Dampak Dari Gosip Infotainment

Dilike ya guys 😁

Divote ya guys 😁

Dikomen ya guys 😁

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Setelah pulang dari rumah sakit untuk check up kakinya Julia yang terluka dan setelah mencari keberadaan kakaknya Julia, Julia dan Zayn makan malam bersama di rumah makan Al - Indonese.

Di dalam ruangan rumah makan itu cukup ramai pengunjung. Duduk berseberangan dengan Zayn di salah satu meja makan. Mereka duduk di meja makan pojok kanan rumah makan.

"Jika besok kakak kamu belum ditemukan juga, apakah pihak polisi akan mencari di dalam sungai Thames lagi?" tanya Zayn memulai percakapan mereka setelah makan dan meminum air.

"Iya," jawab Julia sambil menaruh sendok dan garpu di atas piring.

"Julia, kamu sudah lihat atau dengar berita gosip tentang kita?" tanya Zayn dengan nada serius.

"Sudah," jawab Julia dengan nada santai.

"Aku minta penjelasan dari kamu tentang berita infotainment itu. Kenapa berita yang tidak semuanya benar itu bisa disiarkan? Siapa yang menyebarkannya?"

"Paparazi yang mengikuti gerak - gerik kita hingga mempublikasikan kegiatan kita ke masyarakat. Aku tidak tahu siapa nama paparazi itu. Apakah kamu merasa terganggu dengan adanya pemberitaan infotainment itu?"

"Coba kamu pikirkan dampak dari gosip infotainment itu seperti apa?"

"Dampak positif atau dampak negatif?"

"Itu sebuah pertanyaan yang konyol."

"Orang yang jatuh cinta suka berbuat konyol."

"Tidak juga. Sekarang tolong jawab pertanyaan aku dengan serius."

"Ehmmm.... dampak positifnya aku bisa menjaga popularitas diriku di dunia entertainment dan kamu bisa terkenal serta bisa memberi tahukan kepada masyarakat bahwa kamu adalah orang yang aku cintai tanpa aku memblow up nya. Dampak negatifnya masyarakat salah paham dengan hubungan kita."

"Secara tidak langsung kamu setuju dengan gosip itu?

"Aku rasa itu bukan gosip, tapi itu kenyataan walaupun sedikit berlebihan."

"Sejak kapan aku jadi kekasih kamu?"

"Sampai saat ini kamu belum menjadi kekasih ku, tapi nanti pasti menjadi kekasihku."

Zayn hanya mengeleng - gelengkan sambil tersenyum tipis. Dia bingung melihat tingkah dan ucapan yang aneh Julia karena telah jatuh cinta kepadanya. Memang benar cinta itu telah membutakan logika.

"Kamu senang menjaga popularitas kamu karena gosip ini bukan karena bakat acting kamu? Kamu senang memblow up kehidupan pribadi kamu? Kamu senang berita yang tidak benar itu tersebar sehingga masyarakat salah paham menilai hubungan kita?"

"Bagiku itu wajar, banyak selebriti untuk mempertahankan popularitasnya dengan memblow up kehidupan pribadinya. Supaya masyarakat tidak salat paham, ya... kita jadian aja sebagai sepasang kekasih."

"Coba kamu berpikir dengan dua sudut pandang yang berbeda tentang jika kita jadian sebagai sepasang kekasih. Apa yang kamu pikirkan?"

"Satu sisi semua mendukung kita sebagai sepasang kekasih dan sisi lain tidak mendukung kita sebagai sepasang kekasih."

"Kenapa mereka tidak mendukung?"

"Karena mereka tidak suka."

"Kenapa mereka tidak suka?"

"Karena mereka iri kepadaku yang mempunyai kekasih yang tampan seperti dirimu."

"Huhhhh... kamu tidak pernah berpikir jika masyarakat mempunyai penilaian yang jelek terhadap dirimu jika kita jadian sebagai sepasang kekasih?"

"Bagiku itu hal biasa, manusia itu tidak ada yang sempurna."

"Bagaimana tanggapanmu jika masyarakat menilai kamu seorang yang nafsu dengan kekayaan keluarga Pattinson. Dulu kamu jadian sama Robin walaupun kamu tidak jadian sama dia. Sekarang kamu kekasihku jika kita benaran jadian menjadi sepasang kekasih? Apakah kamu menerima penilaian mereka?"

"Itu hak mereka untuk menilaiku seperti itu, yang penting aku tidak seperti itu."

"Tapi aku tidak bisa menerima penilaian orang yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Penilaian yang seperti itu suka tidak benar. Aku ingin kamu mengadakan konferensi pers untuk mengatasi masalah gosip ini."

"Memang kenyataannya bagaimana?"

"Aku bukan kekasih kamu, kita tidak punya hubungan yang spesial, kita hanya berteman baik dan aku tidak mencintai kamu."

"Kamu tidak mencintai aku, tapi kenapa perilaku kamu terhadap diriku sangat perhatian dan sangat baik seakan aku menganggap diriku teristimewa di hati kamu?"

"Karena aku tulus untuk menolong dan membantu kamu. Dari kecil, aku diajarkan untuk bersikap lemah lembut, berbuat baik, menghargai dan menghormati terhadap seorang wanita. Aku bersikap seperti itu kepada semua teman wanitaku yang telah berbuat baik kepadaku. Aku minta kamu jangan salah paham atas sikapku."

"Benar juga apa yang dikatakan Zayn bahwa dia bersikap seperti itu kepada teman - teman wanitanya. Kemarin aja aku sempat cemburu sama Jennifer karena Zayn sangat baik dan sangat perhatian sama Jennifer dan keluarganya," batin Julia.

Bug

Tanpa mereka sadari, Robin datang menghampiri mereka dan langsung memukul wajah sebelah kanan Zayn sampai badannya Zayn jatuh ke samping. Zayn hanya memegang mukanya yang terluka, lalu menoleh ke Robin. Dia membetulkan posisi duduknya dan menatap Robin dengan sorotan mata yang tajam sambil menahan amarahnya.

Mata dan mukanya Robin berwarna merah memperlihatkan aura amarah jiwanya. Kedua tangannya masih mengepal kuat. Rahang mukanya mengeras. Dia terlihat sangat emosi.

"HEY PLAYBOY! JANGAN KAMU SAKITI HATINYA JULIA. SUDAH MAU MENIKAH MALAH MENDEKATI JULIA DAN MENJADIKAN JULIA KEKASIHMU! NGACA! SIAPA DIRIMU!" kata Robin sarkastisme sambil berdiri di samping kanan Zayn yang membuat semua orang yang berada di dalam rumah makan itu terkejut.

"Hah!? Zayn sudah mau menikah, apakah ini alasan yang sebenarnya sehingga membuat dia tidak menerima dengan berita gosip infotainment dan ingin menjelaskan yang sebenarnya melalui konferensi pers?" tanya Julia di dalam hatinya sambil menahan perasaan sedih di hatinya.

Sontak semua mata pengunjung rumah makan itu tertuju ke mereka. Sebagian mereka sedang berbisik - bisik.

"Hey Robin! Jangan cari keributan di sini!" teriak Chelsea sambil berjalan menghampiri mereka.

"Aku tidak sedang cari keributan, tapi aku hanya memberi peringatan kepada pria hidung belang ini."

"Ya Allah tabahkan diriku ini dalam mengatasi masalah ini," batin Zayn.

"Julia tolong jelaskan yang sebenarnya tentang kita kepada Robin, masalah ini adalah dampak dari gosip infotainment itu."

"Nggak usah mengelak, aku sudah tahu semuanya. Jelas - jelas di foto itu memperlihatkan hubungan kalian sebagai sepasang kekasih. Dan jangan berharap hubungan kalian bertahan lama karena Zayn segera MENIKAH!" ucap Robin yang menggebu - gebu dengan penekan kata menikah.

"Robin, sebenarnya kami bukan sepasang kekasih. Foto - foto itu waktu Zayn menolong dan membantu aku mencari keberadaan kakakku," kata Julia sambil beranjak berdiri.

"Sebuah alasan yang klasik. Pantesan kamu minta putus dan kamu tidak mau aku membantu kamu untuk mencari kakak kamu karena kamu sudah memiliki kekasih yang baru," ucap Robin dengan nada bicara yang marah.

"Robin, percayalah padaku. Kami tidak memiliki hubungan yang spesial," ujar Julia sambil berjalan pelan menghampiri Robin.

"Kamu nggak usah ikutan membantah dan jangan menutupi hubungan kalian, aku lihat ekspresi wajah kamu dan tatapan matamu yang sangat bahagia saat berduaan dengan Zayn. Apakah itu kurang membuktikan untuk memperlihatkan hubungan spesial kalian? Dan saat ini, kalian berdua makan malam bersama setelah seharian pergi berduaan, apakah itu masih kurang memperlihatkan hubungan spesial kalian?"

"Robin, aku mohon percayalah padaku. Aku bukan kekasihnya Zayn dan Zayn bukan kekasihnya aku. Berita itu berlebihan dan tidak semaunya benar," ucap Julia sambil mengusap lembut punggungnya Robin.

"Sudahlah, kamu jangan membela dia! Dia tidak pantas kamu bela karena dia telah berbohong kamu!"

"Dia tidak membohongi diriku, aku yang salah paham atas perilakunya yang sangat baik kepadaku."

"Apakah kamu sudah mengetahui bahwa dia sebentar lagi akan menikah sebelum aku datang?" tanya Robin sambil menoleh ke Julia.

"Aku sudah tahu hal itu," jawab Julia yang telah berbohong.

"Oh... kapan kamu mengetahui hal itu?"

"Tadi saat kami mengobrol. Sudahlah Robin, tidak usah memperpanjang masalah ini. Aku akan meluruskan berita gosip ini melalui konferensi pers supaya semuanya tidak salah paham. Kamu pulanglah."

"Kamu tidak apa - apa?"

"Iya, aku baik - baik aja, kamu nggak usah khawatir," ucap Julia sambil melepaskan tangannya dari punggungnya Robin.

"Baiklah kalau begitu, aku pamit pulang, selamat malam."

"Malam juga."

"Zayn maafkan aku."

"Iya aku maafkan."

"Selamat malam Zayn."

"Malam juga."

Kemudian Robin memutarkan badannya dan berjalan menuju pintu keluar. Semua mata memandang kepergian Robin dan ada beberapa bisikan yang menjadi hiasan kepergian Robin.

"Kenapa kamu berbohong kepada Robin?"

"Untuk mereda amarahnya. Tolong siapkan konferensi persnya karena aku sibuk mencari keberadaan kakakku," ucap Julia sambil menoleh ke Zayn.

"Iya, kamu baik - baik saja setelah mendengar aku akan menikah?"

"Aku kecewa dan sakit hati. Kenapa kamu tidak memberi tahu aku dari awal supaya aku tidak berharap kepadamu dan salah paham atas sikapmu kepadaku?"

"Maafkan aku yang belum memberi tahu kamu tentang itu. Tapi aku sudah bilang dan meminta kamu untuk tidak berharap diriku mengenai hal cinta."

"Sudahlah Zayn nggak usah dibahas lagi. Nanti kabarin aku mengenai konferensi pers."

"Iya."

"Oh ya, nanti kamu tidak usah membantu aku untuk mencari keberadaan kakakku. Aku bisa sendiri untuk mencarinya, uruslah konferensi pers itu dan segala persiapan pernikahan kamu. Terima kasih atas segala kebaikan kamu kepadaku."

"Iya, sama - sama Julia."

"Aku pulang duluan."

"Aku nggak apa - apa pulang sendirian dalam kondisi kaki kamu yang masih sakit?"

"Iya, aku baik - baik saja."

"Kamu sudah tidak salah paham lagi?"

"Sudah nggak. Selamat malam Zayn."

"Malam Julia, hati - hati di jalan."

"Iya."

Kemudian Julia membalikkan badannya dan berjalan pelan menuju pintu keluar rumah makan dengan sayatan luka di dalam hatinya. Julia sudah tidak bisa menahan buliran air matanya yang bertengger di kedua pelupuk matanya. Tetesan air mata jatuh pelan ke pipinya.

Zayn merasa bersalah setelah melihat kesedihan, kekecewaan dan sakit hati yang amat dalam di dirinya Julia. Dia sebenarnya ingin memberi tahu tentang pernikahan dia yang sebentar lagi akan dilaksanakan tanpa menyakiti hatinya Julia. Tapi takdir tidak mendukungnya.

.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!