Mata-mata

"Domo sudah memastikan, dia orang yang sama" ucap Firzan menyodorkan tabletnya memperlihatkan foto seorang lelaki ke hadapan Hanif.

"Ada yang menarik?" tanya Hanif

"Bang Darwin sudah cek. Namanya Hadi, disersi dari TNI karena memukuli sepasang suami istri sampai koma" ucap Firzan

Hanif menatap Firzan menunggu lanjutan informasinya

"Keluar dari penjara dan TNI dia kerja serabutan, sampai 16 tahun lalu dia bekerja sebagai security di rumah Saleh Bardi" Hanif mengernyit mendengar keterangan Firzan

"Yap bos orangnya Halima dan Saleh. Sudah enam tahun ini tidak bekerja lagi di rumah mereka. Hadi entah kerja sebagai apa. Tinggalnya pindah-pindah. Tapi yang jelas dia banyak melakukan pekerjaan kotor keluarga Bardi sejak lebih dari sepuluh tahun lalu. Meski kerja untuk semua keluarga inti Bardi, entah kepada siapa dia loyal, nyonya Halima atau suaminya. Dan kemunculannya kali ini kebetulan terdeteksi kita berkat Domo. Jadi pasti ada yang sedang dikerjakannya"

"Dia punya skill, kita harus cari orang yang sebanding untuk bisa mengikutinya" ujar Hanif

"mas Gareng bos. Kata Domo Mas Gareng dan Hadi tidak saling kenal, tapi Gareng tahu kalau dia salah satu pentolan perguruan beladiri Di Garut. Perguruan itu dulu milik almarhum teman mas Gareng" jawab Firzan yakin

"Apa kira-kira Gareng mau?" tanya Hanif

"pasti mau bis, dia sudah bosan kerja tapi gajinya tak pernah naik"

"Kalau gitu atur, pastikan jangan sampai ketahuan. Dia bukan orang sembarangan " ucap Hanif mengingatkan

****

Nani merebahkan diri di kasurnya yang empuk. Hasil merogoh tabungannya demi tidur yang nyaman. Hanya kasur tiga juta rupiah tapi bagi dia cukup lumayan menguras kocek. Suka tidak suka dia harus mengirimkan uang untuk ibu dan adik tirinya. Meskipun ibunya sama sekali tak perduli dan meninggalkannya begitu saja, tetap saja ketika ibunya hampir mati dipukuli suaminya , Nani tidak tega.

Bi Inah juga mengingatkan bahwa seburuk ya dia tetaplah Ibu, jadi tak masalah kalau harus membantu kirim uang, asal dibatasi. Dan benar saja adik tirinya persis bapaknya. Memukuli ibunya hanya karena minta dibelikan barang seperti handphone, motor dan lainnya. Tentu saja karena tahu Nani akan memberikan uang daripada melihat ibunya disiksa. Padahal Bi Inah dan mang Burhan yang merawat dan membiayainya malah tak pernah minta sepeserpun uang.

Nani bertahan memberi uang sampai adik tirinya itu lulus beberapa bulan lalu. Nani pulang kampung, membawa ibunya ke Jakarta lalu membawanya ke sebuah panti jompo swasta di Solo. Dia tak sudi harus terus memberikan uang buat adik tirinya yang brengsek karena ibunya tetap tak bisa menikmati uang yang dia kirim. Bapaknya masih ada, jadi biar saja diurusnya. Bi inah bahkan tak tahu dimana mantan istri almarhum adiknya berada karena Nani merahasiakannya. Dan sekarang uangnya lebih bermanfaat untuk membayar kehidupan ibunya dengan sejahtera di panti Jompo sana.

Ibunya tak diberikan ponsel dan dia hanya bisa berkomunikasi dengan dirinya dan Sahabatnya saat kuliah yang kebetulan relawan di panti tersebut melalui pengawas. Dibantu sahabatnya Nani menjelaskan kondisi ibunya supaya jangan sampai bisa bertemu atau berhubungan lagi dengan mantan suami dan anaknya. Rina, sahabatnya membantu mengawasi dan sering menemani ibunya saat bertugas, bahkan dia didampingi psikolog untuk melepas rasa takut dan keterikatan dengan mantan suaminya. Meski awalnya berontak dan selalu ingin pulang, akhirnya ibunya bisa kerasan. Hidup dalam siksaan dan ketakutan tentulah tak enak. Bisa makan enak dan tidur nyenyak tanpa takut tiba-tiba ditendang adalah sebuah berkah. Dan akhirnya ibunya paham

Jangan tanya adik tirinya dan mantan suami ibunya itu. Mereka meneror Nani yang tak memperdulikannya. Nani tidak punya hubungan dengan mereka, bahkan dia dibuang ibunya demi mereka. Jadi masa bodoh. Hanya saja demi keamanan Nani mulai belajar beladiri sejak beberapa bulan lalu.

Saat Nani mengira musuhnya dalam hidup cuma kedua orang itu, kini dia disadarkan bahwa ada orang lain yang diam-diam memusuhinya. Padahal dia cuma ingin kerja dan hidup tenang. Tapi berhubungan dengan laki-laki dan kekayaan itu memang sering bikin manusia jadi tak masuk akal.

"hih.." Nani menghembuskan nafas kesal mengingat kejadian tadi sore. Andai mbak Endah tak mengatakannya mungkin dia tak akan tahu dan sadar. Tapi yang lebih penting adalah, bagaimana bisa orang itu yang Nani asumsikan adalah Karin tahu saat dia ke ruangan Hanif. Ada kemungkinan dia kenal dengan salah satu asisten atau sekretaris direksi. ruang para komisaris ada di lantai yang berbeda.

Nani teringat ucapan Firza di lift untuk memilah kata dan pembicaraan karena banyak yang mendengarnya Bahkan Firzan meminta apa yang paling penting dari yang harus Nani sampaikan ditulis di selembar kertas. Itu berarti mereka tahu kalau mereka diawasi.

Nani bukan orang yang paham betul konflik mereka, Tapi dia tahu sejarah Hanif disana dan memperkirakan intrik yang terjadi. Nani juga tahu rahasia yang entah Hanif atau Firzan juga mengetahui atau tidak, tapi kemungkinan besar Hanif justru yang paling tahu. Nani tahu Hanif sudah antisipasi, tapi entah Karin memang naksir Hanif betulan atau tidak, Nani merasa Hanif dan Firzan perlu diberitahu. Jika ada yang membocorkan hal sepele pada staf biasa, maka bisa jadi rahasia yang ada di lantai itu juga sampai ke telinga Karin atau yang lain.

Nani akhirnya membuka ponsel lalu mengirimkan pesan pada Firzan. Beruntung saat itu Firzan memberikan nomor ponselnya.

^^^"Pak Firzan, cuma mau bilang. Ada gosip saya dengan pak Hanif karena ada yang tahu saya ke ruangannya"^^^

Hanya itu pesan yang dikirimkan Nani kepada Firzan. Dia yakin Firzan lebih paham maksudnya dari sekedar laporan gosip.

***

Firzan membaca pesan yang dikirim Nani padanya. Tak lama dia memberitahu Hanif.

"Bos, pesan dari Nani. Tapi sepertinya dia bermaksud memperingatkan kita adanya telinga dan mulut usil di lantai kita" ujar Firzan menunjukan ponselnya pada Hanif yang langsung membaca pesan dari Nani.

"Hmmm.. Sepertinya kita kurang memperhitungkan para kaki tangannya. Tingkatkan pengawasan Fir" perintah Hanif

"Siap"

"Nani punya kedekatan dengan Hana, dia salah satu orang yang tahu apartemen Hana selain aku dan Bi Inah serta mang Burhan. Hana dulu menyewa apartemen lain di tower yang sama atas nama orang lain yang diakui temannya. Sopirnya hanya tahu Hana ke apartemen temannya itu setiap antar kesana. Padahal temannya sudah lama tinggal di luar negeri dan jadi wna" ucap Hanif

"Nani juga paham saat saya kasih instruksi sebelum ke ruangan. Sepertinya Nani tahu lebih banyak dari yang kita kira" ucap Firzan menganalisa

"Bisa jadi, Hana tidak punya banyak teman dekat. Mungkin Nani itu yang paling dekat karena dia percaya, terutama karena Nani ini keluarga Bi Inah" ucap Hanif menambahkan

" Betul bos, saya aka coba cari tahu sendiri nanti bos"

"Good, kamu kerjakan sendiri aaja ini. Supaya makin sedikit yang tahu " perintah Hanif.

Episodes
1 Kebakaran
2 keluarga Bardi
3 pemakaman
4 Pertemuan
5 Buka waris
6 perselisihan
7 Pertarungan underground
8 Pertarungan Underground II
9 Informan
10 Pewaris Rahasia?
11 Mencari Ayumi
12 Masih mencari Ayumi
13 Menyingkap Tabir
14 Kebocoran informasi
15 penyekapan
16 Persilangan
17 Kotak perhiasan
18 Kado untuk Halima
19 Gosip
20 Mata-mata
21 Pengintaian
22 Pertemuan
23 Rencana perjodohan
24 Penyelidikan
25 Tabir Mela
26 Misi dimulai
27 Permainan Karin
28 Pesona Karin
29 Siapa Nani
30 Mencari sekutu
31 Berbagi rahasia
32 Pemegang rahasia
33 Rencana keluarga Bardi
34 Siapa Ayumi
35 Bertemu Ayumi
36 Menemukan Ayumi
37 Membuka Tabir Ayumi
38 Laporan Bi Inah
39 Pernikahan Adnan dan Julia
40 Double Job
41 Mencari Julia Hanami
42 Julia Hanami Sasmita
43 Pertalian
44 Hadi
45 Membawa Mela
46 Relasi yang terkuak
47 Dibalik pernikahan Hana-Daud
48 Rencana Pengambil Alihan Aset
49 Rencana Karim
50 Dibalik perceraian Hana II
51 Rahasia Daud
52 Dibalik kehamilan Hana
53 Daud kalah langkah
54 Kekalahan Daud
55 Targeting Hanif
56 Rahasia Karin
57 Misi yang terbongkar
58 Pesan rahasia untuk Karin
59 Reaksi cctv bocor
60 Pertemuan dan Peringatan Hadi untuk Nani
61 Fling
62 Pertemuan Hadi dan Hanif
63 Peringatan Hadi
64 Kepindahan Siska dan Ibunya
65 Pembatalan
66 Rahasia Daud terbongkar
67 Rahasia yang tersebar
68 Taktik
69 penjualan saham
70 Pengambil alihan saham
71 Kejutan dari Rania
72 Lobi meja makan
73 Daud korupsi
74 Perebutan Saham
75 Bardi Kehilangan kesemoatan
76 Gebrakan Arsyad dan Lina
77 Pembersihan
78 Perang media dimulai
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kebakaran
2
keluarga Bardi
3
pemakaman
4
Pertemuan
5
Buka waris
6
perselisihan
7
Pertarungan underground
8
Pertarungan Underground II
9
Informan
10
Pewaris Rahasia?
11
Mencari Ayumi
12
Masih mencari Ayumi
13
Menyingkap Tabir
14
Kebocoran informasi
15
penyekapan
16
Persilangan
17
Kotak perhiasan
18
Kado untuk Halima
19
Gosip
20
Mata-mata
21
Pengintaian
22
Pertemuan
23
Rencana perjodohan
24
Penyelidikan
25
Tabir Mela
26
Misi dimulai
27
Permainan Karin
28
Pesona Karin
29
Siapa Nani
30
Mencari sekutu
31
Berbagi rahasia
32
Pemegang rahasia
33
Rencana keluarga Bardi
34
Siapa Ayumi
35
Bertemu Ayumi
36
Menemukan Ayumi
37
Membuka Tabir Ayumi
38
Laporan Bi Inah
39
Pernikahan Adnan dan Julia
40
Double Job
41
Mencari Julia Hanami
42
Julia Hanami Sasmita
43
Pertalian
44
Hadi
45
Membawa Mela
46
Relasi yang terkuak
47
Dibalik pernikahan Hana-Daud
48
Rencana Pengambil Alihan Aset
49
Rencana Karim
50
Dibalik perceraian Hana II
51
Rahasia Daud
52
Dibalik kehamilan Hana
53
Daud kalah langkah
54
Kekalahan Daud
55
Targeting Hanif
56
Rahasia Karin
57
Misi yang terbongkar
58
Pesan rahasia untuk Karin
59
Reaksi cctv bocor
60
Pertemuan dan Peringatan Hadi untuk Nani
61
Fling
62
Pertemuan Hadi dan Hanif
63
Peringatan Hadi
64
Kepindahan Siska dan Ibunya
65
Pembatalan
66
Rahasia Daud terbongkar
67
Rahasia yang tersebar
68
Taktik
69
penjualan saham
70
Pengambil alihan saham
71
Kejutan dari Rania
72
Lobi meja makan
73
Daud korupsi
74
Perebutan Saham
75
Bardi Kehilangan kesemoatan
76
Gebrakan Arsyad dan Lina
77
Pembersihan
78
Perang media dimulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!