Telepon dari Mama

Rahul terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Anjeli, ia tidak tahu cara menjelaskan apa yang di tanya Anjeli.

"Kalian akan tahu kalau kalian sudah menikah nanti." Rahul menjawab setelah meminum air putih.

"Huh jawaban bapak tidak memuaskan," balas Anjela.

Rahul tidak menggubris mereka, ia melanjutkan makan karena pasti akan di tanya yang tidak-tidak oleh kedua gadis kembar itu.

Anjela dan Anjeli saling melirik dan mereka pun tersenyum sendiri, mereka melihat wajah tampan Rahul yang sedang makan.

"Tampan sekali Pak Rahul, apa dia menyukaiku?" tanya Anjela di dalam hati.

"Anjeli suka Pak Rahul dia wangi, baik dan pastinya sangat tampan." Anjeli geregetan sendiri.

"Kenapa mereka melihat ku seperti itu, apa wajahku cemong?" tanya Rahul dalam hati, ia berdeham cukup besar agar tidak grogi.

Setelah aksi lihat-lihatan akhirnya Rahul melanjutkan makannya, begitupun dengan kedua gadis itu. Anjeli dan Anjela sangat lahap makan, mereka makan sampai tak sadar di lihat oleh Khani yang sedang berdiri di pintu rumah.

Khani memasang wajah masam melihat dua gadis kembar itu di tempat kesayangannya, ia kembali ke dalam rumah dan langsung menemui Bulat yang sedang menonton TV. Khani sangat kesal dengan Bulat karena suaminya itu tidak memberitahu apapun perihal Anjela dan Anjeli.

"Mas, serius deh aku kesal banget sama kamu. Kamu gak kasih tahu apa-apa mengenai mereka, lagian untuk apa sih Abang membawa mereka kemari?!"

Khani duduk di samping Bulat yang tidak menggubris pertanyaannya, ia sibuk dengan film yang di tontonnya, Film Tom and Jerry. Khani kesal, ia langsung mengambil remote dan mematikannya.

"Kamu apa-apaan sih, Dek?"

"Mas. Aku tuh nanya, kenapa Abang membawa mereka kesini?"

Bulat menghela nafas, istrinya ini semakin hari semakin cerewet semenjak hamil.

"Dek, gak usah di pikirkan kenapa. Biarin aja mereka di sini, lagian kamu itu bagusnya kenalan dan akrab dengan mereka."

Khani menjelingkan matanya, "untuk apa aku berdekatan sama mereka, lagian aku juga gak kenal!" jawab Khani tak suka.

"Kalau gak kenal ya kenalan lah, kamu juga sedang hamil gini nyerocos terus tuh mulut kayak bebek aja. Mas khawatir dek, kalau anak kita lahir nanti dia suka ngoceh kayak kamu."

Bulat berdiri, ia malas meladeni Khani. Saat Khani hendak menyusul tiba-tiba handphonenya berbunyi.

"Mama kenapa nelpon ya?" gumam Khani, Bulat yang mendengar Khani bergumam tidak jadi pergi dari sana.

📞

Khani : "Halo, Ma. Ada apa?"

Mama : "Astaghfirullah, kamu itu sedang hamil Khani. Beri salam dulu, belajar lah dari sekarang berakhlak baik."

Khani memutar bola matanya malas, sedangkan Bulat hanya terkekeh melihat istrinya yang sedang kesal. Bulat tahu jika Khani sedang kena ceramah dengan mertuanya.

Khani : "Assalamualaikum mama ku tersayang, ada apa menelpon?"

Mama : "Waalikumsalam, gitu dong. Mama dan Papa akan ke Indonesia, besok kami mau berangkat. Kalian mau nitip apa? atau ada yang pengen kamu makan?"

Khani : "Cokelat aja deh ma, jadi pengen makan cokelat Malaysia. Oh iya ma, Abang membawa dua gadis pulang ke rumah."

Mama : "Alhamdulillah, ternyata Abang kamu sudah mendapatkan calon. Sekaligus dua lagi hehehe, apa mereka cantik, Khani?"

Khani : "Mereka tampak lebih muda dari aku ma, tapi mereka kembar loh."

Mama : "Wah, benarkah? baiklah Khani mama akan bilang ke papa mu dulu. Assalamualaikum."

Khani memanyunkan mulutnya karena ibunya mematikan telepon secara sepihak.

🌹🌹

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***