Part sebelumnya :
Dengan cepat Lysa maju ke depan dan mencengkram kuat tali gantungan tersebut. Kemudian Lysa segera membanting tali gantungan tersebut ke tanah. Disusul dengan terdengarnya suara dentuman yang cukup keras pada saat itu.
"Duar!!! Brak!!!" Tali gantungan itu seketika menghilang dari hadapan Hanes. "Cih ... makhluk itu melarikan diri lagi!" terlihat Lysa cukup kesal dengan hal tersebut. Tidak lama kemudian, sesosok wanita dengan muka pucat dan sebuah tali gantungan yang menjerat lehernya muncul di hadapan Hanes dan Lysa, sosok ini menatap ngeri dengan memperlihatkan gigi taring yang mengarah ke bawah dan bola mata yang berwarna merah darah. Sosok ini kemudian mengeluarkan suara ketawa khas seorang kuntilanak yang menyakitkan telinga.
"Hihi ... Hihi ... Hihi!!!"
Sosok ini masih mendelik ke arah Hanes dan juga Lysa. Melihat hal ini, Lysa kemudian berkomentar, "Aku akan mencoba memeganginya, tugasmu adalah menggapai tubuhnya dan mengusir makhluk ini untuk selamanya," terang Lysa. "Baiklah ... kita pakai rencanamu, Lysa," Lysa dan Hanes kini terlihat mulai berkerja sama untuk mengusir makhluk ini.
Lysa segera maju ke depan di susul dengan Hanes yang berada di belakangnya. Makhluk ini terlihat mengibaskan tangannya ke samping. Kemudian disusul sebuah terpaan angin yang tidak bisa Hanes lihat pun menghantam tubuhnya dan Lysa. Mereka berdua sukses terpelanting ke arah kiri, Hanes pun terluka di bagian tangan sebelah kanan oleh serangan tersebut. Hal ini dikarenakan tangan Hanes yang tergores oleh salah satu sisi kursi yang tajam. Lysa kini mencoba menyerang balik, terlihat Lysa membuka mulutnya dan disusul dengan keluarnya suara teriakan yang sangat keras, "Argh!!!! Argh!!!" bagai diterpa angin tornado, teriakan tersebut terdengar sangat keras dan membuat sakit telinga Hanes.
Hanes hanya bisa memegangi telinganya yang merasa sakit ketika mendengarkan teriakan tersebut. Makhluk itu masih melakukan teriakan seperti tadi. Melihat hal itu terjadi, Lysa segera mengeluarkan teriakan serupa dan saling adu suara teriakan kini terjadi. Masih dengan tangan yang memegangi telinganya, Hanes segera memutuskan untuk sedikit menjauh dari lokasi Lysa dan hantu gantungan itu. Hanes terlihat sedang memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Lysa dan makhluk ini terlihat mulai saling menyerang. Kuku-kuku jari Lysa terlihat sudah memanjang dan begitu juga makhluk tersebut. Yang membedakan mereka hanya pakaianya saja, di mana Lysa mengunakan pakaian berwarna hitam sedangkan makhluk itu mengenakan pakaian putih disertai sebuah tali gantungan yang melekat di lehernya.
Pertarungan antara dua makhluk halus ini terjadi dengan begitu seru. Entah sudah berapa kali, perabotan di dalam rumah ini hancur, diakibatkan serangan angin Lysa ataupun kekuatan dari dua makhluk ini yang beradu di udara. Hingga akhirnya, Lysa segera mencoba menarik tali gantungan tersebut dari belakang. Karena merasa tercekik, makhluk ini terlihat meronta-ronta dengan sangat keras. Melihat keadaan yang menguntungkan seperti ini, Hanes memutuskan untuk mendekat dan menggapai tubuh yang sedang melayang tersebut. Dengan setengah melompat, akhirnya Hanes pun bisa memegangi salah satu bagian tubuh mahluk itu dan perasaan bagai tersetrum ribuan volt listrik kini dirasakan oleh Hanes. Tidak lama kemudian tubuh Hanes pun limbung dan jatuh ke tanah. Makhluk ini juga terlihat berhenti bergerak dan tanpa suara, sedangkan Lysa memperhatikan apa yang sedang terjadi dan berkata, "Tampaknya anak itu berhasil memasuki pikiran hantu ini," ujar Lysa pelan. Yang terjadi dengan Hanes sekarang adalah pikiran Hanes melayang-layang dan kemudian sampai pada sebuah rumah. Rumah yang Hanes lihat ini, tampak mirip dengan rumah tua di mana hantu tali gantungan itu berada. Dengan cepat Hanes mencoba untuk masuk ke dalam rumah, di dalam rumah ini terlihat seorang pemuda dan seorang wanita sedang bertengkar. Terlihat mereka berdua sedang membicarakan hal yang serius sekali, Hanes hanya memperhatikan saja apa yang sedang terjadi. Hal yang membuat Hanes cukup aneh adalah tidak terdengarnya suara sama sekali pada saat itu, bahkan Hanes mencoba untuk berteriak sekalipun tapi tidak berhasil juga mengeluarkan suara.
Dunia yang benar-benar aneh, pikir Hanes. Tidak hanya sampai di situ saja, tapi hal selanjutnya yang Hanes lihat adalah kedua anak manusia itu pun bertengkar hebat. Lelaki itu memukul wanita ini dengan cukup keras tepat di bagian wajah. Tidak lama kemudian, wanita ini menangis tersedu-sedu dan lelaki itu pergi meninggalkanya sendirian. Waktu berjalan dengan sangat cepat, wanita ini terlihat masih saja menangisi lelaki yang menamparnya tadi. Hingga tidak lama kemudian, wanita ini berangkat dari tempat duduknya dan mengambil sebuah tali tambang dari dalam gudang. Dengan cepat ia mengambil tali tambang tersebut dan mencoba untuk memasangnya di sebuah kipas angin yang berada di ruangan tengah. Dengan menaiki sebuah meja, akhirnya wanita ini berhasil memasang tali gantungan di kipas tersebut.
Hanes yang melihat kejadian ini segera berlari ke arah wanita tersebut. Namun sayang, apa yang Hanes lakukan semuanya sia-sia belaka. Tangan Hanes hanya menembus tubuh wanita ini, tepat sesaat setelah ia mencoba untuk menghalangi niat wanita ini untuk bunuh diri. Apapun yang Hanes lakukan tidak berarti apa-apa, bahkan wanita ini tidak menyadari keberadaan Hanes saat itu. Tidak lama kemudian, Hanes segera sadar tentang di mana sebenarnya dia berada, Hanes pikir ini mungkin adalah kenangan dari makhluk yang menghantuinya tadi. Wanita yang bunuh diri dengan leher tergantung tali tambang adalah petunjuk yang paling mudah ia pahami. Melihat hal itu, batin Hanes mulai terketuk, mungkin akan menjadi seperti inikah, jika pada saat itu Lysa tidak menyelamatkan hidup Hanes. Mungkin Hanes hanya akan berakhir menjadi arwah penasaran yang meneror warga seperti makhluk ini, inilah takdir dari sebuah tragedi bunuh diri, pikir Hanes.
Kejadian selanjutnya adalah wanita ini sudah terbujur kaku dengan mata yang mendelik ke atas dan lidah yang menjulur. Ia sudah tergantung di atas tanah, dengan wajah yang pucat. Melihat hal ini, Hanes hanya menutup matanya sendiri dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Kemudian rasa bagai tersengat aliran listrik itu terjadi sekali lagi kepada Hanes dan disusul dengan Hanes yang terbangun dari pingsannya tersebut. Melihat hal ini, lysa kemudian bertanya kepada Hanes, "Bagaimana? Apa yang kau lihat?" tanya Lysa penasaran. "Aku melihat bahwa wanita ini mati gantung diri di tempat ini. Ia mengantungkan dirinya sendiri di sebuah kipas angin yang berada di ruang tengah rumah ini. Hal itu dikarenakan, ia merasa depresi dan tertekan dengan hidupnya.
Mendengar hal ini, Lysa hanya tersenyum. Jadi apa yang kau pelajari dari semua ini? Bunuh diri itu tidak menyelesaikan masalah bukan?" balas Lysa. Hanes hanya terdiam sebentar dan kemudian tersenyum. "Terima kasih, Lysa, jika bukan karenamu mungkin aku juga mungkin aku sudah meninggal dan menjadi arwah penasaran seperti makhluk ini. Tapi apa yang sekarang harus kita lakukan?" tanya Hanes penasaran. "Sekarang cari tempat di mana makhluk ini bunuh diri dan bakar habis baik tali gantungan ataupun kipas angin tersebut. Jangan sampai ada benda yang berhubungan dengan makhluk ini masih berada di dunia ini. Hal itu akan dimanfaatkan para jin untuk meniru bentuk dan perilaku jin qarin dengan tujuan untuk mencelakakan manusia," terang Lysa.
Mendengar hal ini, Hanes dan Lysa segera mencari di mana letak posisi makhluk ini pernah bunuh diri. Dengan cepat akhirnya Hanes segera menemukan di mana tali gantungan dan kipas angin itu berada. Berkat bantuan Lysa, akhirnya mereka bisa membakar kipas angin dan juga tali gantungan tersebut. Ketika dua benda tersebut dibakar, apa yang terjadi selanjutnya adalah terlihat makhluk tadi menampakkan diri sekali lagi. Di sertai dengan rontaan dan erangan yang memilukan hati, makhluk ini pun tidak lama kemudian terbakar oleh api yang menyala-nyala dan hilang tanpa bekas. 'Arghh ... Arghh!!!'
Lysa hanya tersenyum dan kemudian berkata, "Ayo kita pulang untunglah masalah ini sudah selesai!" Hanes hanya mengangguk dan kemudian mengikuti kemana Lysa pergi. Dua makhluk beda dunia ini segera berjalan menuju ke rumah Om Bobi. Terlihat suasana saat itu sangat sepi dan Hanes mulai mencoba untuk memanjat kembali ke tempat di mana kamar Hanes berada. Dengan cepat akhirnya Hanes kini sudah berada di lantai dua rumah ini. Di mana tempat itu adalah kamar tidur milik Hanes. Dengan cepat, Hanes segera mencuci muka dan kakinya, lalu dilanjutkan dengan Hanes yang langsung tertidur pulas karena kelelahan.
Hanes tertidur dan sekaligus bermimpi yang aneh. Ia bermimpi didatangi oleh seorang wanita berwajah cantik. Makhluk itu memperkenalkan namanya adalah Indri. Ia berterima kasih kepada Hanes yang telah membantu melepaskanya dari jeratan jin jahat. Ternyata selama ini, jin qarin Indri diperbudak oleh jin jahat lainnya untuk mencelakakan manusia. Setelah Hanes membakar habis semua hal yang berhubungan dengan Indri. Akhirnya Indri kini bisa bebas dari perbudakan tersebut dan bisa kembali ke alamnya. Inti dari mimpi tersebut adalah Indri sangat berterima kasih kepada Hanes atas pertolonganya tersebut dan kemudian berpesan. Bahwa hidup ini tidak sesempit itu, masih ada kehidupan lain yang harus ia jalani dan sekarang adalah saatnya untuk Indri pergi dari dunia ini. Indri segera pergi menuju alam lain, di mana semua perbuatan baik ataupun buruk harus dipertanggungjawabkan.
Tepat pukul 05.00 WIB, Hanes terbangun dari mimpinya. "Astaghfirullah hal adzim," ucap Hanes. Kemudian Hanes segera membaca doa tidur dan tersenyum. Tampaknya makhluk itu mencoba untuk berkomunikasi dengannya lewat mimpi, pikir Hanes. Begitulah akhir dari kisah Indri sang kuntilanak bunuh diri. Hal ini menjadi pembelajaran yang berarti untuk hidup seorang Hanes.
Keesokan paginya, Hanes terbangun dari tidurnya. Ia segera menuju ke kamar mandi dan melakukan bersih-bersih tubuh. Setelah semuanya usai, Hanes langsung pergi sarapan di lantai bawah. Di mana semuanya telah disediakan oleh Mbak Rani sebagai ART di rumah ini. Selesai dengan semua hal tersebut, Hanes mulai berpikir, bahwa tampaknya ia perlu untuk berolahraga sebentar. Dengan meminta izin kepada Mbak Rani, akhirnya Hanes pun memutuskan untuk pergi berjogging pagi ini. Target jogging Hanes adalah dengan mengelilingi komplek perumahan ini, Hanes akhirnya memulai harinya dengan berjogging santai mengitari komplek perumahan tersebut.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 456 Episodes
Comments
Kue Keju
bukti kalo bunuh diri itu tidak menyelesaikan masalah
2020-12-18
0
afrida nainggolan
seru deh ceritanya... up terus thor..
jangan lupa mampir dikaryaku"terpaksa menikahi uncleku"
2020-06-28
2
Jak Klin
kayanya asik tuh punya hantu penjaga,,apalagi klaw cantik,,👻👻👻
2020-05-26
3