Dilike ya guys 😁
Divote ya guys 😁
Dikomen ya guys 😁
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Jam digital di dinding menunjukkan pukul 00:50 dini hari. Hari dan tanggal sudah berganti, namun Zayn yang sedari tadi duduk di atas kursi kerja yang empuk masih serius menatap beberapa lembar kertas yang sedang dia pegang.
Netra hitam legam miliknya masih serius mencermati sebuah foto yang terlampir di lembaran itu. Lalu dia menaruh lembaran kertas itu di atas meja kerjanya. Zayn berulang kali menghela nafas dengan sorot mata yang menampakkan penuh keresahan.
"Ekhem."
Sebuah deheman dari umminya yang membuat dirinya terkejut. Dia menoleh ke umminya yang berdiri di samping kanan Zayn. Zayn tidak menyadari jika umminya masuk ke dalam kamarnya.
"Kamu kenapa Zayn?" tanya umminya Zayn yang lembut sambil menatap Zayn dengan sorot mata yang teduh.
"Aku masih belum yakin sepenuhnya dengan keputusanku Ummi."
"Keputusan kamu tentang apa Nak?"
"Tentang pernikahan aku dengan Aisyah."
"Kenapa kamu masih belum yakin sepenuhnya, Nak? Padahal kamu menginginkan mengkhitbah dan menikahi Aisyah dan beberapa pekan lagi, kamu merealisasikan semua keinginan kamu itu. Dan satu lagi, semuanya hampir selesai disiapkan untuk acara lamaran dan pernikahan kamu dengan Aisyah. Apakah kamu telah jatuh cinta sama seseorang?"
"Maafkan aku Ummi, beberapa hari belakangan ini, aku telah jatuh cinta pada seorang wanita padahal aku selalu menepis perasaan cintaku itu."
"Siapa wanita itu, Nak?"
"Dia Julia Smith."
"Hah?! Julia Smith yang artis terkenal itu?"
"Iya Ummi."
"Dia kan kekasihnya Robin Nak."
"Mereka sudah putus."
"Ummi tidak setuju jika kamu berhubungan asmara sama dia walaupun kamu telah jatuh cinta kepadanya. Ingat Zayn, kamu sudah berjanji ingin mengkhitbah dan menikahi Aisyah Khumairah binti Rifky Wijanarto. Belum tentu Julia itu jodoh kamu. Dan yang perlu kamu ingat Nak, kamu sudah diberi tiga kali jawaban dari Allah atas langkah kamu yang ingin melanjutkan hubungan ta'aruf kamu dengan Aisyah ke jenjang yang lebih serius lagi. Dan Ummi tidak mau kamu membatalkan lamaran dan pernikahan kamu dengan Aisyah, karena Ummi sangat yakin sama mimpi - mimpi kamu yang sebagai jawaban dari Allah setelah kamu sholat tahajjud dan istikharah," ucapan umminya Zayn yang lembut sambil mengelus punggungnya Zayn.
"Tapi Ummi... "
"Tidak ada tapi - tapian, Zayn ingat janji itu hutang, hutang harus dibayar dan Ummi lebih ridho kamu menikah dengan Aisyah."
"Iya Ummi."
"Ummi minta kamu jauhi Julia, lupakan rasa cinta kamu ke Julia yang belum tentu jodoh kamu dan lebih fokus meluruskan niat kamu untuk mengkhitbah dan menikahi Aisyah yang sebentar lagi terlaksana."
"Iya Ummi. Tapi, satu hari ini saja Ummi, aku pergi sama Julia ke rumah sakit dan mencari lagi keberadaan kakaknya."
"Untuk apa kalian ke rumah sakit?"
"Check up lukanya Julia Ummi. Aku sudah janji sama Julia untuk menemaninya ke rumah sakit dan mencari lagi kakaknya."
"Ehmmm... baiklah, tapi ini yang terakhir kalian pergi bersama."
"Iya Ummi."
"Sepertinya kamu dari tadi belum tidur?"
"Iya Ummi, aku tidak bisa tidur."
"Ya dah, kamu sebaiknya sekarang sholat hajat dan setelah itu tidur. Kamu harus banyak istirahat soalnya muka kamu pucat, kayak mau sakit."
"Iya Ummi."
"Ingat perkataan Ummi yang tadi ya Nak."
"Iya Ummi."
"Sini Ummi peluk," kata umminya Zayn sambil merentangkan kedua tangannya dan Zayn menghamburkan badannya ke dalam dekapan umminya.
"Selalu jadi anak yang sholeh ya Nak," kata umminya Zayn sambil melepaskan pelukannya.
"Iya Ummi."
"Kamu anak yang hebat, pasti tahu apa yang harus kamu lakukan Nak. Yah sudah, Ummi balik ke kamar," ucap umminya Zayn yang lembut dan Zayn tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Kemudian umminya Zayn memutarkan badannya dan berjalan ke pintu kamarnya Zayn terbuka. Zayn hanya melihat punggung wanita separuh baya yang telah melahirkan dan membesarkan dirinya seorang diri di ambang pintu.
"Ummi, terima kasih atas semua jasamu. Aku tidak akan mengecewakan Ummi lagi. Cukup kali ini aja," kata Zayn di dalam hati setelah melihat umminya menghilang dari depan pintu kamarnya.
Dddrrrttt... dddrrrttt ... dddrrrttt ...
Ponsel milik Zayn bergetar di atas meja kerjanya. Dia menoleh ke atas meja melihat ada panggilan masuk dari temannya yang bernama David, teman satu profesi sebagai astronot namun beda institusi. Zayn mengangkat handphonenya dan menyentuh ikon berwarna hijau untuk menerima panggilan.
"Hallo Bro, apa kabarnya?" tanya David yang ramah.
"Hallo juga, baik. Kamu gimana kabarnya?"
"Baik. Oh ya, aku dengar - dengar kamu mau menikah, benar kamu mau menikah?"
"Iya. Nanti kamu datang ya ke pernikahanku."
"Oh... berarti benar kabar berita itu. Kamu hebat ya, dapat calon istri seorang artis terkenal yang bernama Julia. Padahal dia kan kekasihnya sepupu kamu yang bernama Robin.
"Kamu tahu dari mana bahwa aku akan menikah dengan Julia?"
"Dari infotainment. Masa kamu nggak tahu infotainment memberitakan hubungan kalian?"
"Benaran aku tidak tahu soal itu. Memang benar aku mau menikah, tapi bukan sama seorang artis."
"Hah? Yang benar? Tapi infotainment itu, kamu jalan berduaan terus sama Julia dan kalian itu mesra banget segala ada gandengan tangan, kamu peluk pinggang Julia, Julia melingkarkan kedua tangannya di leher kamu dan kamu gendong Julia ala bride style."
"Ya Allah cobaan apa lagi ini?" tanya Zayn di dalam hatinya.
"Hey Zayn! Kamu baik - baik saja kan?" tanya David yang mengagetkan Zayn.
"Iya aku baik - baik saja. Julia itu teman aku, isi berita itu tidak semuanya benar. Waktu aku memeluk pinggangnya Julia itu saat aku menolong Julia supaya tidak terjatuh. Waktu aku gandeng Julia itu untuk membantu dia berjalan karena kaki kanannya terluka. Waktu aku gendong dia saat aku menolong dia untuk membawa dia ke pos penjaga dan membawa dia masuk ke dalam mobil. Dan waktu di melingkarkan tangannya di leherku saat dia ketakutan ada tikus lewat di pinggir jalan. Aku sama sekali tidak ada niat untuk menikahi Julia."
"Berarti Julia masih kekasihnya Robin?"
"Sudah enggak, mereka sudah putus."
"Serius kamu tidak punya hubungan apa - apa?"
"Iya, aku serius."
"Kasihan sekali calon istri kamu jika melihat berita infotainment itu. Isi beritanya menyakinkan sekali bahwa kalian adalah sepasang kekasih. Calon istri kamu tinggal di mana? Di Inggris atau di Jerman?"
"Di Indonesia. Berita itu ada di stasiun televisi mana?"
"Kalau di United States America, semua stasiunnya menyiarkan berita itu. Kalau di Inggris sudah beredar belum beritanya?"
"Kurang tahu, soalnya aku sibuk."
"Iya, sibuk menolong orang, sampai tidak tahu berita itu."
"Kita menolong orang itu kan berbuat baik."
"Iya, memang baik, tapi jangan mengorbankan perasaan seorang wanita yang harus kamu jaga Bro. Kamu tuch terlalu baik, sampai orang suka salah paham sama kebaikan kamu. Kita boleh menolong orang asal jangan ada yang salah paham dengan kebaikan kita Bro."
"Iya."
"Siapa calon istri kamu Bro?"
"Aisyah Khumairah."
"Wuiih, orang Arab ya?"
"Bukan. Orang Indonesia asli."
"Ya udah, nanti jangan lupa undangannya ya Bro, gw pasti datang."
"Iya. Terima kasih sudah bersedia untuk datang. Sekalian aja kamu liburan ke Bali, dari dulu kan kamu pengen ke Bali."
"Wah, jadi nikahnya di Indonesia?"
"Iya Bro.
"Ok, gw pasti datang. Oh ya kapan kamu nikahnya?"
"Awal bulan depan."
"Sebentar lagi ya. Ok gw pasti datang, mumpung aku masih cuti."
"Kapan balik lagi ke stasiun Luar Angkasa?"
"Pertengahan bulan depan kalau tidak ada halangan."
"Udahan dulu ya, aku mau sholat."
"Ok, see you Bro. Bye. "
"Bye," ucap Zayn yang mengakhiri percakapan mereka sambil menyentuh ikon merah di layar ponselnya.
"Huhhh... ," Zayn menghela nafas panjang.
"Aku akan menjelaskan semuanya kepada Julia supaya dia tidak salah paham lagi dan meminta penjelasan tentang berita infotainment itu setelah dari rumah sakit dan setelah mencari kakaknya lagi. Aku harus sholat hajat dulu untuk memantapkan hatiku supaya aku yakin sepenuhnya mengkhitbah dan menikahi Aisyah," kata Zayn dalam hati sambil melihat jam digital di dinding kamarnya.
Kemudian Zayn meminum air putih di atas meja kerjanya. Setelah itu beranjak berdiri dari kursi kerjanya. Merubah posisi badannya dan berjalan ke pintu kamarnya. Setelah menutup dan mengunci pintu kamarnya, dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments