BAB 13 - Tentangnya (Tertutup)

Angin dingin menyeruak mencium sekujur tubuh Lana. Lana terbangun karena udara dingin yang menyapanya. Dia melihat jam tangan di pergelangannya. Pukul lima dini hari, Lana segera bangkit, dia tak percaya bisa tertidur di luar dengan udara sedingin es itu. Entah berapa lama Lana tertidur sepertinya sudah lama. Pasalnya tengkuk lehernya terasa begitu pegal. Lana mulai meregangkan lehernya. Saat sedang peregangan mata Lana menangkap sesuatu. Cahaya lampu kamar dari jendela tuannya.

"Sudah menyala."

Lana mendongak ke atas, dia menerka-nerka apakah Lumi sudah terbangun. Tapi seingat Lana Lumi tidak akan bangun sepagi ini. Getaran dari saku Lana mengejutkannya. Lana segera mengambil ponsel yang ada di dalam sakunya.

...Selamat Pagi. Perkenalkan saya Sean Asisten Direktur Shimizu Lumi Aegis. Saya mendapatkan nomor Anda dari Kepala Pelayan Bu Sri Rahayu. Ini jadwal Tuan Lumi di kantor, dan ada sedikit perbuhan jadwal. Anda bisa melihat jadwal yang saya lampirkan....

Begitulah isi pesan tersebut disusul lampiran jadwal yang terkirim. Lana segera melihat jadwal tersebut, lalu pesan lain kembali datang.

...Senang bisa berkenalan dengan Anda Wakil Kepala Pelayan Lana Persephone....

Kata wakil kepala yang tersemat itu membuat Lana agak sedikit aneh. Lana merasa bukanlah orang-orang penting yang mereka lihat. Dia hanya manusia biasa yang sedang mengais pekerjaan. Mata Lana termenung sayu, dia merasa Tuan Lumi tidak membutuhkan hal semacam ini.

Hembusan nafas tegar. Lana dengan cepat menghilangkan rasa sedih dalam dirinya. Sekarang yang lebih penting dia mendapatkan pekerjaan dan ada tempat yang menampungnya. Masa bodo dengan Tuan yang suka atau tidak suka. Uang adalah hal terpenting.

Lana membangun kepercayaan dalam dirinya.Lana dengan cepat mempersiapkan apa yang Tuan butuhkan.

Lana sekarang sudah rapih, dia menunggu Lumi di depan pintu. Walaupun sebenarnya Lana harus mengetuk pintu dan membangunkan Tuan. Tapi Lana rasa itu tidak perlu. Tuan Lumi sudah terbangun ditambah Lumi yang tidak menyukai dirinya.

Masih teringat Lana yang menunggu dengan cemas dan gugup. Saat pintu terbuka, Lumi dengan pakaian itu. Pakaian yang Lana siapkan. Dia mengenakannya, Lana sedikit ada kesempatan. Walaupun wajah Lumi begitu tercekat membuat Lana sedikit tersenyum dalam hatinya. Ternyata yang di bayangkan Lana aslinya Tuan Lumi lebih tampan mengenakannya. Kuping Lana tipis memerah. Lana mencoba mengendalikan dirinya.

...Ternyata dia bisa berekspresi seperti itu...

......................

Setelah menyelesaikan meeting dengan direktur utama dan staf Shimizu Hotel, kini Lumi sudah berada di Shimizu Mall. Ada waktu satu jam lagi, Lumi memakai waktu luang itu untuk melihat seisi Mall.

"Wanita Tua itu memanglah sangat mengabdi."

Lumi kembali melanjutkan langkahnya. Tak lama kakinya melangkah Wanita Tua itu secara kebetulan ada di depannya. Sepertinya dia sudah melakukan kontrol seperti yang Lumi akan lakukan. Senyum palsu itu terukir begitu menjijikkan di mata Lumi. Leta dengan senyum palsunya itu menghampiri Lumi dengan tangannya yang terbuka lebar.

"Apa kabar Nak? Semoga kau baik-baik saja?" Peluk Leta dengan ucapan yang penuh kepalsuan.

Lumi hanya bisa terkekeh sambil membalas memeluk bibinya itu. Senyum palsu Lumi teraplikasi.

"Tentu saja aku baik-baik saja Bibi." Lumi dan Leta mulai merenggangkan pelukannya.

"Semoga Bibi masih bisa melihat Lumi ada di atas," lanjut Lumi yang membuat mata Leta berkedut. Lumi tersenyum tipis melihat bibinya mengontrol emosinya.

Jauh di alam bawah sadar Leta, suara petir begitu keras menyambar. Leta tahu bahwa ucapan itu adalah kata lain dari " Kapan kau mati? " atau hinaan karena kini dia ada di atas kepimpinan Leta.

"Kamu bisa saja." Leta tertawa ringan sambil memukul dada Lumi.

Lumi sedikit tercekat dengan pukulan bibinya. Lumi mengapresiasi bibinya berakting. Senyum cerah dan lembut terpampang begitu harmonis di depan publik. Kekeluargaan yang hangat mereka tampilkan. Dibalik semua itu adalah palsu.

"Kalau begitu kami permisi dulu, silahkan kalian nikmati percakapan kalian," ucap salah satu staf rombongan Leta.

Semua orang sudah pergi kini hanya meninggalkan Lumi dan Leta. Wajah asli dari mereka terungkap. Leta dengan matanya yang tajam begitu sinis menatap Lumi. Lumi hanya menghela nafas ringan. Muak sekali dia harus melihat ekspresi Wanita Tua itu.

"Hei bocah! Sialan! Percepat meetingnya. Aku enggan melihat wajahmu." Sinis Leta.

"Emangnya aku mau, aku juga gak mau lihat keriput di wajahmu. Berapa kali kau melakukan perawatan?" sindir Lumi keras, membuat aura amarah Leta semakin menajam.

Leta ingin sekali meluapkan amarahnya. Tapi keadaan tidak mendukung. Mereka sekarang sedang berada di tempat yang ramai akan mata yang memandang. Leta kembali meredam emosinya.

"Hah, Bagaimana rasanya dunia terlihat kembali Lumi? Haruskah mata itu kembali menggelap?"

Terpopuler

Comments

Sugardust

Sugardust

emg dalam keluarga pasti ada ajaa musuh dalam selimut, jadinya yaa harus bermuka dua kalau ketemu😆

2025-02-26

1

Melia Andari

Melia Andari

apa sebelumnya pernah buta?

2025-03-01

1

Anyah aatma

Anyah aatma

Pertanyaan "Apakah kau baik2 saja?"
meaning, "Aku harap kau tidak baik2 saja."

2025-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 - Warm to Dark
3 Bab 2 - Berkumpulnya Darah Pewaris (Blue Blood)
4 BAB 3 - Dark Begin
5 BAB 4 - Kekacauan
6 BAB 5 - GIFT = PUNISHMENT
7 BAB 6 - Sesuatu yang asing
8 BAB 7 - Sial
9 BAB 8 - Fight
10 BAB 9 - Tawaran
11 BAB 10 - Penerimaan yang tidak mudah
12 BAB 11 - Kerja hari pertama
13 BAB 12 - Tentangnya
14 BAB 13 - Tentangnya (Tertutup)
15 BAB 14 - The Real Darkness
16 BAB 15 - Rencana
17 BAB 16 - Rencana Gagal
18 BAB 17 - Serigala bermulut Bebek
19 BAB 18 - Caddy Golf
20 BAB 19 - First
21 BAB 20 - Arum Dalu
22 BAB 21 - Tidak Ada Perubahan
23 BAB 22 - Gerimis Cerah
24 BAB 23 - Biarkan tetap seperti itu
25 BAB 24 - Genggaman pelipur
26 BAB 25 - Rest
27 BAB 26 - Berkunjung
28 BAB 27 - Masalah
29 BAB 28 - Gaslighting
30 BAB 29 - Tak terkendali
31 BAB 30 - Neck
32 BAB 31 - Know
33 BAB 32 - Merayap, merinding, senang
34 BAB 33 - Bekas tidak terlihat
35 BAB 34 - Gosip
36 BAB 35 - Garis Pertemanan
37 BAB 36 - Ceroboh & Secarik Kertas
38 BAB 37 - Masalah Selesai
39 BAB 38 - Cross the Line
40 BAB 39 - Membangun Chemistry
41 BAB 40 - Something
42 BAB 41 - Something part.1
43 BAB 42 - Penempatan
44 BAB 43 - Meeting : Replacement
45 BAB 44 - Tikam & Kesepakatan
46 BAB 45 - Persikukuh
47 BAB 46 - Dream memories
48 BAB 47 - Konferensi Pers
49 BAB 48 - Bertambah
50 BAB 49 - Rekaman CCTV
51 BAB 50 - Temperature Embarrassed
52 BAB 51 - Memastikan
53 BAB 52 - Hema
54 BAB 53 - Budak Tawanan
55 BAB 54 - Ayo bermain!
56 BAB 55 - Dewi Iustitia not here
57 BAB 56 - Mudah
58 BAB 57 - Kemalangan yang memuakan
59 BAB 58 - Kemalangan part.II _Tangisan
60 BAB 59 - Kemalangan Part. III_Perlawanan
61 BAB 60 - Tidak di sadari memicu godaan
62 BAB 61 - Pengabaian
63 BAB 62 - Ajakan
64 BAB 63 - Menghilang
65 BAB 64 - Mie pedas
66 BAB 65 - Mie pedas & Kiss
67 BAB 66 - Tidak Terduga
68 BAB 67 - Untuk Hari ini saja
69 BAB 68 - Kelajuan penuh
70 BAB 69 - Pertemuan Tak Terduga
71 BAB 70 - Perbedaan yang menyatu
72 BAB 71 - Keinginan
73 BAB 72 - Tidaklah Penting
74 BAB 73 - Patuh
75 BAB 74 - Panic Attack
76 BAB 75 - Cinta = Melepaskan
77 BAB 76 - Kenangan yang muncul kembali
78 BAB 77 - Kenangan yang muncul kembali_Part.I
79 BAB 78 - Pesan Terakhir
80 79 - Umpan
81 BAB 80 - Benih dalam lapisan es
82 BAB 81 - Tenggelam
83 BAB 82 - Swimming pool_Perdebatan
84 BAB 83 - Irasional & Cemburu
85 BAB 84 - New in their Hearts
86 BAB 85 - Sama dan Mimpi
87 BAB 86 - Kencan?
88 BAB 87 - Alasan Ketergesaan
89 BAB 88 - Nevermind
90 BAB 89 - Kualifikasi
91 BAB 90 - Tenang membawa cerita lama
92 BAB 91 - Terbiasa
93 BAB 92 - Pulang
94 BAB 93 - Yuri dengan pikirannya
95 BAB 94 - Bimbang akan Fakta
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 - Warm to Dark
3
Bab 2 - Berkumpulnya Darah Pewaris (Blue Blood)
4
BAB 3 - Dark Begin
5
BAB 4 - Kekacauan
6
BAB 5 - GIFT = PUNISHMENT
7
BAB 6 - Sesuatu yang asing
8
BAB 7 - Sial
9
BAB 8 - Fight
10
BAB 9 - Tawaran
11
BAB 10 - Penerimaan yang tidak mudah
12
BAB 11 - Kerja hari pertama
13
BAB 12 - Tentangnya
14
BAB 13 - Tentangnya (Tertutup)
15
BAB 14 - The Real Darkness
16
BAB 15 - Rencana
17
BAB 16 - Rencana Gagal
18
BAB 17 - Serigala bermulut Bebek
19
BAB 18 - Caddy Golf
20
BAB 19 - First
21
BAB 20 - Arum Dalu
22
BAB 21 - Tidak Ada Perubahan
23
BAB 22 - Gerimis Cerah
24
BAB 23 - Biarkan tetap seperti itu
25
BAB 24 - Genggaman pelipur
26
BAB 25 - Rest
27
BAB 26 - Berkunjung
28
BAB 27 - Masalah
29
BAB 28 - Gaslighting
30
BAB 29 - Tak terkendali
31
BAB 30 - Neck
32
BAB 31 - Know
33
BAB 32 - Merayap, merinding, senang
34
BAB 33 - Bekas tidak terlihat
35
BAB 34 - Gosip
36
BAB 35 - Garis Pertemanan
37
BAB 36 - Ceroboh & Secarik Kertas
38
BAB 37 - Masalah Selesai
39
BAB 38 - Cross the Line
40
BAB 39 - Membangun Chemistry
41
BAB 40 - Something
42
BAB 41 - Something part.1
43
BAB 42 - Penempatan
44
BAB 43 - Meeting : Replacement
45
BAB 44 - Tikam & Kesepakatan
46
BAB 45 - Persikukuh
47
BAB 46 - Dream memories
48
BAB 47 - Konferensi Pers
49
BAB 48 - Bertambah
50
BAB 49 - Rekaman CCTV
51
BAB 50 - Temperature Embarrassed
52
BAB 51 - Memastikan
53
BAB 52 - Hema
54
BAB 53 - Budak Tawanan
55
BAB 54 - Ayo bermain!
56
BAB 55 - Dewi Iustitia not here
57
BAB 56 - Mudah
58
BAB 57 - Kemalangan yang memuakan
59
BAB 58 - Kemalangan part.II _Tangisan
60
BAB 59 - Kemalangan Part. III_Perlawanan
61
BAB 60 - Tidak di sadari memicu godaan
62
BAB 61 - Pengabaian
63
BAB 62 - Ajakan
64
BAB 63 - Menghilang
65
BAB 64 - Mie pedas
66
BAB 65 - Mie pedas & Kiss
67
BAB 66 - Tidak Terduga
68
BAB 67 - Untuk Hari ini saja
69
BAB 68 - Kelajuan penuh
70
BAB 69 - Pertemuan Tak Terduga
71
BAB 70 - Perbedaan yang menyatu
72
BAB 71 - Keinginan
73
BAB 72 - Tidaklah Penting
74
BAB 73 - Patuh
75
BAB 74 - Panic Attack
76
BAB 75 - Cinta = Melepaskan
77
BAB 76 - Kenangan yang muncul kembali
78
BAB 77 - Kenangan yang muncul kembali_Part.I
79
BAB 78 - Pesan Terakhir
80
79 - Umpan
81
BAB 80 - Benih dalam lapisan es
82
BAB 81 - Tenggelam
83
BAB 82 - Swimming pool_Perdebatan
84
BAB 83 - Irasional & Cemburu
85
BAB 84 - New in their Hearts
86
BAB 85 - Sama dan Mimpi
87
BAB 86 - Kencan?
88
BAB 87 - Alasan Ketergesaan
89
BAB 88 - Nevermind
90
BAB 89 - Kualifikasi
91
BAB 90 - Tenang membawa cerita lama
92
BAB 91 - Terbiasa
93
BAB 92 - Pulang
94
BAB 93 - Yuri dengan pikirannya
95
BAB 94 - Bimbang akan Fakta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!