Bab 17

"Apa yang sudah kau lakukan pada Savierra, Ryd?"

Deg!

Ryden membeku mendengar pertanyaan itu dari Zyonel.

"Apa yang kau lakukan? Aku melihat Savierra memiliki kekecewaan dan kemarahan mendalam kepadamu kemarin. Bahkan ia sampai sakit pun juga karenamu!" cetus Zyonel.

"Aku.. tidak melakukan apa apa," lirih Ryden ragu.

Mata Zyonel memicing, merasa tak percaya dengan Ryden. "Aku sudah mengenalmu lama Ryd. Kau tak bisa berbohong saat ada masalah seperti ini."

Huffttt..

Ryden menghembuskan nafas lirih, ia memang tak bisa menyembunyikan apapun dari Zyonel. "Ya, memang ada masalah. Namun kau tak perlu ikut campur," kata nya pelan, lalu mengalihkan wajahnya.

"Ryd.." Tangan Zyonel mengepal, ia menunduk berusaha menetralkan rasa gelisah dan emosional. "Bisakah kau memperlakukannya dengan baik?"

Ryden tersentak, ia menatap Zyonel dengan tatapan tak terbaca. "Zyo, kau.."

"Tolong Ryd, perlakukan Savierra dengan baik. Dia perempuan baik dan kuat. Walaupun aku belum terlalu mengenalnya, dari sifat saja aku sudah tau kalau dia adalah wanita yang ceria. Jadi.."

Zyonel menatap Ryden dengan tatapan permohonan, "Jadi, jagalah senyuman itu agar tetap terpatri indah di wajahnya."

Tubuh Ryden membeku. Lelaki itu terdiam melihat keseriusan yang terpancar dari Zyonel. "Zyo.. kau tau kan, aku sudah memiliki Caroline.."

"Lantas kenapa? Savierra istrimu Ryd! Dia lebih berhak! Jika kau tidak mencintainya, setidaknya kau jangan menyakiti nya!"

"Zyo, kau yang paling tau rasanya mencintai, namun tidak bisa memiliki. Lantas, apa yang kau lakukan saat kau tau kalian tidak akan pernah bisa bersama?"

Deg!

Ryden sudah tau, jika aku menyukai Savierra?

Zyonel terdiam. "Setidaknya, aku akan mencoba menghiburnya dan membuatnya aman, walau dia hanya menganggapku sebagai teman." Zyonel berkata lirih, ia seperti merasa tertampar dengan realita. Lelaki itu memalingkan wajahnya, merasa tak mampu untuk menatap Ryden.

"Aku tau, terima kasih sudah mengingatkanku," balas Ryden lalu berjalan merangkul Zyonel. "Aku, akan memperlakukan Savierra dengan baik saat ini. Tapi aku juga tak berjanji kalau aku tak menyakitinya. Kau tau sendiri perkataan dan perlakuanku suka tak terkontrol" kata nya tenang.

Zyonel menarik sudut bibirnya ke atas. "Terima kasih, Ryden.."

"Nah, karena aku sudah menyetujuimu, kau mau kan kembali turun tangan dalam misi besok malam?" tawar Ryden dengan senyum lebar.

Senyuman Zyonel hilang. Zyonel menatap datar dan mendengus kesal. "Sialan! Aku tetap tak mau! Salah siapa tak membawa Savierra ke pesta! Huh" kesal Zyonel. Ia menyentakkan tangan Ryden di bahu nya dan menarik sang empu untuk duduk bersama di sofa.

"Kenapa kau masih ingat saja!?"

"Intinya sebulan ya sebulan! Aku tak akan berubah pikiran!"

"Hey.. tak perlu segitunya kan?" tanya Ryden sebal. "Kenapa kau hari ini sensitif sekali Zyo? Dan topikmu selalu tentang Savierra. Kamu, jangan jangan..."

Glek!

Zyonel meneguk ludahnya, 'Sebenarnya Ryden sudah menyadari apa belum sih? ' batin nya cemas.

"Kau sedang merindukan nona Seline?" tuduhnya dengan selidik. "Kau tak mau Savierra bernasib sama sepertimu? Yang tak bisa mendapatkan cinta dari orang yang di sukai?"

"A-APAA? KENAPA KAU TIBA TIBA MEMBAHAS WANITA GALAK ITU?" pekik Zyonel terkejut, saat Ryden membahas kembali temannya dulu. "Hei.. aku sudah bilang, aku tidak menyukai dia.."

Ryden menggeleng kecil. Ia menatap Zyonel prihatin. "Ck ck ck, ini yang membuatmu tak bisa mendapatkan pasangan. Kau selalu menyangkal perasaanmu terhadap wanita~"

Zyonel mendorong Ryden kasar. Ia memaki Ryden dalam hati. "Jangan membahasnya lagi Ryd!" sentaknya kesal.

"Sudahlah, ingat kata kata ku tadi! Kau jangan sampai melanggar ucapanmu!"

Brakk!!

Pangeran Zyonel akhirnya pergi dari ruangan Ryden dengan kesal. "Dasar batu! Kenapa selalu mengejekku?"

Sementara itu, Ryden kembali terdiam setelah kepergian Zyonel. Netranya yang lembut seketika sirna. "Zyonel, aku tak menyangka, sekali kamu bisa jatuh cinta, kamu malah mencintai Savierra. Kenapa? Kenapa harus dia, Zyo?" lirihnya dengan suara serak. Tatapannya terlihat dingin.

•••

"Nyonya, sebenarnya apa yang nyonya lakukan?" tanya Karin penasaran. Sedari tadi mereka berdua berkeliling mall terbesar di kota. Savierra tak ragu membeli barang barang branded yang diinginkannya.

"Apa yang aku lakukan?" tanya nya polos, lalu tersenyum lebar. "Aku ingin menghabiskan uang Ryden!" lanjutnya dengan mengedipkan sebelah mata.

"Nyonya, anda begitu berani" kekeh Karin merasa terhibur dengan tingkah sang nyonya.

"Tentu! Dia sudah merugikanku, maka aku juga harus membuatnya rugi juga!"

Savierra sungguh tak sungkan memakai uang yang diberikan oleh Ryden. Dari gaun dan baju mahal buatan desainer terkenal. Tas, sepatu, dan skincare adalah yang termahal dan tervertifikasi aman. Semua barang barang branded yang ia suka akan ia beli. Termasuk perhiasan emas dan souvenir limited edition.

"Nyonya.." lirih Karin merasa gemetar, ketika menghitung total belanjaan Savierra. "S-satu mi-milyar!" kaget nya hampir saja pingsan jika tak di tahan oleh Savierra.

Savierra menggeleng kecil, "Sudahlah, kamu tak perlu begitu terkejut. Pasti Ryden juga tak mempermasalahkan nya juga."

Dari pada uangnya habis untuk mengobati wanita sekarat itu, kenapa tidak untuk menyenangkanku saja? Hihi.. Tapi.. AKU JUGA BARU KALI INI BELANJA HINGGA SATU MILYAR!?

Batin Savierra meronta dan berkecamuk. Sebenarnya ia juga tak yakin Ryden akan terima jika uang nya terkuras banyak seperti ini.

"Sudahlah, aku lelah Karin. Waktunya kita pulang," putus Savierra, dengan Karin yang mengangguk kecil.

"Baik nyo-"

"Tunggu nyonya!"

Savierra dan Karin reflek menoleh ke arah pemuda yang sangat tak asing bagi mereka berdua. Pemuda itu yang memanggil Savierra tadi.

Pemuda itu berlari menghampiri Savierra, netra nya berbinar ketika melihat sang penyelamatnya kembali. "Maaf mengganggu. Apa kalian masih mengingat saya?" tanya nya antusias.

Savierra dan Karin saling pandang, otak nya bekerja keras mencoba mengingat pemuda itu.

"Oh! Apakah kau yang aku selamatkan minggu lalu?" seru Savierra mengingat. "Ya ya, aku sudah ingat. Bagaimana keadaanmu?"

Pemuda itu mengangguk antusias, "Terima kasih, atas pertolongan kalian, dan saya bersyukur masih bisa kembali melihat dunia. Tanpa kalian saya mungkin sudah akan mati." Pemuda itu terdiam, mengingat nasibnya jika tanpa pertolongan hari itu. Bisa jadi hidupnya mungkin hanya sebatas saat itu saja.

Pemuda itu menunduk sedikit dengan tangan terulur ke arah Savierra. "Perkenalkan saya Oscar. Bisakah saya mengetahui nama anda?" tanya Oscar dengan senyuman manis terlihat di wajahnya.

Savierra menerima uluran tangan Oscar. "Saya Savierra. Oh iya, kamu sepertinya masih muda. Kenapa bisa sampai terluka parah seperti itu?" tanya Savierra bingung. Dilihat dengan seksama, pemuda yang bernama Oscar ini masih muda, mungkin sekitar berumur 15 tahun.

Mendapat pertanyaan seperti itu dari Savierra, Oscar memalingkan wajah, mencoba menahan kekehan nya. "Apakah saya terlihat masih sangat muda?"

"Ya? Ah, memang masih terlihat muda.." bingung Vierra.

"Pfftt.. masih muda? Saya berumur 20 tahun nyonya!" jawab Oscar dengan terkekeh.

"APAAA!?" Savierra dan Karin membelalak tak percaya. Mereka terkejut. "L-lalu, luka itu.." lanjut Savierra ragu.

Oscar menggaruk pelipis nya pelan, bingung ingin menjelaskan apa. "Itu, emm.. saya di rampok"

"Benarkah?" tanua Vierra curiga.

Oscar terkekeh canggung, "Eh.. A-ah? I-iyaa benar. Oh iya, saya masih ada urusan lain, saya pamit dulu nyonya Savierra! Nanti kita akan bertemu lagi!" pamitnya cepat lalu berlari dengan kencang meninggalkan Savierra dan Karin yang masih melongo di tempat.

Savierra menunjuk jejak Oscar dengan linglung, "Hey, cepat sekali kaburnya dia, Karin!"

"Sepertinya dia memang menghindari pertanyaan anda nyonya!"

•••

Jika Savierra Arlott sedang bersenang senang di negara New York, maka berbeda dengan keluarganya yang berada di Australia. Beberapa hari ini keluarga Arlott terus mendapatkan guncangan besar pada kehidupan mereka.

Mulai dari Gerald—anak kedua Aone Arlott, berita tentang perselingkuhannya dan penggelapan dana perusahaan pun tersebar luas. Karir nya hancur, istri yang memang selalu membantu memberikan suntikan dana kepada perusahaan nya pun meninggalkan dirinya.

Selain itu, Sandra Arlott—anak ketiga Aone Arlott yang menjadi aktris di dunia hiburan itu tiba tiba memiliki skandal yang tersebar luas. Skandal yang menyangkut tentang beberapa sponsor dan para investor film, membuat karirnya hancur dalam sekejap. Belum lagi kata kata netizen yang berusaha menjatuhkan dan mengolok ngolok dirinya.

Dan sekarang, adalah keluarga Xander Arlott—Putra tertua Aone Arlott. Mereka mendapat tekanan dari bangsawan tinggi London secara tiba tiba.

"APA!? KEYRA ADALAH PUTRI ANDA?" seru Xander terkejut. Ia menatap Della—istrinya dengan tatapan peringatan.

"Hm, Keyra adalah putri kami. Dan berani beraninya kalian memperlakukannya dengan buruk!" murka Darius sembari menatap tajam Xander.

Della menggeleng pelan, "Tidak mungkin anak itu putri anda tuan Darius. Apakah ada bukti kuat?" sanggah Della merasa tak percaya. Ia sedikit cemas, bagaimana jika Keyra, si anak sialan itu ternyata benar putri keluarga Zelgan?

"Maka dari itu, izinkan saya menggeledah kamar Keyra. Mungkin di sana ada beberapa petunjuk," kata Darius tenang.

"Tidak boleh! Maksudnya.. ee, kamar Keyra sudah kami jadikan gudang. J-jadi, ba-barang Keyra juga sudah kami sisihkan." Della menggeleng keras, mencoba menghalangi Darius.

Kedua alis Darius mengernyit. "Oh? Baiklah kalau begitu, barang barang Keyra akan saya ambil, dari pada kalian buang begitu saja!" tandas nya membuat Xander dan Della memucat.

Xander menggeleng, "M-maaf tuan, mengambil tanpa izin, bukan nya itu tak baik?"

"Memang siapa yang butuh izin darimu?" sarkas Darius dingin.

"Tuan Darius, belum tentu Keyra adalah putri anda. Jika anda tak memiliki bukti apapun, jangan mengambil barang Keyra lebih dulu," tutur Della gugup yang diangguki oleh Xander.

"Benar tuan. Anda jangan gegabah," sahut Xander bernegoisasi.

"Apa kalian sudah selesai bicara? kalau sudah.. Bodyguard! Ambil barang barang Keyra! Tanyakan pada pelayan di mana kamar Keyra dan barang barangnya. Jangan ada yang menghalangi, cari barang yang mungkin jadi bukti bahwa Keyra adalah putri kandungku!" titah Darius tak terbantahkan.

"TUAN! Anda tak boleh menggeledah rumah saya tanpa izin!" sentak Xander tak terima.

"Iya! Anda juga tak punya bukti kuat bahwa Keyra adalah putri anda!" sahut Della marah.

Darius tersenyum miring? "Bukti? Dengan ini, sudah cukup bukan?" tanya nya dingin sembari melemparkan sebuah berkas pada Xander dan Della.

"Ini!?" kedua nya terkejut.

"Nantikan saja neraka bagi kalian, tak terkecuali pada putri kalian, Dasya Arlott.

•••

Hayy all! Sorry ya beberapa hari ini suka nggak konsisten up nya. Lagi sibuk banget, karena ada acara.

Sehabis Acara selesai, author janji bakal double up selama 2 hari. Double up di luar hari jum'at seperti biasa. Oke?

Enjoy reading all, bye bye.. ( ̄3 ̄)

Episodes
1 Bab 1. Transmigrasi
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9. Metempsikosis
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58 Bab 58. Merobek Semua Topeng
59 Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60 Bab 61
61 Bab 62
62 Bab 63
63 Bab 64. Positive or Negative?
64 Bab 65
65 Bab 66. Garisan Takdir
66 Bab 67
67 Bab 68
68 Bab 69
69 Bab 70
70 Bab 71. Baby Triplets
71 Bab 72. New Generation
72 Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73 Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74 Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75 Bab 76. Menjagamu Selalu
76 Bab 77
77 Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78 Bab 79. Party | Part 1
79 Bab 80. Party | Part 2
80 Bab 81. —Ending—
81 Pesan Author_
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1. Transmigrasi
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9. Metempsikosis
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58
Bab 58. Merobek Semua Topeng
59
Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60
Bab 61
61
Bab 62
62
Bab 63
63
Bab 64. Positive or Negative?
64
Bab 65
65
Bab 66. Garisan Takdir
66
Bab 67
67
Bab 68
68
Bab 69
69
Bab 70
70
Bab 71. Baby Triplets
71
Bab 72. New Generation
72
Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73
Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74
Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75
Bab 76. Menjagamu Selalu
76
Bab 77
77
Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78
Bab 79. Party | Part 1
79
Bab 80. Party | Part 2
80
Bab 81. —Ending—
81
Pesan Author_

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!