Book 1 – Chapter 2
Seleksi
Lexi, Genta, dan Jojo berjalan menyusuri koridor kastil menuju benteng tempat akan berlangsungnya seleksi, koridor cukup ramai, bukan hanya mereka saja yang tertarik menonton acara seleksi, tetapi hampir semua murid di Sekolah Sihir Selatan tentunya tertarik.
“Oi-oi-oi! Ngapain anak-anak Mountain Goat disini? Setiap tahun kalian cuma bakal dapet yang sisaan” celetuk salah seorang anak laki-laki bertubuh tinggi, berambut kuning tersisir rapi.
“Mungkin mereka ingin menyemangati anak-anak baru yang masuk asrama buangan mereka” celetuk laki-laki lainnya yang bertubuh gemuk, kemudian dibalas tawa oleh teman-temannya.
“Tutup mulut kalian!” Lexi bermaksud menyerang gerombolan laki-laki itu, tetapi Genta menahannya.
“Sebaiknya kau jangan cari masalah, mereka anak-anak kelas tiga asrama White Tiger” bisik Genta.
“Peduli amat!” Lexi melepaskan diri dari Genta kemudian maju menerjang anak laki-laki berambut kuning yang berdiri paling depan.
Lexi bermaksud menyemburkan api dari tangannya, api pun keluar, tetapi tidak besar dan sesaat kemudian redup begitu saja seperti ditiup angin. Dalam sekejap tawa anak-anak White Tiger pun pecah.
“Sekarang aku tahu kenapa kau masuk asrama Mountain Goat” celetuk laki-laki berambut kuning itu sembari tertawa bersama teman-temannya.
Lexi semakin kesal mendengar itu, tidak peduli dengan sihir ia pun langsung melayangkan pukulan ke wajah laki-laki berambut kuning itu hingga terjatuh. Genta dan Jojo terkejut melihat itu, tetapi mereka hanya mematung tidak tahu harus berbuat apa.
Darah menetes dari bibir laki-laki berambut kuning itu, “Sialan!” laki-laki berambut kuning itu langsung bangkit berdiri, menerbangkan belati dari sakunya, ia memiliki sihir telekinesis. Belati itu pun berputar terbang menggores pipi kiri Lexi yang mematung terkejut tidak sempat menghindar.
“Hentikan!” teriak seorang laki-laki dari kejauhan, laki-laki paruh baya berambut coklat ikal panjang, dengan brewok tebal memenuhi wajahnya, duduk di kursi roda, ia adalah Master Lokar, kepala asrama Mountain Goat.
“Apa kalian tahu jika senjata dilarang digunakan selain di kelas?” Lokar mendorong kursi rodanya menghampiri kerumunan anak-anak.
“Sepertinya anak asramamu duluan yang memulai perkelahian, anak asramaku hanya menyelesaikannya” celetuk seorang laki-laki yang tengah berjalan menuruni tangga koridor, laki-laki berambut putih panjang lurus, kulitnya begitu pucat, membawa hawa dingin disekitarnya, ia adalah Master Krusius, kepala asrama White Tiger.
“Apapun itu senjata tetap dilarang Krusius!” jawab Lokar tegas.
Krusius tersenyum “baiklah kalau begitu, aku akan mengurus anak-anak asramaku, dan kau urus anak-anak asramamu, kalian semua ikut aku!” kata Krusius kepada anak-anak asaramanya, berjalan pergi meninggalkan koridor.
“Lexi! kita perlu bicara” Lokar mendorong kursi rodanya diikuti Lexi, sementara Genta dan Jojo masih mematung ditempat mereka.
“Apa yang kau pikirkan? Berkelahi dengan anak yang lebih tua menggunakan kekuatan fisik?” Lokar membuka pembicaraan “ini sekolah sihir Lexi, gunakan sihirmu!” lanjut Lokar sebelum Lexi bisa menjawab.
Lokar menghela nafas “aku yakin Krusius juga tidak akan menghukum anak-anak asramanya, tidak adil jika aku menghukum mu, oh iya.. ayahmu sudah kembali ke kastil, kau tidak ingin menemuinya?”
Lexi menggeleng “sepertinya tidak perlu, besok juga saya ada kelasnya”
“Ahh.. begitu, baiklah.. ku kira kau ingin pergi ke benteng, sampai bertemu disana” Lokar mendorong kursi rodanya pergi, sementara Lexi berputar kembali kepada teman-temannya.
***
Benteng ramai hari itu, semua murid antusias untuk melihat anak-anak baru mana yang nantinya masuk ke asrama mereka, tentu saja mereka berharap anak-anak berbakat akan dipilih dan memilih asrama mereka masing-masing.
Di loteng benteng sudah terdapat lima kursi, masing-masing untuk kepala asrama yang akan menyeleksi anak-anak baru. Para kepala asrama pun mulai memasuki benteng, mereka disambut meriah oleh para murid, kelima kepala asrama mengambil tempat duduk, Lokar duduk di paling ujung, menyingkirkan kursi yang sudah disediakan, memilih tetap duduk di kursi rodanya.
“Selamat datang semuanya!” sambut seorang laki-laki yang duduk ditengah, laki-laki bertubuh kurus, berambut hitam panjang, memaki jubah bewarna emas, ia adalah Master Cillion, kepala asrama Gold Dragon sekaligus wakil kepala sekolah.
“Hari ini kalian semua akan diseleksi oleh kelima kepala asrama, kalian dinilai dari kemampuan kalian menguasai sihir kalian dan bagaimana kalian mampu menggunakan sihir kalian dengan efektif, selamat berjuang!” Cillion membuka acara seleksi disambut dengan tepukan meriah para penonton.
Satu persatu anak masuk kedalam benteng dan memperagakan sihir mereka, ada yang berbakat, mungkin melewati beberapa anak-anak dikelas atasnya, atau mungkin ada yang sama sekali tidak bisa mengendalikan sihirnya, dan bisa ditebak mereka akan masuk ke Mountain Goat, sebenernya bisa saja mereka semua kembali pulang ke rumah mereka, tetapi entah mengapa, setiap ada anak yang kurang handal melakukan sihirnya, menatap para kepala asrama dengan tatapan memohon agar ada yang menerimanya, Lokar selalu disana mengangkat tangannya.
“Aku heran denganmu Lokar, apa kau benar-benar berniat menjadikan asramamu tempat pembuangan?” celetuk Krusius.
Lokar tertawa kecil “mungkin pemahan tentang sekolah kita berbeda Krusius, jika pemikiranmu kurasa kau ingin mengoleksi anak-anak berbakat, tetapi aku..aku ingin mengajar anak-anak yang tidak begitu menguasi sihir, itukan tujuan mereka datang ke sekolah?”.
“Cih!” gerutu Krusius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
John Singgih
keributan menjelang seleksi
2021-06-25
0
Kue Keju
black bull 😁
2021-01-31
0
Kamaratih
terus
2020-11-14
1