BAB 10 PERDEBATAN

Ibuku dan Ayahku langsung menghampiri mertuaku dengan wajah tegang. Suara musik pesta masih mengalun, tapi suasana di sekitar kami menjadi jauh lebih tegang.

"Apa maksudnya ini, Pak Faisal?" tanya Ibuku dengan nada tidak terima. "Kenapa tiba-tiba bicara soal perceraian? Aisyah masih istri sah Reza!"

Ayah Aisyah tetap berdiri tegak, ekspresinya tidak berubah. "Justru karena dia masih istri sahnya, maka dia berhak memutuskan apakah masih ingin bertahan atau tidak," jawabnya tenang.

"Tapi ini pernikahan! Ini bukan waktunya bicara soal hal seperti ini!" Ayahku menimpali, suaranya meninggi.

Aisyah melangkah maju, berdiri di samping ayahnya. "Ini justru waktu yang paling tepat," katanya dengan suara yang tetap lembut, tapi tegas. "Sejak awal, aku sudah mengizinkan Reza menikah lagi, tapi dengan satu syarat: jangan pernah mengganggu kehidupanku. Dan kini, aku menepati kata-kataku. Aku tidak ingin diganggu lagi oleh Reza. Aku ingin bercerai."

"Aisyah, jangan gegabah! Ini bukan keputusan yang bisa diambil begitu saja!" Ibuku semakin marah. "Apa kau tidak ingat bahwa ridho istri terhadap poligami akan membawa berkah dan surga?"

Aisyah tersenyum kecil, tapi senyum itu tidak menunjukkan kebahagiaan. "Kalau memang begitu, kenapa Ibu tidak mencoba dulu? Kenapa Ibu sendiri menolak jika Ayah ingin menikah lagi?"

Ibuku terdiam seketika. Aku bisa melihat rahangnya mengeras, matanya melotot, tapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibirnya.

Ayah Aisyah melipat tangannya di depan dada. "Kami sudah mempertimbangkan ini baik-baik, Bu. Kalian yang memaksakan kehendak agar Reza menikah lagi, maka kami juga berhak menentukan apa yang terbaik untuk anak kami."

Aku menggenggam surat cerai itu erat-erat, masih tidak bisa percaya dengan apa yang terjadi. "Aisyah…" Aku mencoba berbicara, tapi suaraku terdengar lemah.

Dia menatapku dengan mata yang dulu penuh cinta, tapi kini hanya ada keteguhan dan keputusan yang tidak bisa diganggu gugat. "Tolong, Reza. Jangan buat ini lebih sulit. Aku sudah cukup menderita."

Seketika itu juga, aku sadar.

Aku sudah kehilangan Aisyah—bukan hanya sebagai istri, tapi juga sebagai seseorang yang pernah mencintaiku dengan tulus.

Ayah Aisyah berdiri tegak di hadapan kedua orang tuaku, ekspresinya penuh kekecewaan. Suasana pesta yang sebelumnya meriah kini terasa hening di antara kami. Para tamu yang berada di sekitar mulai melirik penasaran, menyadari ada ketegangan yang tak bisa dihindari.

Dengan suara yang tenang tapi menusuk, Ayah Aisyah berkata, "Jujur, saya sangat kecewa dengan sikap kalian. Hanya karena ingin memiliki cucu laki-laki, kalian rela menghancurkan rumah tangga anak kalian sendiri. Apa ini yang kalian sebut sebagai keputusan bijak? Padahal anak saya sudah memberikan cucu yang cantik, tapi kalian begitu angkuh dan tamak. Sehingga dia mau mengakui anak Aisyah sebagai cucu kandung kalian."

Ibuku tampak tersinggung. "Kami hanya ingin yang terbaik untuk Reza! Keturunan laki-laki itu penting! Apalagi untuk meneruskan keturunan keluarga, itulah sebabnya saya butuh cucu laki-laki bukan perempuan." ujar ibuku tersulut emosi. Tetapi ayah mertua terlihat cuek dan tidak peduli dengan ibuku. Lalu

Ayah Aisyah menggeleng pelan, lalu menatapku tajam. "Dan kau, Reza… Kau adalah seorang suami, seorang ayah. Tapi kau tidak punya pendirian sebagai seorang pemimpin keluarga. Kau membiarkan dirimu disetir oleh orang tuamu tanpa berpikir panjang tentang konsekuensinya. Sehingga kedua anakmu yang menjadi korban keangkuhan dan kesombongan kedua orang tuamu sampai-sampai mereka tidak mengakui anak kandungmu sendiri. Bagaimana perasaanmu, ketika anak perempuanmu tidak diaku cucu oleh orangtuamu?" Aku terdiam, merasa tertampar oleh kata-katanya. Yang dikatakan mertuaku memang benar. Sebenarnya hatiku cukup sakit saat kedua anak perempuanku tidak diakui oleh ibuku karena dia tidak menginginkannya, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menuruti perkataannya.

"Seorang lelaki sejati tidak akan mengorbankan keluarganya hanya demi menuruti kehendak orang lain," lanjutnya. "Kalau kau benar-benar ingin berpoligami karena keinginan sendiri, aku mungkin bisa menerima. Tapi ini? Kau hanya boneka dalam permainan orang tuamu sendiri. Jika kamu sebagai laki-laki tidak bisa memimpin keluarga dan melindungi mereka, seharusnya kamu jangan menikah!"

Ayahku menggeram marah. "Jangan bicara seolah-olah kau lebih tahu segalanya! Ini urusan keluarga kami pak Faisal!"

Ayah Aisyah tersenyum tipis, tapi ada kepedihan dalam tatapannya. "Memang ini urusan keluarga kalian. Dan karena itu, saya sebagai ayah Aisyah sudah mengambil keputusan. Hari ini, saya akan membawa putriku kembali. Kami tidak akan membiarkan dia terus hidup dalam ketidakadilan."

Ibuku melotot. "Pak, Faisal. Anda tidak bisa seenaknya membawa Aisyah pergi!"

Aisyah yang sejak tadi diam akhirnya berbicara, "Aku sudah memutuskan, Bu. Ini yang terbaik untukku dan anak-anak."

Lalu, tanpa menunggu jawaban lagi, Aisyah berjalan pergi bersama ayahnya, diikuti oleh keluarganya yang lain. Aku hanya bisa menatap punggungnya, semakin menjauh dariku.

Dan di saat itu, aku sadar…

Aku sudah kehilangan Aisyah, dan mungkin selamanya.

Suasana pesta yang sebelumnya meriah dengan suara musik dan tawa tamu mendadak berubah hening. Bisikan-bisikan mulai terdengar di antara para undangan yang menyaksikan kejadian barusan.

"Jadi, istrinya yang pertama malah minta cerai?"

"Padahal mereka sudah menikah 15 tahun, ya?"

"Kasihan anak-anaknya…"

"Bukannya ini semua kemauan orang tuanya? Sekarang malah berantakan begini."

Aku melihat ke arah ayah dan ibuku. Wajah mereka memerah, bukan karena bahagia, melainkan karena malu. Apa yang seharusnya menjadi hari kebanggaan bagi mereka justru berubah menjadi aib di hadapan banyak orang. Ibu menggenggam tangannya erat, tampak berusaha menahan amarahnya. Ayah menatap kosong ke arah tamu-tamu yang mulai berbisik, mungkin menyadari bahwa keputusan mereka telah membawa kehancuran, bukan kebahagiaan.

Aku sendiri merasa kehilangan keseimbangan. Ini bukan pernikahan yang aku bayangkan. Ini bukan awal baru yang bahagia.

Ini adalah awal dari penyesalan.

Bisikan-bisikan itu semakin tajam, menusuk ke segala arah.

"Bukannya Laras dulu selingkuhan Reza?"

"Pantas saja mau jadi istri kedua, memang sudah dekat dari awal."

"Kasihan, ya… Udah ngerebut suami orang, malah masuk ke keluarga yang penuh drama."

"Apa dia gak takut nanti juga disuruh suaminya cari istri ketiga kalau gak bisa kasih anak laki-laki?"

Laras yang duduk di pelaminan tampak gelisah. Wajahnya mulai pucat, senyum yang tadi sempat menghiasi wajahnya kini pudar. Tatapan tamu-tamu yang seolah menghakimi membuatnya resah. Dia menggenggam tanganku erat, seakan mencari perlindungan.

"Ist—Istirahat dulu, ya…" bisiknya, mencoba tetap tenang.

Aku menarik napas dalam. Aku pikir menikah lagi akan membuat hidupku lebih baik, akan membuat keluargaku bangga. Tapi sekarang, aku hanya melihat kehancuran—Aisyah pergi, anak-anakku kehilangan kehangatan rumah, dan Laras pun mulai merasakan pahitnya keputusan yang kuambil.

Aku menoleh ke arah orang tuaku. Mereka tetap diam, tak mampu membalas omongan para tamu. Inikah yang mereka inginkan? Inikah harga yang harus kami bayar demi seorang anak laki-laki yang bahkan belum tentu akan lahir?

Setelah semua tamu pulang dan pesta usai, kami pun langsung pulang ke rumah orangtuaku, suasana di rumah terasa begitu berat. Aku melihat ibu duduk di sofa dengan wajah tegang, sementara ayah mondar-mandir dengan tangan mengepal.

"Kamu lihat sendiri, kan? Gara-gara Aisyah, keluarga kita jadi bahan omongan! Kenapa dia harus datang dan membuat keributan seperti itu?" suara ibu penuh kemarahan.

Aku menunduk, tak bisa membantah. Tapi di dalam hati, aku tahu ini bukan salah Aisyah.

"Seharusnya kamu tidak membiarkan dia datang! Kalau tahu begini, kita buat acara tertutup saja!" Ayah ikut menimpali, wajahnya memerah menahan emosi.

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Semoga Aisyah bisa menemukan kebahagiaan dan dapat pengganti Reza lelaki yg baik bertanggung jawab sayang dan setia cinta pada Aisyah serta kedua putrinya Aisyah dan untuk keluarga si Reza, Laras serta ayah dan ibunya Reza semoga akan merasakan penderitaan yg sangat menyakitkan

2025-02-22

1

Kamiem sag

Kamiem sag

ibunya Reza ini jenis anjing betina gila yg kena virus rabies thor sangat berbahaya
dia yg maksa Reza untuk memaksa Aisy hadir dipernikahan Reza Laras tapi dia juga yg mengamuk😄😄
kasihan sekali dirimu ibu

2025-03-31

0

Daulat Pasaribu

Daulat Pasaribu

brarti si Reza Uda selingkuh duluan thor

2025-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 MEMINTA IZIN MENIKAH LAGI
2 BAB 2 DOSA YANG DISEMBUNYIKAN
3 BAB 3 DESAKAN SEMAKIN KUAT
4 BAB 4 KEMBALINYA AISYAH, TAPI BUKAN YANG SAMA
5 BAB 5 UJIAN RIDHO
6 BAB 6 TIDAK ADA CINTA
7 BAB 7 TANDA TANGAN IZIN MENIKAH
8 BAB 8 SEMAKIN DINGIN
9 BAB 9 GUGAT CERAI
10 BAB 10 PERDEBATAN
11 BAB 11 MENCOBA MENAHAN
12 BAB 12 TUNGGU MASA IDDAH SELESAI
13 BAB 13 PISAH KAMAR
14 BAB 14 TERLALU MENUNTUT
15 BAB 15 LARAS PLIN PLAN
16 BAB 16 KEKECEWAAN SEORANG ANAK PEREMPUAN
17 BAB 17 LARAS TINGGAL BERSAMA
18 BAB 18 TIDAK ADA KEWAJIBAN BAGI AISYAH
19 BAB 19 HARUS MENJADI ISTRI YANG PATUH
20 BAB 20 HARUS RISEGN
21 BAB 21 MERASA KESEPIAN
22 BAB 22 HARUS MENJADI SEORANG ISTRI
23 BAB 23 DITEKAN MERTUA
24 BAB 24 MULAI RESAH
25 BAB 25 AISYAH SERING KELUAR
26 BAB 26 MASA IDDAH SELESAI
27 BAB 27 TERLALU BANYAK ATURAN
28 BAB 28 LARAS MENJASI STERS
29 BAB 29 MULAI LELAH
30 BAB 30 SINDROM 1000 WAJAH
31 BAB 31 MENERIMA KENYATAAN
32 BAB 32 TIDAK MAU MENERIMA TAKDIR
33 BAB 33 APAKAH ITU ANAK REZA?
34 BAB 34 TIDAK MAU MENERIMA CUCU
35 BAB 35 TITIP KE PANTI ASUHAN
36 BAB 36 KECEWA LAGI
37 BAB 37 PULANG KE RUMAH
38 BAB 38 PERGI MENEMUI AISYAH
39 BAB 39 TAK MENDAPAT IZIN BERTEMU
40 BAB 40 PEKERJAAN SEMAKIN BERANTAKAN
41 BAB 41 MASALAH TERUS DATANG
42 BAB 42 MEMBUAT KERICUHAN
43 BAB 43 MENGINCAR HARTA WARISAN
44 BAB 44 BISNIS MULAI HANCUR
45 Bab 45 GENG SOSALITA ENDANG
46 BAB 46 PERSETERUAN MANTU DAN MERTUA
47 BAB 47POV AISYAH
48 BAB 48 HAMIL
49 BAB 49 PULANG KE RUMAH ORANGTUA
50 BAB 50 MENGALAMI TEKANAN EMOSIONAL
51 BAB 51 POV AISYAH
52 BAB 52 POV AISYAH
53 BAB 53 POV AISYAH
54 BAB 54 POV AISYAH
55 BAB 55 POV AISYAH
56 BAB 56 POV AISYAH
57 BAB 57 POB AISYAH
58 BAB 51 POV AISYAH 05
59 BAB 52 POV AISYAH 06
60 BAB 53 POV AISYAH 07
61 BAB 54 POV AISYAH 08
62 BAB 55 POV AISYAH 09
63 BAB 56 POV AISYAH 10
64 BAB 57 IKUT CAMPUR URUS ANAK 05
65 BAB 58 PENYESALAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI 06
66 TERLALU DALAM URUSAN ANAK
67 INGIN MENYERAH
68 ADAM BERUBAH
69 MEMBANGKANG
70 BERTEMU AISYAH
71 MERASA IRI
72 TERLALU DIMANJA
73 MEMILIH MELEPASKAN
74 ADAM MASUK RUMAH SAKIT
75 BERTEMU SAFIRA
76 PAPAH BARU
77 MULAI DIABAIKAN
78 PENASARAN DENGAN SAFIRA
79 TIDAK ADA REZA DI HATI SAFIRA
80 SAFIRA ENGGAN BERTEMU AYAHNYA
81 INGIN MENGEMBALIKAN ADAM
82 MULAI MENGANGGAP CUCU
83 TIDAK MAU MENGAKUI SEBAGAI NENEK
84 TIDAK PEDULI LAGI
85 ADAM KEMBALI
86 PINDAH KOTA
87 PERGI MENJAUH
88 Endang dipoligami
89 TIDAK ADA YANG BERPIHAK
90 MEMBUAT KEKACAUAN
91 REZA MULAI STERS
92 MENINGGALKAN IBU
93 POV AISYAH
94 RASA TRAUMA SAFIRA
95 WALI NIKAH
96 UNGKAPAN RASA KECEWA SAFIRA
97 SAH MENJADI ISTRI
98 POV REZA
99 MERASA KESEPIAN
100 KARMA ENDANG
101 AKHIR
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BAB 1 MEMINTA IZIN MENIKAH LAGI
2
BAB 2 DOSA YANG DISEMBUNYIKAN
3
BAB 3 DESAKAN SEMAKIN KUAT
4
BAB 4 KEMBALINYA AISYAH, TAPI BUKAN YANG SAMA
5
BAB 5 UJIAN RIDHO
6
BAB 6 TIDAK ADA CINTA
7
BAB 7 TANDA TANGAN IZIN MENIKAH
8
BAB 8 SEMAKIN DINGIN
9
BAB 9 GUGAT CERAI
10
BAB 10 PERDEBATAN
11
BAB 11 MENCOBA MENAHAN
12
BAB 12 TUNGGU MASA IDDAH SELESAI
13
BAB 13 PISAH KAMAR
14
BAB 14 TERLALU MENUNTUT
15
BAB 15 LARAS PLIN PLAN
16
BAB 16 KEKECEWAAN SEORANG ANAK PEREMPUAN
17
BAB 17 LARAS TINGGAL BERSAMA
18
BAB 18 TIDAK ADA KEWAJIBAN BAGI AISYAH
19
BAB 19 HARUS MENJADI ISTRI YANG PATUH
20
BAB 20 HARUS RISEGN
21
BAB 21 MERASA KESEPIAN
22
BAB 22 HARUS MENJADI SEORANG ISTRI
23
BAB 23 DITEKAN MERTUA
24
BAB 24 MULAI RESAH
25
BAB 25 AISYAH SERING KELUAR
26
BAB 26 MASA IDDAH SELESAI
27
BAB 27 TERLALU BANYAK ATURAN
28
BAB 28 LARAS MENJASI STERS
29
BAB 29 MULAI LELAH
30
BAB 30 SINDROM 1000 WAJAH
31
BAB 31 MENERIMA KENYATAAN
32
BAB 32 TIDAK MAU MENERIMA TAKDIR
33
BAB 33 APAKAH ITU ANAK REZA?
34
BAB 34 TIDAK MAU MENERIMA CUCU
35
BAB 35 TITIP KE PANTI ASUHAN
36
BAB 36 KECEWA LAGI
37
BAB 37 PULANG KE RUMAH
38
BAB 38 PERGI MENEMUI AISYAH
39
BAB 39 TAK MENDAPAT IZIN BERTEMU
40
BAB 40 PEKERJAAN SEMAKIN BERANTAKAN
41
BAB 41 MASALAH TERUS DATANG
42
BAB 42 MEMBUAT KERICUHAN
43
BAB 43 MENGINCAR HARTA WARISAN
44
BAB 44 BISNIS MULAI HANCUR
45
Bab 45 GENG SOSALITA ENDANG
46
BAB 46 PERSETERUAN MANTU DAN MERTUA
47
BAB 47POV AISYAH
48
BAB 48 HAMIL
49
BAB 49 PULANG KE RUMAH ORANGTUA
50
BAB 50 MENGALAMI TEKANAN EMOSIONAL
51
BAB 51 POV AISYAH
52
BAB 52 POV AISYAH
53
BAB 53 POV AISYAH
54
BAB 54 POV AISYAH
55
BAB 55 POV AISYAH
56
BAB 56 POV AISYAH
57
BAB 57 POB AISYAH
58
BAB 51 POV AISYAH 05
59
BAB 52 POV AISYAH 06
60
BAB 53 POV AISYAH 07
61
BAB 54 POV AISYAH 08
62
BAB 55 POV AISYAH 09
63
BAB 56 POV AISYAH 10
64
BAB 57 IKUT CAMPUR URUS ANAK 05
65
BAB 58 PENYESALAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI 06
66
TERLALU DALAM URUSAN ANAK
67
INGIN MENYERAH
68
ADAM BERUBAH
69
MEMBANGKANG
70
BERTEMU AISYAH
71
MERASA IRI
72
TERLALU DIMANJA
73
MEMILIH MELEPASKAN
74
ADAM MASUK RUMAH SAKIT
75
BERTEMU SAFIRA
76
PAPAH BARU
77
MULAI DIABAIKAN
78
PENASARAN DENGAN SAFIRA
79
TIDAK ADA REZA DI HATI SAFIRA
80
SAFIRA ENGGAN BERTEMU AYAHNYA
81
INGIN MENGEMBALIKAN ADAM
82
MULAI MENGANGGAP CUCU
83
TIDAK MAU MENGAKUI SEBAGAI NENEK
84
TIDAK PEDULI LAGI
85
ADAM KEMBALI
86
PINDAH KOTA
87
PERGI MENJAUH
88
Endang dipoligami
89
TIDAK ADA YANG BERPIHAK
90
MEMBUAT KEKACAUAN
91
REZA MULAI STERS
92
MENINGGALKAN IBU
93
POV AISYAH
94
RASA TRAUMA SAFIRA
95
WALI NIKAH
96
UNGKAPAN RASA KECEWA SAFIRA
97
SAH MENJADI ISTRI
98
POV REZA
99
MERASA KESEPIAN
100
KARMA ENDANG
101
AKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!