Cuma 2 Pilihan

Arman menghela nafas kesal, dia sangat bingung dengan situasi yang sangat menyulitkan baginya. Aurora adalah menantu kesayangan ibu dan ayahnya dan sekarang bahkan orang tuanya juga marah padanya.

"Jangan berbicara seperti itu, aku ini suami kamu, bukankah kau harus menjaga nama baik suamimu dihadapan siapa saja?? ". Ucap Arman begitu menyusul sang istri ke kamar mereka.

" Menikahlah dengan Rania dan lepaskan aku, bukankah kalian saling mencintai seperti yang dikatakan Rania tadi??

"Iya itu memang benar, tapi aku sudah memilikimu, aku tidak mungkin melepasmu begitu saja apalagi kau baru melahirkan". Arman mendekati sang istri tapi Aurora memundurkan langkahnya tak mau disentuh.

" Tenang saja aku bukan wanita selemah itu. Aku bahkan bisa hidup baik dan kuliah dengan benar ditengah jahatnya orangtua kandung sendiri, apalagi itu hanya karena kamu orang baru. Aku pasti bisa lebih gampang dan cepat bangkitnya".

"Aurora kamu?? Arman terkesiap mendengar penuturan sang istri.

" Aku adalah orang selalu siap dalam kondisi apapun bahkan ditengah ujian berat seperti ini". Aurora menatap suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tapi aku tidak mungkin bisa melepaskan kamu Aurora, anak kita masih sangat kecil, dia butuh ayahnya juga untuk perkembangannya". Ucapnya dengan frustasi atas penolakan sang istri.

" Mereka tidak akan kehilangan ayahnya jika kamu tetap memperlakukan mereka sebagaimana semestinya, meski kita tidak bersama". Aurora membuang muka melihat wajah frustasi suaminya itu.

Dia kasihan tapi dia juga harus tegas dengan semua ini. Suaminya harus memilih satu, jika dia memilih bersamanya maka tidak akan ada Rania dalam Hidupnya setelah mereka kembali bersama.

"Tapi itu keterlaluan Aurora, itu adalah masa laluku sebelum bertemu dengan mu". Arman sangat frustasi melihat sang istri tidak mau bersamanya.

" Sekarang pilih, jika kamu bersama kami maka dengan nyawamu dan janjimu kepada Allah tidak akan ada lagi Rania dalam hidup dan juga jiwamu, tapi jika sebaliknya kamu masih memiliki perasaan itu dan akan berencana bersamanya maka maaf aku akan mundur dan memintamu melepaskan kami". Aurora akhirnya memberikan pilihan berat bagi Arman.

"Tapi aku mencintai Rania". Cicitnya dengan pelan.

" Ya sudah silahkan itu artinya kamu wajib melepaskan ku karena aku orang yang tidak suka berbagi dengan sesuatu yang berharga untukku". Ucap Aurora dengan tegas.

"Tidak bisakah kau mengalah untuk menerima Rania menjadi madu, aku akan bersikap adil kepada kalian". Ucap Arman begitu sungguh-sungguh.

" Hahahah, adil?? Yakin?? ". Aurora tertawa mengejek karena melihat kepercayaan diri suaminya yang begitu tinggi seakan dirinya sangat hebat dalam ini.

" Tentu saja, aku memiliki segalanya itu akan sangat bisa adil". Ucapnya dengan percaya diri.

"Lelaki itu hanya bermulut manis tapi tak punya bukti, lagian yah adil itu tidak hanya dalam materi. Jangan lupa jika aku juga bekerja dan soal materi dan pekerjaan aku rasa kita bahkan sepadan dan tidak ada lebih baik, aku tahu kamu itu manager keuangan". Aurora memandang sinis sang suami.

Dia tahu jabatan dan berapa gaji suaminya di perusahaan tempatnya bekerja. Maka dari itu dia bisa mengatakan hal seperti itu kepada suaminya.

"Aku tidak seperti itu yah!! ". Marahnya tidak terima tuduhan sang istri kepadanya.

" Buktinya kau bermulut manis saat akan melakukannya dengan Rania bukan, tapi kalian bahkan tidak pernah menikah karena gadis itu pergi meninggalkanmu. Ups sory bukan gadis tapi gadis muda rasa janda". Ejek Aurora kepada suaminya.

"Aku ingin menikahinya tapi aku tidak mendapatkan restu dari orangtua". Cicitnya dengan pelan, dia masih tak terima dengan tuduhan Aurora padanya.

" Itu hanya akal-akalan mu saja, lagian yah jika mereka tidak merestui harusnya kau berjuang mempertahankan apa yang menurutmu benar jika memang kau sangat mencintainya, nyatanya kau lebih mencintai orangtuamu". Ejek Aurora lagi.

Mendengar perkataan istrinya yang sangat merendahkan dirinya pandangan Arman terasa menajam. Dia seperti sangat meremehkan perasaan cintanya kepada Rania.

"Kau tidak tahu apapun tentang kami jadi jangan bicara seenaknya yah!! ". Hardiknya dengan keras.

Dia sungguh tidak terima dikatakanseperti itu oleh sang istri. Dia adalah kepala keluarga dan Rania adalah cintanya. Dia tidak akan bisa melepas salah satunya dan ingin memiliki keduanya.

" Egois sekalian kau ini, jangan terlalu maruk ingin memiliki semuanya. Karena tidak semua yang kau inginkan bisa tercapai ".

" Tapi aku memang tidak bisa memilih diantara kalian". Ucap Arman meremas rambutnya dengan sangat kesal.

Dia baru tahu jika istrinya sangat keras kepala dan tidak punya pengertian sama sekali.

"Maaf tapi apa yang kukatakan tentang tadi itu beneran. Kamu hanya memiliki 2 pilihan dan silahkan pilih apa yang menurutmu baik?? Aurora tersenyum getir mendapatkan hal itu.

" Aku tidak bisa Aurora kenapa kau memaksaku untuk memilih yang tidak bisa aku pilih!! ". Ucapnya duduk lemas di lantai, dia sangat frustasi dengan keadaan.

" Maaf silahkan dipikirkan, aku akan memberi waktu sampai besok karena saya bukan manusia yang suka berbagi jadi biarkan saya saja yang mundur". Ucap Aurora meninggalkan sang suami yang terpaku melihat keyakinan sang istri untuk berpisah darinya.

Bagaimana dengan kedua orangtuanya, dia tidak bisa membayangkan betapa kecewa nya dirinya jika menghadapi hal ini. Apalagi jika sampai dirinya melepaskan aurora, bisa jadi mereka akan membencinya seumur hidup mereka karena telah menyakiti menantu dan cucu kesayangannya.

"Jangan seperti itu Aurora, jangan kekanak-kanakan seperti ini Aurora, kau harus berpikir matang akan banyaknya kejadian di kehidupanmu kelak, seperti hari ini. Itu adalah hal yang tak bisa diduga". Teriaknya dengan jengkel setengah mati.

" Terserah apa katamu, yang jelas pilih salah satu karena saya tidak memberikanmu pilihan selain itu". Ucap Aurora menutup pintu kamar sang anak.

Aku akan menikahi Rania apapun terjadi, aku akan mengajaknya menikah diam-diam supaya keluarga ku dan juga Aurora tidak tahu dan bisa jalan dengan aman semuanya.

Arman bergegas untuk mencari keberadaan Rania setelah dia usir. Perasaannya saat itu benar-benar mantap umtuk melakukannya dan tanpa sepengetahuan siapapun.

"Mau kemana kamu Arman?? Tegur sang bunda begitu melihat sang anak terlihat terburu-buru.

" Aku keluar sebentar bunda, aku akan balik lagi karena aku harus membelikan peralatan bayi kami". Arman mengucap Alasan yang menurutnya masuk akal agar bundanya percaya kepadanya.

"Baiklah jangan lama, dan jangan pergi mencari perempuan sialan itu". Ucap Snag bunda memperingati sang anak dengan keras.

Arman tidak menjawab Sang bunda tapi langsung pergi begitu dengan perkataan sang bunda. Sebenarnya terbesit dihatinya, apa gerangan yang membuat ibunya membenci Rania sedangkan mereka sangat menyayangi Aurora padahal dia sellau memperkenalkan Rania kepadanya

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

bodoh 😡

2025-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 perkenalan cerita
2 Pernikahan Dingin
3 Berpamitan Dari Rumah Tahfidz
4 Tinggal Bersama Tapi tak Hidup Bersama
5 Perubahan Baru Arman
6 Keluarga Aurora Berkunjung
7 Orangtua yang tega
8 Aktivitas keagamaan Istriku
9 Hamil
10 Istri Hebat
11 Protective Keluarga
12 Melahirkan Caesar
13 Rania Kembali
14 Pulang Kerumah
15 Rania Datang Kerumah Arman 1
16 Rania kerumah Arman 2
17 Rania ke rumah Arman 3
18 Rania Kerumah Arman 4
19 Cuma 2 Pilihan
20 Menipu Aurora
21 Berubah
22 Aksi Aurora
23 Pergi dari Rumah
24 Persidangan
25 Melaporkan Arman dan Rania
26 Dijemput Polisi
27 Terungkapnya sifat Asli Rania
28 Akhirnya Bercerai
29 Jalan Hidup Ke Kairo
30 Berangkat Kekairo
31 Kehidupan Baru Kairo
32 Lelaki Aneh
33 Dua Perempuan Senasib
34 Pesan Aurora Sebelum Kekairo
35 Berkunjung Kekairo
36 Pertengkaran Bisma dan Arman
37 Ketegasan Aurora
38 Niat Terselubung Arman
39 Gara-gara Warisan
40 Kemarahan Aurora
41 Penghinaan Orangtua Bisma
42 Hampir Dipecat
43 Pulang dengan Tangan Kosong
44 Bertemu Dengan Nyonya Fatimah
45 Jodoh Untuk Aurora 1
46 Bertemu Ayah kembali
47 kedekatan Keluarga Ammar dan Aurora
48 Lamaran Resmi Keluarga Ammar
49 Rencana Pernikahan Aurora dan Ammar
50 Kedatangan Bisma
51 Bisma Kalah
52 Ketegasan Aurora
53 Pernikahan Ammar dan Aurora dan Ammar
54 Keributan Di hari Pernikahan
55 Mantan Mertua
56 akhir
Episodes

Updated 56 Episodes

1
perkenalan cerita
2
Pernikahan Dingin
3
Berpamitan Dari Rumah Tahfidz
4
Tinggal Bersama Tapi tak Hidup Bersama
5
Perubahan Baru Arman
6
Keluarga Aurora Berkunjung
7
Orangtua yang tega
8
Aktivitas keagamaan Istriku
9
Hamil
10
Istri Hebat
11
Protective Keluarga
12
Melahirkan Caesar
13
Rania Kembali
14
Pulang Kerumah
15
Rania Datang Kerumah Arman 1
16
Rania kerumah Arman 2
17
Rania ke rumah Arman 3
18
Rania Kerumah Arman 4
19
Cuma 2 Pilihan
20
Menipu Aurora
21
Berubah
22
Aksi Aurora
23
Pergi dari Rumah
24
Persidangan
25
Melaporkan Arman dan Rania
26
Dijemput Polisi
27
Terungkapnya sifat Asli Rania
28
Akhirnya Bercerai
29
Jalan Hidup Ke Kairo
30
Berangkat Kekairo
31
Kehidupan Baru Kairo
32
Lelaki Aneh
33
Dua Perempuan Senasib
34
Pesan Aurora Sebelum Kekairo
35
Berkunjung Kekairo
36
Pertengkaran Bisma dan Arman
37
Ketegasan Aurora
38
Niat Terselubung Arman
39
Gara-gara Warisan
40
Kemarahan Aurora
41
Penghinaan Orangtua Bisma
42
Hampir Dipecat
43
Pulang dengan Tangan Kosong
44
Bertemu Dengan Nyonya Fatimah
45
Jodoh Untuk Aurora 1
46
Bertemu Ayah kembali
47
kedekatan Keluarga Ammar dan Aurora
48
Lamaran Resmi Keluarga Ammar
49
Rencana Pernikahan Aurora dan Ammar
50
Kedatangan Bisma
51
Bisma Kalah
52
Ketegasan Aurora
53
Pernikahan Ammar dan Aurora dan Ammar
54
Keributan Di hari Pernikahan
55
Mantan Mertua
56
akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!