Bab 19 Serangan Monster

Sudah 3 hari berlalu, Ashley dan Javier belum kembali juga. Sora yang tidak bisa bekerja, karena harus menunggu Ashley. Jadi dia membantu pekerjaan Flora, mencuci pakaian.

"Flora, besok apa kau mau menemaniku untuk membeli pakaian?" tanya Sora.

‌Sesuai perkataan Ashley, gaji pertama akhirnya dia terima. Madam Cyra memberikannya sekantung emas. Uang hasil bekerja sebagai buruh cuci serta tambahan sebagai asisten.

"Tentu saja." jawab Flora.

Sora merasa senang, akhirnya bisa berbelanja. Dia tidak sabar menantikan hari esok.

Keesokan harinya, Sora dan Flora berangkat ke kota. Meminjam kereta kuda milik camp yang memang di khususkan untuk para pekerja.

"Kita akan kemana?" tanya Sora antusias.

Ini pertama kalinya dia pergi ke kota untuk berbelanja. Tempatnya tidak berbeda sejak terakhir kali dia ke sini.

"Ada toko pakaian bagus yang biasanya aku beli." Flora menarik tangan Sora. Berjalan menuju sebuah gang kecil di tepian kota. Melewati beberapa toko, letaknya tidak terlalu jauh.

"Ayo masuk!"

Flora menarik Sora masuk ke dalam sebuah toko kecil. Saat masuk ke dalam, baju-baju berjajar mengisi toko itu. Dari gaun, pakaian berkebun, dress sebawah dengkul, bahkan topi pun juga ada. Isinya lengkap.

"Baju-baju disini lebih murah. Biasanya para pelayan ataupun warga desa suka membelinya ditoko ini. Kau tinggal memilih pakaian yang cocok. Tanpa harus memesan."

Biasanya para warga termasuk bangsawan, mereka harus mengukur dan memesan pakaiannya dulu. Dan itu memakan biaya yang cukup mahal.

"Pilihlah pakaian yang kau suka."

Sora mulai menelusuri rak-rak pakaian. Mencari ukuran yang pas. Karena pakaian disini adalah pakaian siap pakai. Jadi ukurannya tidak banyak. Sebagian besar ukurannya terlalu besar untuknya.

"Sepertinya pakaian ini cocok untukmu."

Flora menunjukan sebuah dress berwarna biru yang sebawah lutut. Ukurannya juga tidak terlalu besar.

"Ini bagus." puji Sora. "Aku akan beli yang ini."

Hari ini Sora membeli 5 buah pakaian. 4 pakaian untuk di pakai sehari-hari. Satunya lagi untuk di pakai bepergian. Siapa tahu Jendral akan mengajaknya pergi ke suatu tempat.

Flora kembali mengajak Sora ke toko lainnya. la mengajaknya ke toko sepatu. Di toko itu Sora harus memesan dulu, karena tidak ada sepatu yang sudah jadi. Biayanya lebih mahal.

Mereka berdua berbelanja cukup banyak. Selain beli baju dan sepatu, Sora juga membeli beberapa kebutuhan lainnya.

"Lelahnya!"

Mereka berdua merebahkan diri di bangku taman. Padahal gangnya terlihat kecil. Baru berjalan sebentar sudah lelah.

"Tunggulah disini, aku mau membeli minuman dulu." ucap Flora. Pergi meninggalkan Sora sendirian bersama barang belanjaannya.

Sora melihat ke sekitar. Padahal ini adalah gang di pinggir kota. Tapi kelihatannya lebih luas dan lengkap daripada pintu masuknya.

Ada banyak toko-toko dengan harga terjangkau bagi para rakyat biasa. Seperti toko pakaian, sepatu, toko buku, perhiasan dan toko kue. Bahkan ada taman yang indah di ujung gangnya.

"Apa ini?" Tiba-tiba tanah bergetar. "Apa gempa bumi?" terka Sora.

Semua orang disekitar merasakan getaran itu juga. Mereka tampak panik serta kebingungan. Getarannya semakin kencang.

"Rawrrrrr ...."

Terdengar auman binatang buas. Suara itu terdengar dari sisi tembok.

"Monster!"

Semua orang berlarian, menjauh dari tempat itu.

"Brak ... brak ... brak ...."

Terdengar suara tubrukan, sepertinya monster itu ingin menghancurkan dinding. Terlihat retakan di dinding, retakannya makin lama makin besar.

"Brakk ...." Akhirnya dindingnya pun roboh.

"Makhluk itu!" ucap Sora ketakutan.

Sora melihat monster besar. Monster berbentuk banteng yang berdiri dengan kedua kakinya. Tingginya sekitar 5 meter.

"Tidak mungkin!" Sora terkejut melihat monster itu. Dia pernah melihatnya di dalam mimpi.

"Banteng Kreta." gumam Sora.

"Monster!"

"Penyihir Hitam!"

Teriak orang-orang, saat melihat seorang berjubah hitam tepat di belakang monster itu.

Seseorang berjubah menutupi hingga kepalanya. la membawa sebuah tongkat panjang. Sepertinya itu tongkat sihir. Semua orang berlarian, tempat itu menjadi kacau balau.

"Ibu ...."

Terlihat seorang gadis kecil yang terpisah dari orang tuanya. la menangis sambil memanggil ibunya.

Monster itu datang mendekat kearah gadis kecil itu. Tanpa pikir panjang Sora langsung menghampiri gadis kecil itu. Menggendongnya menjauh dari monster.

"Anakku!"

Seorang wanita datang menghampiri Sora dan langsung menggendong anak itu dan berlari pergi.

"Serang semuanya! Hancurkan semuanya!" teriak Penyihir.

Dengan tangan monster yang besar, ia menghancurkan semuanya. Bangunan, pepohonan bahkan tanahnya juga.

Beberapa orang tidak bisa menyelamatkan diri. Mereka mati di tangan monster itu.

Para penjaga yang mendapat kabar langsung datang dan menyerang monster dengan pedang mereka.

Sora melihat sebuah cahaya hitam keluar dari tongkat penyihir itu dan diserap oleh monster. Seketika monster itu semakin kuat dan membunuh para penjaga.

Sora hanya terpaku diam ditempat. Tubuhnya gemetar, kakinya lemas.

"Apa yang kau lakukan? Cepat pergi dari sini!" teriak seseorang memperingati Sora.

"Akh!"

Sebelum sempat menggerakkan kakinya, monster itu sudah berdiri di depannya. la melayangkan tangan besarnya dan menggenggam tubuh Sora.

"Sakit ..." rintih Sora. Genggaman monster itu sangat kuat. Tubuhnya terasa remuk di remas olehnya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa menangkap gadis itu?" teriak Penyihir. "Cepat bunuh gadis itu dan hancurkan kota ini!" perintahnya.

"Gadis ini aneh." sahut Monster dengan suaranya yang berat dan kasar. "Ada energi aneh padanya."

"Energi aneh?" Penyihir itu mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud dari monster itu. "Berikan gadis itu kepadaku. Biar aku lihat. Energi apa yang kau maksud."

Monster itu mengulurkan tangannya bermaksud ingin memberikan Sora kepada Penyihir.

"Arghh ...."

Tiba-tiba seseorang datang menyerang, sekali tebasannya bisa membuat tangan monster itu terputus. Darah hitam mengalir dengan derasnya.

Penyihir itu membacakan mantra membuat luka monster itu tertutup, darahnya berhenti mengalir.

"Siapa kau?" tanya Penyihir.

Sora melihat ada seorang pria yang tampak masih muda memegang pedang yang penuh darah.

"Aku adalah seorang malaikat mautmu hari ini." ledek Pria itu. Membuat penyihir itu marah, ia menggertakan giginya kesal.

"Serang bocah itu." Sang penyihir kembali membacakan mantra, memberikan energi hitam ke dalam monster.

Monster berlari ke arah pria itu.

Melayangkan tangan besarnya, gerakan pria itu lebih cepat. la langsung menghindar. Dengan brutalnya monster itu terus menyerang tapi kecepatan Pria itu lebih hebat. la selalu bisa menghindar.

"Ini akhir dari hidupmu."

Tiba-tiba pria itu ada diatas kepala monster, ia menusukkan pedangnya di mata monster itu. Lalu melukai sekujur tubuhnya. Bekas sayatan dimana-mana. Hingga akhirnya ia menusukan pedangnya tepat ke jantung monster itu. Monster itu pun mati.

Penyihir yang sudah kehilangan pelindungnya, mulai panik. la langsung merampalkan mantra bermaksud ingin berteleportasi. Tapi pria itu menghentikannya dan langsung menebas kepalanya. Keduanya pun mati ditangan pria itu.

"Kekuatan serta kecepatannya sangat hebat." ucap Sora kagum.

Sora tidak pernah melihat pertarungan yang sesungguhnya. Apalagi orang yang memiliki kecepatan seperti Pria itu.

"Kau tak apa-apa?" Pria itu datang menghampiri Sora.

Seorang pria yang tingginya sama dengannya. Dilihat dari wajahnya sepertinya umurnya lebih muda.

Seorang bocah yang hebat.

"Aku tak apa-apa." jawab Sora.

"Aku tak pernah melihat orang seceroboh sepertimu. Saat melihat monster semua orang sudah berlarian. Tapi kau malah berdiri diam seperti orang bodoh." Ledeknya.

"Bodoh? Itu karena tadi aku ketakutan dan kakiku lemas. Aku jadi tidak bisa berlari."

"Itu namanya bodoh." ejeknya lagi. "Jika aku tidak datang tepat waktu, mungkin kau sudah mati."

"Huh. Terima kasih." ucap Sora dengan wajah cemberut.

Sora berterima kasih karena ia telah menyelamatkannya. Tapi perkataannya itu sungguh menyebalkan.

"Lain kali jika lihat monster lagi, larilah."

Peringatnya lalu berjalan pergi.

Sora melihat ke sekitar. Banyak mayat berhamburan dimana-mana. Dari pria, wanita bahkan anak-anak ada yang kehilangan nyawa karena penyerangan ini.

'Jadi ini yang dimaksud Myron tentang keberadaan para monster yang meresahkan warga.' batin Sora.

Tidak hanya membunuh banyak orang tapi mereka juga menghancurkan semuanya. Padahal tadinya tempat ini sangat indah dan bersih tapi sekarang benar-benar hancur. Beberapa bangunan runtuh, tanahnya juga hancur.

"Sora!"

Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Dunia Asing
3 Bab 3 Dituduh Mencuri
4 Bab 4 Camp Pelatihan
5 Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6 Bab 6 Kerajaan Altair
7 Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8 Bab 8 Berjanjilah Padaku
9 Bab 9 Budak Darah
10 Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11 Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12 Bab 12 Ciuman Pertama
13 Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14 Bab 14 Permen Langka
15 Bab 15 Buku Setan
16 Bab 16 Keadilan Akan Datang
17 Bab 17 Masuk Penjara
18 Bab 18 Introgasi
19 Bab 19 Serangan Monster
20 Bab 20 Pria Yang Hebat
21 Bab 21 Ashley Berubah
22 Bab 22 Elena Bertindak
23 Bab 23 Festival Gifu
24 Bab 24 Ashley Cemburu
25 Bab 25 Batu Setan
26 Bab 26 Hukuman
27 Bab 27 Asal Kutukan
28 Bab 28 Menyatakan Cinta
29 Bab 29 Sekelompok Pembelot
30 BAB 30 Acara Berburu
31 Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32 BAB 32 Monster Beruang
33 Bab 33 Tunangan Ashley
34 Bab 34 Akeelah Pertama
35 Bab 35 Anggota Baru
36 Bab 36 Kesombongan Aster
37 Bab 37 Bulan Purnama
38 Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39 Bab 39 Berlatih Memanah
40 Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41 Bab 41 Paman Ashley
42 Bab 42 Pesta Teh
43 Bab 43 Serangan Tak Terduga
44 Bab 44 Penyihir Hitam
45 Bab 45 Demam
46 BAB 46 Surat Ancaman
47 Bab 47 Ksatria Liam
48 Bab 48 Hasrat Terpendam
49 Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50 Bab 50 Malam Bulan Purnama
51 Bab 51 Perjanjian?
52 Bab 52 Air Suci
53 Bab 53 Aku Mencintaimu
54 Bab 54 Mencari Hadiah
55 Bab 55 Hari Ulang Tahun
56 Bab 56 Pesta Di Camp
57 Bab 57 Putri Datang!
58 Bab 58 Penculikan
59 Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60 Bab 60 Kabar Mengejutkan
61 Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62 Bab 62 Kedatangan Ramsey
63 Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64 Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65 Bab 65 Evander Altair
66 Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67 Bab 67 Aku Membencimu
68 Bab 68 Kembali Ke Rumah
69 Bab 69 Merla Part 1
70 Bab 70 Merla Part 2
71 Bab 71 POV Merla
72 Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73 Bab 73 Kebenaran Terungkap
74 Bab 74 Monster Banteng
75 Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76 Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77 Bab 77 Putra Mahkota
78 Bab 78 Berbelanja
79 Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80 Bab 80 Berdansa
81 Bab 81 Ia Datang
82 Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83 Bab 83 Belajar
84 Bab 84 Bertemu Clare
85 Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86 Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87 Bab 87 Bertemu Kembali
88 Bab 88 Aku Merindukanmu
89 Bab 89 Rumor
90 Bab 90 Taman Bunga [End]
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Dunia Asing
3
Bab 3 Dituduh Mencuri
4
Bab 4 Camp Pelatihan
5
Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6
Bab 6 Kerajaan Altair
7
Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8
Bab 8 Berjanjilah Padaku
9
Bab 9 Budak Darah
10
Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11
Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12
Bab 12 Ciuman Pertama
13
Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14
Bab 14 Permen Langka
15
Bab 15 Buku Setan
16
Bab 16 Keadilan Akan Datang
17
Bab 17 Masuk Penjara
18
Bab 18 Introgasi
19
Bab 19 Serangan Monster
20
Bab 20 Pria Yang Hebat
21
Bab 21 Ashley Berubah
22
Bab 22 Elena Bertindak
23
Bab 23 Festival Gifu
24
Bab 24 Ashley Cemburu
25
Bab 25 Batu Setan
26
Bab 26 Hukuman
27
Bab 27 Asal Kutukan
28
Bab 28 Menyatakan Cinta
29
Bab 29 Sekelompok Pembelot
30
BAB 30 Acara Berburu
31
Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32
BAB 32 Monster Beruang
33
Bab 33 Tunangan Ashley
34
Bab 34 Akeelah Pertama
35
Bab 35 Anggota Baru
36
Bab 36 Kesombongan Aster
37
Bab 37 Bulan Purnama
38
Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39
Bab 39 Berlatih Memanah
40
Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41
Bab 41 Paman Ashley
42
Bab 42 Pesta Teh
43
Bab 43 Serangan Tak Terduga
44
Bab 44 Penyihir Hitam
45
Bab 45 Demam
46
BAB 46 Surat Ancaman
47
Bab 47 Ksatria Liam
48
Bab 48 Hasrat Terpendam
49
Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50
Bab 50 Malam Bulan Purnama
51
Bab 51 Perjanjian?
52
Bab 52 Air Suci
53
Bab 53 Aku Mencintaimu
54
Bab 54 Mencari Hadiah
55
Bab 55 Hari Ulang Tahun
56
Bab 56 Pesta Di Camp
57
Bab 57 Putri Datang!
58
Bab 58 Penculikan
59
Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60
Bab 60 Kabar Mengejutkan
61
Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62
Bab 62 Kedatangan Ramsey
63
Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64
Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65
Bab 65 Evander Altair
66
Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67
Bab 67 Aku Membencimu
68
Bab 68 Kembali Ke Rumah
69
Bab 69 Merla Part 1
70
Bab 70 Merla Part 2
71
Bab 71 POV Merla
72
Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73
Bab 73 Kebenaran Terungkap
74
Bab 74 Monster Banteng
75
Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76
Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77
Bab 77 Putra Mahkota
78
Bab 78 Berbelanja
79
Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80
Bab 80 Berdansa
81
Bab 81 Ia Datang
82
Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83
Bab 83 Belajar
84
Bab 84 Bertemu Clare
85
Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86
Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87
Bab 87 Bertemu Kembali
88
Bab 88 Aku Merindukanmu
89
Bab 89 Rumor
90
Bab 90 Taman Bunga [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!