BAB 3 - Dark Begin

Shimizu Lumi Aegis merupakan cucu pertama dari Shimizu Akari pemilik perusahaan Shimizu, perusahaan terbesar yang melibatkan banyak bidang terutama teknologi dan robotik.

Shimizu Akari menikah dengan wanita cantik keturunan Yunani yaitu Aphrodite atau Shimizu Aphrodite. Dalam pernikahannya mereka dikaruniai 3 orang anak ; Shimizu Ares Aegis sebagai anak pertama, Shimizu Leta Titania sebagai anak ke dua, dan yang terakhir Shimizu Hema Akari.

Shimizu Ares Aegis menikah dengan Hera atau Shimizu Hera Aegis yang dikaruniai satu anak laki-laki yaitu Shimizu Lumi Aegis.

Berselang 4 tahun Shimizu Leta Titania melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan, dari pernikahannya dengan Piter Themis. Bayi kembar itu lahir selang 5 menit saja. Bayi pertama seorang laki-laki diberi nama Shimizu Arguro Themis sedangkan bayi kedua seorang perempuan namanya Shimizu Artemis Titania.

Anak ketiga yaitu Shimizu Hema Akari masih lajang sampai sekarang.

Ketika Hema menginjak usia 9 tahun, Aphrodite meninggal akibat penyakit leukimia yang dideritanya. Masih terekam jelas bagaimana penyakit itu menggerogoti tubuh ibunya. Kepergian Aphrodite membawa awan mendung bagi keluarga Shimizu. Cinta dan kelembutan dari Aphrodite hilang bersama jasadnya. Akari tenggelam dalam kesedihan, butuh waktu lama bagi Akari untuk mengikhlaskan Aphrodite.

Waktu berjalan begitu cepat, Akari tetap menjadi seorang Ayah yang sibuk dalam dunia kerjanya. Sepeninggal Aphrodite dia tidak mau menikah lagi. Baginya Aphrodite adalah satu-satunya cinta sejati miliknya. Dalam waktu yang berjalan, Akari melupakan sesuatu dia memanglah sukses dalam bertanggung jawab dan mencari nafkah sebagai seorang Ayah. Namun dia melupakan kasih lembut dan cinta yang harus dia berikan kepada tiga anaknya.

Dimana ketiga anaknya harus memperkuat dirinya masing-masing. Terutama saat kepemilikan perusahaan jatuh kepada anak pertama Shimizu Ares, yang membuat Shimizu Leta marah. Leta merasa bahwa perusahaan lebih pantas didapatkan olehnya. Karena Leta lah yang sudah banyak mengabdi pada perusahaan. Hubungan keluarga yang sudah rapuh sejak awal, kini sudah lebur tak tersisa. Kesalahpahaman dan kebencian mendarah daging membentuk gumpalan besar. Ares, Leta dan juga Hema selama waktu yang berjalan mereka membentuk benteng menara yang kokoh untuk mempertahankan diri mereka dalam kewarasan.

Dan disinilah mereka sekarang berkumpul dalam satu meja. Ruang makan ini bertema kerajaan namun tetap modern. Lampu gantung tergantung tepat di tengah meja makan. Di bagian kanan terdapat fasad kaca besar mengarah ke kolam berenang yang cukup luas. Sedangkan dibagian kiri tepat di dekat jalan masuk aquarium besar dan panjang membentang bertengger pada dinding. Ikan didalam cukuplah bervariasi dan juga berwarna. Hiasan ala dibawah laut menghiasi dalam aquarium. Ruang makan ini tidak berubah begitu juga dengan isinya.

Lumi mulai sedikit bosan, suasana dalam ruangan ini tidaklah familiar bagi Lumi. Suasana yang sangat biasa dan suram. Tidak ada kehangatan yang menyelimuti ruangan ini. Hening begitu memenuhi ruangan ini. Hanya sedikit bunyi alat makan yang terdengar.

"Kakek ini hadiah untuk Kakek dari kami." Arguro dan Artemis tersenyum sambil menyodorkan sebuah bingkisan berwarna hijau tua.

Suara itu memecahkan keheningan di sela makan yang suram. Semua orang di sana kini memperhatikan mereka.

"Terima kasih cucu kembar Kakek." Tangannya kini melepaskan sendok dan garpu beralih memegang bingkisan dari cucu kembarnya.

Pasti namun perlahan bingkisan itu terbuka. Bentangan kain wol biru tua terlihat begitu hangat. Kakek tersenyum hangat melihat syal pemberian cucunya. Senyum yang Kakek berikan membuat Arguro dan Artemis tersenyum lega begitu juga dengan yang lain, kecuali Lumi. Lumi sedari awal tidak memperhatikan, Dia acuh dan tetap melanjutkan makan.

"Itu hadiah untuk Kakek karena telah membelikan kami ice cream," ungkap Artemis manja pada Kakek. Kakek hanya tertawa geli melihat tingkah mengemaskan dari Artemis.

"Lain kali Kakek akan membelikan yang banyak untuk kamu." Gemas Akari mencubit pelan pipi cucu perempuannya.

"Kami memberikan ini karena Kakek bulan depan akan beristirahat di mansion Kakek di Jepang. Di sana pasti dingin karena sedang musim dingin," ungkap Arguro lembut.

"Leta, kamu berhasil mendidik anakmu dengan baik." Senyum Leta terukir, sang suami pun mengusap lembut bangga pundak Leta.

Kakek meletakkan kembali Syal itu ke dalam bingkisan dan menyuruh pelayan untuk menyimpan di kamarnya. Kini sorot mata Kakek mengarah pada Lumi, Lumi yang acuh dan tetap dingin membuat Kakek sedikit kecewa. Lalu dia memanggil pelayan kembali untuk mengambil sesuatu.

Pelayan tadi kembali dengan satu botol Red Wine dan satu set gelas Burgundy. Gelas Burgundy bentuknya seperti balon dengan mangkuk yang lebar dan tepinya sedikit meruncing atau tipis. Kakek memberikan isyarat kepada pelayan tersebut untuk segera membagi gelas tersebut. Satu persatu gelas tersebut di tempatkan di samping mereka, begitu juga Red Wine yang dituangkan ikut mengiringi.

"Arguro dan Artemis, Kakek bangga pada kalian karena sudah diterima di Universitas terbaik." Kemudian tangan Kakek mulai megang bagian tangkai gelas, di antara ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Gelas wine pun terangkat mengudara.

"Bersulang untuk Arguro dan Artemis." Arguro dan Artemis tersenyum dengan perlahan mereka memegang gelas wine tersebut dan lalu mendentingkannya pada gelas Kakek.

"Bersulang."

Denting suara gelas Kakek dan juga Arguro begitu renyah terdengar. Begitu halnya dengan Artemis. Untuk bagian mendentingkan tidak semua mengikuti, cukup yang terdekat saja dari kursi. Karena bangku Arguro dan Artemis berada di sebelah Kakek tepatnya di bagian kiri, diikuti oleh ibunya dan juga ayahnya. Lalu di sebelah kanan Kakek, Lumi dan Hema duduk. Untuk yang lain hanya mengangkatnya saja.

Lumi yang awalnya acuh tapi untuk bagian ini dia ikut bersulang, karena wine yang cukup mahal dan sangat disayangkan jika terlewatkan dalam benak Lumi. Gelas yang cekung itu memerangkap wangi wine yang menggoda. Ketika gelas itu menyentuh bibir harum yang begitu lembut menyambut hidung Lumi dan aroma itu menyebar kebagian langit-langit mulut. Setidaknya ada sedikit rasa senang dalam acara ini.

Kakek melirik ke arah Lumi senyum tipis terulas. Kakek tahu bahwa Lumi tidak bisa menolak itu. Setelah perayaan Arguro dan Artemis kini giliran Lumi.

"Dan untukmu Nak, Lumi cucuku 6 bulan yang lalu telah lulus dengan nilai terbaik, —" Lumi sedikit terkejut dan melihat kearah Kakek. "Maka dari itu, ayo bersulang." Sambutan gelas Kakek tersodor pada Lumi.

Lumi terdiam sejenak, setelah itu barulah dia menyambut gelas Kakek. Denting itu kembali terdengar diikuti ucapan bersulang yang lain pada Lumi, kecuali bibinya Leta, dia langsung menyesap semua wine dalam gelasnya dengan kasar. Lumi yang melihat itu, hanya menyeringai tergelitik. Lumi sudah mengira pasti Bibi tidak menyukai hal itu.

......................

Makan malam pun selesai, mereka kini sedang membenahi diri mereka masing-masing. Meja makan kini sudah kosong dan bersih hanya ada hiasan bunga ditengah meja. Setelah membenahi diri, kini Kakek mulai memandang serius. Diakhir acara makan malam pasti ada hal yang akan di sampaikan oleh Kakek. Acara makan malam ini hanyalah tajuk kebohongan.

"Kalian pasti penasaran kenapa hari ini Kakek memanggil kalian semua." Mereka semua terdiam dan saling melirik. Tentu saja mereka penasaran karena inti dari pertemuan ini barulah di mulai.

"Kakek sudah memikirkan dengan matang hal ini, lalu..." Kakek merangkap kedua tangannya dan meremas secara bersamaan.

"Lalu Kakek juga sudah mengadakan rapat besar seminggu yang lalu." Tangan Leta mulai mengepal, amarah kini mulai menyapa dirinya. Sambil tertunduk dengan mata biru safir yang menyala amarah namun penuh khawatir. Dia mencoba menahan amarahnya.

"Para dewan dan juga pemegang saham, begitu juga pimpinan perusahaan sudah setuju dengan hal ini."

"Ini tidak adil bagaimana ayah mengadakan rapat tanpa Leta tahu," potong Leta menyela pembicaraan ayahnya yang tidak ingin dia dengar.

Kakek hanya menghelakan nafas panjang. "Leta kau memanglah direktur utama tapi, apa pun keputusanmu tidak akan membuat Kakek menyetujuinya." Sambaran petir menyambar kepala Leta. Matanya terkejut dan amarahnya mulai tak terbendung. Satu gebrakan meja membuat yang lain terkejut.

Suasana menegang dalam ruangan itu. Piter mencoba menenangkan Leta begitu juga anaknya. Seperti biasa Lumi tidak menghiraukan hal itu. Tatapan Lumi tetap datar dan dingin. Lumi sudah biasa melihat bibinya tantrum. Pasti hal ini menyangkut kepemimpinan. Itu lah sebabnya Lumi tidak suka acara makan keluarganya.

Lumi mulai sedikit penasaran apakah Leta akan di singkirkan dari tempat tinggi itu. Karena setelah Shimizu Ares, Ayah Lumi meninggal posisi Direktur Utama Perusahaan Shimizu Technology bibinya lah yang mengisi kekosongan. Padahal pada saat itu dia memegang sebagai Direktur Utama Shimizu Mall dan Shimizu Fashion. Sampai saat ini dia memegang 3 perusahaan ditangannya.

Lumi bertanya-tanya apa yang dipikirkan oleh Kakek. Mungkinkah Kakek ingin Paman Hema yang mengambil alih.

Lumi kemudian melirik pamannya. Terlihat jelas pamannya tidak tertarik dalam hal itu bahkan itu bukan keahlian dia.

Haaah ~, Lumi hanya bisa menghela nafas bagaimana dia bisa tenggelam dalam hal itu.

"Itu bukan urusanku, aku tidak peduli siapa yang akan memimpin. Aku hanya ingin pulang sekarang. "

"Tidak! Ayah tidak bisa memberikannya pada dia!" Jari itu menunjuk kearah Lumi.

"Apa maksudnya ini?"

Terpopuler

Comments

Tini Timmy

Tini Timmy

namanya belibet kali ya kak😭🤣

2025-02-27

1

FT. Zira

FT. Zira

otakku loading lama mengingat nama/Facepalm//Facepalm//Facepalm/.. apakah karena ini pengaruh usia.. astagaa/Facepalm//Facepalm/

2025-02-22

1

Tini Timmy

Tini Timmy

kak izin koreksi, ini jadi 2 atau 3 paragraf ya

2025-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 - Warm to Dark
3 Bab 2 - Berkumpulnya Darah Pewaris (Blue Blood)
4 BAB 3 - Dark Begin
5 BAB 4 - Kekacauan
6 BAB 5 - GIFT = PUNISHMENT
7 BAB 6 - Sesuatu yang asing
8 BAB 7 - Sial
9 BAB 8 - Fight
10 BAB 9 - Tawaran
11 BAB 10 - Penerimaan yang tidak mudah
12 BAB 11 - Kerja hari pertama
13 BAB 12 - Tentangnya
14 BAB 13 - Tentangnya (Tertutup)
15 BAB 14 - The Real Darkness
16 BAB 15 - Rencana
17 BAB 16 - Rencana Gagal
18 BAB 17 - Serigala bermulut Bebek
19 BAB 18 - Caddy Golf
20 BAB 19 - First
21 BAB 20 - Arum Dalu
22 BAB 21 - Tidak Ada Perubahan
23 BAB 22 - Gerimis Cerah
24 BAB 23 - Biarkan tetap seperti itu
25 BAB 24 - Genggaman pelipur
26 BAB 25 - Rest
27 BAB 26 - Berkunjung
28 BAB 27 - Masalah
29 BAB 28 - Gaslighting
30 BAB 29 - Tak terkendali
31 BAB 30 - Neck
32 BAB 31 - Know
33 BAB 32 - Merayap, merinding, senang
34 BAB 33 - Bekas tidak terlihat
35 BAB 34 - Gosip
36 BAB 35 - Garis Pertemanan
37 BAB 36 - Ceroboh & Secarik Kertas
38 BAB 37 - Masalah Selesai
39 BAB 38 - Cross the Line
40 BAB 39 - Membangun Chemistry
41 BAB 40 - Something
42 BAB 41 - Something part.1
43 BAB 42 - Penempatan
44 BAB 43 - Meeting : Replacement
45 BAB 44 - Tikam & Kesepakatan
46 BAB 45 - Persikukuh
47 BAB 46 - Dream memories
48 BAB 47 - Konferensi Pers
49 BAB 48 - Bertambah
50 BAB 49 - Rekaman CCTV
51 BAB 50 - Temperature Embarrassed
52 BAB 51 - Memastikan
53 BAB 52 - Hema
54 BAB 53 - Budak Tawanan
55 BAB 54 - Ayo bermain!
56 BAB 55 - Dewi Iustitia not here
57 BAB 56 - Mudah
58 BAB 57 - Kemalangan yang memuakan
59 BAB 58 - Kemalangan part.II _Tangisan
60 BAB 59 - Kemalangan Part. III_Perlawanan
61 BAB 60 - Tidak di sadari memicu godaan
62 BAB 61 - Pengabaian
63 BAB 62 - Ajakan
64 BAB 63 - Menghilang
65 BAB 64 - Mie pedas
66 BAB 65 - Mie pedas & Kiss
67 BAB 66 - Tidak Terduga
68 BAB 67 - Untuk Hari ini saja
69 BAB 68 - Kelajuan penuh
70 BAB 69 - Pertemuan Tak Terduga
71 BAB 70 - Perbedaan yang menyatu
72 BAB 71 - Keinginan
73 BAB 72 - Tidaklah Penting
74 BAB 73 - Patuh
75 BAB 74 - Panic Attack
76 BAB 75 - Cinta = Melepaskan
77 BAB 76 - Kenangan yang muncul kembali
78 BAB 77 - Kenangan yang muncul kembali_Part.I
79 BAB 78 - Pesan Terakhir
80 79 - Umpan
81 BAB 80 - Benih dalam lapisan es
82 BAB 81 - Tenggelam
83 BAB 82 - Swimming pool_Perdebatan
84 BAB 83 - Irasional & Cemburu
85 BAB 84 - New in their Hearts
86 BAB 85 - Sama dan Mimpi
87 BAB 86 - Kencan?
88 BAB 87 - Alasan Ketergesaan
89 BAB 88 - Nevermind
90 BAB 89 - Kualifikasi
91 BAB 90 - Tenang membawa cerita lama
92 BAB 91 - Terbiasa
93 BAB 92 - Pulang
94 BAB 93 - Yuri dengan pikirannya
95 BAB 94 - Bimbang akan Fakta
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 - Warm to Dark
3
Bab 2 - Berkumpulnya Darah Pewaris (Blue Blood)
4
BAB 3 - Dark Begin
5
BAB 4 - Kekacauan
6
BAB 5 - GIFT = PUNISHMENT
7
BAB 6 - Sesuatu yang asing
8
BAB 7 - Sial
9
BAB 8 - Fight
10
BAB 9 - Tawaran
11
BAB 10 - Penerimaan yang tidak mudah
12
BAB 11 - Kerja hari pertama
13
BAB 12 - Tentangnya
14
BAB 13 - Tentangnya (Tertutup)
15
BAB 14 - The Real Darkness
16
BAB 15 - Rencana
17
BAB 16 - Rencana Gagal
18
BAB 17 - Serigala bermulut Bebek
19
BAB 18 - Caddy Golf
20
BAB 19 - First
21
BAB 20 - Arum Dalu
22
BAB 21 - Tidak Ada Perubahan
23
BAB 22 - Gerimis Cerah
24
BAB 23 - Biarkan tetap seperti itu
25
BAB 24 - Genggaman pelipur
26
BAB 25 - Rest
27
BAB 26 - Berkunjung
28
BAB 27 - Masalah
29
BAB 28 - Gaslighting
30
BAB 29 - Tak terkendali
31
BAB 30 - Neck
32
BAB 31 - Know
33
BAB 32 - Merayap, merinding, senang
34
BAB 33 - Bekas tidak terlihat
35
BAB 34 - Gosip
36
BAB 35 - Garis Pertemanan
37
BAB 36 - Ceroboh & Secarik Kertas
38
BAB 37 - Masalah Selesai
39
BAB 38 - Cross the Line
40
BAB 39 - Membangun Chemistry
41
BAB 40 - Something
42
BAB 41 - Something part.1
43
BAB 42 - Penempatan
44
BAB 43 - Meeting : Replacement
45
BAB 44 - Tikam & Kesepakatan
46
BAB 45 - Persikukuh
47
BAB 46 - Dream memories
48
BAB 47 - Konferensi Pers
49
BAB 48 - Bertambah
50
BAB 49 - Rekaman CCTV
51
BAB 50 - Temperature Embarrassed
52
BAB 51 - Memastikan
53
BAB 52 - Hema
54
BAB 53 - Budak Tawanan
55
BAB 54 - Ayo bermain!
56
BAB 55 - Dewi Iustitia not here
57
BAB 56 - Mudah
58
BAB 57 - Kemalangan yang memuakan
59
BAB 58 - Kemalangan part.II _Tangisan
60
BAB 59 - Kemalangan Part. III_Perlawanan
61
BAB 60 - Tidak di sadari memicu godaan
62
BAB 61 - Pengabaian
63
BAB 62 - Ajakan
64
BAB 63 - Menghilang
65
BAB 64 - Mie pedas
66
BAB 65 - Mie pedas & Kiss
67
BAB 66 - Tidak Terduga
68
BAB 67 - Untuk Hari ini saja
69
BAB 68 - Kelajuan penuh
70
BAB 69 - Pertemuan Tak Terduga
71
BAB 70 - Perbedaan yang menyatu
72
BAB 71 - Keinginan
73
BAB 72 - Tidaklah Penting
74
BAB 73 - Patuh
75
BAB 74 - Panic Attack
76
BAB 75 - Cinta = Melepaskan
77
BAB 76 - Kenangan yang muncul kembali
78
BAB 77 - Kenangan yang muncul kembali_Part.I
79
BAB 78 - Pesan Terakhir
80
79 - Umpan
81
BAB 80 - Benih dalam lapisan es
82
BAB 81 - Tenggelam
83
BAB 82 - Swimming pool_Perdebatan
84
BAB 83 - Irasional & Cemburu
85
BAB 84 - New in their Hearts
86
BAB 85 - Sama dan Mimpi
87
BAB 86 - Kencan?
88
BAB 87 - Alasan Ketergesaan
89
BAB 88 - Nevermind
90
BAB 89 - Kualifikasi
91
BAB 90 - Tenang membawa cerita lama
92
BAB 91 - Terbiasa
93
BAB 92 - Pulang
94
BAB 93 - Yuri dengan pikirannya
95
BAB 94 - Bimbang akan Fakta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!