Tolong divote ceritanya dan kasih sarannya ya 🙂.
Silahkan tinggalkan jejak dengan mengklik like di bawah cerita setiap babnya 😊.
Kasih bintang lima ya 😊.
Happy reading 🤗.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Mini Cooper Countryman hitam dengan dua garis putih melaju cepat membelah jalanan yang sepi menuju jembatan London. Di belakang kemudian, Julia tampak masih sedih, kecewa, marah dan tegang. Cerita hidupnya di hari ini berisikan tentang kesedihan, kekecewaan, dan marah. Sungguh kehidupan yang membuat dirinya kacau.
Walaupun tadi mengeluarkan semua rasa yang ada di dalam dirinya, dia masih merasakan semua rasa itu yang disebabkan oleh perbuatan buruk daddynya dan Rebecca. Julia tidak pernah sama sekali menyangka bahwa yang membunuh mommynya adalah daddynya dan Rebecca selingkuh dengan daddynya sehingga hubungan mereka menghasilkan seorang anak. Karena dari dua masalah itulah yang menciptakan kekacauan pada dirinya.
Julia terus menerus menyalahkan kejahatan daddynya dan perbuatan tercela Rebbeca. Andaikan saja daddynya Julia yang bernama Julius Smith mempunyai hati yang baik dan Rebecca tidak melakukan perbuatan tercela itu. Pasti semua peristiwa ini tidak akan pernah terjadi pada hidupnya. Di saat seperti ini, dia membutuhkan sosok kakaknya yang mempunyai pemikiran lebih dewasa darinya untuk berbagi semua rasa yang ada di dalam dirinya. Sungguh ironis sekali hidupnya Julia.
"Sialan!" umpat Julia yang sangat emosional sambil memukul setir mobil yang tak luput dari sasaran amarahnya.
Ketika amarahnya membuncah, dentuman yang menghujam di kepalanya hingga dia merasakan sakit di kepalanya. Mobil yang dikemudikan oleh Julia membelok ke kiri jalanan menuju jembatan London dan akhirnya dia memperlambat laju mobilnya untuk mencari tempat parkir yang aman dan nyaman.
Julia menepikan dan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan setelah dia menemukan tempat parkir untuk mobilnya. Dia menjadikan setir mobil sebagai sandaran kepalanya dan memejamkan kedua matanya sambil memijat kedua pelipisnya. untuk meredakan rasa sakit di kepalanya.
Rasa sakit itu tak juga reda di kepalanya Julia. Dia mendongakkan kepalanya dan menoleh ke arah sisi kiri jalanan yang berada di jembatan London yang dibangun oleh seorang pendeta yang bernama Peter pada tahun 1176. Jalanan sisi kiri jembatan inilah, mobil kakaknya ditemukan oleh pihak polisi dua bulan yang lalu.
Julia melepaskan safety belt. Julia membuka kunci pintu mobil hingga pintu mobilnya terbuka secara otomatis. Melangkah kakinya keluar dari mobil menuju pinggiran jembatan yang dihiasi oleh pagar pembatas yang terbuat dari batu beton.
Selama dia berjalan pelan ke pagar pembatas jembatan itu, tak terasa air matanya mengalir lembut. Dia termenung meratapi semua rasa yang ada di dirinya dan cerita kehidupannya yang saat ini sangat kacau. Raut mukanya yang menampakkan kesedihan, dan kekecewaan menjadi satu.
Tak terasa dia berada di pinggir pagar pembatas jembatan. Julia menyeka cairan bening dari kedua matanya dengan menggunakan kedua tangannya. Menoleh ke bawah melihat aliran air sungai Thames.
"Hari sabtu kelabu untuk diriku. Entah apa yang harus aku lakukan. Mommy, maafkan diriku yang telah berfikiran buruk tentang dirimu. Mommy aku ingin bertemu denganmu. Ingin rasanya merasakan pelukan hangatmu lagi. Sudah lama sekali aku tidak berjumpa denganmu. Apakah kamu bahagia di sana Mommy? Kenapa ini semua terjadi pada diriku?" gumam Julia lirih dengan aura muka yang semrawut.
Air matanya kembali bercucuran dari pelan hingga deras. Sungguh terpuruk dirinya dengan semua masalah yang sedang dihadapinya.
"Hiks... hiks... hiks... " Julia menangis meratapi cerita kehidupannya yang tragis.
Julia mendongakkan kepalanya, memandang langit biru yang indah. Arakan awan yang syahdu. Sinar mentari yang cerah menyinari dirinya.
"Pemandangan langit yang berbanding terbalik dengan diriku. Tuhan apa yang aku harus aku lakukan? Aku merasa tidak mampu menghadapi semua masalah yang menimpa pada diriku." gumam Julia lirih.
Julia mengangkat kakinya untuk menaiki pagar pembatas jembatan dan akhirnya berdiri di atas pagar itu sambil merentangkan kedua tangannya, dia hendak ingin mengakhiri hidupnya.
Hup... seseorang telah menarik dan menangkap tubuhnya Julia hingga tubuhnya Julia terangkat. Didekap tubuhnya Julia. Julia menoleh wajah orang itu. Detak jantungnya berdegup kencang dan tak tak karuan.
"Siapa lelaki ini? Dia memiliki wajah yang sangat tampan dan sorotan mata yang tajam bagaikan elang. Kenapa dengan jantungku? Jantungku terasa mau copot, aku belum pernah merasakan hal seperti ini, apakah ini yang namanya jatuh cinta seperti orang - orang bilang?" gumam Julia di dalam hati.
"Maaf," kata orang itu sambil melepaskan
pelukannya, kemudian orang itu mundur beberapa langkah.
Julia terpana memandang wajah lelaki itu. Lelaki yang memiliki tinggi sekitar 185 centi meter dan mempunyai postur tubuh yang ideal. Wajah tampannya yang dihiasi dengan halis yang tebal, bulu mata yang lentik. Rambut hitam legam dengan model rambut cepak lima centimeter. Hidungnya yang mancung. Bibir tipis berwarna merah jambu. Dan tatapan matanya yang tajam.
"Jika nona ada masalah, sebaiknya jangan melakukan bunuh diri. Itu perbuatan tidak baik dan kita mendapatkan dosa dari perbuatan itu," kata dia lembut.
"Aku bingung, harus berbuat apa untuk mengatasi semua masalah yang sedang aku hadapi. Menurutmu, apa yang harus aku lakukan?" ucap Julia pelan dengan uraian air mata.
"Tuhan tidak akan memberikan masalah yang melampaui batas kemampuan umatNya. Kita sebagai manusia diberi otak untuk berfikir memecahkan semua masalah bukan menghindari masalah," ucap orang itu lembut tapi tegas.
"Saat ini otakku buntu, tidak bisa berfikir jernih," kataku pelan sambil menatap sendu ke wajahnya orang itu. "Aku benar - benar bimbang dengan semua masalah ini," lanjut Julia frustasi yang masih dengan uraian air matanya.
Julia duduk berjongkok membenamkan wajahnya di kedua lengannya yang bertumpu di atas kedua lututnya. Julia duduk bersandar pada di pagar pembatas jembatan.
"Hiks... hiks... hiks..., " tangisan Julia.
Orang itu melangkahkan kakinya menghampiri Julia. Orang itu melepaskan jaket kulitnya, lalu menutupi bagian kaki Julia yang terbuka. Dia ikut berjongkok di depan Julia.
"Aku tidak menyangka Daddy telah membunuh mommy, membohongi anak - anaknya dengan cerita karangannya yang menyudutkan Mommy sehingga kami mempercayai cerita itu dan membenci Mommy. Dua bulan yang lalu, kakak yang sangat aku sayangi menghilang karena dia mengetahui bahwa kekasihnya telah selingkuh dengan Daddy dan dia juga mengetahui bahwa Mommy telah dibunuh oleh Daddy. Dan parahnya lagi, pagi ini Daddy memberi tahu ke aku bahwa cewe itu telah mengandung anak Daddyku. Daddy dan wanita j*l*ng itu b*r*ngs*k! Aku ingin bertemu dengan kakak dan kalau bisa bertemu dengan Mommy. Aku harus bagaimana untuk mengatasi masalah ini?" ucap Julia lirih dalam tangisnya yang mengalir begitu saja.
"Daripada kamu sibuk meratapi semua rasa yang ada di dirimu sebaiknya kamu tenangkan dirimu supaya kamu bisa berfikir jernih, tapi jangan sampai melakukan perbuatan dosa lagi untuk menghadapi semua masalah ini. Sayangilah dirimu, jangan kau sia - siakan waktu dirimu untuk terlalu larut kebawa arus masalah kehidupan, atasi semua itu. Jika kamu sudah tenang, kamu cari kakak kamu dulu. Setelah itu kamu dan kakak kamu melaporkan pembunuhan Mommy kamu ke pihak yang berwenang. Kalian berdua harus bersedia menjadi saksi atas kejadian itu. Bagaimanapun Daddy kamu harus menanggung kejahatannya. Walaupun begitu, kamu harus tetap menghormatinya. Ikuti kata hati nuranimu," petuah orang itu.
Kemudian orang itu beranjak berdiri. Dia melihat jam di jam tangannya yang menunjukkan pukul 09:30 A.M. Dan dia menoleh lagi ke tubuhnya Julia buang masih duduk meringkuk.
"Aku harus pergi dari sini, jagalah dirimu," pamit orang itu.
Orang itu masih berdiri sambil memandang Julia yang masih terbuai dengan tangisannya. Dia merasa kasihan kepada seorang wanita muda dan cantik yang berada di depannya.
"Kasihan sekali wanita itu," gumam orang itu di dalam hati.
Kemudian orang itu membalikkan badannya dan melangkah kakinya pergi meninggalkan Julia yang masih sedang meratapi kehidupannya. Pria itu menuju ke mobilnya yang berada di depan mobilnya Julia. Dia membuka pintu dan menyalakan mesin mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Naoki Miki
haiii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tinggalkan jejaakk🤗
tkan prfil q aja yaaa😍
vielen danke😘
2020-10-15
1