Bab 9. Metempsikosis

"Selamat pagi nyonya, saya mengantarkan sarapan untuk anda,"

Sapaan dari luar pintu membuat Savierra mendesah lirih. Dengan gontai ia berjalan membuka pintu dengan raut wajah muram.

Cklekkk!

Savierra menerima nampan itu yang berisi sesuatu yang sudah beberapa hari ini ia pakai untuk sekedar mengisi perut. Sebuah roti berbentuk bulat, dengan ukuran jumbo dan segelas susu cokelat panas favoritnya.

"Ya, terima kasih." Savierra mengangguk kecil dan hendak menutup pintu.

"Tunggu nyonya!" sergah pelayan, membuat perempuan itu menaikkan sebelah alisnya.

"Tuan Hander memberi anda hadiah makanan lain agar anda merasa senang."

Mendengar itu Savierra berbinar, secepat kilat ia berada di samping pelayan, "HEY! APAKAH DIA AKAN MEMBERIKU MAKANAN ENAK!?" seru nya berharap.

Pelayan itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Itu.. Silvi, cepat ambilkan hadiah makanan itu kemari,"

Beberapa saat kemudian...

"Ini hadiah makanan dari tuan Hander untuk nyonya," kata pelayan itu dengan memberikan sebuah paperbag kepada Savierra.

Bau harum menusuk indra penciuman, membuat Savierra segera menerima paperbag itu. "Terima kasih, kalian boleh pergi!" serunya lalu segera menutup pintu dengan cepat.

Di dalam kamar, Savierra yang penasaran isi dari paperbag itu pun segera ingin membukanya.

"Hm baunya harum.. Apakah akhirnya dia sadar, kalau hukumanku terlalu parah?" monolognya dengan kekehan geli.

"Cih, aku tetap tidak akan memaafkanmu dengan mudah walau sudah menyogokku dengan makanan!"

"Wahh tapi apa isinya ya? Apakah ini masakan dari restoran?" lirih Vierra segera membuka bungkus nya.

Toeng!

Ehh?

Roti lagi...!?

Savierra cengo, ia mengambil note kecil yang tersempil di pinggir.

Karena kamu bosan makan roti, aku bawakan sesuatu yang mahal untukmu. Ini limited edition, sebulan hanya di produksi 1 kali. Cobalah, semoga kenyang. -malaikat mautmu.

"BRENGSEK! DIA MAIN MAIN!?" teriak Vierra kesal. Ia semakin malas untuk menatap kedua makanan itu.

"Aku lebih pilih makan makanan murah yang ada nasi, dari pada harus makan roti kecil ini yang katanya limited edition! Aku sungguh tak peduli!!" sarkasnya dengan membanting paperbag yang sudah kosong itu.

"JAHAT! SUNGGUH TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN!" gerutunya sembari mengunyah pelan roti itu dengan kesal.

"Hiks hikss.. walau roti nya enak, tapi aku kan ingin makan nasi, makan udang asam manis kesukaanku.. kenapa lelaki itu semakin kejam padaku?"

Setelah beberapa menit, acara makan pun sudah selesai. Savierra berjalan menuju walk in closet untuk memilih baju tidur.

Membuka lemari pakaian, ia menyibak satu persatu pakaian tidur yang tercantol rapi di sana. Namun, netranya tak sengaja melihat sebuah kotak hitam dengan aksen dan ukiran emas di atasnya.

"Hah? Kotak apa ini?" bingungnya saat kotak itu berhasil ia ambil.

Aksen emas membuat Savierra tertarik. Ia duduk di sofa dan membuka perlahan kotak hitam itu.

Mata Savierra memicing saat melihat 1 buku tebal bersampul biru usang, berjudul..

Metempsýchosi Psychís

Dahi Savierra mengernyit, "Metempsýchosi Psychís, Transmigrasi jiwa?"

~Ada sebuah jiwa yang menempati tubuh orang lain. Entah karena kematian, ataupun hal yang tak disengaja.

Kalimat pertama itu membuat tubuh Savierra membeku. Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba meresapi bait per bait dari kalimat kalimat yang tertulis di sana.

~Metempsikosis adalah ajaran yang menyatakan bahwa jiwa manusia dapat berpindah dari satu tubuh ke tubuh lain setelah meninggal. Sebuah kenyataan, yang masih belum bisa diterima akal manusia..

Deg!

Savierra mengangguk kecil dengan hati berdebar. "Ya.. aku bahkan masih merasa ini mimpi. Aku masih merasa semua ini tak nyata dan hanya mimpi belaka," lirihnya. Ia sedikit setuju dengan kata kata itu.

~Bertukar tubuh artinya, tubuh baru bukanlah milik kita namun pikiran masih milik kita seutuhnya.

Metempsikosis pertama. Jika tubuhmu hancur, dan jiwamu berpindah pada tubuh orang lain, mungkin jiwa pemilik tubuh tersebut memang sudah mati dan hancur.

Metempsikosis kedua. Bisa jadi, ada dua jiwa dan dua tubuh yang memang terikat satu sama lain, menjadi bentuk 1 jiwa utuh, namun di dua raga yang berbeda tempat atau dimensi.

Metempsikosis ketiga. Sebuah transmigrasi takdir, di dua tubuh yang saling terikat batin satu sama lain. Keduanya bisa jadi saling bertukar jiwa. Keterikatan batin dan jiwa yang hampir sama, membuat jiwa keduanya tertukar.

Netra Savierra membola membaca 3 teori Metempsikosis. Namun, kini ia bingung.

"Metempsikosis pertama, maksudnya, ketika tubuh Keyra sudah hancur, maka jiwa Keyra berpindah pada tubuh Savierra. Dan sebaliknya, jiwa Savierra hancur atau mati. Begitu?" lirih Savierra mencoba membuat spekulasi agar kata kata dalam buku mudah di pahami.

"Metempsikosis kedua, maksudnya, Keyra dan Savierra ada di dimensi berbeda, namun jiwa mereka satu. Savierra dan Keyra yang hidup di dimensi berbeda memiliki kekurangan terhadap jiwa mereka masing masing?" monolog Savierra lalu menggeleng kecil.

"Tidak, di dunia ini, aku dan Savierra masih satu dimensi. Aku saja sangat tahu terhadap Vierra karena sedari kecil aku selalu bermain dengannya. Jadi, teori kedua tidak cocok dengan keadaan saat ini."

"Dan Metempsikosis ketiga.. apakah bersangkutan? Aku hanya teman bermain Vierra sedari kecil. Apa benar jiwa kita memang tertukar? Bukankah berarti tubuhku masih hidup, dan yang mengisi jiwa nya adalah Savierra asli?".

Keyra semakin bingung saat banyaknya dugaan dugaan muncul di otaknya!

"AKKHH INI MEMBINGUNGKAN! TAPI SIALNYA TEORI INI MASIH BISA DICERNA AKAL!" frustasi Keyra.

"Ah sudahlah, walaupun aku Keyra, tapi sekarang aku di tubuh Savierra. Dan jika jiwa kami tertukar, aku harus bersyukur akan dua hal." Savierra mengetuk pelan dagunya.

"Pertama, tubuhku masih aman dan tak hancur. Kedua, jiwa asli Savierra masih ada!"

Keyra saat ini hanya bisa berharap bahwa tubuhnya ditempati oleh Savierra asli. Walau di otaknya mustahil, tapi tidak ada salahnya berharap, bukan?

Namun, di hujan sederas dan sungai sebanjir itu, apakah masih mungkin jika tubuhnya baik baik saja dan tak hancur?

•••

Beberapa hari ini, Ryden sangat pusing dengan tingkah Savierra yang semakin berani. Di mulai dari meminta makanan enak, meminta alat elektronik untuk bekerja sendiri, dan sekarang...

"Tuan Ryden yang terhormat! Izinkan aku keluar dari rumah ini untuk sekedar berjalan jalan dan berbelanja!"

Lihatlah, Saat Ryden sudah memakai jas rapi dan ingin ke perusahaan, namun lagi lagi Savierra menghentikan kepergiannya.

"Tidak!" tolak Ryden mentah mentah. Bagaimana jika perempuan itu kabur? Ryden tak mau ambil resiko.

Savierra mendengus. "Batin setiap perempuan harus di penuhi. Setidaknya, jika kau tak mau memenuhi nafsu wanita, jangan kau halangi kebutuhan batinku. Aku lelah di kurung terus terusan! Setidaknya, biarkan aku menyenangkan dan memanjakan diri sebelum aku mati," omelnya panjang lebar.

Alis Ryden memicing. "Oh, kau ingin aku memenuhi kebutuhan nafsumu?" katanya dengan senyum licik membuat Savierra gelagapan.

"YAK! Dari panjangnya kalimat ku, kenapa hanya itu yang kau tangkap!?" kesal Vierra. Ia menghentakkan kakinya saat merasa frustasi karena membujuk Ryden begitu sulit.

Jujur, Savierra terasa bagai burung dalam sangkar jika terus berada dalam sisi Ryden tanpa keluar sama sekali. Ia hanya ingin menghirup udara segar. Ia ingin melihat pemandangan luar yang sudah lama tak dilihatnya itu. Namun kenapa harus se susah itu?

"Aku hanya ingin berjalan jalan saja, apakah memang tak boleh?" lirih Vierra sendu, membuat Ryden memijit pelipisnya.

Menghela nafas, Ryden memberi intruksi pada Samuel—ajudannya.

"Siapkan mobil, dan jangan lupa juga bodyguard untuk menjaga perempuan ini agar tak kabur!" titahnya yang membuat Savierra mendelik.

"Kenapa harus ada bodyguard!?" sentak Vierra tak terima. Ia tak mau merasa di kekang, dan ingin benar benar menikmati waktu sendiri.

Ryden menatap tajam, "Iya atau tidak usah pergi?" dinginnya.

Savierra pasrah. Ia hanya bisa mengangguk kecil, merasa ciut dengan tatapan tajam dan perkataan dingin Ryden. "O-oke!"

"Sam, kau dengar?"

"Siap, dengar tuan. Saya akan segera mengaturnya," jawab Samuel tegas.

Savierra menyunggingkan senyum lebar. Tak apa jika harus dijaga puluhan bodyguard, yang penting ia bisa menikmati jalan jalan ke luar untuk meringankan dan menjernihkan pikirannya.

Perempuan itu tersentak dan menepuk dahi, "Oh iya. Mana?" kata Vierra sembari mengadahkan tangannya.

"Apa?" datar Ryden. "Bukankah aku sudah menuruti keinginanmu? Sekarang jangan halangi aku untuk pergi."

"Ck, aku hanya ingin minta uang?"

"Hah!?" Ryden dan Samuel membeo.

Savierra mengedipkan matanya, "Eh bukankah wajar jika istri meminta uang pada suaminya?" polosnya membuat Ryden berdecak.

Sedangkan Samuel ternganga di tempatnya. Baru kali ini ada wanita yang terang terangan meminta uang pada tuannya. Biasanya, para wanita akan melakukan sesuatu dulu agar sang tuan dapat memberi uang pada mereka. Tapi ini, 'Ah sudahlah. Bukankah wajar jika nyonya Savierra meminta uang. Mereka kan memang suami istri.' batin Samuel.

Ryden memberikan sebuah kartu berwarna hitam kepada Savierra yang langsung diterima dengan antusias.

"YEAY MAKASIH SUAMIKU!"

CUP!

Savierra yang kegirangan tanpa sadar mengecup pipi Ryden cepat. Perempuan itu berlari menjauh dengan bersenandung ria.

Jangan tanya keadaan Ryden. Saat ini lelaki itu tengah memegang pipi dengan menyorot tajam perempuan yang sudah pergi itu.

"Apa apaan perempuan gila itu?"

•••

Hay all♥. Jangan dipikir dalam dalam tentang metempsikosis ya! Aku hanya membuat sedikit teori dari beberapa bacaan serta dari beberapa novel transmigrasi yang aku baca.

Bayar parkir jangan lupa ya? Entah pake like, vote, hadiah atau komen terserah deh. Aku hargai semua..

Thanks udah selalu mengikuti jejak Sarden! Jangan pernah bosen baca cerita ini okey?

-Enjoy reading-

Terpopuler

Comments

Viona Syafazea

Viona Syafazea

pasti saviera kembaran keyra makanya keyra transmigrasi ke tubuh saviera karena jiwa mereka terikat satu sama lain.

2025-02-05

2

Uthie

Uthie

👍👍👍👍👍👍🤗

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Transmigrasi
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9. Metempsikosis
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58 Bab 58. Merobek Semua Topeng
59 Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60 Bab 61
61 Bab 62
62 Bab 63
63 Bab 64. Positive or Negative?
64 Bab 65
65 Bab 66. Garisan Takdir
66 Bab 67
67 Bab 68
68 Bab 69
69 Bab 70
70 Bab 71. Baby Triplets
71 Bab 72. New Generation
72 Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73 Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74 Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75 Bab 76. Menjagamu Selalu
76 Bab 77
77 Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78 Bab 79. Party | Part 1
79 Bab 80. Party | Part 2
80 Bab 81. —Ending—
81 Pesan Author_
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1. Transmigrasi
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9. Metempsikosis
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58
Bab 58. Merobek Semua Topeng
59
Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60
Bab 61
61
Bab 62
62
Bab 63
63
Bab 64. Positive or Negative?
64
Bab 65
65
Bab 66. Garisan Takdir
66
Bab 67
67
Bab 68
68
Bab 69
69
Bab 70
70
Bab 71. Baby Triplets
71
Bab 72. New Generation
72
Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73
Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74
Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75
Bab 76. Menjagamu Selalu
76
Bab 77
77
Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78
Bab 79. Party | Part 1
79
Bab 80. Party | Part 2
80
Bab 81. —Ending—
81
Pesan Author_

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!