Bab 20

—John F. Kennedy International Airport, 09.00.

"Tuan Hander. Jet pribadi sudah di persiapkan. Siap lepas landas 15 menit lagi," lapor salah satu bodyguard Ryden.

Rayden dan Savierra—kedua pasangan itu berjalan bedampingan dengan canggung. Mereka saling lirik, kemudian memalingkan wajah serentak.

"Ekhemm, Ryden! Sebenarnya apa tujuanmu membawaku dalam perjalanan bisnismu kali ini?" tanya Savierra ragu.

Ryden menoleh sejenak. "Tidak apa. Perjalanan kali ini aku juga akan menghadiri pesta rekan kerja. Dan kebetulan kamu bisa menjadi pasanganku untuk pergi," balas Ryden yang membuat Savierra memanyunkan bibirnya.

"Emmmm.. apakah tidak apa membawaku pergi? Aku tidak pernah menghadiri pesta seperti itu.."

"Apakah keluarga Arlott tak pernah membawamu ke pesta?" tanya Ryden dan Savierra pun menggeleng.

"Sudahlah, jangan pikirkan itu dulu. Ayo, kita akan terlambat!"

Savierra mengangguk dan hanya mengikuti Ryden berjalan. Tak jarang ia berdecak kagum saat melihat interior bandara Internasional itu.

"Woah" pekik Savierra kagum. "Ryd, apakah itu jet pribadimu? Keren sekali!" antusiasnya lalu berlari mendekati jet itu.

"Hey jangan lari lari!" seru Ryden.

Savierra mencebik. "Lihatlah, jet sebesar ini hanya di tumpangi oleh sedikit orang." Savierra menyayangkan hal ini. Namun di lihat dari kegunaan jet pribadi, ini sudah wajar terjadi.

Ryden menggeleng kecil, dengan perasaan ragu ia meraih tangan Savierra dan menarik perempuan itu. Savierra pun juga terkejut dengan sikap Ryden.

"Ayo.., kita berangkat!" kata Ryden dengan menarik tangan Savierra memasuki jet tersebut.

Savierra terdiam sebentar menatap tangannya yang di genggam oleh Ryden. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis dengan wajah yang sedikit memerah. "Baik, kita berangkat!" balasnya dengan senang.

Savierra senang, 'Walaupun bahagia yang aku dapat hanya singkat nantinya, aku sudah sangat bersyukur tuhan..' batin Savierra. Ia tak sabar menantikan acara berduan nya dengan Ryden.

Namun, yang namanya ekspetasi juga tidak boleh terlalu di harapkan. Pada kenyataannya..

Ryden menatap datar, sedangkan Savierra melongo tak percaya. Harapannya seketika musnah, saat melihat..

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Ryden datar.

"Kenapa? Apakah aku tidak boleh ikut?"

"Tidak!" jawab Ryden singkat.

Siapa lagi kalau bukan sang pangeran—Zyonel Arron Soivell? Kini, lelaki itu tengah memasang wajah polos sembari menatap Savierra dan Ryden bergantian.

BUG!

"Shit! Sangat tidak sopan!" maki Zyonel kesal, setelah kepalanya di pukul oleh Ryden. Ia mengusap kepalanya pelan.

Ryden menarik Savierra untuk segera duduk di bangku jet. Ryden masih menatap tajam ke arah Zyonel yang tampak santai dan tak peduli.

"Cepat katakan, apa tujuanmu disini?" tanya Ryden datar.

"Menumpang," balas Zyonel enteng. Ia memperlihatkan selembar kertas dengan desain elegan dan mewah pada Ryden. "Lihat! Aku juga mendapatkannya!" katanya sombong.

"Haihh, kenapa kau tidak membawa jet mu sendiri? Dasar suka menumpang!" cetus Ryden.

"Sudahlah.. Aku rasa semakin banyak orang semakin bagus." lerai Savierra yang berhasil membuat keduanya terdiam.

"Wahh Vierra, kamu benar benar pengertian! Dan.. penampilanmu hari ini terlihat sangat cantik sekali!"

Savierra menggeleng malu, "Tidak juga kak Zyo.."

Eh? Siapa aku? Dimana aku? Kenapa panggilan mereka mesra sekali? Sejak kapan mereka begitu akrab?

Ryden nenatap rumit pemandangan di hadapannya. Terkejut juga, melihat Zyonel yang biasanya cuek terhadap lawan jenis, kini mengobrol antusias dengan Savierra.

"Apakah aku menggangu kalian?" tanya Zyonel dengan menatap Savierra dalam.

Mendengar itu Savierra menggeleng cepat. "Ini.. sepertinya tidak. Tapi tidak tahu kalau Ryden.." balas nya ragu, sembari melirik ke arah Ryden yang menatap dirinya dan pangeran dengan selidik.

Apa apaan tatapannya itu? Kenapa aku seperti tertangkap basah saat selingkuh? dan sejak kapan dia begitu kekanak kanakan?

"Pfftt.."

Zyonel tersentak, "Kenapa tertawa Vier?"

"Tidak apa apa. Hanya memikirkan sesuatu yang lucu," balas Savierra dengan melirik kecil ke arah Ryden.

"Zyonel. Sejak kapan kau sampai dan masuk di jet ku?" tanya Ryden tiba tiba.

Zyonel nampak berpikir, "Sepertinya 15 menit sebelum kau datang,"

"Haihh, kau tahu sendiri pesta tuan Azurfida mengharuskan membawa pasangan. Dan bisa bisanya kau tak membawa asisten mu itu?"

"Hey siapa bilang aku tak membawa pasangan?" sungut Zyonel kesal. Ryden yang mendengar itu langsung menatap tajam.

"Lalu siapa yang pangeran bawa?" sahut Savierra yang juga merasa ingin tau.

"Dia-"

"Kakak, apakah pesawat sudah lepas landas?" sela seorang perempuan dengan mata menyipit, dengan wajah kusut. Ia mengucek matanya dan duduk di samping Zyonel lalu menyenderkan kepalanya di bahu sang kakak. Omong omong, ia habis dari ruang istirahat.

Zyonel mengusap rambut sang adik dengan sayang. "Jika masih mengantuk, tidurlah lebih lama. Pesawat lepas landas baru 1 jam yang lalu. Tidurlah, masih ada 8 jam untuk sampai di sana," ucap nya lembut, yang dibalas gelengan oleh putri.

"Aku sudah tidak mengan- ehh?" Agamystha Alleana Soivell, sudah tidak asing bukan? Putri Allea tersentak saat melihat seorang wanita yang menurutnya sangat cantik yang tengah menatapnya kagum itu.

Zyonel berdehem pelan, "Yah.. aku bersamanya. Allea perkenalkan dia Savierra, istri dari Ryd-"

Srettttt!!

Zyonel terbengong saat melihat Allea yang dengan secepat kilat menghampiri Savierra.

"Wahhh kakak cantik sekalii.." kagum Allea dengan memegang kedua tangan Savierra.

"Eh?" bingung Savierra, lalu teringat sesuatu. "Salam yang mulia putri," sapa nya gugup dengan sedikit menunduk.

Allea menahan tawa, lalu memeluk lengan Savierra. "Ah, kakak tidak perlu sungkan kepadaku. Namaku Allea, kakak panggil saja begitu, okey?"

Melihat raut wajah riang itu, mengingatkan Savierra pada Savierra asli. Dia, juga sangat energik dulu. Savierra mengusap rambut keperakan Allea, dan mengangguk pelan. "Baik, baik. Kakak akan memanggilmu Allea. Maaf jika tidak sopan.."

"Bagus! Oh iya kak. Apakah kakak masih jomblo? Apakah kakak mau menjadi istri kak Zyo?"

"Uhukkk uhukk!!"

Ketiga orang yang mendengar ucapan polos sang putri pun tersedak. Mereka saling melirik.

"Ehem, itu.." Saviera canggung.

"Allea, kak Savierra itu.." jawab Zyonel tertahan, ia mengalihkan wajahnya, menyembunyikan rasa malu. "Kak Savierra itu istrinya kak Ryden, Allea.." lanjutnya sembari meneguk ludah, merasakan sesak di hatinya.

Allea tercengang. Dengan takut, ia melirik ke arah Ryden yang tengah menampilkan wajah horor. "Ma-maaf kak Ryd.. A-aku tidak.. tidak t-tidakk-Huaaaaaaa" Allea terpekik histeris dan menangis, karena terlalu takut dengan wajah Ryden.

"Allea, kamu kenapa?" tanya Savierra panik.

Melihat itu Zyonel langsung menarik sang adik dan di pangkunya. "Anu, itu reaksi dia ketika takut dengan Ryden."

Savierra beroh ria lalu memandang Ryden yang tampak bingung. "Ryd, bisakah kau bersikap seperti biasa? Kamu jangan terlalu sering memasang wajah datar!"

"Hah?" beo Ryden bingung. "Wajahku memang sepeti ini dari setelan awal."

•••

8 Jam kemudian. Fiumicino Airport, Italia.

"WELCOME ITALIAA!!" seru Savierra dan Allea senang. Mereka berceloteh ringan dan kadangkala pun tertawa senang.

"Lihat, mereka senang sekali," celetuk Zyonel yang diangguki oleh Ryden. Sepertinya, tak sia sia dirinya membawa Savierra untuk healing ke sini.

"Biarkan saja. Sebaiknya kita cari hotel di sekitar sini. Cari yang pemandangannya bagus." Ryden segera berjalan menyusul Savierra.

Hotel terdekat..

"Maaf, hotel kami hanya tinggal 2 kamar president suite. Apakah kalian akan tetap berkenan?" tanya pegawai hotel ramah.

Zyonel mengangguk, "Ambil saja. Saya bisa dengan adik sa-"

"TIDAK MAU!" tolak Allea dengan cepat. "Kak, aku tidak mau tidur bersamamu! Aku sudah besar. Aku ingin tidur dengan kak Vierra saja!" pintanya dengan memelas.

Zyonel menatap Ryden yang mengangguk. "Baiklah, saya ambil untuk satu malam saja dulu."

"Ini kuncinya, terima kasih!"

Keempat orang itu berjalan menuju lantai 3, dimana kamar berada. Savierra berjalan di depan bersama Allea, dibelakangnya ada Zyonel dan Ryden, lalu ada bodyguard yang membawa barang mereka.

"President suite?" bingung Allea.

"Hanya itu kamar yang tersisa. Lagian kakak mampu membayarnya!" balas Zyonel bangga.

"Heh sombong" datar Ryden.

"Sudah, ayo cepat masuk dan bersih bersih."

Savierra dan Allea sudah lebih dulu memasuki kamar. Sedangkan Zyonel dan Ryden masih bingung di depan pintu.

"Apakah kita akan seranjang?" tanya Ryden datar.

"Gila! Aku tidak mau. Aku masih normal." Zyonel berdecak dan menepuk bahu Ryden sekilas. "Tidur saja. Aku ada urusan, mungkin akan kembali besok siang. Titip Allea ya Ryd," lanjut sang pangeran itu, lalu pergi meninggalkan Ryden yang masih terdiam.

"Aneh. Kapan aku bilang jika dirinya tak normal?"

•••

"Kenapa belum tidur?"

Ryden—yang memang belum tidur pun bertemu Savierra yang sama sama berada di depan pintu kamar.

"Aku belum ngantuk Ryd," jawab Savierra.

"Mau melihat pemandangan?"

Savierra menoleh. "Boleh, dimana?"

"Rooftop"

Episodes
1 Bab 1. Transmigrasi
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9. Metempsikosis
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58 Bab 58. Merobek Semua Topeng
59 Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60 Bab 61
61 Bab 62
62 Bab 63
63 Bab 64. Positive or Negative?
64 Bab 65
65 Bab 66. Garisan Takdir
66 Bab 67
67 Bab 68
68 Bab 69
69 Bab 70
70 Bab 71. Baby Triplets
71 Bab 72. New Generation
72 Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73 Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74 Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75 Bab 76. Menjagamu Selalu
76 Bab 77
77 Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78 Bab 79. Party | Part 1
79 Bab 80. Party | Part 2
80 Bab 81. —Ending—
81 Pesan Author_
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1. Transmigrasi
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9. Metempsikosis
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13. Malam Penuh Luka (18+)
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40. Pertemuan Dua Raga
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46. Keyra Calesya Zelgan
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53. Fakta Twins Zelgan
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57. Munculnya Kembaran Ryden
58
Bab 58. Merobek Semua Topeng
59
Bab 59. Ternyata Hanya Sandiwara
60
Bab 61
61
Bab 62
62
Bab 63
63
Bab 64. Positive or Negative?
64
Bab 65
65
Bab 66. Garisan Takdir
66
Bab 67
67
Bab 68
68
Bab 69
69
Bab 70
70
Bab 71. Baby Triplets
71
Bab 72. New Generation
72
Bab 73. Alvaresh Jordan Hander
73
Bab 74. Markas Besar Vexoglove
74
Bab 75. Crystalin Rissa Hander
75
Bab 76. Menjagamu Selalu
76
Bab 77
77
Bab 78. Alverosh Morgan Hander
78
Bab 79. Party | Part 1
79
Bab 80. Party | Part 2
80
Bab 81. —Ending—
81
Pesan Author_

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!