Book 1 – Chapter 11
Franc Telah Terlihat
Kereta kuda telah sampai di halaman kastil, Ginerva turun diikuti Lexi dan teman-temannya, dan Kruisus turun terakhir sembari menutup pintu kereta kuda.
“Kurasa tugasku sudah selesai Ginerva” kata Krusius.
“Terima kasih Krusius, anak-anak ikut aku” Ginerva membawa mereka semua menuju asrama Mountain Goat.
Di ruang utama asrama, Lokar dan Gilderoy sudah menunggu, wajah mereka tampak tegang.
“Oh.. syukurlah..” Lokar bernapas lega saat melihat Ginerva membawa Lexi dan teman-temannya masuk kedalam ruang utama.
“Master Lokar ada apa ini?” tanya Lexi yang sudah tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.
“Bukan apa-apa.. ku rasa sebaiknya kalian masuk ke dalam kamar” Lokar berusaha tersenyum.
“Aku tidak bodoh.. ada apa ini?” Lexi kembali bertanya.
Lokar terdiam, raut wajahnya berpikir keras, baru sesaat kemudian ia menjawab.
“Baiklah-baiklah, ada penjahat yang kabur dan dia terlihat berada tidak jauh dari Edinburgh, aku hanya ingin memastikan murid-murid asramaku aman” Lokar menatap mata Lexi, Lexi membalas menatapnya.
“Apa penjahat itu Franc?”.
Seketika Gilderoy dan Ginerva terkejut, tetapi mereka berusaha menutupinya dan memasang raut wajah datar, sementara teman-teman Lexi tidak tahu apa yang ia bicarakan.
Lokar tidak memalingkan matanya, masih menatap mata Lexi.
“Ginerva, Gilderoy, kuharap kalian tidak keberatan mengantarkan anak-anak yang lain kembali ke kamar mereka”
Tanpa ada yang memprotes mereka semua pergi meninggalkan ruang utama, hanya ada Lokar dan Lexi disana, sesaat ruang utama hening.
“Ada yang ingin kau katakan padaku?” tanya Lokar.
“Ayah pergi bukan untuk mencari tumbuhan kan? Dia mencari Franc” Lexi akhirnya bicara meskipun ia tidak yakin mengapa bisa terpikirkan hal itu.
Lokar terdiam sesaat, kemudian mengangguk.
“Lalu dimana ayah?” tanya Lexi.
Lokar mengeluarkan secarik kertas “ayahmu berada di suatu desa tidak jauh dari Edinburgh, terjadi pembunuhan disana pagi tadi, ayahmu yakin itu perbuatan Franc, dan ayahmu juga yakin Franc akan menuju ke Edinburgh”.
“Jadi kalian semua bisa menangkapnya?” tanya Lexi lagi.
Lokar menggeleng “dia ingin aku memastikan kau ada di kastil atau tidak, jika tidak, dia meminta aku langsung menjemputmu di kota”.
“Apa yang dia incar?” Lexi kembali mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul begitu saja di kepalanya.
“Aku tidak tahu, yang jelas untuk sekarang ayahmu hanya ingin memastikan keselamatanmu”.
“Jadi kapan ayah akan pulang?”.
“Ayahmu tidak mengatakan apa-apa soal itu”.
Keheningan sesaat kembali terjadi.
“Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku” Lexi berjalan pergi, sesaat Lokar seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia tidak tahu apa yang harus dikatakan, jadilah Lexi pergi begitu saja meninggalkan ruang utama.
***
Salju semakin tebal setiap harinya, belum ada kabar dari ayah, atau setidaknya kabar yang diberitahukan kepadanya. Lexi sendiri tidak menceritakan apa-apa kepada teman-temannya, dan teman-temannya tidak berusaha bertanya karna semenjak Lexi kembali ke kamar, Lexi hanya diam, raut wajahnya mengatakan jika ia tidak ingin ditanya apa-apa.
Ksatria sihir juga mulai berdatangan ke kastil dan berjaga semenjak munculnya berita di surat kabar jika terjadi pembunuhan di Edinburgh. Surat-surat mulai berdatangan dari orang tua yang menginginkan anaknya untuk kembali ke rumah, orang tua mana yang akan membiarkan anaknya bersekolah di tempat yang tak jauh dari tempat pembunuhan. Untuk itu Sekolah Sihir Selatan menutup kastil rapat-rapat dan juga meminta selusin ksatria sihir untuk berjaga di kastil, sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan para orang tua dan agar murid-murid tetap bisa melanjutkan sekolah mereka.
Setiap hari Gilderoy berpatroli mengelilingi kastil dengan wujud setengah kudanya, para ksatria sihir selalu memberi hormat saat Gilderoy lewat, Lexi pun yakin pasti pangkat Gilderoy lebih tinggi dari mereka, mungkin selusin ksatria sihir itu hanya kelas dua atu mungkin kelas tiga.
“Aku sudah mencari tahu tentang Franc” kata Genta saat mereka sedang duduk dekat perapian kamar mereka, hanya ada mereka berdua disana, Bill-Will sedang bermain salju, dan sedangkan Jojo mencari makanan di ruang utama.
“Dia pembunuh berantai yang sempat merepotkan Knight’s Of Magic” lanjut Genta.
“Lalu siapa yang menangkapnya?” tanya Lexi.
“Siapa menurutmu? Sudah jelaskan, ayahmu”.
Lexi tidak begitu terkejut mendengar itu, beberapa kali sempat terpikiran olehnya.
“Sepertinya Franc ini sangat merepotkan, aku baca di surat kabar katanya Knight’s Of Magic sampai mengirim hampir seluruh ksatria sihir untuk mencarinya” lanjut Genta
“Apa menurutmu ayahku masih anggota ksatria sihir? Mengajar hanya penyamaran” sebuah teori terbesit begitu saja dikepala Lexi.
Genta menggeleng “aku tidak yakin, kurasa ayahmu hanya pergi untuk mencari tahu karna takut kau jadi sasaran balas dendamnya”.
Setelah cukup lama membicarakan tentang teori-teori perjalanan ayahnya, Lexi baru terpikir sesuatu, ia bahkan tidak tahu apa itu sihir ayahnya, ia selalu berpikir sihir ayahnya pasti sama dengannya, tapi ia belum benar-benar pernah melihat ayahnya menggunakan sihir, Lexi pun terdiam mematung seakan otaknya tidak bisa memproses fakta ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
John Singgih
situasi darurat yang tengah terjadi & kebingungan lexi
2021-06-25
0