Surga Dunia

**Hai.. hai.. hai.. sorry baru bisa up, ada kendala sedikit 😁😁🙏

Lanjut Membaca, jangan lupa dukungannya ya 🤗**

🌹🌹🌹

Anjela dan Anjeli sudah belepotan dengan cokelat, mulutnya kini penuh dengan cokelat. Dua cokelat Silverqueen tidak cukup untuk mereka, jadi mereka mengambil cokelat di dalam kulkas Rahul. Sementara Rahul sudah hampir satu jam di dalam kamar mandi, entah apa yang di kerjakannya. Anjeli dan Anjela tidak menghiraukan Rahul karena mereka sibuk dengan makanan yang baru buat mereka.

"Ini sangat enak!" tutur Anjela setelah menelan cokelat di mulutnya.

"Tapi enak yang tadi. Apa Bapak mau mencium kita lagi?" jawab Anjeli.

"Mungkin Bapak juga keenakan, Anjela yakin jika Bapak mau lagi."

Anjeli hanya mengangguk, ia langsung melanjutkan makannya. Anjela mengelap mulutnya dengan baju kaosnya dan akhirnya baju itu kotor oleh cokelat, melihat Anjela begitu langsung di ikuti dengan Anjeli.

Rahul keluar menggunakan handuk warna putih, mata Anjela dan Anjeli terbuka lebar melihat pesona yang keluar dari Rahul. Badan yang tinggi tegap, dada besar, perut kotak-kotak, dan rambut yang masih basah membuat Anjela dan Anjeli langsung menganga.

Rahul melihat Anjela dan Anjeli yang kini duduk di sofa dengan belepotan cokelat dan bekas bungkusan coklat dimana-mana membuat ia menggelengkan kepala, Rahul tak sadar jika dirinya membuat dua gadis itu terpana melihatnya.

"Astaga, kalian kenapa cemong begitu?" tanya Rahul sambil mendekati mereka berdua.

Anjela dan Anjeli menelan air ludahnya, makin berdekatan dengan Rahul membuat badan mereka tiba-tiba panas sendiri.

"Ba..pak. Apa mau mencium kami lagi?" tanya Anjeli tergagap.

Rahul menaikkan satu alisnya, dua gadis di depannya itu membuat ia sangat tidak tahan. Rahul tidak tahan jika terus mengeluarkan hasrat yang terpendam dengan tangannya sendiri.

"Tidak ada ciuman lagi, sebaiknya kalian keluar dan mandi." ucap Rahul.

Mendengar penolakan dari Rahul membuat mereka murung, Rahul menghela nafas melihat dua gadis itu.

"Saya tidak marah, tapi tunggu kita menikah. Saya janji akan membuat kalian ketagihan nanti!" ucap Rahul terang-terangan.

"Ayo kita menikah!" jawab Anjela mantap.

"Apakah setelah menikah kita bisa berciuman setiap hari?" tanya Anjeli polos.

"Jangankan berciuman, saya akan memberikan surga dunia untuk kalian. Mau kan?"

Rahul tak tahu lagi harus bagaimana, ia tak bisa mengelak dari Anjela dan Anjeli. Jika ia menolak berarti ia yang rugi, jika ia menerima berarti ia sangat beruntung.

Mendengar surga dunia membuat mereka mengangguk cepat, Anjela dan Anjeli ingat yang di katakan Ibu Asih jika surga itu adalah tempat dimana kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun, mereka hanya mengartikan itu, tidak dengan surga dunia.

"Bagus, tapi apakah kalian yakin jika kalian berdua mau menjadi istri saya?" tanya Rahul memastikan.

"Anjela mau, tapi Bapak betulkan mau kasih kami surga?"

"Anjeli juga mau, yeayy kita akan dapat surga... kita akan dapat surga..."

Rahul hanya melihat kelakuan mereka berdua yang kegirangan, andai mereka tahu jika mereka akan kelelahan di buat pria dewasa itu.

"Ma, Pa. Lihatlah anakmu yang beruntung ini, cepat lah pulang ke Indonesia. Rahul tak sabar ingin menikah, Anjela dulu atau Anjeli dulu? Argghh... yang pasti aku akan mendapatkan keduanya." Batin Rahul.

***

Bulat dengan sabar menghadapi kelakuan Khani. Awalnya Bulat ingin memarahi Khani gara-gara membuat kekacauan, tapi ia yang mendapatkan hukuman. Khani tiba-tiba mengatakan jika ia sedang mengidam, ia menyuruh Bulat jongkok satu jam sambil tersenyum kepadanya. Bulat hanya pasrah, ia tidak ingin jika anaknya ileran jadi Bulat terpaksa mengikuti.

"Sayang, sudah ya! Capek nih, masa gak kasian sih?" Bulat memohon karena kakinya sudah mati rasa.

Khani bersedekap dada melihat Bulat, ia juga kasihan tapi ia ingin melihat Bulat jongkok terus.

Melihat istrinya yang tak menanggapi Bulat hanya mendesah berat, "Hahhh... Sayang, kalau Mas terus begini kita gak bisa enak-enak loh!" ancam Bulat, ia tahu kelemahan Khani. Istrinya itu tidak bisa menahan nafsu yang besar.

"Iya.. iya, berdirilah."

Bulat sumringah, ia langsung berdiri dengan sekuat tenaganya dan langsung berbaring di tempat tidur.

"Pokoknya malam ini aku mau minta!" ucap Khani agak merengek.

Bulat hanya menyunggingkan senyumnya, ia melihat Khani memanyunkan bibirnya.

"Sayang, kamu itu sedang hamil muda. Aku tunggu dua bulan lagi lah, baru kita main." jawab Bulat.

"Aaa... gak mau! maunya malam ini, nanti anak kita ileran loh."

"Iya.. iya.. hari ini kita main, tapi besok kayaknya nggak deh."

"Loh, kok gitu sih?"

"Mama sama Papa mau datang, kalau kamu gak mas terus dan seharian di kamar nanti gak enak dong sama mereka."

"Iya.. iya.. tapi malam ini main ya!" kata Khani dengan manja, ia duduk di samping Bulat yang tengah berbaring dan mengusap perut buncit suaminya itu.

"Iya, Sayang."

Khani sangat senang ia langsung memeluk Bulat dengan sayang, saat ia ingin mencium suaminya tiba-tiba handphonenya berdering.

"Rosan?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

ya ampun ngak boleh satu aja satunya kasih yg lain

2022-01-07

0

Salfanei

Salfanei

aku kok mikir ini anak kembar berasa kaya anak tk ya makan coklat y masih belepotan di tambah ngelap bekas aja masih pake baju y. berasa laki y kaya VEDOPIL deh

2021-09-17

2

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

ya ampun polosnya mereka

2021-09-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!