Bab 8 Berjanjilah Padaku

Kejadian semalam tentang pria itu masih terngiang dalam pikirannya. Banyak hal yang ingin Sora tanyakan, tapi dia terlalu takut untuk menemui pria itu. Takut jika kejadian dimalam itu akan terulang lagi. Tapi jika ia tak bertemu dan bertanya langsung, Sora tidak akan bisa tenang.

"Sora, kau kenapa?" Flora memandangi temannya dengan tatapan khawatir.

Semenjak kejadian malam itu, Temannya ini terus melamun. Pikirannya kemana-kemana. Pekerjaannya pun jadi menumpuk, makan pun tidak selera.

Sora: "Flora, Apa kau tau dimana ruangan Jendral?"

"Untuk apa kau kesana?" tanya Flora.

"Hmm ... itu ..." Sora bingung mau menjawab apa. "Aku ingin berterima kasih padanya karena sudah memberikanku pekerjaan. Kau tau sendiri kan semenjak hari itu aku belum pernah bertemu dengannya dan belum berterima kasih dengan benar."

"Ruangannya ada di bagian timur. Dari sini kau tinggal belok ke kiri." jelasnya.

"Terima kasih." ucap Sora.

Setelah makan siang Sora langsung ke mencari ruangannya. Tak sulit untuk menemukannya. Bangunannya terlihat lebih besar daripada bangunan lainnya. lalu ada penjaga di pintu masuk.

"Apa saya bisa bertemu dengan Jendral?" Sora bertanya kepada penjaga didepan.

"Ada keperluan apa?"

"Ada hal yang ingin aku tanyakan kepada jendral."

"Jika ingin bertanya kau bisa bertanya kepada kepala pelayan." ujarnya.

"Tapi hal yang ingin aku tanyakan hanya Jendral yang bisa menjawabnya!" tegas Sora.

Penjaga itu menatap Sora dengan curiga. "Pertanyaan macam apa hingga jendral sendiri yang mengetahuinya. Apa pertanyaan pribadi?"

"Kuberitahu, sebaiknya kau urungkan niatmu. Aku sudah banyak melihat para gadis dengan berbagai alasan ingin bertemu dengan jendral dan ternyata hanya ingin menggoda jendral." ucap penjaga itu dengan tatapan mengejeknya.

Ketika Sora melihat tatapan itu ia dengan sabar menjelaskan. "Menggoda? Apa maksudmu dengan menggodanya? Aku tidak pernah berfikir untuk melakukan hal itu. Aku benar-benar hanya ingin bertanya."

"Jangan bohong. Kami tahu semenjak kembalinya Jendral ke camp, banyak sekali para gadis yang berdatangan. Memberikan berbagai macam alasan agar bisa masuk dan menggoda jendral." ucapnya sarkasme.

"Kau pasti sama seperti mereka. Meskipun kau lebih cantik tapi tetap saja Jendral tak akan melirikmu." ucapnya lagi meremehkan Sora.

Penjaga itu berjalan mendekat ke arah Sora sambil menggodanya. "Daripada kau mendapat hasil yang sia-sia lebih baik dengan kami saja. Meskipun kami hanya seorang penjaga tapi kami bisa memuaskanmu."

"Apa maksud kalian?" Sora melangkah mundur, firasatnya tidak enak.

"Bukankah dengan kami tidak buruk juga." Tiba-tiba para penjaga itu memegangi kedua tangan Sora. Mereka memandanginya dengan pandangan penuh nafsu. Lalu Mereka mendekatkan wajahnya bermaksud ingin mencium Sora. Tapi Sora mengelak dan terus memberontak.

"Lepaskan aku!" Sora berteriak.

Tubuh Sora gemetar, air matanya terus mengalir. Dia takut. Ia terus memberontak berusaha melepaskan diri. 2 lawan 1, Sora sulit untuk melepaskan diri apalagi mereka adalah Pria, jelas kekuatan tubuh mereka lebih besar.

"Apa yang kalian lakukan?" teriak seseorang.

Para penjaga itu langsung melepaskan tangan Sora, wajah mereka langsung memucat seperti habis melihat hantu di depan mata.

"Wa-- Wakil Jendral." Mereka membungkuk memberi salam.

"Aku bertanya pada kalian, apa yang kalian lakukan di depan ruangan Jendral!" teriaknya.

"Ka ... kami tidak melakukan apapun."

jawabnya terbata.

"Kalian pikir aku buta. Aku melihat semua yang kalian lakukan." serunya. "Bisa-bisanya kalian berbuat hal memalukan seperti itu."

"Maafkan kami." Para penjaga itu langsung bersujud meminta ampun. "Kami belum melakukan apa-apa." jelasnya.

"Belum? Jika aku tidak datang kalian akan melakukannya begitu?"

"Ti ... tidak. Tidak seperti itu." Elak Penjaga dengan raut wajah yang pucat pasi.

Javier memandangi mereka dengan tatapan penuh amarah, tubuh mereka gemetar ketakutan.

"Sepertinya kalian perlu diberikan pendidikan ulang." ujarnya.

"Anda juga, Nona Sora. Kenapa anda kesini?" Pandangannya kini mengarah ke arah Sora.

"Ada pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepada Jendral." Sora menjelaskan kedatangannya.

"Apa tentang pencuri gelang milik nona Arabella? Aku belum menemukan pelakunya. Tapi jika sudah ditemukan, aku akan langsung memberitahumu." ucap Javier.

"Bukan tentang itu. Aku sudah tidak memikirkan tentang Arabella dan gelangnya, yang ingin kuketahui adalah hal lain. Aku tidak tahu bisa memberitahumu apa tidak." jelas Sora.

Meskipun Javier adalah seorang wakil jendral, seorang yang selalu berada di samping jendral. Sora tidak yakin, Wakil jendral tahu tentang identitas asli jendral.

"Saya mohon kepada anda, tolong tanyakan kepada jendral. Apa aku boleh menemuinya?" mohon Sora.

"Jendral sedang sibuk. Jika ada hal yang ingin kau tanyakan, kau bisa bertanya padaku!" tegas Javier.

Javier tetap tidak mengizinkannya. Sora mulai putus asa.

"Sekali ini saja. Tolong tanyakan kepada jendral, jika jendral tidak ingin bertemu, aku tidak akan meminta lagi." Sora terus memohon pada Javier.

Javier terdiam sambil menghela nafas panjang. "Baik, aku akan menanyakan pada jendral dulu."

Tok ... tok ... tok.

Javier mengetuk pintu.

"Masuk!" terdengar sahutan dari dalam, mengizinkannya untuk masuk. Javier masuk kedalam. Sora hanya berdiri diam disana.

"Kau boleh masuk." ucap Javier kearah Sora.

"Dan kalian berdua ikuti aku!" perintah Javier.

Kedua penjaga itu mengikutinya dari belakang dengan muka yang pucat dan tubuhnya yang gemetaran. Entah mereka akan pergi kemana.

Tok ... tok ... tok.

"Jendral, ini saya Sora."

"Masuklah."

Dengan perlahan Sora masuk ke dalam ruangan. Ruangannya luas berbeda dengan ruangan lain. Sebagian besar terbuat dari kayu seperti ruangan lain. Tapi kayu yang digunakannya berbeda, sepertinya memakai kayu kualitas tinggi.

Sora berjalan masuk, ia melihat seseorang sedang duduk di meja kerja di ujung ruangan. Sora berjalan mendekat.

"Kau!"

Sora terkejut, matanya terbelalak kaget, tubuhnya kembali gemetar hebat. "Ternyata benar kau adalah pria di malam itu!" ucap Sora saat melihat rambut peraknya itu.

Pria itu hanya menyeringai, ia terlihat senang melihat ekspresi wajah Sora yang seperti itu. Sora mengepalkan tangannya, merasa sedikit kesal karena reaksi pria itu.

"Waktu itu kenapa kau menyelamatkanku? Bukankah tak ada untungnya bagimu?" Sora bertanya dengan penasaran.

"Hmm ... kenapa ya?" tanyanya balik.

Bukannya menjawab pertanyaan Sora, Tapi Pria itu malah bertanya balik, Semakin membuat Sora kesal.

"Aku hanya ingin membantu saja" jawabnya.

Jawaban itu seperti jawaban asal-asalan.

Sora terdiam, yang tadinya dia merasa takut. sekarang Sora semakin merasa kesal dan marah. la merasa seperti sedang dipermainkan oleh Pria ini.

"Jika aku tidak menyelamatkanmu, mungkin saat ini kau ada didalam penjara atau mungkin lebih buruk lagi kau sudah mati." ucapnya dengan suara lembut.

Apa yang dikatakan pria itu benar. Sora tidak akan bisa bertahan sampai sekarang kalau bukan karena bantuannya. Sora mungkin akan hidup luntang lantung seperti gelandangan.

"Ya, Terima kasih." ucap Sora dengan nada datar.

Sora memang berterima kasih karena sudah menampung dirinya. tapi tetap saja Sora tidak terlalu tulus berterima kasih karena apa yang sudah ia lakukan kepadanya.

Mendengar suara Sora yang datar pria itu menyipitkan matanya. "Aku tidak merasakan ketulusan dalam ucapanmu itu. Sepertinya kau tidak mau berterima kasih. Ada hal lain yang ingin kau tanyakan?"

"Hmm ... itu apa orang-orang di sini tahu kalau kau adalah Vam ... pire?"

Pria itu terdiam, menghentikan aktifitasnya. Lalu berjalan mendekati Sora.

Ketika Sora melihat Pria itu mendekatinya ia langsung ketakutan. Ia langsung melangkah mundur menghindari Pria itu.

Pria itu tersenyum menyeringai. "Tentu saja tidak ada yang tahu. Itu adalah rahasia besar. Dan kau memegang rahasia besarku."

Sora tidak suka kata-kata rahasia itu. Rahasia adalah suatu hal yang penting. Pasti akan ada ganjaran jika rahasianya terungkap.

"Apa yang akan kau lakukan jika rahasiamu terbongkar?" ucap Sora.

Pria itu terus berjalan maju, Sora terus menghindarinya. Tapi kakinya tidak bisa melangkah lagi, ia berdiri tepat didepan pintu. Sora memegang gagang pintu berusaha untuk membukanya. Tapi pria itu menghentikan tangan Sora dan langsung mengunci pintu.

"Tentu saja harus mati." bisiknya di telinga Sora. Membuat bulu kuduk Sora berdiri. "Kau tahu apa yang harus kau lakukan, kan?" ucap Pria itu.

"Akh!" Sora berteriak.

Tiba-tiba Sora merasakan rasa sakit serta panas di lehernya, tepatnya di bekas tempat ia menggigitnya. Rasa panas menjalar disekujur tubuh Sora hingga menusuk tulang.

Pria itu berbisik di telinga Sora. "Itu hanya sebagai peringatan bagimu. Jika kau berani membocorkan rahasiaku, rasa sakit yang akan kau rasakan akan lebih dari ini!"

"Tolong ... siapapun tolong aku!" Sora berteriak berusaha meminta bantuan.

Meskipun mustahil bisa didengar orang lain.

"Teriaklah sesukamu, tidak akan ada yang datang menolongmu." Pria itu tertawa dengan kerasnya, ia senang melihat Sora yang kesakitan dan putus asa.

"Aku sudah mengunci pintunya dan sudah memasang sihir kedap suara. Tidak akan ada yang bisa mendengarmu sekeras apapun kau berteriak."

Sora terus berteriak, meringis kesakitan. Tubuh serta tulangnya terasa sangat sakit.

"Berjanjilah padaku, kau akan menjaga rahasia ini!" tegasnya.

"I ... iya aku berjanji."

Sora tidak tahan dengan rasa sakit ini. Rasanya seperti ingin mencopot tulang-tulangnya agar rasa sakitnya hilang.

"Baguslah." ucap Pria itu sambil mencium rambut Sora dengan gerakan sensual.

Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Dunia Asing
3 Bab 3 Dituduh Mencuri
4 Bab 4 Camp Pelatihan
5 Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6 Bab 6 Kerajaan Altair
7 Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8 Bab 8 Berjanjilah Padaku
9 Bab 9 Budak Darah
10 Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11 Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12 Bab 12 Ciuman Pertama
13 Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14 Bab 14 Permen Langka
15 Bab 15 Buku Setan
16 Bab 16 Keadilan Akan Datang
17 Bab 17 Masuk Penjara
18 Bab 18 Introgasi
19 Bab 19 Serangan Monster
20 Bab 20 Pria Yang Hebat
21 Bab 21 Ashley Berubah
22 Bab 22 Elena Bertindak
23 Bab 23 Festival Gifu
24 Bab 24 Ashley Cemburu
25 Bab 25 Batu Setan
26 Bab 26 Hukuman
27 Bab 27 Asal Kutukan
28 Bab 28 Menyatakan Cinta
29 Bab 29 Sekelompok Pembelot
30 BAB 30 Acara Berburu
31 Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32 BAB 32 Monster Beruang
33 Bab 33 Tunangan Ashley
34 Bab 34 Akeelah Pertama
35 Bab 35 Anggota Baru
36 Bab 36 Kesombongan Aster
37 Bab 37 Bulan Purnama
38 Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39 Bab 39 Berlatih Memanah
40 Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41 Bab 41 Paman Ashley
42 Bab 42 Pesta Teh
43 Bab 43 Serangan Tak Terduga
44 Bab 44 Penyihir Hitam
45 Bab 45 Demam
46 BAB 46 Surat Ancaman
47 Bab 47 Ksatria Liam
48 Bab 48 Hasrat Terpendam
49 Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50 Bab 50 Malam Bulan Purnama
51 Bab 51 Perjanjian?
52 Bab 52 Air Suci
53 Bab 53 Aku Mencintaimu
54 Bab 54 Mencari Hadiah
55 Bab 55 Hari Ulang Tahun
56 Bab 56 Pesta Di Camp
57 Bab 57 Putri Datang!
58 Bab 58 Penculikan
59 Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60 Bab 60 Kabar Mengejutkan
61 Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62 Bab 62 Kedatangan Ramsey
63 Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64 Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65 Bab 65 Evander Altair
66 Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67 Bab 67 Aku Membencimu
68 Bab 68 Kembali Ke Rumah
69 Bab 69 Merla Part 1
70 Bab 70 Merla Part 2
71 Bab 71 POV Merla
72 Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73 Bab 73 Kebenaran Terungkap
74 Bab 74 Monster Banteng
75 Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76 Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77 Bab 77 Putra Mahkota
78 Bab 78 Berbelanja
79 Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80 Bab 80 Berdansa
81 Bab 81 Ia Datang
82 Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83 Bab 83 Belajar
84 Bab 84 Bertemu Clare
85 Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86 Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87 Bab 87 Bertemu Kembali
88 Bab 88 Aku Merindukanmu
89 Bab 89 Rumor
90 Bab 90 Taman Bunga [End]
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Dunia Asing
3
Bab 3 Dituduh Mencuri
4
Bab 4 Camp Pelatihan
5
Bab 5 Hari Pertama Bekerja
6
Bab 6 Kerajaan Altair
7
Bab 7 Kita Bertemu Lagi
8
Bab 8 Berjanjilah Padaku
9
Bab 9 Budak Darah
10
Bab 10 Bertemu Dengan Orang Aneh
11
Bab 11 Orang Baru, Aldrich
12
Bab 12 Ciuman Pertama
13
Bab 13 Menjadi Asisten Jendral
14
Bab 14 Permen Langka
15
Bab 15 Buku Setan
16
Bab 16 Keadilan Akan Datang
17
Bab 17 Masuk Penjara
18
Bab 18 Introgasi
19
Bab 19 Serangan Monster
20
Bab 20 Pria Yang Hebat
21
Bab 21 Ashley Berubah
22
Bab 22 Elena Bertindak
23
Bab 23 Festival Gifu
24
Bab 24 Ashley Cemburu
25
Bab 25 Batu Setan
26
Bab 26 Hukuman
27
Bab 27 Asal Kutukan
28
Bab 28 Menyatakan Cinta
29
Bab 29 Sekelompok Pembelot
30
BAB 30 Acara Berburu
31
Bab 31 Memberikan Hasil Buruan
32
BAB 32 Monster Beruang
33
Bab 33 Tunangan Ashley
34
Bab 34 Akeelah Pertama
35
Bab 35 Anggota Baru
36
Bab 36 Kesombongan Aster
37
Bab 37 Bulan Purnama
38
Bab 38 Kenyataan Tak Terduga
39
Bab 39 Berlatih Memanah
40
Bab 40 Kediaman Duke Ashley
41
Bab 41 Paman Ashley
42
Bab 42 Pesta Teh
43
Bab 43 Serangan Tak Terduga
44
Bab 44 Penyihir Hitam
45
Bab 45 Demam
46
BAB 46 Surat Ancaman
47
Bab 47 Ksatria Liam
48
Bab 48 Hasrat Terpendam
49
Bab 49 Tinggal Dikediaman Ashley
50
Bab 50 Malam Bulan Purnama
51
Bab 51 Perjanjian?
52
Bab 52 Air Suci
53
Bab 53 Aku Mencintaimu
54
Bab 54 Mencari Hadiah
55
Bab 55 Hari Ulang Tahun
56
Bab 56 Pesta Di Camp
57
Bab 57 Putri Datang!
58
Bab 58 Penculikan
59
Bab 59 Kemarahan Sang Putri
60
Bab 60 Kabar Mengejutkan
61
Bab 61 Aku Bukan Penyihir Hitam
62
Bab 62 Kedatangan Ramsey
63
Bab 63 Aku Akan Melindungimu
64
Bab 64 Ayah Pemilik Asli
65
Bab 65 Evander Altair
66
Bab 66 Apa Kau Tidak Puas
67
Bab 67 Aku Membencimu
68
Bab 68 Kembali Ke Rumah
69
Bab 69 Merla Part 1
70
Bab 70 Merla Part 2
71
Bab 71 POV Merla
72
Bab 72 Kekuatanmu Sudah Bangkit
73
Bab 73 Kebenaran Terungkap
74
Bab 74 Monster Banteng
75
Bab 75 Ayah Sudah Sadar
76
Bab 76 Kita Adalah Orang Asing
77
Bab 77 Putra Mahkota
78
Bab 78 Berbelanja
79
Bab 79 Pesta Putra Mahkota
80
Bab 80 Berdansa
81
Bab 81 Ia Datang
82
Bab 82 Pemberontak Muncul Lagi
83
Bab 83 Belajar
84
Bab 84 Bertemu Clare
85
Bab 85 Aku Harus Mendapatkannya
86
Bab 86 Aku Bisa Bantu Kalian
87
Bab 87 Bertemu Kembali
88
Bab 88 Aku Merindukanmu
89
Bab 89 Rumor
90
Bab 90 Taman Bunga [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!