Bab 11

"Cantik sekali.."

"Kakak tampan.."

Zyonel menarik sudut bibirnya ke atas saat mendengar panggilan lembut dari bibir Savierra. 'Kakak tampan? Bagus juga,' batinnya senang.

"Senang bertemu denganmu, nyonya Hander," ucap sang pangeran manis.

Savierra tersipu kecil, "Senang bertemu anda juga.. em-"

"Perkenalkan, saya Zyonel Arron sahabat Ryden, anda bisa memangilku Zyonel," kata pangeran Zyonel memperkenalkan diri.

Savierra merasa tak asing dengan nama itu pun mengernyitkan dahi, namun tak kunjung menemukan jawaban yang ia cari di otak nya. Ia hanya bisa tersenyum tipis, "Ah, saya Savierra. Tuan bisa memanggil saya Vierra."

Zyonel menggeleng kecil, "Jangan memanggilku tuan, panggil Zyonel saja," ucapnya rendah hati.

Menggaruk pelipisnya, Savierra menatap tak enak kepada lelaki tampan di hadapannya itu. "Itu, sepertinya tak baik.. Dilihat dari pakaian yang anda kenakan, sepertinya anda bukan orang sembarangan. Bagaimana jika saya memanggil anda kakak? Em kak Zyonel, mungkin?" ragunya.

Dalam hati, Zyonel sudah sangat kegirangan. Ia terasa meledak saat membayangkan Savierra memanggilnya, 'Kak Zyo..' dengan suara merdu nan lembutnya itu. "Baiklah, senyamanmu saja Vierra," kekeh Zyonel.

Savierra memindai sekitar, dan berdehem kecil. "Kenapa kakak berdiri disini? Silahkan singgah sebentar. Saya akan memanggilkan suami saya!" bujuknya mempersilahkan Zyonel. Savierra merasa terpaksa mengatakan 'suami saya', karena tak mau jika orang lain tahu tentang hubungan asli keduanya.

Tersenyum, Zyonel menggeleng pelan, "Saya sudah menemui Ryden. Maaf, mungkin lain kali kita bisa mengobrol lagi Vierra. Hari ini saya ada urusan mendadak." kata nya dengan suara serak, merasa berat meninggalkan sang bidadari yang baru ia temui hari ini.

"Baiklah kak." Savierra mengangguk.

"Oh iya, aku mengundangmu dan Ryden untuk pesta ulang tahun adikku besok malam. Semoga kamu berkenan datang Vierra.." kata Zyonel tulus. Lelaki itu sangat berharap kedatangan Vierra di sana. Anggap saja Zyonel gila, karena menyukai istri sahabatnya. Namun, ia memang baru kali ini merasakan jatuh cinta, yang sialnya malah pada istri Ryden—sahabatnya.

Walaupun bingung, Savierra mengangguk. Nanti ia akan bertanya kepada si batu itu mengenai undangan pesta miliknya! "Aku usahakan kak. Terima kasih sudah mengundangku," balas Savierra tulus.

Setelah itu, pangeran Zyonel segera pamit pulang. Ia memang masih memiliki urusan lain yang harus di selesaikan.

•••

"Ryden! Apakah aku mendapat undangan dari kak Zyo??" tanya Savierra antusias. Kini perempuan itu berada dalam ruang gym sembari melihat Ryden.

"Kau semakin berani sering menginjakkan kaki di mansion ini ya!" geram Ryden yang merasa terganggu kegiatannya.

Pagi ini, memang jadwal Ryden untuk melakukan olahraga gym. Namun lihatlah, Savierra perempuan itu kembali merecoki dirinya.

Savierra mengendurkan senyumnya mendengar ucapan Ryden. Ia jadi dejavu akan pertemuan pertamanya dengan Ryden setelah bertransmigrasi ke sini. Masih ia ingat, kalimat menyakitkan yang Ryden lontarkan kepadanya. Dan kini ia kembali tertohok dengan kata kata Ryden kembali.

"Aku kesini memang ada keperluan. Jika tak ada keperluan aku juga tak sudi menginjakkan kaki ke mansion yang akan menjadi tempat kematianku!" balas Savierra sarkas. Ia yang semula menikmati pemandangan indah dihadapannya kini tersenyum kecut. Masih tetap sama..

Wajah setampan itu, seringkali membuat luka sedalam samudera.

Ryden tersentak kecil. Sedikit tertohok dengan perkataan perempuan yang sialnya adalah istrinya itu. "Untung kau masih ingat dengan ucapanku!". Ryden mengambil lap dan mengelap keringat yang mengucur dari dahinya.

Tangan Savierra mengepal, namun ia tetap mempertahankan senyumnya. "Iya maaf. Aku memang harus sadar diri," lirihnya dengan menahan rasa sakit di hati. "Aku hanya ingin bertanya saja, apakah aku mendapat undangan dari kak Zyo?" lanjutnya mengulang pertanyaan nya.

"Kau? Kau berani memanggilnya kak Zyo!?" geram Ryden merasa terkejut. Ia menoleh tajam pada Savierra, "Kemana sopan santunmu? Berani sekali kau menyebutnya seperti itu. Asal kamu tau, dia adalah pangeran ke-dua kerajaan Leoborne! Beliau bukan orang sembarangan yang bisa kau sebut seenaknya!".

Savierra lagi lagi tersentak saat mendengar bentakan Ryden yang menggema di ruang gym tersebut. Tubuhnya gemetar, menahan amarah, dan kesedihan. 'Kenapa? Aku hanya bertanya, bahkan sedari tadi aku belum mendapat jawaban pasti. Aku memanggil pangeran dengan sebutan yang ia katakan padaku, bukannya aku tak salah? Aku juga tidak tahu kalau tuan Zyonel adalah pangeran kerajaan' batin Savierra sendu.

"A-aku tidak tau, jika beliau adalah pa-pangeran.." lirih Savierra.

"Jika kau mendapat undangan memangnya kenapa? Aku juga tak sudi membawamu ke pesta tersebut!"

Deg!

Sudah, cukup! Savierra tak tahan lagi.

Air mata yang sedari tadi ia tahan, kini sudah mengalir deras tak terbendung. Tubuhnya ambruk ke lantai. Ia meremas baju bagian dadanya, mencoba menetralkan perasaan menyesakkan di hati.

Ia menggigit bibir bawahnya, "Apakah tidak ada kesempatan bagiku untuk dekat denganmu Ryd.. sebentar saja.. sebelum hari dimana aku harus berkorban untuk kekasihmu.." sendunya menatap Ryden dengan tatapan berharap.

"Tidak! Di hatiku hanya ada Caroline. Tidak akan ku biarkan siapapun untuk dekat denganku. Dan tidak akan mau bagiku untuk menyentuh siapapun kecuali Caroline ku!" kata Ryden tegas, dengan tajam. "Ingat Savierra Arlott! Kamu disini hanya orang lain! Pernikahan ini ada karena ibuku hanya ingin membalas budimu karena kau telah menyelamatkannya! Dan aku, tidak pernah menginginkan pernikahan tak jelas ini!"

Deg!

Bagai disayat ribuan pisau, bagai di tusuk oleh sebuah belati yang amat tajam, dan bagai di hujani ribuan tombak tak kasat mata, hati Savierra sungguh sakit. Perkataan Ryden sangat melukai perasaan terdalam. Savierra sudah berniat ingin memperbaiki hubungan dengan Ryden, namun hanya rasa sakit lah yang ia terima.

Srakk!!

"Itu, undangan yang kau mau kan? Sekarang, cepat pergilah dari mansion ini, dan kembali ke tempatmu! Aku muak melihatmu disini," titah Ryden kejam, tanpa perasaan sama sekali. Ia hanya menatap datar Savierra yang berusaha bangun perlahan.

"Baik. Aku ingat," kata Savierra tersenyum hampa. Ia mengambil undangan pesta itu dan mundur perlahan. Sampai di depan pintu, ia membalikkan badannya. Dan membuka pintu itu dengan pelan. 'Aku mengingat luka ini, Ryd..' batinnya sendu.

Brakkk!!

Ryden terdiam. Ia tak tau harus bagaimana. Melihat betapa rapuh dan terlukanya wanita yang ibunya pilihkan untuk dinikahi, membuat hati nuraninya tersentil. Namun, ia harus tegas. Di hatinya hanya ada Caroline, ya! Hanya Caroline Alexandra.

Langkah kaki gontai, dengan penampilan berantakan membuat Savierra terlihat tak enak di pandang. Ia berjalan pelan, sedikit berlari, dan akhirnya berlari kencang dengan air mata yang tetap mengalir deras. Ia menyeret baju dress berwarna biru laut itu agar memudahkan dirinya untuk berlari.

Ia singgah sebentar di taman dekat rumah kecilnya itu, Savierra mencoba menenangkan dirinya di taman yang dihiasi berbagai bunga indah nan mahal. Kupu kupu berterbangan kesana kemari tak tentu arah. Mencoba menghibur perempuan cantik yang tengah di landa lara hati.

Memejamkan mata, Savierra mengatur nafasnya agar tenang. Bibirnya bergetar, mencoba menahan isak tangis. Hatinya masih terasa ngilu, amarahnya masih berkobar.

"Kamu kuat Savierra.." lirihnya mencoba menguatkan diri. "Kamu harus berhasil bertahan.. Setidaknya, carilah kebahagiaan, sebelum waktu kematian.."

"Abaikan lelaki kejam itu. Ia hanya bisa menyakitimu Savierra!" gumamnya dengan tangan mengepal.

Savierra menatap sendu pada undangan yang ia pegang. "Maaf kak Zyo, ah maaf pangeran.. Mungkin Savierra telah lancang tidak menghadiri acara anda.." Savierra sedikit menyesalkan undangan pangeran Zyonel.

Lelaki itu adalah lelaki pertama yang memandangnya penuh ketulusan selama hidupnya, lelaki yang mengharapkan kehadirannya pada sebuah pesta yang di selenggarakan nya. Lelaki yang memandangnya penuh binar cerah, dan berseri. Dan.. sepertinya Savierra harus mengecewakan niat baik pangeran yang sudah tulus mengundangnya.

"Maaf yang mulia.."

•••

Episodes
1 Bab 1. Transmigrasi
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9. Metempsikosis
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58 Bab 58. Merobek Semua Topeng
59 Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60 Bab 61
61 Bab 62
62 Bab 63
63 Bab 64. Positive or Negative?
64 Bab 65
65 Bab 66. Garisan Takdir
66 Bab 67
67 Bab 68
68 Bab 69
69 Bab 70
70 Bab 71. Baby Triplets
71 Bab 72. New Generation
72 Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73 Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74 Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75 Bab 76. Menjagamu Selalu
76 Bab 77
77 Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78 Bab 79. Party | Part 1
79 Bab 80. Party | Part 2
80 Bab 81. —Ending—
81 Pesan Author_
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1. Transmigrasi
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9. Metempsikosis
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58
Bab 58. Merobek Semua Topeng
59
Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60
Bab 61
61
Bab 62
62
Bab 63
63
Bab 64. Positive or Negative?
64
Bab 65
65
Bab 66. Garisan Takdir
66
Bab 67
67
Bab 68
68
Bab 69
69
Bab 70
70
Bab 71. Baby Triplets
71
Bab 72. New Generation
72
Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73
Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74
Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75
Bab 76. Menjagamu Selalu
76
Bab 77
77
Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78
Bab 79. Party | Part 1
79
Bab 80. Party | Part 2
80
Bab 81. —Ending—
81
Pesan Author_

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!