Bab 16 Keadilan Akan Datang

Setelah Jendral kembali ke camp, Sora mulai melakukan pekerjaannya lagi.

"Jendral!" Javier masuk ke dalam sambil membawa sebuah kotak kecil. Disodorkannya kotak itu ke arah Sora.

"Bukalah!" Perintah Jendral.

Sora membukanya secara perlahan. Terlihat sebuah gelang emas dengan hiasan Ruby berwarna merah yang berbentuk hati. Gelangnya terlihat sangat cantik dan mahal.

"Gelang siapa ini?" tanya Sora.

"Itu adalah gelang milik bangsawan Arabella Prison."

Nama itu tampak tak asing. Arabella, seorang wanita bangsawan yang pernah menuduhnya telah mencuri gelang miliknya.

"Kenapa lama sekali menemukannya?" ujar Sora mengeluh.

"Maafkan saya. Pencurinya telah menjualnya ke pelelangan ilegal. Sedikit sulit untuk melacak keberadaan gelang itu." jelas Ashley.

"Lalu bagaimana dengan pencurinya?"

"Pencurinya sudah diamankan."

Ashley mengambil selembar kertas, menuliskan sesuatu. Dimasukkannya kertas itu kedalam amplop dan memberinya segel.

"Berikan surat ini ke Count Prison. Besok kita akan mengunjungi kediamannya." Perintahnya.

Javier menerima surat itu, lalu pergi.

"Besok pakailah pakaian terbaikmu. Kita akan mengunjungi kediaman Prison dan mengembalikan gelang itu ke pemiliknya."

"Apa aku harus ikut juga?" tanya Sora.

Sebenarnya Sora tidak mau bertemu dengan wanita itu lagi. Dia bukanlah orang baik, jika dia mengembalikan gelangnya dan menyatakan bukan ia yang mencurinya, gadis itu tidak akan mau mempercayainya.

"Kau harus ikut. Bukankah mereka berhutang permintaan maaf kepadamu." ujar Ashley.

"Aku tidak butuh permintaan maafnya. Selama ini aku bisa hidup tenang disini, aku tidak ingin berurusan dengannya lagi."

"Apa kau takut Arabella akan membuat masalah lagi? Jangan khawatir, akan kupastikan mereka tidak akan bisa menyentuh dirimu lagi." Ashley menatap Sora dengan lekat. Memahami ke khawatirannya.

"Tidak perlu khawatir." ucap Ashley menenangkan Sora.

...****************...

Keesokan harinya, hari keberangkatan tiba. Sora melihat sebuah kereta kuda berwarna hitam yang tampak mewah. Dia melihat ada lambang ular yang melingkari pedang. Kereta itu milik Jendral Ashley.

Ashley datang menghampiri Sora. "Kau sudah datang?"

Sora terkejut dengan mulut terbuka lebar, Ia tidak pernah melihat Jendral memakai pakaian seperti itu.

la memakai jas berwarna hitam dengan sulaman motif berwarna emas. Ditambah jubah hitamnya campur biru. la terlihat sangat berwibawa.

"Ayo naik." ajak Ashley.

Tapi Sora hanya terdiam mematung, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Ashley.

"Sora! Ada apa denganmu?" Ashley mengguncang tubuh Sora membuat Sora tersadar.

"Ada apa dengan anda, Nona? Apa anda tidak enak badan?" tanya Javier khawatir.

"Tidak ... aku tidak apa-apa."

"Naiklah!"

Javier membukakan pintu keretanya, Jendral masuk lebih dahulu. Javier memandangi Sora, mengisyaratkannya untuk segera masuk kedalam.

"Aku boleh naik kereta itu?" tanya Sora bingung.

Sora hanya berfikir seorang pelayan sepertinya, apakah boleh menaiki kereta mewah itu.

"Bukankah Jendral sudah mengizinkan."

Javier mengulurkan tangannya, bermaksud membantu Sora untuk naik ke dalam kereta.

"Tapi ...."

Sora merasa ragu untuk menaikinya. Sepertinya sedikit tidak pantas satu kereta bersama Jendral.

"Perjalanannya cukup jauh. Hanya dengan menaiki kereta kita bisa sampai disana sebelum siang." ucap Javier menjelaskan.

Sora tetap tidak mengulurkan tangannya.

"Ck. Terlalu lama."

"Tunggu!"

Tiba-tiba Ashley turun dari kereta lalu menarik Sora masuk kedalam. Javier langsung menutup keretanya. Sora duduk dihadapan Ashley membuatnya sedikit tidak nyaman.

Javier menaiki kudanya dan mengikuti dari belakang bersama dua orang prajurit lainnya sebagai pengawal. Seorang pria berambut biru dan satunya lagi berambut coklat.

Sang kusir menjalankan keretanya. Sora melihat camp yang perlahan menjauh. Melewati pohon-pohon pinus yang tinggi. Lama kelamaan pepohonan itu digantikan dengan hamparan ladang gandum yang menguning.

Karena sudah berada di pertengahan musim panas sepertinya sudah hampir waktunya untuk panen.

Sora melihat ke luar jendela dengan tatapan kagum. Dia tidak pernah melihat pemandangan indah seperti itu.

"Baju siapa yang kau pakai?" tanya Ashley penasaran.

"Bajunya terlihat kebesaran dan tak cocok denganmu."

"Aku meminjam baju Flora. Kau mengajakku dengan terburu-buru. Aku jadi tidak sempat menyiapkan baju yang lebih pantas." gerutu Sora pelan.

Itu adalah Baju lama yang warnanya sedikit pudar dengan model lama. Tapi ini adalah baju terbaik yang bisa dia pinjam. Lagipula selama ini, dia selalu memakai pakaian Flora. Sora belum bisa membeli baju baru, mengingat ia tidak punya waktu untuk membelinya.

"Besok aku akan memberikan gajimu dan gunakanlah uang itu untuk beli baju serta keperluanmu. Beritahu kapanpun kau mau membelinya, aku akan memberimu cuti." ujar Ashley.

"Benarkah? Terima kasih!"

Sora tersenyum bahagia. Dia ingin merasakan berbelanja di dunia ini.

"Aku akan meminta Flora untuk menemaniku." gumam Sora.

Perjalanan masih berlanjut, setengah jam sudah berlalu. tapi mereka masih belum sampai juga.

Pinggulnya sedikit pegal karena terus duduk lama. Pemandangan di luar terus berganti, entah sejauh mana kediamannya.

"Sepertinya kita sudah sampai." ujar Ashley.

Saat kereta kudanya berhenti. Javier turun dari kudanya dan membukakan pintu. la kembali mengulurkan tangannya, membantu Sora turun dari kereta.

Sora kembali mematung tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depan matanya.

Sebuah rumah besar berdiri di tanah yang luas. Rumahnya dihiasi bebatuan yang di cat berwarna merah. Terlihat sangat cantik dan megah.

"Selamat datang!"

Para pelayan menyambut mereka, mereka berdiri berjajar dengan rapinya.

"Selamat datang, Jendral!"

Seorang pria paruh baya yang berumur sekitar 40 tahunan datang menghampiri. Pria berbadan gempal dan pendek. Memakai pakaian berkualitas tinggi serta memakai perhiasan yang cukup banyak di sekujur tubuhnya.

Diikuti seorang gadis berambut merah dengan gaun berwarna merah yang dihiasi banyak batu permata, wajahnya tak asing bagi Sora.

"Arabella, datang memberi salam kepada Jendral." ucapnya memberi salam.

"Lama tak jumpa Nona Arabella." sahut Ashley sopan.

"Saya sangat senang saat mendapat surat dari anda dan saya merasa tersanjung anda mau mendatangi rumah kami yang sederhana ini." Puji Count Prison. Tampak terbiasa mengatakan pujian yang berlebihan. la tidak canggung sama sekali saat melontarkan pujian.

"Mari masuk!" ajaknya.

Ashley berjalan mengikutinya, diikuti Javier serta Sora dan dua prajurit lainnya. Pria paruh baya itu memandu mereka masuk ke dalam kediamannya.

Mengajak mereka masuk ke dalam ruang tamunya. Ruang tamu yang sama mewahnya. Banyak barang-barang berkualitas tinggi dipajang di sekitar ruangan.

Para pelayan satu persatu masuk dan menyajikan teh hangat serta beberapa camilan.

Ashley duduk berhadapan dengan Count Prison. Sora mengikuti Javier berdiri di samping Ashley.

"Seperti yang sudah saya tulis didalam surat, ada hal yang ingin saya bicarakan kepada Count dan Putri anda."

"Hal apa itu hingga membuat anda datang sendiri kediamanku ini?"

"Javier!" Panggil Ashley.

Javier menyodorkan sebuah kotak ke depan Arabella. Dibukanya kotak itu, raut wajah terkejut tampak di wajah Arabella.

"Anda sudah menemukannya." ucap Arabella senang. Dapat terlihat senyum bahagia terpancar dari wajahnya.

"Ini adalah barang kesayangan saya. Arabella mengucapkan terima kasih kepada Jendral karena sudah menemukannya." ucapnya sambil tersenyum manis.

"Maaf karena butuh waktu lama untuk menemukannya." timpal Ashley.

"Bawa dia masuk!" Perintah Ashley.

Dua orang prajurit Jendral masuk membawa seorang pria. Sora terkejut melihatnya. Wajahnya tampak terlihat bengkak dan memar dimana-mana.

"Orang inilah yang sudah mencuri gelang milik anda dan menjualnya di pasar ilegal." ucap Ashley dingin.

"Ampunilah aku. Aku berjanji tidak akan mencuri lagi." mohon Pria itu.

Entah apa yang sudah dilakukan Jendral hingga membuatnya begitu putus asa dengan wajahnya yang memelas. Jika melihat dari bekas lukanya, sepertinya ia dihukum dengan cukup keras.

"Jika aku melepaskanmu tidak ada jaminan kau tidak akan mengulanginya lagi." tolak Arabella.

"Tidak! Saya benar-benar menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi. Mohon bebaskanlah saya."

"Semua ada hukumnya. Kau berani berbuat. Tentu tahu akan konsekuensinya." Sahut Count Prison sinis.

"Penjaga, cepat bawa pencuri itu!"

Dua orang penjaga masuk dan langsung menyeretnya pergi. Pria itu terus berteriak meminta ampun.

"Saya sangat berterima kasih karena anda telah membantu putriku dan menemukan gelang kesayangannya." ucap Count Prison ramah.

"Ada satu hal lagi yang ingin saya minta kepada anda." ujar Ashley santai.

"Apa itu?" ujarnya mendengarkan.

Ashley menarik tangan Sora dan berdiri disampingnya. "Aku ingin putrimu meminta maaf kepadanya karena sudah menuduhnya sebagai pencuri."

Semua orang didalam ruangan tampak terkejut, begitu pun dengan Sora.

"Gadis itu pasti komplotannya juga."

Arabella terlihat tidak ingin meminta maaf.

Sora pun begitu, dia juga tidak perlu permintaan maafnya itu. Asal ia membiarkannya hidup seperti biasa dan tidak mengganggunya itu sudah cukup baginya.

"Aku sudah menyelidikinya, gadis ini tidak punya hubungan apapun dengan pencuri itu!" jelas Ashley tegas.

"Aku menolaknya!" Arabella memalingkan badannya, menolak permintaan Jendral. "Seorang bangsawan harus menundukan kepala kepada seorang rakyat biasa, mana ada hal seperti itu." gerutunya.

"Kerajaan telah membuat peraturan. Para bangsawan harus menjaga dan melindungi para rakyat kerajaan. Apapun statusnya. Aku hanya minta satu permintaan maaf anda."

Count Prison terlihat panik serta khawatir, Ia tidak ingin membuat Jendral tersinggung.

"Maafkan putriku Jendral, dia masih belum dewasa. Sebagai gantinya saya yang akan meminta maaf pada gadis itu."

"Ayah!" teriak Arabella kesal.

Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Dunia Asing
3 Bab 3 Dituduh Mencuri
4 Bab 4 Camp Pelatihan
5 Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6 Bab 6 Kerajaan Altair
7 Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8 Bab 8 Berjanjilah Padaku
9 Bab 9 Budak Darah
10 Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11 Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12 Bab 12 Ciuman Pertama
13 Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14 Bab 14 Permen Langka
15 Bab 15 Buku Setan
16 Bab 16 Keadilan Akan Datang
17 Bab 17 Masuk Penjara
18 Bab 18 Introgasi
19 Bab 19 Serangan Monster
20 Bab 20 Pria Yang Hebat
21 Bab 21 Ashley Berubah
22 Bab 22 Elena Bertindak
23 Bab 23 Festival Gifu
24 Bab 24 Ashley Cemburu
25 Bab 25 Batu Setan
26 Bab 26 Hukuman
27 Bab 27 Asal Kutukan
28 Bab 28 Menyatakan Cinta
29 Bab 29 Sekelompok Pembelot
30 BAB 30 Acara Berburu
31 Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32 BAB 32 Monster Beruang
33 Bab 33 Tunangan Ashley
34 Bab 34 Akeelah Pertama
35 Bab 35 Anggota Baru
36 Bab 36 Kesombongan Aster
37 Bab 37 Bulan Purnama
38 Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39 Bab 39 Berlatih Memanah
40 Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41 Bab 41 Paman Ashley
42 Bab 42 Pesta Teh
43 Bab 43 Serangan Tak Terduga
44 Bab 44 Penyihir Hitam
45 Bab 45 Demam
46 BAB 46 Surat Ancaman
47 Bab 47 Ksatria Liam
48 Bab 48 Hasrat Terpendam
49 Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50 Bab 50 Malam Bulan Purnama
51 Bab 51 Perjanjian?
52 Bab 52 Air Suci
53 Bab 53 Aku Mencintaimu
54 Bab 54 Mencari Hadiah
55 Bab 55 Hari Ulang Tahun
56 Bab 56 Pesta Di Camp
57 Bab 57 Putri Datang!
58 Bab 58 Penculikan
59 Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60 Bab 60 Kabar Mengejutkan
61 Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62 Bab 62 Kedatangan Ramsey
63 Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64 Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65 Bab 65 Evander Altair
66 Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67 Bab 67 Aku Membencimu
68 Bab 68 Kembali Ke Rumah
69 Bab 69 Merla Part 1
70 Bab 70 Merla Part 2
71 Bab 71 POV Merla
72 Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73 Bab 73 Kebenaran Terungkap
74 Bab 74 Monster Banteng
75 Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76 Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77 Bab 77 Putra Mahkota
78 Bab 78 Berbelanja
79 Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80 Bab 80 Berdansa
81 Bab 81 Ia Datang
82 Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83 Bab 83 Belajar
84 Bab 84 Bertemu Clare
85 Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86 Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87 Bab 87 Bertemu Kembali
88 Bab 88 Aku Merindukanmu
89 Bab 89 Rumor
90 Bab 90 Taman Bunga [End]
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Dunia Asing
3
Bab 3 Dituduh Mencuri
4
Bab 4 Camp Pelatihan
5
Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6
Bab 6 Kerajaan Altair
7
Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8
Bab 8 Berjanjilah Padaku
9
Bab 9 Budak Darah
10
Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11
Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12
Bab 12 Ciuman Pertama
13
Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14
Bab 14 Permen Langka
15
Bab 15 Buku Setan
16
Bab 16 Keadilan Akan Datang
17
Bab 17 Masuk Penjara
18
Bab 18 Introgasi
19
Bab 19 Serangan Monster
20
Bab 20 Pria Yang Hebat
21
Bab 21 Ashley Berubah
22
Bab 22 Elena Bertindak
23
Bab 23 Festival Gifu
24
Bab 24 Ashley Cemburu
25
Bab 25 Batu Setan
26
Bab 26 Hukuman
27
Bab 27 Asal Kutukan
28
Bab 28 Menyatakan Cinta
29
Bab 29 Sekelompok Pembelot
30
BAB 30 Acara Berburu
31
Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32
BAB 32 Monster Beruang
33
Bab 33 Tunangan Ashley
34
Bab 34 Akeelah Pertama
35
Bab 35 Anggota Baru
36
Bab 36 Kesombongan Aster
37
Bab 37 Bulan Purnama
38
Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39
Bab 39 Berlatih Memanah
40
Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41
Bab 41 Paman Ashley
42
Bab 42 Pesta Teh
43
Bab 43 Serangan Tak Terduga
44
Bab 44 Penyihir Hitam
45
Bab 45 Demam
46
BAB 46 Surat Ancaman
47
Bab 47 Ksatria Liam
48
Bab 48 Hasrat Terpendam
49
Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50
Bab 50 Malam Bulan Purnama
51
Bab 51 Perjanjian?
52
Bab 52 Air Suci
53
Bab 53 Aku Mencintaimu
54
Bab 54 Mencari Hadiah
55
Bab 55 Hari Ulang Tahun
56
Bab 56 Pesta Di Camp
57
Bab 57 Putri Datang!
58
Bab 58 Penculikan
59
Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60
Bab 60 Kabar Mengejutkan
61
Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62
Bab 62 Kedatangan Ramsey
63
Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64
Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65
Bab 65 Evander Altair
66
Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67
Bab 67 Aku Membencimu
68
Bab 68 Kembali Ke Rumah
69
Bab 69 Merla Part 1
70
Bab 70 Merla Part 2
71
Bab 71 POV Merla
72
Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73
Bab 73 Kebenaran Terungkap
74
Bab 74 Monster Banteng
75
Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76
Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77
Bab 77 Putra Mahkota
78
Bab 78 Berbelanja
79
Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80
Bab 80 Berdansa
81
Bab 81 Ia Datang
82
Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83
Bab 83 Belajar
84
Bab 84 Bertemu Clare
85
Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86
Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87
Bab 87 Bertemu Kembali
88
Bab 88 Aku Merindukanmu
89
Bab 89 Rumor
90
Bab 90 Taman Bunga [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!