Tolong divote ceritanya dan kasih sarannya ya 🙂.
Silahkan tinggalkan jejak dengan mengklik like di bawah cerita setiap babnya 😊.
Kasih bintang lima ya 😊.
Happy reading 🤗.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Ting nong... ting nong... ting nong...
Julia memencet bel pintu apartment milik Kellyana berkali - kali. Lebih dari satu menit pintu itu tidak terbuka. Julia mendengar suara orang sedang berbicara yang tidak jelas dari balik pintu.
Ceklek
Pintu perlahan terbuka lebar. Di hadapan Julia terlihat sosok wanita cantik yang sedang tersenyum sumringah dengan tatapan mata yang berbinar. Wanita itu tak lain adalah sahabatnya Julia yang bernama Kellyana. Kellyana melepaskan genggamannya di handel pintu melangkahkan kakinya ke depan dan langsung memeluk Julia.
"Julia aku merindukanmu," ujar Kellyana sambil memeluk erat Julia.
"Kamu tuch heeh... lihat keadaan, ini kita di luar, nanti dilihat orang lain dan mengira kita lesbian," protes Julia yang tidak nyaman dengan perlakuan Kelly terhadapnya.
Kellyana melepaskan pelukannya dan mengeryitkan keningnya lalu berkata, "Jangan hiraukan orang lain yang berbicara di belakang kita karena belum tentu orang lain itu membicarakan kita, jadi cuekin aja keles. Aku senang melihat kamu, tapi wajah kamu kenapa? Lecek banget kayak baju kusut yang belum diseterika."
"Dasar manusia hiperbola. Nanti aku ceritain. Kamu payah, masa ada tamu tidak diajak masuk ke dalam sich," ucap Julia ngeledek.
"Oh iya, saking kangennya sampai lupa mengajak tamu agung masuk ke dalam. Silakan masuk tuan putri," guyon Kellyana yang membalas ledekan Julia.
"Terima kasih nona cantik," ucap Julia ramah.
Kemudian mereka melangkahkan kaki masuk ke dalam apartemennya Kellyana. Kellyana menutup pintu apartemennya. Julia memandang sekeliling ruang tamu yang berada di dalam apartemennya Kellyana.
Julia merasa ada perubahan signifikan pada interior ruang tamu tersebut. Dulu ruang tamu apartemen Kellyana di desain dengan gaya minimalis yang didominasi warna abu - abu. Sekarang ruangan itu di desain dengan gaya romawi kuno yang sangat mewah. Tampaknya warna gold yang mendominasi ruangan itu. Benar - benar tidak sesuai dengan karakter Kellyana yang tomboy dan sembrono.
"Bagus dan mewah sekali ruang tamu apartemen kamu Ly, pasti bukan kamu yang merubahnya. Siapa yang merubahnya?"
Mommyku lah," jawab Kellyana santai. "Kita ngobrol di pantry yuk aja ya sambil minum kopi, " ajak Kellyana, lalu mereka melanjutkan langkah mereka menuju pantry dekat meja makan.
Sesampainya mereka di pantry. Kellyana membuka kulkas untuk mengambil kotak susu segar yang besar dan mengambil dua buah gelas yang bergelantungan di sisi kanan kulkas. Kellyana memberikan salah satu gelas yang dia ambil ke Julia dan Julia menerima gelas itu, lalu menaruhnya di atas meja pantry.
"Mau susu atau juice?" tanya Kellyana sambil menuangkan susu segar ke gelasnya
"Susu aja soalnya aku masih lapar, " jawab Julia sambil memandang Kellyana yang sedang meminum susunya.
"Ini susunya," kata Kellyana sambil menyodorkan kotak susu itu setelah meminum susunya.
"Terima kasih," ujar Julia sambil menerima kotak susu itu dan menaruh kotak susu itu di samping kanan gelas.
"Mau roti?" tanya Kellyana ramah sambil menurunkan badannya hingga berjongkok di depan sebuah kitchen set.
"Tidak, terima kasih, cukup susu aja," nolak Julia secara halus.
"Udah sarapan?" tanya Kellyana sambil mengambil mengambil satu bungkus roti yang berada di dalam salah satu kitchen set.
"Udah tapi cuma makan sedikit gara - gara si cewek gatal," kata Julia dengan raut wajah kesalnya.
"Siapa gerangan?" tanya Kellyana sambil mengambil roti gandum dari bungkusannya.
"Si Rebecca," jawab Julia datar.
"Rebecca pacarnya kakak kamu?" tanya Kellyana yang sedikit terkejut sambil mengambil dua buah lembar roti gandumnya.
"Iya."
"Ngapain dia ke rumah kamu? Sedangkan kakak kamu sudah menghilang dari peredaran di dunia. Mau bertapa?"
"Emangnya rumahku goa tempat orang bertapa. Asal kamu, dia itu sekarang kekasihnya Daddyku dan dia sedang mengandung anak Daddyku. Lebih parahnya lagi, kakakku mengetahui bahwa Rebecca selingkuh dengan Daddy. Coba kamu bayangin, gimana perasaan kakakku saat mengetahui itu. Pantesan kakak kabur dari rumah."
"Sakit hatilah, sakitnya tuch di sini," ujar Kellyana sambil menepuk dada sebelah kirinya setelah menelan roti gandumnya. "Parah banget tuch orang, Daddy kamu di sikat juga, kayak nggak ada lelaki lain. Pantesan muka kamu kusut gitu. Permasalahan kehidupanmu sungguh menyedihkan," ucap Kellyana sedikit meledek setelah menelan roti yang sudah dia kunyah.
"Permasalahan hidup aku tidak hanya itu aja. Ternyata yang membunuh Peter Pattinson dan Mommy adalah Daddy. Daddy sengaja memutar balikkan fakta dan mengarang cerita ke publik dan anak - anaknya tentang kematian dan hubungan gelap Mommy dan Peter. Aku nggak habis pikir Daddy melakukan hal itu."
"Hah!? Yang benar?!" ucap Kellyana terkejut.
"Iya. Aku sangat terkejut mengetahui kenyataan itu. Aku marah dan kecewa sama Daddy tapi Aku tidak bisa mengungkapkan semua rasa itu kepada Daddy. Aku sedih karena Mommy ku dibunuh oleh Daddy. Aku sebenarnya dari aku masih kecil selalu merindukan sosok seorang Mommy, namun aku tepis rasa rinduku kepada Mommy. Tadi aku hanya mampu melampiaskan rasa marah dan kecewa ku kepada Rebecca. Aku bingung harus bagaimana mengatasi semua masalah ini dan aku harus bagaimana jika nanti bertemu dengan Robin?" kata Julia sendu sambil menundukkan kepalanya dan meremas jemari telapak tangannya untuk menahan air mata yang sudah tergenang di bola matanya.
"Sebaiknya kamu minum susu dulu, dari tadi itu susu tidak diminum," ujar Kellyana, lalu Julia menuang susu ke dalam gelas yang berada di atas meja pantry dan meminumnya, serta menaruh kotak susu dan gelas di atas meja pantry.
"Ly, menurut kamu, aku harus bagaimana?"
"Belajarlah dari bulu ketek manusia," ucap Kellyana serius setelah menelan roti lagi yang telah dikunyah olehnya.
"Maksud kamu apa, Ly? Apa nyambungnya antara permasalahan aku dengan bulu ketek manusia?" tanya Julia bingung.
"Walaupun bulu ketek selalu terhimpit namun tetap tegar bertahan dan tetap tumbuh subur. Kamu harus kuat menghadapi semua ini sehingga mampu mengatasi semua permasalahan yang menghimpit hidup kamu. Ehmmm... sekarang perasaan kamu ke Robin seperti apa?"
"Perasaanku... aku merasa bersalah kepadanya dan keluarga besarnya."
"Menurut kamu apa yang harus kamu lakukan?"
"Kamu bagaimana sich, aku nanya kamu, malah kamu nanya balik," gerutu Julia.
"Baiklah, menurutku adalah ikuti kata hati kamu. Aku yakin kamu orang yang sangat baik," kata Kellyana serius sambil menatap hangat ke Julia, lalu memakan roti gandumnya lagi sampai habis.
"Justru itu, aku sangat bimbang dan nggak bisa berpikir jernih sehingga tidak menemukan kata hatiku untuk mengatasi masalah ini," ucap Julia setelah melihat sahabatnya menghabiskan sarapan.
"Kamu renungkan semua ini, tenangkan hati dan pikiran kamu dan berdoa kepada Tuhan untuk meminta petunjuk yang baik dan benar. Maaf, untuk semua masalah kamu yang ini, aku tidak bisa banyak membantu untuk menemukan solusi masalah kamu," kata Kellyana kemudian dia menuangkan susu dari kotaknya ke dalam gelas lalu meminumnya dan menaruh lagi gelas itu di atas meja pantry.
"Kenapa?"
"Aku syok mendengar masalah kamu yang ini. Aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk bisa tegar mendengar semua ini dan memberikan solusi untuk mengatasi semuanya ini, tapi tidak bisa. Aku ikut merasakan apa yang kamu rasakan. Saat ini kamu pasti sedih, kecewa, dan bimbang, aku juga merasakan semua itu. Karena itu aku juga tidak tahu solusinya seperti apa," kata Kellyana sedih dengar raut wajah yang sendu, kemudian Kellyana memeluk erat Julia dan Julia membalas pelukan Kellyana.
"Menangislah sepuasnya, buanglah semua uneg - uneg kamu, aku di sini untukmu sahabat," bisik Kellyana sambil mengusap pelan punggungnya Julia supaya bisa meredakan semau rasa yang ada di Julia.
"Terima kasih Ly, kamu adalah teman sejatiku," ucap Julia, tak lama kemudian air mata mengalir lembut dari pelupuk matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments