, besok aku akan minta orang untuk mengantarmu kembali ke camp."

Sora langsung menolak. "Tidak perlu. Aku tidak ingin merepotkanmu lebih dari ini."

"Hari sudah terlalu malam. Akan berbahaya jika pulang sekarang."

"Kalau begitu, apa aku bisa pindah kamar?" pinta Sora.

Ashley merasa heran dengan permintaan Sora. "Kenapa? Apa kamarnya tidak nyaman?" Apa kamarku begitu jelek?"

"Apa? Kamarmu?" Sora terkejut dan langsung bangkit dari tempat tidur. "Kenapa kamu memberikan kamarmu kepadaku?"

"Hanya kamar ini yang dalam kondisi bagus. Akan memakan waktu lama untuk menyiapkan kamar lainnya." jelas Ashley cepat. Sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

Sora tetap merasa tidak enak. Mana bisa dia yang seorang pelayan memakai kamar majikannya.

"Aku bisa tidur dimana saja." ucap Sora serius.

Ashley tidak mendengarkan perkataan Sora. la menarik tangannya dan merebahkannya diatas kasur.

"Tak usah memikirkan hal yang tidak penting. Tidurlah!" Dengan lembut, Ashley mengelus rambut Sora. Rasanya nyaman, membuat Sora tertidur lagi.

Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Dunia Asing
3 Bab 3 Dituduh Mencuri
4 Bab 4 Camp Pelatihan
5 Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6 Bab 6 Kerajaan Altair
7 Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8 Bab 8 Berjanjilah Padaku
9 Bab 9 Budak Darah
10 Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11 Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12 Bab 12 Ciuman Pertama
13 Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14 Bab 14 Permen Langka
15 Bab 15 Buku Setan
16 Bab 16 Keadilan Akan Datang
17 Bab 17 Masuk Penjara
18 Bab 18 Introgasi
19 Bab 19 Serangan Monster
20 Bab 20 Pria Yang Hebat
21 Bab 21 Ashley Berubah
22 Bab 22 Elena Bertindak
23 Bab 23 Festival Gifu
24 Bab 24 Ashley Cemburu
25 Bab 25 Batu Setan
26 Bab 26 Hukuman
27 Bab 27 Asal Kutukan
28 Bab 28 Menyatakan Cinta
29 Bab 29 Sekelompok Pembelot
30 BAB 30 Acara Berburu
31 Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32 BAB 32 Monster Beruang
33 Bab 33 Tunangan Ashley
34 Bab 34 Akeelah Pertama
35 Bab 35 Anggota Baru
36 Bab 36 Kesombongan Aster
37 Bab 37 Bulan Purnama
38 Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39 Bab 39 Berlatih Memanah
40 Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41 Bab 41 Paman Ashley
42 Bab 42 Pesta Teh
43 Bab 43 Serangan Tak Terduga
44 Bab 44 Penyihir Hitam
45 Bab 45 Demam
46 BAB 46 Surat Ancaman
47 Bab 47 Ksatria Liam
48 Bab 48 Hasrat Terpendam
49 Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50 Bab 50 Malam Bulan Purnama
51 Bab 51 Perjanjian?
52 Bab 52 Air Suci
53 Bab 53 Aku Mencintaimu
54 Bab 54 Mencari Hadiah
55 Bab 55 Hari Ulang Tahun
56 Bab 56 Pesta Di Camp
57 Bab 57 Putri Datang!
58 Bab 58 Penculikan
59 Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60 Bab 60 Kabar Mengejutkan
61 Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62 Bab 62 Kedatangan Ramsey
63 Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64 Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65 Bab 65 Evander Altair
66 Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67 Bab 67 Aku Membencimu
68 Bab 68 Kembali Ke Rumah
69 Bab 69 Merla Part 1
70 Bab 70 Merla Part 2
71 Bab 71 POV Merla
72 Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73 Bab 73 Kebenaran Terungkap
74 Bab 74 Monster Banteng
75 Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76 Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77 Bab 77 Putra Mahkota
78 Bab 78 Berbelanja
79 Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80 Bab 80 Berdansa
81 Bab 81 Ia Datang
82 Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83 Bab 83 Belajar
84 Bab 84 Bertemu Clare
85 Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86 Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87 Bab 87 Bertemu Kembali
88 Bab 88 Aku Merindukanmu
89 Bab 89 Rumor
90 Bab 90 Taman Bunga [End]
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Dunia Asing
3
Bab 3 Dituduh Mencuri
4
Bab 4 Camp Pelatihan
5
Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6
Bab 6 Kerajaan Altair
7
Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8
Bab 8 Berjanjilah Padaku
9
Bab 9 Budak Darah
10
Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11
Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12
Bab 12 Ciuman Pertama
13
Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14
Bab 14 Permen Langka
15
Bab 15 Buku Setan
16
Bab 16 Keadilan Akan Datang
17
Bab 17 Masuk Penjara
18
Bab 18 Introgasi
19
Bab 19 Serangan Monster
20
Bab 20 Pria Yang Hebat
21
Bab 21 Ashley Berubah
22
Bab 22 Elena Bertindak
23
Bab 23 Festival Gifu
24
Bab 24 Ashley Cemburu
25
Bab 25 Batu Setan
26
Bab 26 Hukuman
27
Bab 27 Asal Kutukan
28
Bab 28 Menyatakan Cinta
29
Bab 29 Sekelompok Pembelot
30
BAB 30 Acara Berburu
31
Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32
BAB 32 Monster Beruang
33
Bab 33 Tunangan Ashley
34
Bab 34 Akeelah Pertama
35
Bab 35 Anggota Baru
36
Bab 36 Kesombongan Aster
37
Bab 37 Bulan Purnama
38
Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39
Bab 39 Berlatih Memanah
40
Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41
Bab 41 Paman Ashley
42
Bab 42 Pesta Teh
43
Bab 43 Serangan Tak Terduga
44
Bab 44 Penyihir Hitam
45
Bab 45 Demam
46
BAB 46 Surat Ancaman
47
Bab 47 Ksatria Liam
48
Bab 48 Hasrat Terpendam
49
Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50
Bab 50 Malam Bulan Purnama
51
Bab 51 Perjanjian?
52
Bab 52 Air Suci
53
Bab 53 Aku Mencintaimu
54
Bab 54 Mencari Hadiah
55
Bab 55 Hari Ulang Tahun
56
Bab 56 Pesta Di Camp
57
Bab 57 Putri Datang!
58
Bab 58 Penculikan
59
Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60
Bab 60 Kabar Mengejutkan
61
Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62
Bab 62 Kedatangan Ramsey
63
Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64
Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65
Bab 65 Evander Altair
66
Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67
Bab 67 Aku Membencimu
68
Bab 68 Kembali Ke Rumah
69
Bab 69 Merla Part 1
70
Bab 70 Merla Part 2
71
Bab 71 POV Merla
72
Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73
Bab 73 Kebenaran Terungkap
74
Bab 74 Monster Banteng
75
Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76
Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77
Bab 77 Putra Mahkota
78
Bab 78 Berbelanja
79
Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80
Bab 80 Berdansa
81
Bab 81 Ia Datang
82
Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83
Bab 83 Belajar
84
Bab 84 Bertemu Clare
85
Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86
Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87
Bab 87 Bertemu Kembali
88
Bab 88 Aku Merindukanmu
89
Bab 89 Rumor
90
Bab 90 Taman Bunga [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!