Bab 14-Ujian Akhir Sekolah

Beberapa hari kemudian, Ujian Akhir Sekolah kini dilaksanakan. Seluruh siswa-siswi kelas 3 mengikuti ujian tersebut sebagai penentu mereka antara lulus atau tidak.

"Kamu baik-baik disekolah ya sayang, fokus saja sama ujianmu. Jangan terlalu capek dan jangan terlalu stres ya. Mama dan Papa selalu mendoakan, semoga kamu bisa menjawab seluruh soal-soal ujian kamu nanti..."Mariana memberikan wejangan kepada Vivian yang akan berangkat sekolah, yang akan diantar Christian, sebab permintaan Vivian sendiri.

"Udah Ma... jangan lama-lama nasehatnya, keburu terlambat anakmu ini Ma hehe."Christian terkekeh yang sudah siap mengantarkan Vivian pagi ini.

"Iya Ma.... Aku dengar dan mengikuti nasehat Mama, Mama tenang aja... Aku berangkat dulu Ma... Bye...."ucap Vivian sambil mengecup pipi Mariana dan berlalu pergi dari rumahnya.

Setibanya di Sekolahan

"Pa... Aku kedalam dulu ya... Nanti Papa jemput Aku lagi?"tanya Vivian sebelum keluar dari mobil.

"Iya... Papa akan jemput Kamu nanti, jangan lupa kabari Papa kalo Kamu sudah pulang ya, biar Papa bisa datang nggak terlalu lama, Oke..."Christian sambil membentuk jarinya OK.

"Oke..."jawab Vivian dan dibalas Christian dengan elusan di kepalanya. "Semoga sukses" gumamnya pelan dan diangguki Vivian.

Ujian pun dimulai, suasana di sekolah saat ini hening. Sesuai jadwal hari ini, seluruh siswa-siswi disekolah ini telah selesai melaksanakan ujian mereka masing-masing.

"Aahh... Akhirnya selesai juga, oh ya aku lapar ke kantin dulu ah."gumam Vivian lalu beranjak ke kantin. Namun diperjalanan menuju kantin.

*Bruuk... seseorang tertabrak oleh Vivian, hampir saja Vivian terjatuh dengan sigap seseorang menangkap tubuh mungil Vivian.

"Hei, hati-hati... Kamu nggak papa kan?"tanya seorang pemuda tak sengaja ditabraknya tadi. Vivian yang masih menunduk segera mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa lawan bicara kali ini.

"Eeh.. Kamu? Maaf ya..."ucap Vivian kembali menundukkan kepalanya. (Aduhh... Ceroboh sekali kamu Vii...)gumam Vivian dalam hati sambil memejamkan matanya.

"Kamu Vivian bukan? Haha ini kedua kalinya, lain kali hati-hati ya..."Ucap Kai sambil terkekeh.

"Eh.. Hehe maaf ya Kai, Aku nggak sengaja. Tadi nggak fokus jadinya ya ketabrak lagi kamu..."ucap Vivian dengan pipinya memerah menahan malu.

"Kamu nggak papa? Untuk nggak jatuh tadi, kalo jatuh cinta sama Aku boleh aja sih..."ucap Kai sambil memperhatikan pipi Vivian yang memerah itu seraya bergumam pelan diakhir ucapannya.

"Ya?"Vivian masih bingung dengan akhir kalimat Kai tadi.

"Owh bukan apa-apa, oh ya kami mau kemana? Ke kantin?" tebakan Kai melihat Vivian seperti akan ke kantin.

"Ya, Aku udah lapar banget. Mau gabung? Aku traktir kamu kali ini..."tebakan Kai benar dan Vivian menawarkan Kai kali ini.

"Hmm... Boleh kebetulan Aku juga lapar."jawab Kai.

"Yaudah Ayo..."ucap Vivian riang tak sengaja menarik tangan Kai menuju kantin. Bisa dilihat Kai saat ini pipi dan telinganya merah seperti tomat.

(Omg, jantung gue... Vi... Plis jangan dilepas, eeh maksudnya lepaskan tanganku. Aku nggak kuat kalo gini...)gumamnya dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.

Sebelum mereka memasuki area kantin, Vivian tersadar dan kemudian melepaskan genggamannya itu "Ups... So-sorry Aku nggak sengaja..."ucap Vivian pipinya kini juga memerah menahan malu.

"Ekhm... I-iya nggak papa kok, santai aja..."Kai mencoba mencairkan kecanggungan tersebut dan mereka masuk mencari meja kosong untuk mereka duduki.

"Kamu mau apa? Aku pesenin nih..."tanya Vivian

"Aku samain aja sama pesenanmu, Aku nggak terlalu pemilih."jawab Kai dan diangguki oleh Vivian, segera Vivian memesan ayam geprek dan teh es dua porsi. Namun berbedanya tingkatan level pedas Vivian lebih tinggi.

"Ini pesenannya ya kak"Pesanan pun datang mereka segera menyantap hidangan tersebut.

"Iya terimakasih"jawab Vivian.

Mereka dengan hikmat, masing-masing tidak bersuara hingga makanan tersebut habis tak tersisa.

"Aahh... Kenyangnya, mantep banget pedasnya"seru Vivian dengan riang.

"Iya sama, tapi makasih ya... Kapan-kapan giliran Aku lagi. Kamu mau pulang sekarang?" tanya Kai setelah berterimakasih.

"Iya Aku mau pulang saja, bentar Aku ngabarin Papa dulu. Tadi udah janji jemput Aku"Vivian langsung mencari nama sang Ayah diponselnya, kemudian ia menelepon nomor tersebut.

"Halo sayang... Gimana ujianmu? Lancar..."ujar Christian dari seberang sana.

"Ah... Iya Pa, lancar... Papa bisa jemput Aku nggak? Udah kelar hari ink ujianku..."Vivian tampak ceria, interaksi itu tak luput dari pendengaran dan pandangan Kai.

"Bisa... Kamu tunggu ya, Papa OTW sekarang. Bye..."ucap Christian mengakhirinya.

Komunikasi tersebut terputus, Vivian langsung mengajak Kai untuk beranjak dari sana.

"Kai, yuk kita cabut. Bokapku udah jalan nih..."Vivian berkata begitu, Kai hanya mengangguk mengikutinya.

"Sebenarnya Aku nggak keberatan kalo ngantarin kamu pulang"celetuk Kai, mereka berjalan di koridor sekolah itu.

"Ahaha, nggak perlu. Tadi juga udah janjian kok ke Papa, kamu tenang aja..."Vivian terkekeh sambil tersenyum manis.

*Dug, dug, dug... suara jantung Kai berdebar kencang melihat begitu paripurna dan menawan saat tersenyum itu.

(waduh cantik sekali bidadari satu ini, duh jantung gue... Tolong ini tidak aman)

Tak lama kemudian mereka pun sampai digerbang sekolah mereka. Bertepatan sekali mobil Christian berada di depan gerbang itu.

"Sayang... Ayo Mama udah nunggu nih"sorak Christian dari dalam mobilnya dan membuka kaca jendala mobilnya itu.

"Iya Pa..."jawab Vivian dan langsung memasuki mobil itu. Secara bersamaan Kai menyembulkan kepalanya untuk menyapa Christian ramah.

"Halo, om Aku Kai. Temannya Vivian."ucap Kai ramah.

"Iya... Maaf nggak bisa menyambutmu karna kami buru-buru, lain kali aja ya, sekalian datang kerumah Om. Oh ya makasih ya, kapan perlu setiap hari aja nggak papa, ahaha"ucap Christian sambil tertawa.

"Iya om, Aku nggak keberatan. Om tenang aja..."balas Kai ramah.

"Yasudah kami berangkat dulu, mari..."ucap Christian mengakhiri perbincangan tersebut.

"Oke Kai, Aku pulang dulu..."akhirnya Vivian berangkat dari sana.

"Ya hati-hati!"sorak Kai saat mobil itu melaju. Tampak Vivian melambaikan tangan dan dibalas Kai.

Kai tersenyum hatinya berbunga-bunga saat ini.

(Ternyata Papanya Vivian ramah banget dan baik lagi. Pantas saja Vivian begitu lemah lembut, ya walaupun sedikit kaku dan dingin. Tapi setelah mengenalnya, ternyata dirinya menyenangkan.)gumam Kai dalam hati dan langkahnya menuju parkiran untuk mengambil motor kesayangannya.

*Broom... Broom... Terdengar suara Harley-Davidson tersebut meninggal pekarangan sekolah itu.

Tanpa ada yang mereka sadari seseorang selalu memantaunya, terutama Vivian. Sejak ujian itu selesai, dirinya memantau Vivian dan bagaimana interaksi Kai tadi. Membuat jantungnya terbakar.

"Sial! Gue nggak rela, awas lo... Kai! Ya lo yang bernama Kai, tunggu saja pembalasan dari Gue..."desis Aksel yang tampak cemburu buta.

"Syukurlah kamu bahagia, Gue pastikan lo aman Vi..."gumamnya lagi dan segera meninggalkan sekolah itu dengan hati yang jengkel.

Sebenarnya Aksel sedari tadi memantau Vivian dari jauh, takut jika mendekat Vivian akan trauma padanya seperti yang sebelum-sebelumnya. Terutama insiden tabrakan di koridor tadi. Aksel sudah bersiap membantu tapi sayang, bukan dirinya yang samapi tapi Kai lah yang membantu Vivian. Ia bersyukur Vivian baik-baik saja, namun di sisi lain dirinya cemburu melihat adegan tersebut. Tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi.

...****************...

Lanjut Bab berikutnya👉👉

Terpopuler

Comments

Serenarara

Serenarara

Mau kasian sama Aksel, tapi ngeri juga... /Sweat/

2025-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1-Pacar Red Flag
2 Bab 2-Cemburu Buta atau Gila?
3 Bab 3-Putus, menyisakan Mimpi buruk.
4 Bab 4-Berbohong
5 Bab 5-Tidak baik-baik saja
6 Bab 6-Seakan Dunia runtuh
7 Bab 7-Menerimanya dengan lapang dada
8 Bab 8-Masalah kembali terjadi
9 Bab 9-Pertemuan tak sengaja
10 Bab 10-Masih seperti bayi kecil
11 Bab 11-Sedikit Cerita
12 Bab 12-Melarikan Diri
13 Bab 13-Momen Manis
14 Bab 14-Ujian Akhir Sekolah
15 Bab 15-Hari kelulusan
16 Bab 16-Menjaga dengan Ketat
17 Bab 17-Cerah dan Suram
18 Bab 18-Kesepakatan yang ditolak
19 Bab 19- Flashback 1 (Keluarga Maximus)
20 Bab 20- Flashback 2 (Keluarga Maximus)
21 Bab 21- Flashback 3 (Keluarga Maximus)
22 Bab 22- Flashback 4 (Keluarga Maximus)
23 Bab 23- Flashback 5 (Keluarga Maximus)Alexander
24 Bab 24- Flashback 6 (Keluarga Maximus)Kejujuran
25 Bab 25- Flashback 7 (Keluarga Maximus)Pergi
26 Bab 26- Flashback 8 (Keluarga Maximus)Hilang
27 Bab 27- Flashback 9 (Keluarga Maximus)Merasa Bersalah
28 Bab 28- Flashback 10 (Keluarga Maximus)Bertemu
29 Bab 29- Flashback 11 (Keluarga Maximus)Membujuk
30 Bab 30- Flashback 12 (Keluarga Maximus)
31 Bab 31- Flashback 13 (Keluarga Maximus)Berkunjung
32 Bab 32- Flashback 14 (Keluarga Maximus)Bunga Terakhir
33 Bab 33- Flashback 15 (Keluarga Maximus)Dingin
34 Bab 34- Flashback 16 (Keluarga Maximus)Lembaran Baru
35 Bab 35- Flashback End (Keluarga Maximus)Aku benci Kamu!
36 Bab 36- Kai
37 Bab 37- Hidup dengan Damai
38 Bab 38- Young Mom
39 Bab 39- Mengapa baru muncul sekarang?
40 Bab 40- Seutas benang yang kusut
41 Bab 41- Vivian (Flashback 1)
42 Bab 42- Vivian (Flashback 2)
43 Bab 43- Vivian (Flashback 3)
44 Bab 44- Vivian (Flashback 4)
45 Bab 45- Vivian (Flashback 5)
46 Bab 46- Kami menemukanmu
47 Bab 47- Berusaha Keras
48 Bab 48- Pilar kehidupan mulai goyah
49 Bab 49- Belum Siap Kehilangan
50 Bab 50- Misterius
51 Bab 51- Yang ditakutkan akhirnya terjadi
52 Bab 52- Kerinduan yang Mendalam
53 Bab 53-Vincent
54 Bab 54-Rusak
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1-Pacar Red Flag
2
Bab 2-Cemburu Buta atau Gila?
3
Bab 3-Putus, menyisakan Mimpi buruk.
4
Bab 4-Berbohong
5
Bab 5-Tidak baik-baik saja
6
Bab 6-Seakan Dunia runtuh
7
Bab 7-Menerimanya dengan lapang dada
8
Bab 8-Masalah kembali terjadi
9
Bab 9-Pertemuan tak sengaja
10
Bab 10-Masih seperti bayi kecil
11
Bab 11-Sedikit Cerita
12
Bab 12-Melarikan Diri
13
Bab 13-Momen Manis
14
Bab 14-Ujian Akhir Sekolah
15
Bab 15-Hari kelulusan
16
Bab 16-Menjaga dengan Ketat
17
Bab 17-Cerah dan Suram
18
Bab 18-Kesepakatan yang ditolak
19
Bab 19- Flashback 1 (Keluarga Maximus)
20
Bab 20- Flashback 2 (Keluarga Maximus)
21
Bab 21- Flashback 3 (Keluarga Maximus)
22
Bab 22- Flashback 4 (Keluarga Maximus)
23
Bab 23- Flashback 5 (Keluarga Maximus)Alexander
24
Bab 24- Flashback 6 (Keluarga Maximus)Kejujuran
25
Bab 25- Flashback 7 (Keluarga Maximus)Pergi
26
Bab 26- Flashback 8 (Keluarga Maximus)Hilang
27
Bab 27- Flashback 9 (Keluarga Maximus)Merasa Bersalah
28
Bab 28- Flashback 10 (Keluarga Maximus)Bertemu
29
Bab 29- Flashback 11 (Keluarga Maximus)Membujuk
30
Bab 30- Flashback 12 (Keluarga Maximus)
31
Bab 31- Flashback 13 (Keluarga Maximus)Berkunjung
32
Bab 32- Flashback 14 (Keluarga Maximus)Bunga Terakhir
33
Bab 33- Flashback 15 (Keluarga Maximus)Dingin
34
Bab 34- Flashback 16 (Keluarga Maximus)Lembaran Baru
35
Bab 35- Flashback End (Keluarga Maximus)Aku benci Kamu!
36
Bab 36- Kai
37
Bab 37- Hidup dengan Damai
38
Bab 38- Young Mom
39
Bab 39- Mengapa baru muncul sekarang?
40
Bab 40- Seutas benang yang kusut
41
Bab 41- Vivian (Flashback 1)
42
Bab 42- Vivian (Flashback 2)
43
Bab 43- Vivian (Flashback 3)
44
Bab 44- Vivian (Flashback 4)
45
Bab 45- Vivian (Flashback 5)
46
Bab 46- Kami menemukanmu
47
Bab 47- Berusaha Keras
48
Bab 48- Pilar kehidupan mulai goyah
49
Bab 49- Belum Siap Kehilangan
50
Bab 50- Misterius
51
Bab 51- Yang ditakutkan akhirnya terjadi
52
Bab 52- Kerinduan yang Mendalam
53
Bab 53-Vincent
54
Bab 54-Rusak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!