Apakah Enak?

🌹Harap Bijak Dalam Membaca🌹

Rahul menggandeng Anjela dan Anjeli menuju kamarnya, ia menyuruh dua gadis kembar itu duduk di sofa. Anjela dan Anjeli menurut, mereka melihat sekitar. Kamar Rahul jauh lebih besar dari kamar mereka dan lebih mewah. Kedua gadis itu berdecak kagum, mereka melihat tempat tidur Rahul dengan ukuran king. Anjela berdiri dan berjalan menuju tempat tidur, melihat Anjela berdiri Anjeli pun ikut berdiri dan menyusul.

Rahul pergi menuju kulkas di kamarnya, ia mengambil dua Cokelat Silverqueen untuk Anjela dan Anjeli. Keluarga Rahul memang menyukai Cokelat, jadi Rahul menyimpan banyak Cokelat di dalam kulkasnya. Cokelat di dalam kulkas Rahul tersusun rapi, ada Kit Kat, Toblerone, Cadbury, Silverqueen, Cokelat Lindt, Magnum Signature Chocolate, Hershey's, Cokelat Kitter's Sport, dan masih banyak lagi di dalam kulkas itu.

Rahul menutup pintu kulkas dan membawa dua Silverqueen di tangannya, saat ia melihat ke arah sofa ia tidak mendapati dua gadis kembar itu. Ia mendengar suara suara tawa yang terdengar kecil, Rahul menoleh ke tempat tidurnya. Tampak jika Anjeli dan Anjela ada di balik selimut, Rahul geleng-geleng kepala melihat mereka.

"Tunggu kita sudah nikah kenapa? ini suka mancing-mancing. Astaga, aku bisa gila jika tidak menghalalkan mereka." gumam Rahul.

"Anjela, Anjeli." panggil Rahul sambil berjalan mendekati tempat tidur.

Anjela dan Anjeli keluar dari balik selimut, mereka sumringah melihat Rahul. Mereka makin bersemangat saat Rahul menunjukkan dua Silverqueen kepada mereka, walaupun mereka tidak tahu itu apa tapi yang pasti di pikiran mereka itu adalah makanan.

"Siapa yang mau, ayo angkat tangan." ucap Rahul semangat.

"Aku," jawab mereka berdua kompak dengan tak kalah semangat.

Rahul duduk di tepi ranjang, dua gadis itu bergeser duduk mendekati Rahul.

"Jika kalian mau, kalian harus menciumku dulu. Bagaimana?" kata Rahul sambil mengedipkan satu matanya.

"Oke."

Cup

Anjela duluan mencium pipi Rahul, kemudian bergantian dengan Anjeli. Rahul merasa belum puas, ia menyunggingkan senyumnya melihat kedua gadis itu melihat cokelat dengan tak sabar.

"Ini bukan ciuman, kalian salah."

Anjela dan Anjeli memandang Rahul tidak mengerti, mereka mengangkat kedua bahu kompak.

"Mau saya ajarin?" tanya Rahul.

Anjela dan Anjeli saling pandang, kemudian mereka mengangguk melihat Rahul sambil tersenyum.

"Oke, Anjela dulu ya?"

Anjela hanya mengangguk, sedangkan Anjeli hanya fokus dengan cokelat tadi.

"Jika aku berdosa, tolong maafkan aku. Tapi, sungguh aku tak kuat. Aku menginginkan mereka!" Batin Rahul.

Rahul meletakkan cokelat di sampingnya, ia mengambil tangan Anjela. Gadis itu hanya diam, sementara Anjeli langsung mengambil cokelat yang di letakkan Rahul tadi. Rahul memandang dalam mata Anjela, membuat gadis itu sampai gugup. Rahul menarik tengkuk Anjela dan perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir Anjela. Pertama hanya kecupan lembut, namun Rahul akhirnya melum*t bibir Anjela. Rahul tampak mulai bernafsu begitupun dengan Anjela, lidah mereka sampai saling melilit. Tangan Rahul mulai memasuki baju gadis polos itu, karena tidak memiliki pelindung dengan cepat Rahul mengakses dada Anjela. Gadis itu hanya pasrah, baru kali ini ia mendapatkan sentuhan yang membuat darahnya bersedir. Sungguh mereka ingin lebih, tapi Rahul segera menghentikannya.

Anjeli gelisah melihat kembarannya dan Rahul yang sedang bercumbu, ia menggigit bibirnya menginginkan hal yang sama. Saat melihat Rahul telah melepaskan ciuman dan merekapun tengah terengah-engah, dengan cepat Anjeli menyerbu bibir Rahul. Anjeli menginginkannya juga, ia mengambil tangan Rahul dan meletakkan di dadanya. Awalnya Anjeli kaget, namun karena rasanya yang luar biasa membuat ia ketagihan. Rahul hanya mengikuti, sungguh baginya Anjeli terlalu liar tapi itulah yang di sukainya.

Hanya sebatas dada dan bibir, Rahul langsung memberhentikan aksinya. Mereka semua gundah akan rasa yang memendam, semuanya ingin lebih tapi masih tetap terkontrol.

Dua gadis yang baru beranjak dewasa itu begitu terbawa nafsu, mereka baru pertama kali merasakan itu. Rahul memang lelaki idaman bagi mereka. Mata kedua gadis itu mendayu syahdu, sungguh mereka menginginkan surga dunia. Rahul mengerti akan tatapan mereka, tapi ia masih sadar dengan akal sehatnya.

Bagi pria dewasa seperti Rahul sungguh ia menyukai gadis seperti Anjela dan Anjeli, bukan hanya karena faktor pertumbuhan dari dua gadis itu. Namun, semua dari mereka membuat Rahul candu.

Anjela terbaring menghadap langit-langit, menyisahkan hasrat yang belum terpuaskan. Di susul dengan Anjeli, mereka berdua sedang mengatur nafas agar tetap terkontrol. Melihat Anjela dan Anjeli terbaring pasrah, Rahul langsung beranjak ke kamar mandi. Dia ingin mandi air dingin, berlama-lama berdekatan dengan mereka membuat Rahul ingin terus menjamah tubuh mereka berdua.

"Apakah enak?" tanya Anjela.

"Anjeli ingin lagi." jawabnya Anjeli.

"Apakah Bapak mau mencium kita lagi?"

Bersambung.

Jangan lupa like dan coment 😁

Wahhh.. Anjela dan Anjeli jadi ketagihan, parah nih Rahul. 😅😅

Terpopuler

Comments

safitri alfionita

safitri alfionita

Ini novel agak gila 😂😂😂 jangan jangan author nya miring

2022-11-15

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

Rahul nih ngajarin ngak bener ngak boleh tuh gadis2 polos dimanfaatkan

2022-01-07

0

Rosita Julian Permana

Rosita Julian Permana

aku juga mau 😀😀😀

2021-11-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!