Bab 7 Kita Bertemu Lagi

Mendengar fitnahan itu soren langsung marah. "Jangan bicara sembarangan."

Soren langsung berdiri di depan Sora dan memandangi Elena dengan tatapan tajamnya. Elena terlihat gemetar, ia melangkah mundur.

Elena: "A ... apa yang kukatakan itu benar."

Myron menyela. "Kudengar ada seseorang yang baru saja

memecahkan vas bunga mahal milik jendral. Membuat Jendral sangat marah. Tapi kepala pelayan malah membelanya sehingga ia hanya mendapat hukuman instropeksi diri dikamarnya padahal itu adalah barang penting yang akan digunakan sebagai hadiah."

"Aku juga mendengarnya." ucap Soren.

"Be ... benar itu. A ... aku juga mendengar itu." sahut Remi.

Elena merasa geram karena perkataannya di tentang. "Diam kau! Dasar gagap!"

Elena merasa darahnya mendidih, alis matanya mengkerut sambil menggertakkan giginya. Lalu Elena melihat Sora dengan tatapan sinis.

"Kuberitahu kau ya daripada mengurusi urusan orang lain lebih baik kau urus masalahmu itu." ucap Myron.

Karena tidak bisa membalas perkataan Myron. Elena langsung pergi dengan muka masamnya.

"Apa tak apa jika kalian berbicara seperti itu?" Sora merasa cemas.

Elena bukanlah orang yang akan diam saja jika dihina seperti itu. Dia takut Elena akan membuat masalah nantinya.

Myron berkata acuh tak acuh "Tak apa. Lagipula gadis seperti dia seharusnya diberi pelajaran. Selama ini ia selalu bersikap sombong hanya karena kepala pelayan melindunginya. Tapi ia akan menyadari bahwa tidak semuanya bisa berada dikendalinya.

Soren juga menyetujui. "Mau bagaimana lagi Elena kan keponakan kepala pelayan. Dia merasa dekat dengan kepala pelayan dan berfikir bisa berbuat seenaknya."

"Ponakan? Elena keponakan kepala pelayan?" Sora tidak mengetahui itu.

Soren terkejut. "Kau baru tau? Hampir semua orang tau itu. Oleh karena itu mereka selalu membiarkan Elena bersikap sesuka hatinya."

Sora jelas tertegun. "Tak ada yang memberitahuku."

Sekarang dia mengerti, Sikap sombong dan suka mengaturnya itu pasti karena ia merasa mempunyai orang berpengaruh dibelakangnya. Mungkin jika ia berbuat sesuka hati kepala pelayan akan melindunginya.

"Terima kasih ya!" ucap Sora.

Setelah Myron dan yang lainnya membantu Sora membawakan keranjang pakaian. Mereka pun langsung pergi entah kemana.

"Sora!" Panggil Flora yang baru datang setelah menyelesaikan pekerjaannya "Kau sudah selesai?" Flora bertanya.

Sora pun membalas. "Iya. Bajunya tinggal dirapikan saja."

"Sudah waktunya jam makan malam, ayo kita ke ruang makan." ajaknya.

"Ayo!"

Sora dan Flora pun berjalan kaki. Berjalan menuju ruang makan sambil berbincang sepanjang jalan.

Sora: "Kudengar katanya akan ada pancake biji pinus."

Setelah Flora mendengar itu, raut wajahnya langsung bahagia. "Benarkah? Makanan itu adalah makanan yang hanya bisa didapatkan pada waktu musim semi. Wahh aku tidak sabar untuk memakannya."

Sepanjang jalan mereka saling berbagi cerita. Karena hal itu Sora jadi mengetahui banyak hal tentang Flora.

Selama ini Flora hidup sebatang kara. Ayah ibunya telah meninggal di umurnya yang ke 10 tahun.

Untuk bisa bertahan hidup segala pekerjaan ia lakukan. Menjadi buruh petani gandum, pencuci piring direstoran bahkan menjadi buruh cuci di rumah seorang bangsawan.

Hingga pelayan dirumah bangsawan itu menawarkan Flora untuk bekerja di camp pelatihan.

Pelayan itu berkata gaji disana lebih besar di bandingkan di rumah bangsawan.

Karena impian Flora ingin memiliki sebuah rumah kecil di desa tempat tinggalnya dulu, ia pun mengambil pekerjaan ini dan terus menabung agar bisa memenuhi impiannya.

Flora sudah mengalami banyak kesulitan semasa hidupnya. Tapi meskipun begitu, senyum bahagia tidak pernah lepas dari bibirnya. la terus hidup dengan ceria.

Flora bercerita hampir meneteskan air liurnya. "Aku berharap suatu saat aku bisa memakan steak daging yang biasa dimakan oleh Jendral." la sedang membayangkan dirinya memakan steak yang lezat itu.

Flora melanjutkan. "Kau tau setiap koki memasak steak daging aromanya sangat harum."

Sora juga terhanyut setelah mendengar itu. "Jika kau seorang bangsawan mungkin impianmu bisa terwujud. Kau tau sendiri berapa harga daging, itu Pasti mahal."

Bukannya Sora ingin mematahkan keinginan temannya itu. Tapi menurutnya memakan makanan mewah hanya bisa dilakukan jika memiliki uang banyak. Bahkan jika harus dipaksakan kita harus membayar setengah dari gaji yang dimiliki. Itu adalah uang yang besar.

"Kau benar." Flora menimpali, Wajahnya terlihat lesu karena mendapati impian itu sulit untuk dilakukan.

Sora menyemangati temannya. "Jangan patah semangat. Bukankah kita harus bersyukur masih bisa makan hingga hari ini."

"Kau benar." Wajahnya kembali cerah. "Ayo cepat! Aku sudah lapar!" ucapnya.

Tiba-tiba Flora berlari "Ayo Sora kejar aku." ejeknya.

"Tunggu!"

Sora berlari mengejarnya, ditengah remangnya lampu. Mereka berdua kejar-kejaran. Seperti anak kecil yang habis main seharian dan harus lari agar tepat waktu sampai rumah.

"Akh!" Sora tidak melihat ada seseorang didepannya. Ia menabrak punggungnya. Punggungnya terasa keras, membuat hidungnya yang terbentur terasa sakit.

"Maafkan aku. Aku tidak melihatmu." ujar Sora sambil menundukkan kepalanya.

Lokasi tempatnya agak gelap, hanya ada satu lentera penerangan. Jadi ia tidak tau kalau akan ada orang yang berdiri disini.

Orang itu membalikkan badannya, Sora melihat ukuran kakinya yang besar. Sepertinya orang yang dia tabrak adalah seorang pria. Mengingat punggungnya yang lebar dan keras itu.

"Kita bertemu lagi, darah manis."

Suara berat yang tak asing baginya. Sora mengenali suara itu dan langsung mendorong Pria itu.

Tapi Pria itu malah menariknya kedalam pelukannya, tangannya melingkari pinggang Sora dengan erat.

"Lepaskan aku!" Sora terus memberontak, tapi pria itu tidak mau melepaskannya.

Cahaya bulan menyinari tempat mereka berdiri. Seperti malam itu, didepannya berdiri pria berambut perak yang bersinar saat terkena cahaya bulan, wajah tegasnya, serta matanya yang merah.

Tubuh Sora langsung gemetar karena teringat kejadian malam itu.

"Halo, darah manis." sapanya.

Hanya dengan mendengar suaranya saja membuat luka di lehernya terasa panas dan sakit. Sora reflek langsung menutupi lehernya.

Sora: "Kenapa kau bisa ada disini?"

Pria itu tidak menjawab, ia hanya tersenyum.

"Sora!" Flora memanggil dari kejauhan. Karena mendengar suara itu, pria itu melepaskan pelukannya.

"Sora kenapa kau berhenti?"

Flora datang menghampiri. Sora tidak menjawab pertanyaan itu, ia hanya diam berdiri mematung. Seperti terkena sihir, Sora tidak bisa melepaskan pandangannya dari Pria itu.

Flora mengikuti arah pandangan Sora "Jendral?!" Panggilnya terkejut. Flora langsung membungkukkan badannya memberi salam.

'Apa? Pria itu adalah Jendral? Jendral dari pasukan ini? Jendral Ashley yang terkenal itu?' batin Sora.

Sora benar-benar terkejut. Dia tidak menyangka tempat ini adalah miliknya. Berarti yang ada didalam kereta kemarin adalah Pria itu juga. Tapi kenapa dia menyelamatkannya dan memberinya tempat tinggal dan perkejaan.

'Sebenarnya apa maksud semua ini?'

Sora terus memutar otak dan terus berfikir kenapa seorang vampire berada di tempat banyaknya manusia.

"Jendral!" Tiba-tiba Javier datang menghampiri mereka.

"Jendral sudah waktunya makan malam." ujarnya.

Pria itu terdiam sejenak. "Ayo kembali."

Pria itu membalikkan badannya lalu beranjak pergi.

"Kalian juga kembalilah!" Perintah Javier. Lalu pergi mengikuti pria itu dari belakang.

"Sora! Sora!" Flora terus memanggil.

Sora tidak menjawab panggilan itu, matanya terus tertuju pada Pria itu.

"Sora!" Flora mengguncang tubuh Sora dan langsung tersadar. "Kau kenapa?" tanyanya cemas.

"Kau mengenali orang itu?" tanya Sora.

Flora berkata, "Tentu aja. Dia itu adalah Jendral Ashley. Kau tidak mengenalnya?"

Sora menggelengkan kepalanya.

Flora heran. "Bukankah kau masuk kesini atas rekomendasi dari jendral?"

Desas desus disekitar pelayan mengatakan kalau Jendral yang memerintahkan untuk mempekerjakannya disini. Sehingga membuat beberapa pelayan iri.

"Kau benar-benar tidak mengenalnya?!" tanya Flora lagi menegaskan. Wajahnya terlihat tak percaya dengan jawaban temannya ini.

"Lalu kenapa selama ini aku tidak pernah melihatnya di sini?" Sora bertanya dengan heran.

"Itu karena selama sebulan ini jendral melakukan perburuan didaerah selatan. Katanya sedang ada penyerangan monster disana. Dan ia baru bisa kembali hari ini." jelas Flora.

Sora kembali terdiam, apa orang-orang disini tidak tau kalau Jendral mereka Vampire, orang yang mereka sanjung setiap hari adalah seorang Vampire.

Bagaimana reaksi mereka jika mengetahui fakta ini?

Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Dunia Asing
3 Bab 3 Dituduh Mencuri
4 Bab 4 Camp Pelatihan
5 Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6 Bab 6 Kerajaan Altair
7 Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8 Bab 8 Berjanjilah Padaku
9 Bab 9 Budak Darah
10 Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11 Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12 Bab 12 Ciuman Pertama
13 Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14 Bab 14 Permen Langka
15 Bab 15 Buku Setan
16 Bab 16 Keadilan Akan Datang
17 Bab 17 Masuk Penjara
18 Bab 18 Introgasi
19 Bab 19 Serangan Monster
20 Bab 20 Pria Yang Hebat
21 Bab 21 Ashley Berubah
22 Bab 22 Elena Bertindak
23 Bab 23 Festival Gifu
24 Bab 24 Ashley Cemburu
25 Bab 25 Batu Setan
26 Bab 26 Hukuman
27 Bab 27 Asal Kutukan
28 Bab 28 Menyatakan Cinta
29 Bab 29 Sekelompok Pembelot
30 BAB 30 Acara Berburu
31 Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32 BAB 32 Monster Beruang
33 Bab 33 Tunangan Ashley
34 Bab 34 Akeelah Pertama
35 Bab 35 Anggota Baru
36 Bab 36 Kesombongan Aster
37 Bab 37 Bulan Purnama
38 Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39 Bab 39 Berlatih Memanah
40 Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41 Bab 41 Paman Ashley
42 Bab 42 Pesta Teh
43 Bab 43 Serangan Tak Terduga
44 Bab 44 Penyihir Hitam
45 Bab 45 Demam
46 BAB 46 Surat Ancaman
47 Bab 47 Ksatria Liam
48 Bab 48 Hasrat Terpendam
49 Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50 Bab 50 Malam Bulan Purnama
51 Bab 51 Perjanjian?
52 Bab 52 Air Suci
53 Bab 53 Aku Mencintaimu
54 Bab 54 Mencari Hadiah
55 Bab 55 Hari Ulang Tahun
56 Bab 56 Pesta Di Camp
57 Bab 57 Putri Datang!
58 Bab 58 Penculikan
59 Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60 Bab 60 Kabar Mengejutkan
61 Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62 Bab 62 Kedatangan Ramsey
63 Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64 Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65 Bab 65 Evander Altair
66 Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67 Bab 67 Aku Membencimu
68 Bab 68 Kembali Ke Rumah
69 Bab 69 Merla Part 1
70 Bab 70 Merla Part 2
71 Bab 71 POV Merla
72 Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73 Bab 73 Kebenaran Terungkap
74 Bab 74 Monster Banteng
75 Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76 Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77 Bab 77 Putra Mahkota
78 Bab 78 Berbelanja
79 Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80 Bab 80 Berdansa
81 Bab 81 Ia Datang
82 Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83 Bab 83 Belajar
84 Bab 84 Bertemu Clare
85 Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86 Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87 Bab 87 Bertemu Kembali
88 Bab 88 Aku Merindukanmu
89 Bab 89 Rumor
90 Bab 90 Taman Bunga [End]
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Dunia Asing
3
Bab 3 Dituduh Mencuri
4
Bab 4 Camp Pelatihan
5
Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6
Bab 6 Kerajaan Altair
7
Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8
Bab 8 Berjanjilah Padaku
9
Bab 9 Budak Darah
10
Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11
Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12
Bab 12 Ciuman Pertama
13
Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14
Bab 14 Permen Langka
15
Bab 15 Buku Setan
16
Bab 16 Keadilan Akan Datang
17
Bab 17 Masuk Penjara
18
Bab 18 Introgasi
19
Bab 19 Serangan Monster
20
Bab 20 Pria Yang Hebat
21
Bab 21 Ashley Berubah
22
Bab 22 Elena Bertindak
23
Bab 23 Festival Gifu
24
Bab 24 Ashley Cemburu
25
Bab 25 Batu Setan
26
Bab 26 Hukuman
27
Bab 27 Asal Kutukan
28
Bab 28 Menyatakan Cinta
29
Bab 29 Sekelompok Pembelot
30
BAB 30 Acara Berburu
31
Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32
BAB 32 Monster Beruang
33
Bab 33 Tunangan Ashley
34
Bab 34 Akeelah Pertama
35
Bab 35 Anggota Baru
36
Bab 36 Kesombongan Aster
37
Bab 37 Bulan Purnama
38
Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39
Bab 39 Berlatih Memanah
40
Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41
Bab 41 Paman Ashley
42
Bab 42 Pesta Teh
43
Bab 43 Serangan Tak Terduga
44
Bab 44 Penyihir Hitam
45
Bab 45 Demam
46
BAB 46 Surat Ancaman
47
Bab 47 Ksatria Liam
48
Bab 48 Hasrat Terpendam
49
Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50
Bab 50 Malam Bulan Purnama
51
Bab 51 Perjanjian?
52
Bab 52 Air Suci
53
Bab 53 Aku Mencintaimu
54
Bab 54 Mencari Hadiah
55
Bab 55 Hari Ulang Tahun
56
Bab 56 Pesta Di Camp
57
Bab 57 Putri Datang!
58
Bab 58 Penculikan
59
Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60
Bab 60 Kabar Mengejutkan
61
Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62
Bab 62 Kedatangan Ramsey
63
Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64
Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65
Bab 65 Evander Altair
66
Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67
Bab 67 Aku Membencimu
68
Bab 68 Kembali Ke Rumah
69
Bab 69 Merla Part 1
70
Bab 70 Merla Part 2
71
Bab 71 POV Merla
72
Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73
Bab 73 Kebenaran Terungkap
74
Bab 74 Monster Banteng
75
Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76
Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77
Bab 77 Putra Mahkota
78
Bab 78 Berbelanja
79
Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80
Bab 80 Berdansa
81
Bab 81 Ia Datang
82
Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83
Bab 83 Belajar
84
Bab 84 Bertemu Clare
85
Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86
Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87
Bab 87 Bertemu Kembali
88
Bab 88 Aku Merindukanmu
89
Bab 89 Rumor
90
Bab 90 Taman Bunga [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!