Bab 19- Flashback 1 (Keluarga Maximus)

Sebelum memasuki kelanjutan Vivian kini beralih kisah hidup awal mula keluarga Maximus menjadi dingin, terutama antara Aksel dan Alexander ayahnya. Duo ayah dan anak itu dulunya sangat akrab bahkan tak pernah terpisahkan. Hingga suatu ketika malapetaka menghampiri mereka.

~Flashback On~

Beberapa tahun silam, keluarga yang dingin itu hidup dengan damai dan tentram, bahkan penuh kasih sayang. Terutama Alexander Maximus, Ia menjadi sosok yang sangat sempurna menjadi ayah dan suami. Kelembutan dan kehangatannya hanya bisa Ia berikan pada keluarga kecilnya yaitu seorang putra bernama Aksel Maximus dan istri yang merupakan ibu dari sang putra bernama Aisha Calantha sosok istri dan ibu yang sempurna bagi Alexander dan Aksel. Alex dan Aisha pasangan yang sempurna, mereka persatu karena saling jatuh cinta tanpa adanya perjodohan dari pihak keluarga.

Suatu hari, ketika Aksel menginjak umur 4 tahun dan bertepatan hari ulang tahunnya. Alex meminta izin pada istri dan anaknya bahwa Ia akan pulang larut malam dan sebagai gantinya Alex berjanji merayakan ulang tahun sang putra di akhir pekan.

"Sayang... Aku minta maaf ya, karena kali ini Aku nggak bisa menepati janjiku untuk merayakan ulang tahun putra kita..."ucap Alex dengan nada bersalah. Ia sedang dipakaikan dasi oleh Aisha.

"Iya, nggak papa kok, nanti kita kasih pengertian pelan-pelan ya sama Aksel. Kamu tau sendiri sifatnya itu kamu banget..."ucap Aisha sedikit bermanja di dada bidang Alex. Tugasnya sudah selesai untuk membantu menyiapkan keperluan Alex.

Alex yang gemas, mencolek hidup mungil sang Istri. "Oke... Itu sih nggak masalah. Tapi Aku akan kangen terus kalo kamu kayak gini..."ucap Alex sambil memeluk erat tubuh sang Istri.

"Iih... Gombal nih Papanya Acel..."Aisha menggoda dengan mencadelkan ucapannya dengan nama yang biasa Aksel gunakan untuk dirinya sendiri ketika balita.

"Duh, Mama... Nanti beneran nggak jadi berangkat loh Papa..."ucap Alex sedikit manyun.

"Loh kok gitu? Udah ah... Yuk kita turun mungkin Aksel sudah harum dan menunggu kita untuk sarapan."Aisha menyudahi kebiasaan mereka dan turun dengan bergandeng tangan, sungguh mesra mereka berdua yang baca anggap aja ngontrak.

Benar saja, Aksel kecil yang sudah tampak rapi duduk di meja makan tersebut. Tuan muda kecil itu sudah wangi dan rambut klimis semua dilakukan oleh naninya(baby sister). Bocah itu sudah dari kecil memiliki ciri khas yang sama dengan sang Ayah yaitu berwajah datar dan dingin. Berbeda dengan sang Ibu, Aksel lebih manja kepada sang Ibu dan akan melembut. Siapapun melihat interaksinya dengan sang Ibu mereka akan semakin jatuh cinta melihat bocah tersebut.

"Morning Boy..."ucap sang Ibu mengecup pipi tembemnya.

"Molning Ma"jawab Aksel dengan membalas kecupan sang Ibu berkali-kali lipat.

"Itu hanya Mama aja nih yang dicium, papa nggak?"ucap Alex pura-pura merajuk.

"Ish... Papa itu laki-laki masak ngambek kayak pelempuan."jawab Aksel dengan mulut cadelnya.

"Yaudah deh, iya-iya... Yuk kita sarapan"Alex mempersilahkan Istrinya duduk terlebih dahulu.

Pagi itu mereka sarapan dengan hikmat, tanpa ada suara dan kegaduhan. Hanya yang terdengar dentingan sendok dan garpu yang ada di atas piring mereka masing. Setelah mereka selesai, Aksel yang mengingat bahwa hari ini adalah hari spesial baginya bertanya pada sang Ayah, yang biasa merayakan setiap tahunnya.

"Papa... Em... Papa tidak lupakan hali ini Aku ulang tahun?"tanya Aksel.

Alex mendengar hal itu, tersenyum menanggapi putranya"Tentu nggak dong Jagoan... Tapi maaf ya kita tunda dulu sampai lusa untuk merayakannya. Papa kerja dulu biar kita bisa menikmati momen kita bersama tanpa ada gangguan. Kamu mau kan Boy?"tanya Alex berharpa pengertian dari sang putra.

Aksel tampak mengerutkan keningnya dan menimbang-nimbang ucapan sang Ayah. Ia mengetuk-ngetuk jarinya di dagu, kemudian buka suara. "Baiklah, tapi janji ya... Papa nggak akan lupa, Acel sabar kok... Tapi nanti hadiahnya harus banyak ya?..."Aksel berkata demikian menampilkan puppy eyes nya.

Alex jika sudah diberikan hal begini, Ia selalu lemah. Putranya ini cukup pintar membuat dirinya gemas, kemudian Ia mengelus kepala Aksel.

"Iya, pasti Papa janji..."jawab Alex dengan memberikan jari kelingkingnya dan dibalas Aksel, itu menandakan mereka saling terpaut janji. Aisha dan beberapa pembantu lainnya hanya gemas melihat interaksi keduanya.

"Udah nih kesepakatannya?"tanya Aisha menggoda sang Putra.

"Udah Ma..."jawab Aksel.

"Yaudah, kalo gitu Papa berangkat kerja lagi ya... Nanti terlambat loh..."ucap Aisha lembut dan mengambil tas kantor milik Alex.

"Lagian kalo terlambat siapa yang akan marah? Aku kan bosnya."ucap Alex menyombongkan dirinya.

"Iya deh, tapi sebagai Bos kamu jangan gitu dong, kamu harus memberikan contoh yang baik."balas Aisha.

"Nah iya itu, benal kata Mama Pa... Papa harus jadi Bos yang baik."Aksel menyauti pembicaraan kedua orangtuanya.

Aisha dan Alex terkekeh mendengar hal itu. "Ok deh, iyaiya Papa minta maaf. Papa pamit dulu ya"ucap Alex mengakhiri perbincangan hangat dan berpamitan. Seperti biasa tak lupa Ia mencium pipi Aisha dan Aksel yang berada di gendongan Ibunya secara bergantian.

"Bye... Sayang-sayangnya Papa"Alex melambaikan tangannya dari dalam mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan kediaman mereka.

"Bye... Papa"jawab mereka serempak.

Di perjalanan hati Alex gelisah, entah bagaimana perasaannya saat ini sangat berat untuk menghadiri jamuan makan malam nanti. Tapi jika di abaikan perusahaannya akan rugi besar dan reputasinya akan menurun, dengan berat hati Ia mengikuti jamuan tersebut.

Hingga malam pun tiba, **Alex** sudah memasuki Hotel berbintang itu untuk mengikuti jamuan makan malamnya. Ia tampak gagah dan berwibawa. Siapapun menatapnya akan terpesona, wajah datar dan dinginnya itu selalu membuat perempuan manapun memujanya. Namun sayang pria itu sudah memiliki seorang bidadari yang bertahta dihatinya.

Ia memasuki ruangan yang dimaksud. Terlihat beberapa kolega lainnya sudah duduk diruangan VVIP tersebut. Diruangan tersebut hanya terdapat para pria saja tidak ada yang membawa istrinya masing-masing. Karena mereka bermaksud untuk menikmati hari dengan bercerita sebagai sesama lelaki. Tentu saja berbicara keluh kesah dalam rumah tangga. Tapi sayangnya yang dikeluhkan **Alex** tidak ada, hidupnya penuh kedamaian dan cinta.

"Selamat Malam Tuan Alexander" pria paruh baya berperut buncit yang bernama **Broto** itu menyambut **Alex** sebagai penyelenggara.

"Malam"jawab **Alex** dingin tanpa ekspresi.

"Silahkan duduk Tuan"**Broto** mempersilahkan dirinya untuk duduk. Ia pun langsung duduk, tampak beberapa pelayan menyuguhkan minuman yang memiliki kadar Alkohol tersebut kepadanya.

"Silahkan Tuan"ucap seorang Pelayan perempuan padanya. **Alex** hanya melihat saja dengan wajah datarnya itu.

"Mari Tuan silahkan cicipi, disini juga ada makanan pencuci mulut Tuan, semoga Tuan menikmati jamuan ini, saya melakukan ini sebagai peresmian kerjasama proyek kita nantinya."**Broto** memang banyak bicara sedari tadi.

"Mari Tuan-tuan"ucap **Janu** salah satu kolega yang terlibat mengangkat gelasnya tinggi, dan gelas-gelas berdentingan menandakan mereka cheers bersama.

Tak lama kemudian, semua orang diruangan tersebut tepar dan mabuk. Karena mereka sangat banyak minum Alkohol tersebut. Kecuali pria buncit tersebut, berpura-pura mabuk untuk menjalankan aksi selanjutnya....

Lanjut Bab berikutnya👉👉

Episodes
1 Bab 1-Pacar Red Flag
2 Bab 2-Cemburu Buta atau Gila?
3 Bab 3-Putus, menyisakan Mimpi buruk.
4 Bab 4-Berbohong
5 Bab 5-Tidak baik-baik saja
6 Bab 6-Seakan Dunia runtuh
7 Bab 7-Menerimanya dengan lapang dada
8 Bab 8-Masalah kembali terjadi
9 Bab 9-Pertemuan tak sengaja
10 Bab 10-Masih seperti bayi kecil
11 Bab 11-Sedikit Cerita
12 Bab 12-Melarikan Diri
13 Bab 13-Momen Manis
14 Bab 14-Ujian Akhir Sekolah
15 Bab 15-Hari kelulusan
16 Bab 16-Menjaga dengan Ketat
17 Bab 17-Cerah dan Suram
18 Bab 18-Kesepakatan yang ditolak
19 Bab 19- Flashback 1 (Keluarga Maximus)
20 Bab 20- Flashback 2 (Keluarga Maximus)
21 Bab 21- Flashback 3 (Keluarga Maximus)
22 Bab 22- Flashback 4 (Keluarga Maximus)
23 Bab 23- Flashback 5 (Keluarga Maximus)Alexander
24 Bab 24- Flashback 6 (Keluarga Maximus)Kejujuran
25 Bab 25- Flashback 7 (Keluarga Maximus)Pergi
26 Bab 26- Flashback 8 (Keluarga Maximus)Hilang
27 Bab 27- Flashback 9 (Keluarga Maximus)Merasa Bersalah
28 Bab 28- Flashback 10 (Keluarga Maximus)Bertemu
29 Bab 29- Flashback 11 (Keluarga Maximus)Membujuk
30 Bab 30- Flashback 12 (Keluarga Maximus)
31 Bab 31- Flashback 13 (Keluarga Maximus)Berkunjung
32 Bab 32- Flashback 14 (Keluarga Maximus)Bunga Terakhir
33 Bab 33- Flashback 15 (Keluarga Maximus)Dingin
34 Bab 34- Flashback 16 (Keluarga Maximus)Lembaran Baru
35 Bab 35- Flashback End (Keluarga Maximus)Aku benci Kamu!
36 Bab 36- Kai
37 Bab 37- Hidup dengan Damai
38 Bab 38- Young Mom
39 Bab 39- Mengapa baru muncul sekarang?
40 Bab 40- Seutas benang yang kusut
41 Bab 41- Vivian (Flashback 1)
42 Bab 42- Vivian (Flashback 2)
43 Bab 43- Vivian (Flashback 3)
44 Bab 44- Vivian (Flashback 4)
45 Bab 45- Vivian (Flashback 5)
46 Bab 46- Kami menemukanmu
47 Bab 47- Berusaha Keras
48 Bab 48- Pilar kehidupan mulai goyah
49 Bab 49- Belum Siap Kehilangan
50 Bab 50- Misterius
51 Bab 51- Yang ditakutkan akhirnya terjadi
52 Bab 52- Kerinduan yang Mendalam
53 Bab 53-Vincent
54 Bab 54-Rusak
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1-Pacar Red Flag
2
Bab 2-Cemburu Buta atau Gila?
3
Bab 3-Putus, menyisakan Mimpi buruk.
4
Bab 4-Berbohong
5
Bab 5-Tidak baik-baik saja
6
Bab 6-Seakan Dunia runtuh
7
Bab 7-Menerimanya dengan lapang dada
8
Bab 8-Masalah kembali terjadi
9
Bab 9-Pertemuan tak sengaja
10
Bab 10-Masih seperti bayi kecil
11
Bab 11-Sedikit Cerita
12
Bab 12-Melarikan Diri
13
Bab 13-Momen Manis
14
Bab 14-Ujian Akhir Sekolah
15
Bab 15-Hari kelulusan
16
Bab 16-Menjaga dengan Ketat
17
Bab 17-Cerah dan Suram
18
Bab 18-Kesepakatan yang ditolak
19
Bab 19- Flashback 1 (Keluarga Maximus)
20
Bab 20- Flashback 2 (Keluarga Maximus)
21
Bab 21- Flashback 3 (Keluarga Maximus)
22
Bab 22- Flashback 4 (Keluarga Maximus)
23
Bab 23- Flashback 5 (Keluarga Maximus)Alexander
24
Bab 24- Flashback 6 (Keluarga Maximus)Kejujuran
25
Bab 25- Flashback 7 (Keluarga Maximus)Pergi
26
Bab 26- Flashback 8 (Keluarga Maximus)Hilang
27
Bab 27- Flashback 9 (Keluarga Maximus)Merasa Bersalah
28
Bab 28- Flashback 10 (Keluarga Maximus)Bertemu
29
Bab 29- Flashback 11 (Keluarga Maximus)Membujuk
30
Bab 30- Flashback 12 (Keluarga Maximus)
31
Bab 31- Flashback 13 (Keluarga Maximus)Berkunjung
32
Bab 32- Flashback 14 (Keluarga Maximus)Bunga Terakhir
33
Bab 33- Flashback 15 (Keluarga Maximus)Dingin
34
Bab 34- Flashback 16 (Keluarga Maximus)Lembaran Baru
35
Bab 35- Flashback End (Keluarga Maximus)Aku benci Kamu!
36
Bab 36- Kai
37
Bab 37- Hidup dengan Damai
38
Bab 38- Young Mom
39
Bab 39- Mengapa baru muncul sekarang?
40
Bab 40- Seutas benang yang kusut
41
Bab 41- Vivian (Flashback 1)
42
Bab 42- Vivian (Flashback 2)
43
Bab 43- Vivian (Flashback 3)
44
Bab 44- Vivian (Flashback 4)
45
Bab 45- Vivian (Flashback 5)
46
Bab 46- Kami menemukanmu
47
Bab 47- Berusaha Keras
48
Bab 48- Pilar kehidupan mulai goyah
49
Bab 49- Belum Siap Kehilangan
50
Bab 50- Misterius
51
Bab 51- Yang ditakutkan akhirnya terjadi
52
Bab 52- Kerinduan yang Mendalam
53
Bab 53-Vincent
54
Bab 54-Rusak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!