Book 1 – Chapter 15
Bandit Di Edinburgh
Lexi dan Liana sudah menghabiskan segelas coklat mereka, Liana mengeluarkan dua koin perak, kemudian meninggalkan Charlie’s Bar bersama Lexi.
“Eh.. Master” celetuk Lexi “apa Master tidak keberatan jika kembali ke kastil sendiri? Saya ingin menemui teman saya”.
Liana tersenyum “yah tentu saja, berhati-hatilah!” Liana mengacak-ngacak rambut Lexi kemudian melepas Lexi menghilang di tikungan jalan.
Lexi menyusuri jalan menuju sebuah toko kue, Genta, Jojo, Bill dan Will sudah menunggu didalam sana.
“Kau lama sekali! Hampir permen-permen ini aku yang habiskan” sambut Jojo dengan mulut yang penuh permen.
“Bagaimana kelasmu?” tanya Genta saat Lexi duduk disampingnya.
“Dia cukup hebat” jawab Lexi, Genta bertukar pandangan dengan Lexi.
“Aku tahu yang kau pikirkan, jangan mulai!” potong Lexi.
“Aku hanya berpendapat, rambut merah, sihir api..” jawab Genta sembari memakan permen lagi.
Lexi pun ikut memakan tumpukan permen diatas meja, yang tentu saja ditraktir oleh Jojo. Masih asik menikmati permen, segerombolan murid-murid masuk kedalam toko kue itu, Lexi mengenali mereka tentu saja, Luca dan teman-temannya, tetapi mereka juga bersama beberapa anak perempuan, dan salah satu perempuan itu adalah murid asrama Red Scorpion yang diserang Franc tempo hari. Perempuan berkulit coklat, berambut hitam keriting panjang, duduk disamping Luca.
Lexi sempat bertukar pandang sesaat dengan Luca, baru kemudian Luca memalingkan pandangannya kepada perempuan disampingnya itu.
“Kau mau permen apa Aubrey? Biar aku yang traktir” kata Luca dengan halus, berbanding terbalik saat ia sedang mengancam Lexi.
“Ku dengar kau pernah dirawat bersama dengan Aubrey” celetuk Jojo, membuyarkan lamunan Lexi.
“Siapa?” tanya Lexi.
“Perempuan yang duduk disamping Luca, dia murid kelas tiga, rumah keluarganya tidak jauh dari rumah keluargaku” jawab Jojo dengan mulut yang sudah kembali penuh dengan permen.
“Ya seingatku, memangnya kenapa?” tanya Lexi yang masih bingung.
“Tidak apa-apa, kau memandanginya terus, jangan sampai berurusan lagi dengan Luca” jawab Jojo sembari mengunyah permennya.
“Aku pernah mengalahkannya!”.
“Yang perlu kau khwatirkan itu bukan Luca, tetapi pamannya Master Krusius” celetuk Genta, dan sekali lagi Lexi mengakui Genta ada benarnya.
***
Matahari sudah hampir terbenam, Jojo mengeluarkan beberap koin perak membayarkan permen-permen yang mereka habiskan, kemudian berjalan keluar toko bersamaan dengan Luca dan teman-temannya.
“Masih ada kereta kuda tidak ya sore-sore begini, aku kekenyangan kalau harus jalan kaki” celetuk Jojo sembari mengusap-ngusap perutnya.
“Oi bocah-bocah!” panggil seorang laki-laki paruh baya “kalian ada uang tidak?” laki-laki itu mengeluarkan sebilah belati, kemudian dua laki-laki paruh baya lainnya muncul di ujung jalan lainnya.
“Luca bagaimana ini?” tanya salah seorang teman Luca dengan wajah pucat.
“Kalian jangan macam-macam!” teriak Luca dengan gemetar “pamanku adalah Krusius, Master di Sekolah Sihir Selatan!”.
Ketiga laki-laki paruh baya itu tertawa “wah Krusius ya? Kebetulan sekali, pasti kau punya uang kan kalau begitu”.
Wajah pucat Luca dan teman-temannya terlihat jelas, Genta, Jojo, Bill dan Will juga ikut terlihat pucat.
Ketiga laki-laki paruh baya itu berjalan mendekat dengan belati ditangan mereka, Lexi langsung mengeluarkan tongkat sihirnya, menyihir perisai api mengelilingi mereka termasuk Luca dan teman-temannya. Lexi memutar otak, apa yang bisa dilakukan anak-anak yang belum mahir menggunakan sihir, ditambah dua anak kecil yang sama sekali tidak bisa menggunakan sihir?
“Aku akan menjatuhkan seorang, kemudian kalian larilah, akan kutahan dua orang lainnya” bisik Lexi yang masih memegang tongkat sihirnya erat-erat.
Genta dan Jojo mengangguk, tanpa berlama-lama Lexi menyihir ular api kearah salah seorang laki-laki paruh baya yang langsung terjatuh. Murid-murid pun langsung berlarian ke segela arah, Lexi membalikan badannya siap menghadapi kedua laki\-laki paruh baya lainnya, tetapi ternyata ia tidak sendiri, Aubrey juga disana memegang tongkat sihirnya erat-erat.
Kedua laki-laki paruh baya itu maju menyerang, Lexi menyihir ular api dan Aubrey menyihir bola air menghantam kedua laki-laki paruh baya itu hingga terjatuh.
“Dasar orang-orang tidak berguna!” gerutu seorang laki-laki paruh baya berambut hitam ikal panjang dengan bekas luka menyilang di wajahnya, entah darimana datangnya, berdiri ditengah-tengah jalan.
Lexi dan Aubrey pun langsung membalikan badan, mengacungkan tongkat sihir mereka.
“Jangan terburu-buru begitu” laki-laki itu tersenyum “aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, namaku Anton.. dan cukup.. itu hal yang terakhir yang perlu kalian tahu!” Anton mengeluarkan tongkat sihir, mengayunkannya, menyihir bola angin bertiup kearah Lexi dan Aubrey.
Aubrey langsung mengayunkan tongkat sihirnya membentuk dinding air meredam bola angin Anton. Lexi tidak tinggal diam, ia mengayunkan tongkat sihirnya, ular api menyerang Anton, Anton mengayunkan tongkat sihirnya, meniup ular api itu hingga menghilang.
Lexi masih memegang tongkat sihirnya erat-erat, ia memutar otaknya, dimana para ksatria sihir? Apa tidak ada yang mendengar kegaduhan yang baru saja mereka buat? Kalau begitu hanya ada satu jalan, mengalahkan orang bernama Anton ini, tetapi tidak akan mudah.
“Kau mau uang kami?” Lexi berusaha mengulur waktu.
Anton tertawa “oh tidak-tidak.. yang menginginkan uang kalian adalah bandit-bandit tidak berguna itu, aku membutuhkan tubuh kalian, untuk makan malam tuanku”.
Aubrey sedikit terkejut mendengar itu, tetapi Lexi berusaha untuk tetap tenang, berbicara dengan nada sedatar mungkin.
“Siapa tuanmu itu?” tanya Lexi.
Anton terdiam sesaat, entah mengapa wajahnya menjadi pucat. Lexi merasa ini saatnya, ia pun mengayunkan tongkat sihir, ular apinya kini berhasil mengenai Anton hingga terjatuh.
“Lari!” Lexi menarik lengan Aubrey berlari meninggalkan jalan itu berbelok ke jalan lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
John Singgih
gangguan penjahat di dalam kota
2021-06-25
0
Kue Keju
tuannya pasti Franc
2021-01-31
0
Rich One
mampir lagi Thor, kasih like untukmu lg
2020-10-28
1