BAB 11 - Kerja hari pertama

Pagi ini Lumi bangun satu jam lebih awal. Lumi sengaja melakukan hal itu, dia ingin asisten barunya dikenal tidak kompeten dalam kerjanya. Lumi mulai tersenyum jahil. Dia mulai meregangkan badannya kemudian bangkit dan bergegas ke kamar mandi.

15 menit kemudian.

Jubah handuk yang menyelimuti tubuhnya yang basah. Handuk kecil yang berada di atas kepalanya terjatuh begitu saja akan ketidakpercayaan, membiarkan tetesan air pada setiap ujung rambutnya merintik. Lumi terkejut, pakaian untuknya hari ini sudah tergantung rapih di ruang pakaian Lumi.

Kamar Lumi memiliki walk in closet di bagian ruang yang lain. Kamar Lumi bisa di katakan ada tiga sekat ; kamar mandi, kamar tidur yang di lengkapi ruang tengah, dan walk in closet yang begitu luas dan mewah.

Ada satu yang terlewatkan, terdapat satu pintu terhubung di ujung walk in closet milik Lumi. Pintu ini terhubung dengan kamar tidur asisten yang dulu, yang mana asisten pribadi yang memiliki wewenang masuk ke dalam ruangan itu. Para pelayan yang akan membersihkan walk in closet harus ada dalam pengawasan wakil asisten kepala atau asisten pribadi Lumi.

Telapak tangan Lumi mendorong dahinya sedikit keras. Mata Lumi masih membulat. Dia terus melihat pakaian yang sudah asisten itu siapkan. Lumi merasa kalah. Dia tidak ingin sekali memakai pakaian itu, tapi disisi lain pakaian itu sesuai seleranya. Rasanya seperti dia tahu apa yang akan Lumi kenakan sekarang. Dasi itu pun terlihat cocok dengan setelan jas yang telah di siapkan. Hati Lumi enggan menerima bahwa dia menyukai orang yang bisa memilihkan dasi yang tepat. Apalagi dasi itu sudah terikat rapih, Lumi hanya tinggal memakainya saja. Suka tak suka Lumi memakai apa yang telah disiapkan.

Setelah mulai terasa rapih, Lumi bergegas menuju ruang makan. Saat pintu terbuka, asisten baru itu sudah berdiri di depan pintu kamar Lumi. Lumi sedikit terkejut dan berteriak melihat wanita itu ada di depannya.

Lana sudah berdiri rapih, pakaian pantsuit hitam dengan kemeja putih terlihat biasa saja, itu bisa tertebak oleh Lumi. Hari pertama kerja semua orang pasti memakainya.

"Maaf Tuan, saya tidak berniat mengejutkan Tuan." Jelas Lana sedikit khawatir.

Lumi hanya bisa tercekat. Sistem saraf Lumi tiba-tiba membeku beberapa saat. Setelah itu dia kembali ke dunianya. Lumi mulai bersikap normal. Mata Lumi mulai menangkap apa yang Lana genggam. Tas berbahan kulit hitam dengan pegangan di atasnya. Tas kerja Lumi sudah Lana siapkan.

"Pagi Tuan," sapa Lana ramah.

"Pagi," jawab Lumi singkat yang langsung meninggalkan Lana.

Melihat Lumi pergi begitu saja Lana langsung mengikuti langkahnya dari belakang. Lumi merasa aneh dan canggung. Dia mencoba untuk bersikap biasa saja.

"Tuan, jadwal kantor Tuan ada perubahan dari asisten Tuan di kantor. Tuan akan meeting terlebih dahulu di Shimizu Hotel. Setelah itu baru meeting di Shimizu Mall. Semua berkas yang diperlukan sudah ada di dalam — dan yang lainnya akan asisten Tuan berikan di tempat," jelas Lana yang sembari mengimbangi langkah Lumi.

"Baik," jawab Lumi kembali singkat.

"Lalu — setelah pulang nanti, apakah ada yang harus saya persiapkan atau Tuan minta?" tanya Lana mempersiapkan payung sebelum hujan.

"Tidak ada."

"B — baik Tuan." ucap Lana sedikit gelagapan.

Lumi kini sudah berada di ruang makan.

Lana langsung mengambil jas Lumi dari tangannya.

Celah.

Hati Lumi tergelitik senang. Postur tegak dan sombong dia tunjukan.

"Lain kali saat jas itu sudah harus berada di dalam genggamanmu."

Lana terkejut dengan teguran Lumi. Mata Lana sedikit tidak fokus, panik mulai mencoba menghampiri Lana. Namun, Lana dengan tenang mengusir rasa panik tersebut.

"Baik Tuan, lain kali tidak akan terulang saya akan memperbaikinya."

Senyum seringai kecil itu terekam sekelibat dalam mata Lana. Mata Lana seperti terjentik sesuatu. Senyum itu terlihat seperti meremehkan Lana. Itu membuatnya terganggu. Tapi Lana tidak menghiraukannya, Lana dengan cepat kembali memfokuskan dirinya pada Lumi.

"Ini biasa dalam pekerjaan." Hati Lana menenangkan dirinya.

Sarapan mulai tertata di hadapan Lumi. Otak Lumi mulai mencari kesalahan lagi.

"Lana, untuk sarapan dan makanan lainnya tolong konfirmasi dulu pada saya, terkadang Tuanmu ini ingin memakan sesuatu yang ingin saya makan." Lumi tersenyum licik menghadap Lana.

"Baik Tuan," jawab Lana.

"Senyum tadi." Mata Lana berkedut. Sepertinya Lana menyadari akan ada banyak rintangan yang akan dia hadapi.

Lumi dengan wajahnya yang dingib segera menyantap sarapannya. Tapi didalam diri Lumi, Lumi merasa dirinya menang. Kesenangan yang puas memenuhi hatinya.

Ini kekanak-kanakan sekali.

Terpopuler

Comments

Author15🦋

Author15🦋

awal-awal ngeselin yee... ntar lama² kalau dah suka lu yg berlutut/Doge/

2025-03-22

1

Sugardust

Sugardust

aduhh dingin bgt sih lumi

2025-02-26

1

Author15🦋

Author15🦋

iye bocah kali lu geess, terhalang sama postur dan dada bidang aje tuh

2025-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 - Warm to Dark
3 Bab 2 - Berkumpulnya Darah Pewaris (Blue Blood)
4 BAB 3 - Dark Begin
5 BAB 4 - Kekacauan
6 BAB 5 - GIFT = PUNISHMENT
7 BAB 6 - Sesuatu yang asing
8 BAB 7 - Sial
9 BAB 8 - Fight
10 BAB 9 - Tawaran
11 BAB 10 - Penerimaan yang tidak mudah
12 BAB 11 - Kerja hari pertama
13 BAB 12 - Tentangnya
14 BAB 13 - Tentangnya (Tertutup)
15 BAB 14 - The Real Darkness
16 BAB 15 - Rencana
17 BAB 16 - Rencana Gagal
18 BAB 17 - Serigala bermulut Bebek
19 BAB 18 - Caddy Golf
20 BAB 19 - First
21 BAB 20 - Arum Dalu
22 BAB 21 - Tidak Ada Perubahan
23 BAB 22 - Gerimis Cerah
24 BAB 23 - Biarkan tetap seperti itu
25 BAB 24 - Genggaman pelipur
26 BAB 25 - Rest
27 BAB 26 - Berkunjung
28 BAB 27 - Masalah
29 BAB 28 - Gaslighting
30 BAB 29 - Tak terkendali
31 BAB 30 - Neck
32 BAB 31 - Know
33 BAB 32 - Merayap, merinding, senang
34 BAB 33 - Bekas tidak terlihat
35 BAB 34 - Gosip
36 BAB 35 - Garis Pertemanan
37 BAB 36 - Ceroboh & Secarik Kertas
38 BAB 37 - Masalah Selesai
39 BAB 38 - Cross the Line
40 BAB 39 - Membangun Chemistry
41 BAB 40 - Something
42 BAB 41 - Something part.1
43 BAB 42 - Penempatan
44 BAB 43 - Meeting : Replacement
45 BAB 44 - Tikam & Kesepakatan
46 BAB 45 - Persikukuh
47 BAB 46 - Dream memories
48 BAB 47 - Konferensi Pers
49 BAB 48 - Bertambah
50 BAB 49 - Rekaman CCTV
51 BAB 50 - Temperature Embarrassed
52 BAB 51 - Memastikan
53 BAB 52 - Hema
54 BAB 53 - Budak Tawanan
55 BAB 54 - Ayo bermain!
56 BAB 55 - Dewi Iustitia not here
57 BAB 56 - Mudah
58 BAB 57 - Kemalangan yang memuakan
59 BAB 58 - Kemalangan part.II _Tangisan
60 BAB 59 - Kemalangan Part. III_Perlawanan
61 BAB 60 - Tidak di sadari memicu godaan
62 BAB 61 - Pengabaian
63 BAB 62 - Ajakan
64 BAB 63 - Menghilang
65 BAB 64 - Mie pedas
66 BAB 65 - Mie pedas & Kiss
67 BAB 66 - Tidak Terduga
68 BAB 67 - Untuk Hari ini saja
69 BAB 68 - Kelajuan penuh
70 BAB 69 - Pertemuan Tak Terduga
71 BAB 70 - Perbedaan yang menyatu
72 BAB 71 - Keinginan
73 BAB 72 - Tidaklah Penting
74 BAB 73 - Patuh
75 BAB 74 - Panic Attack
76 BAB 75 - Cinta = Melepaskan
77 BAB 76 - Kenangan yang muncul kembali
78 BAB 77 - Kenangan yang muncul kembali_Part.I
79 BAB 78 - Pesan Terakhir
80 79 - Umpan
81 BAB 80 - Benih dalam lapisan es
82 BAB 81 - Tenggelam
83 BAB 82 - Swimming pool_Perdebatan
84 BAB 83 - Irasional & Cemburu
85 BAB 84 - New in their Hearts
86 BAB 85 - Sama dan Mimpi
87 BAB 86 - Kencan?
88 BAB 87 - Alasan Ketergesaan
89 BAB 88 - Nevermind
90 BAB 89 - Kualifikasi
91 BAB 90 - Tenang membawa cerita lama
92 BAB 91 - Terbiasa
93 BAB 92 - Pulang
94 BAB 93 - Yuri dengan pikirannya
95 BAB 94 - Bimbang akan Fakta
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 - Warm to Dark
3
Bab 2 - Berkumpulnya Darah Pewaris (Blue Blood)
4
BAB 3 - Dark Begin
5
BAB 4 - Kekacauan
6
BAB 5 - GIFT = PUNISHMENT
7
BAB 6 - Sesuatu yang asing
8
BAB 7 - Sial
9
BAB 8 - Fight
10
BAB 9 - Tawaran
11
BAB 10 - Penerimaan yang tidak mudah
12
BAB 11 - Kerja hari pertama
13
BAB 12 - Tentangnya
14
BAB 13 - Tentangnya (Tertutup)
15
BAB 14 - The Real Darkness
16
BAB 15 - Rencana
17
BAB 16 - Rencana Gagal
18
BAB 17 - Serigala bermulut Bebek
19
BAB 18 - Caddy Golf
20
BAB 19 - First
21
BAB 20 - Arum Dalu
22
BAB 21 - Tidak Ada Perubahan
23
BAB 22 - Gerimis Cerah
24
BAB 23 - Biarkan tetap seperti itu
25
BAB 24 - Genggaman pelipur
26
BAB 25 - Rest
27
BAB 26 - Berkunjung
28
BAB 27 - Masalah
29
BAB 28 - Gaslighting
30
BAB 29 - Tak terkendali
31
BAB 30 - Neck
32
BAB 31 - Know
33
BAB 32 - Merayap, merinding, senang
34
BAB 33 - Bekas tidak terlihat
35
BAB 34 - Gosip
36
BAB 35 - Garis Pertemanan
37
BAB 36 - Ceroboh & Secarik Kertas
38
BAB 37 - Masalah Selesai
39
BAB 38 - Cross the Line
40
BAB 39 - Membangun Chemistry
41
BAB 40 - Something
42
BAB 41 - Something part.1
43
BAB 42 - Penempatan
44
BAB 43 - Meeting : Replacement
45
BAB 44 - Tikam & Kesepakatan
46
BAB 45 - Persikukuh
47
BAB 46 - Dream memories
48
BAB 47 - Konferensi Pers
49
BAB 48 - Bertambah
50
BAB 49 - Rekaman CCTV
51
BAB 50 - Temperature Embarrassed
52
BAB 51 - Memastikan
53
BAB 52 - Hema
54
BAB 53 - Budak Tawanan
55
BAB 54 - Ayo bermain!
56
BAB 55 - Dewi Iustitia not here
57
BAB 56 - Mudah
58
BAB 57 - Kemalangan yang memuakan
59
BAB 58 - Kemalangan part.II _Tangisan
60
BAB 59 - Kemalangan Part. III_Perlawanan
61
BAB 60 - Tidak di sadari memicu godaan
62
BAB 61 - Pengabaian
63
BAB 62 - Ajakan
64
BAB 63 - Menghilang
65
BAB 64 - Mie pedas
66
BAB 65 - Mie pedas & Kiss
67
BAB 66 - Tidak Terduga
68
BAB 67 - Untuk Hari ini saja
69
BAB 68 - Kelajuan penuh
70
BAB 69 - Pertemuan Tak Terduga
71
BAB 70 - Perbedaan yang menyatu
72
BAB 71 - Keinginan
73
BAB 72 - Tidaklah Penting
74
BAB 73 - Patuh
75
BAB 74 - Panic Attack
76
BAB 75 - Cinta = Melepaskan
77
BAB 76 - Kenangan yang muncul kembali
78
BAB 77 - Kenangan yang muncul kembali_Part.I
79
BAB 78 - Pesan Terakhir
80
79 - Umpan
81
BAB 80 - Benih dalam lapisan es
82
BAB 81 - Tenggelam
83
BAB 82 - Swimming pool_Perdebatan
84
BAB 83 - Irasional & Cemburu
85
BAB 84 - New in their Hearts
86
BAB 85 - Sama dan Mimpi
87
BAB 86 - Kencan?
88
BAB 87 - Alasan Ketergesaan
89
BAB 88 - Nevermind
90
BAB 89 - Kualifikasi
91
BAB 90 - Tenang membawa cerita lama
92
BAB 91 - Terbiasa
93
BAB 92 - Pulang
94
BAB 93 - Yuri dengan pikirannya
95
BAB 94 - Bimbang akan Fakta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!