BAB 2 DOSA YANG DISEMBUNYIKAN

Sejak percakapan pagi itu, aku tahu ada sesuatu yang berubah dalam rumah tanggaku. Aisyah tidak lagi menjadi istri yang hangat seperti dulu, dan ibuku tetap bersikeras dengan keinginannya.

Hari itu, setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah orang tuaku. Seperti yang sudah kuduga, begitu aku duduk di ruang tamu, ibuku langsung membicarakan topik yang sama.

“Reza, kamu sudah menjalan hubungan dengan Laras,kan?” tanyanya tanpa basa-basi.

Aku menghela napas berat. “Bu, ini belum saatnya…”

“Belum saatnya bagaimana?” Ibuku mengerutkan kening. “Kamu sendiri yang bilang kalau Aisyah sudah mengizinkan. Lalu, kenapa masih menunda? Atau jangan-jangan… kamu mulai ragu?”

Aku terdiam. Ragu? Ya, aku memang ragu. Sejak melihat perubahan Aisyah, aku mulai bertanya-tanya apakah keputusan ini benar.

“Kamu itu laki-laki, Reza. Jangan terlalu banyak pakai perasaan,” lanjut ibuku dengan nada tegas. “Orang tua mana yang tidak ingin cucu laki-laki? Ibu hanya ingin memastikan nama keluarga kita tetap ada. Apa itu salah? Lagi pula kamu sudah ada wanita lain kan? Jadi cepat menikahlah dengan Laras!"

Aku menekan pelipisku, merasa semakin tertekan. “Bu, tolong jangan terburu-buru untuk menikahi Laras, lagi pula aku sudah punya dua anak perempuan yang luar biasa. Kenapa harus laki-laki?”

Ibuku menatapku seolah aku baru saja mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. “Karena kamu anak laki-laki satu-satunya di keluarga ini! Ibu dan Ayah ingin ada penerus. Apa kamu tidak kasihan melihat ayahmu yang selalu berharap?”

Aku diam. Ini bukan pertama kalinya aku mendengar alasan itu.

“Pokoknya, Ibu tidak mau tahu. Kamu harus segera menikah dengan Laras secepatnya,” lanjutnya. “Kalau kamu terus menunda, Ibu sendiri yang menikahkan kalian berdua di KUA!"

Aku tersentak. “Bu, jangan lakukan itu!”

“Lalu kapan? Ibu sudah cukup sabar menunggu!” Ibuku bersikeras.

Aku menghela napas panjang. “Beri aku waktu, Bu…”

Ibuku menatapku tajam. “Jangan terlalu lama. Aisyah sudah bukan masalah lagi. Dia sudah mengizinkan, artinya kamu bebas melangkah.”

Aku ingin membantah, ingin mengatakan bahwa Aisyah memang mengizinkan, tapi hatinya jelas sudah tidak ada untukku lagi. Tapi aku tahu, ibuku tidak akan peduli.

Bagi ibu, yang terpenting adalah nama keluarga. Bukan perasaan istriku, bukan keharmonisan rumah tanggaku.

Dan di saat itu, aku mulai bertanya-tanya… apakah aku benar-benar masih memiliki kendali atas hidupku sendiri?

...****************...

Aku duduk di dalam mobil, menatap kosong ke depan. Kata-kata ibuku masih terngiang di kepalaku—perintah untuk segera menikah lagi, untuk mendapatkan anak laki-laki.

Seharusnya aku merasa tertekan. Seharusnya aku bingung. Tapi yang ada justru perasaan lain.

Karena kenyataannya, aku sudah memiliki seseorang.

Wanita yang selama ini menjadi tempatku berbagi keluh kesah. Wanita yang selalu memberiku perhatian lebih ketika aku merasa Aisyah mulai menjauh. Wanita yang, sejujurnya, sudah lebih dulu ada sebelum ibu dan ayahku menuntutku berpoligami.

Namanya Laras.

Aku mengenalnya sejak beberapa bulan lalu melalui salah satu rekan bisnis. Awalnya, aku hanya menganggapnya sebagai teman bicara. Tapi entah bagaimana, aku mulai nyaman dengannya. Laras selalu bisa mengerti keluhanku, selalu menenangkanku saat aku merasa tertekan dengan sikap dingin Aisyah.

Tanpa kusadari, aku telah melangkah terlalu jauh.

Aku sudah melanggar kepercayaan Aisyah bahkan sebelum aku meminta izinnya.

Ketika ibu dan ayah menuntutku untuk menikah lagi, aku tidak perlu berpikir lama. Aku sudah memiliki pilihan, seseorang yang bisa memenuhi keinginan mereka. Seseorang yang tidak akan menolakku seperti Aisyah.

Aku tahu ini salah. Aku tahu, dalam hati kecilku, aku sudah mengkhianati Aisyah.

Tapi aku terus meyakinkan diri sendiri.

“Aisyah juga yang membuat jarak lebih dulu,” bisikku dalam hati. “Dia yang berubah lebih dulu… Aku hanya mencari tempat yang bisa menerimaku.”

Aku meraih ponsel dan mengetik pesan.

Reza: Laras, aku ingin bertemu.

Tak butuh waktu lama, jawabannya masuk.

Laras: Aku selalu ada untukmu, Mas. Katakan di mana, aku pasti datang.

Aku menarik napas panjang.

Mungkin, dengan Laras, aku bisa mendapatkan apa yang tidak lagi bisa kudapatkan dari Aisyah. Perhatian, kehangatan… dan tentu saja, anak laki-laki yang diinginkan keluargaku.

Aku menyalakan mesin mobil, melaju menuju pertemuan yang seharusnya tidak pernah terjadi jika aku masih setia pada pernikahanku.

Aku memilih sebuah kafe yang cukup tenang di sudut kota, tempat yang tidak terlalu mencolok tetapi nyaman untuk berbicara. Begitu aku masuk, Laras sudah ada di sana, duduk di sudut dengan secangkir kopi di depannya.

Dia tersenyum saat melihatku datang. Senyum yang selalu terasa menenangkan, berbeda dengan tatapan dingin yang kini sering kudapatkan dari Aisyah.

Aku duduk di depannya, menghela napas panjang sebelum berbicara.

“Ada apa, Mas? Sepertinya wajahmu lelah sekali,” tanya Laras lembut, menatapku dengan penuh perhatian.

Aku menggenggam cangkir kopi yang baru saja diantarkan oleh pelayan, mencoba menenangkan pikiranku. “Ibu semakin menekan. Dia ingin aku segera menikah lagi.”

Laras menatapku tanpa ekspresi terkejut. “Dan itu artinya…?”

Aku menatapnya dalam-dalam. “Aku ingin kamu yang menjadi istri keduaku.”

Ada sedikit kilatan di matanya, seolah dia sudah menduga ini akan terjadi. Dia meletakkan sendok kecilnya ke atas tatakan cangkir, lalu bersandar di kursinya.

“Aisyah sudah mengizinkan?” tanyanya hati-hati.

Aku mengangguk. “Ya… secara teknis, dia mengizinkan. Tapi sejak saat itu, dia berubah. Dia jadi lebih dingin, lebih jauh.”

Laras tersenyum tipis. “Wajar, Mas. Perempuan mana yang tidak sakit hati kalau suaminya ingin menikah lagi? Tapi… kalau dia sudah mengizinkan, itu artinya Mas bebas melangkah.”

Aku menatapnya. “Kamu tidak keberatan, kan?”

Laras menyesap kopinya sebelum menjawab, “Mas tahu jawabannya. Aku sudah siap untuk ini sejak awal.”

Jawabannya membuatku sedikit lega, meskipun ada bagian dalam diriku yang masih dihantui rasa bersalah.

“Mas…” Laras mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. “Kalau memang Mas ingin segera menikah, kapan rencananya?”

Aku terdiam.

Ibu tentu ingin ini terjadi secepat mungkin. Aku bisa saja langsung mengurus semuanya dalam beberapa bulan ke depan. Tapi… entah kenapa, ada sesuatu yang menahanku.

Mungkin karena aku tahu, ketika aku benar-benar melangkah ke jenjang itu, maka aku dan Aisyah tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu lagi.

Tapi bukankah sejak aku mulai dekat dengan Laras, aku memang sudah mengkhianati Aisyah?

Aku menarik napas panjang. “Secepatnya.”

Laras tersenyum puas. “Baiklah, Mas. Aku akan menunggu.”

Dan di saat itu, aku tahu, jalan yang kupilih benar-benar tidak akan ada jalan kembali.

Setelah pertemuan dengan Laras, aku langsung pulang. Jalanan malam cukup lengang, tetapi pikiranku penuh dengan berbagai hal. Tentang keputusan yang sudah kuambil, tentang bagaimana Aisyah akan bereaksi jika ia tahu aku sebenarnya sudah menjalin hubungan dengan Laras bahkan sebelum meminta izinnya.

Aku menghela napas berat. Tidak, aku tidak boleh memikirkan hal itu sekarang. Yang terpenting, ibu dan ayah sudah setuju, dan Laras juga siap. Semuanya seharusnya berjalan lancar.

Tapi begitu aku sampai di rumah dan membuka pintu, perasaan aneh langsung menyelimutiku.

Sepi.

Tidak ada suara anak-anak yang biasanya berlarian di ruang tamu. Tidak ada suara Aisyah yang menyapaku dengan lembut. Tidak ada aroma masakan hangat seperti biasanya.

Aku mengernyit, meletakkan tas kerja di meja dekat pintu. “Aisyah?” panggilku, tapi tidak ada jawaban.

Aku melangkah masuk ke ruang keluarga. Lampunya sudah dimatikan, hanya tersisa temaram dari lampu kecil di sudut ruangan. Aku berjalan ke dapur—kosong.

Jantungku mulai berdegup lebih cepat. Aku bergegas menuju kamar tidur utama dan membuka pintunya.

Tidak ada siapa-siapa.

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

bu, kondisi spt ini sdh pernah kualami.
ayahku sdh wafat. ada punya anak laki2 dan perempuan. ada jg cucu laki2 dan perempuan. apa mereka meneruskn garis keturunan? iy jika para cucu menikah, tp toh ayah sdh wafat... gk merasakn lg kelanjutan dari keturunanny

2025-03-21

0

Azahra Rahma

Azahra Rahma

iya lah Laras selalu ada utkmu selalu lemah lembut menyambutmu,,karena belum jadi istrimu,,wajar kalau Aisyah berubah jadi cuek dan dingin,,wanita mana yg akan baik² saja ketika suaminya meminta izin utk menikah lagi

2025-03-10

0

martina melati

martina melati

gak akan muncul asap tanpa api. gk bakal berbau tanpa sampah. pasti ada sebab yg mendahului. awal istri respek pd suami. krn suami ingin menikah lg, siapa yg rela dmadu???

2025-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 MEMINTA IZIN MENIKAH LAGI
2 BAB 2 DOSA YANG DISEMBUNYIKAN
3 BAB 3 DESAKAN SEMAKIN KUAT
4 BAB 4 KEMBALINYA AISYAH, TAPI BUKAN YANG SAMA
5 BAB 5 UJIAN RIDHO
6 BAB 6 TIDAK ADA CINTA
7 BAB 7 TANDA TANGAN IZIN MENIKAH
8 BAB 8 SEMAKIN DINGIN
9 BAB 9 GUGAT CERAI
10 BAB 10 PERDEBATAN
11 BAB 11 MENCOBA MENAHAN
12 BAB 12 TUNGGU MASA IDDAH SELESAI
13 BAB 13 PISAH KAMAR
14 BAB 14 TERLALU MENUNTUT
15 BAB 15 LARAS PLIN PLAN
16 BAB 16 KEKECEWAAN SEORANG ANAK PEREMPUAN
17 BAB 17 LARAS TINGGAL BERSAMA
18 BAB 18 TIDAK ADA KEWAJIBAN BAGI AISYAH
19 BAB 19 HARUS MENJADI ISTRI YANG PATUH
20 BAB 20 HARUS RISEGN
21 BAB 21 MERASA KESEPIAN
22 BAB 22 HARUS MENJADI SEORANG ISTRI
23 BAB 23 DITEKAN MERTUA
24 BAB 24 MULAI RESAH
25 BAB 25 AISYAH SERING KELUAR
26 BAB 26 MASA IDDAH SELESAI
27 BAB 27 TERLALU BANYAK ATURAN
28 BAB 28 LARAS MENJASI STERS
29 BAB 29 MULAI LELAH
30 BAB 30 SINDROM 1000 WAJAH
31 BAB 31 MENERIMA KENYATAAN
32 BAB 32 TIDAK MAU MENERIMA TAKDIR
33 BAB 33 APAKAH ITU ANAK REZA?
34 BAB 34 TIDAK MAU MENERIMA CUCU
35 BAB 35 TITIP KE PANTI ASUHAN
36 BAB 36 KECEWA LAGI
37 BAB 37 PULANG KE RUMAH
38 BAB 38 PERGI MENEMUI AISYAH
39 BAB 39 TAK MENDAPAT IZIN BERTEMU
40 BAB 40 PEKERJAAN SEMAKIN BERANTAKAN
41 BAB 41 MASALAH TERUS DATANG
42 BAB 42 MEMBUAT KERICUHAN
43 BAB 43 MENGINCAR HARTA WARISAN
44 BAB 44 BISNIS MULAI HANCUR
45 Bab 45 GENG SOSALITA ENDANG
46 BAB 46 PERSETERUAN MANTU DAN MERTUA
47 BAB 47POV AISYAH
48 BAB 48 HAMIL
49 BAB 49 PULANG KE RUMAH ORANGTUA
50 BAB 50 MENGALAMI TEKANAN EMOSIONAL
51 BAB 51 POV AISYAH
52 BAB 52 POV AISYAH
53 BAB 53 POV AISYAH
54 BAB 54 POV AISYAH
55 BAB 55 POV AISYAH
56 BAB 56 POV AISYAH
57 BAB 57 POB AISYAH
58 BAB 51 POV AISYAH 05
59 BAB 52 POV AISYAH 06
60 BAB 53 POV AISYAH 07
61 BAB 54 POV AISYAH 08
62 BAB 55 POV AISYAH 09
63 BAB 56 POV AISYAH 10
64 BAB 57 IKUT CAMPUR URUS ANAK 05
65 BAB 58 PENYESALAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI 06
66 TERLALU DALAM URUSAN ANAK
67 INGIN MENYERAH
68 ADAM BERUBAH
69 MEMBANGKANG
70 BERTEMU AISYAH
71 MERASA IRI
72 TERLALU DIMANJA
73 MEMILIH MELEPASKAN
74 ADAM MASUK RUMAH SAKIT
75 BERTEMU SAFIRA
76 PAPAH BARU
77 MULAI DIABAIKAN
78 PENASARAN DENGAN SAFIRA
79 TIDAK ADA REZA DI HATI SAFIRA
80 SAFIRA ENGGAN BERTEMU AYAHNYA
81 INGIN MENGEMBALIKAN ADAM
82 MULAI MENGANGGAP CUCU
83 TIDAK MAU MENGAKUI SEBAGAI NENEK
84 TIDAK PEDULI LAGI
85 ADAM KEMBALI
86 PINDAH KOTA
87 PERGI MENJAUH
88 Endang dipoligami
89 TIDAK ADA YANG BERPIHAK
90 MEMBUAT KEKACAUAN
91 REZA MULAI STERS
92 MENINGGALKAN IBU
93 POV AISYAH
94 RASA TRAUMA SAFIRA
95 WALI NIKAH
96 UNGKAPAN RASA KECEWA SAFIRA
97 SAH MENJADI ISTRI
98 POV REZA
99 MERASA KESEPIAN
100 KARMA ENDANG
101 AKHIR
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BAB 1 MEMINTA IZIN MENIKAH LAGI
2
BAB 2 DOSA YANG DISEMBUNYIKAN
3
BAB 3 DESAKAN SEMAKIN KUAT
4
BAB 4 KEMBALINYA AISYAH, TAPI BUKAN YANG SAMA
5
BAB 5 UJIAN RIDHO
6
BAB 6 TIDAK ADA CINTA
7
BAB 7 TANDA TANGAN IZIN MENIKAH
8
BAB 8 SEMAKIN DINGIN
9
BAB 9 GUGAT CERAI
10
BAB 10 PERDEBATAN
11
BAB 11 MENCOBA MENAHAN
12
BAB 12 TUNGGU MASA IDDAH SELESAI
13
BAB 13 PISAH KAMAR
14
BAB 14 TERLALU MENUNTUT
15
BAB 15 LARAS PLIN PLAN
16
BAB 16 KEKECEWAAN SEORANG ANAK PEREMPUAN
17
BAB 17 LARAS TINGGAL BERSAMA
18
BAB 18 TIDAK ADA KEWAJIBAN BAGI AISYAH
19
BAB 19 HARUS MENJADI ISTRI YANG PATUH
20
BAB 20 HARUS RISEGN
21
BAB 21 MERASA KESEPIAN
22
BAB 22 HARUS MENJADI SEORANG ISTRI
23
BAB 23 DITEKAN MERTUA
24
BAB 24 MULAI RESAH
25
BAB 25 AISYAH SERING KELUAR
26
BAB 26 MASA IDDAH SELESAI
27
BAB 27 TERLALU BANYAK ATURAN
28
BAB 28 LARAS MENJASI STERS
29
BAB 29 MULAI LELAH
30
BAB 30 SINDROM 1000 WAJAH
31
BAB 31 MENERIMA KENYATAAN
32
BAB 32 TIDAK MAU MENERIMA TAKDIR
33
BAB 33 APAKAH ITU ANAK REZA?
34
BAB 34 TIDAK MAU MENERIMA CUCU
35
BAB 35 TITIP KE PANTI ASUHAN
36
BAB 36 KECEWA LAGI
37
BAB 37 PULANG KE RUMAH
38
BAB 38 PERGI MENEMUI AISYAH
39
BAB 39 TAK MENDAPAT IZIN BERTEMU
40
BAB 40 PEKERJAAN SEMAKIN BERANTAKAN
41
BAB 41 MASALAH TERUS DATANG
42
BAB 42 MEMBUAT KERICUHAN
43
BAB 43 MENGINCAR HARTA WARISAN
44
BAB 44 BISNIS MULAI HANCUR
45
Bab 45 GENG SOSALITA ENDANG
46
BAB 46 PERSETERUAN MANTU DAN MERTUA
47
BAB 47POV AISYAH
48
BAB 48 HAMIL
49
BAB 49 PULANG KE RUMAH ORANGTUA
50
BAB 50 MENGALAMI TEKANAN EMOSIONAL
51
BAB 51 POV AISYAH
52
BAB 52 POV AISYAH
53
BAB 53 POV AISYAH
54
BAB 54 POV AISYAH
55
BAB 55 POV AISYAH
56
BAB 56 POV AISYAH
57
BAB 57 POB AISYAH
58
BAB 51 POV AISYAH 05
59
BAB 52 POV AISYAH 06
60
BAB 53 POV AISYAH 07
61
BAB 54 POV AISYAH 08
62
BAB 55 POV AISYAH 09
63
BAB 56 POV AISYAH 10
64
BAB 57 IKUT CAMPUR URUS ANAK 05
65
BAB 58 PENYESALAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI 06
66
TERLALU DALAM URUSAN ANAK
67
INGIN MENYERAH
68
ADAM BERUBAH
69
MEMBANGKANG
70
BERTEMU AISYAH
71
MERASA IRI
72
TERLALU DIMANJA
73
MEMILIH MELEPASKAN
74
ADAM MASUK RUMAH SAKIT
75
BERTEMU SAFIRA
76
PAPAH BARU
77
MULAI DIABAIKAN
78
PENASARAN DENGAN SAFIRA
79
TIDAK ADA REZA DI HATI SAFIRA
80
SAFIRA ENGGAN BERTEMU AYAHNYA
81
INGIN MENGEMBALIKAN ADAM
82
MULAI MENGANGGAP CUCU
83
TIDAK MAU MENGAKUI SEBAGAI NENEK
84
TIDAK PEDULI LAGI
85
ADAM KEMBALI
86
PINDAH KOTA
87
PERGI MENJAUH
88
Endang dipoligami
89
TIDAK ADA YANG BERPIHAK
90
MEMBUAT KEKACAUAN
91
REZA MULAI STERS
92
MENINGGALKAN IBU
93
POV AISYAH
94
RASA TRAUMA SAFIRA
95
WALI NIKAH
96
UNGKAPAN RASA KECEWA SAFIRA
97
SAH MENJADI ISTRI
98
POV REZA
99
MERASA KESEPIAN
100
KARMA ENDANG
101
AKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!