11. Satu Meja Bersama

“Ya, ampun. Godaan macam apa ini, Tuhan?” keluh Ratri pelan, seraya memandangi makanan yang Sastra kirimkan. Bagaimanapun juga, dia sudah lapar karena belum sempat makan malam. 

“Kenapa harus kamu, Sastra?” Keluhan pendek meluncur dari bibir Ratri, menyesali situasi yang tengah dihadapi saat ini.

Ratri bisa menolak tegas pernyataan suka yang diutarakan Sastra. Namun, sebagian dari dirinya tak kuasa melawan pesona kekasih Eliana tersebut. Seandainya yang datang menawarkan kedekatan bukanlah Sastra Arshaka, maka Ratri tak akan terlalu pusing memikirkan itu.

"Kenapa harus kupikirkan? Masa bodoh." Ratri beranjak ke dekat laci, tempat biasa menyimpan peralatan makan. Dia mengambil sendok dan piring, lalu duduk bersila menghadapi seporsi tengkleng sapi dan nasi hangat gratis. Ratri menyantap dengan lahap, meskipun tak tahu berapa harga yang harus dibayar untuk setiap suapan dari makanan itu.

Setelah selesai makan malam hingga kekenyangan, Ratri masuk ke kamar mandi untuk membasuh muka dan menggosok gigi. Tak ada hal lain yang ingin dilakukan, selain tidur nyenyak dan melupakan semua yang terjadi.

......................

"Sastra menghubungiku semalam," ucap Eliana dengan wajah berseri. "Katanya, dia sangat sibuk seharian sehingga tidak sempat memegang handphone ... maksudnya menghubungiku. Aku tidak yakin dia sama sekali tak menyentuh telepon genggam selama seharian."

"Tidak masalah. Selama dia masih peduli padamu, itu artinya dia ...." Ratri menatap lembut Eliana, lalu tersenyum hangat. "Jangan bebani dirimu dengan pikiran-pikiran tak keruan. Itu hanya akan membuat otak kita bekerja lebih berat dan pasti sangat melelahkan," sarannya.

"Ya, kamu benar. Aku tidak akan memikirkan hal yang aneh-aneh lagi. Aku percaya seratus persen kepada Sastra. Dia adalah pria terbaik dan sangat setia." Eliana tersenyum lebar penuh percaya diri. Kegalauan hilang seketika, berganti senandung riang yang mengiringi aktivitasnya siang itu.

Keceriaan Eliana justru berbanding terbalik dengan apa yang Ratri rasakan. Dia ingin sekali mengatakan bahwa Sastra tidak sesempurna seperti yang Eliana pikir. Namun, Ratri dapat membayangkan dampak dari ucapannya nanti. Dia harus siap menjawab sejuta pertanyaan, yang pasti dilayangkan sahabat sekaligus rekan kerjanya tersebut.

Ratri memilih diam dan berpura-pura tak ada masalah. Akan tetapi, sandiwaranya tak lagi berhasil, ketika Eliana mengajak minum kopi bersama sepulang kerja.

'Secangkir Kopi'. Cafetaria yang mulai beroperasi sejak kemarin. Sastra sengaja mengundang sang kekasih ke sana. Dia seperti mengetahui bahwa Eliana pasti akan mengajak Ratri.

"Nyaman sekali," ucap Eliana, seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Sesaat kemudian, tatapan wanita cantik yang selalu tampil manis dengan midi dress itu, terkunci pada lukisan di salah satu dinding.

"Sejak kapan lukisan itu ada di sana, Honey?" tanya Eliana, seraya menunjuk ke dinding, di mana terpajang lukisan yang dibeli kemarin.

"Tadi pagi," jawab Sastra kalem. Ekor matanya diam-diam mengarah kepada Ratri, yang lebih memilih fokus pada buku ratusan halaman. Tebal dan terlihat membosankan.

"Aku heran, kenapa kamu tidak memajang lukisan alam, bunga, atau apa saja yang berbentuk. Maksudku, sesuatu yang terlihat lebih nyata," ujar Eliana bernada tak mengerti.

"Kamu lupa apa yang kusukai?" Sastra tersenyum simpul.

"Salah satunya adalah aku," sahut Eliana penuh percaya diri, kemudian tertawa renyah.

"Jika kamu menganggap seleraku buruk karena memilih lukisan abstrak, berarti kamu sama buruknya."

"Hey!" Eliana melayangkan tatapan protes. "Itu pengecualian, Honey!"

"Selera seseorang terhadap apa pun yang menjadi pilihannya, tidak bisa berubah dengan begitu mudah. Kecuali, bila ada keterpaksaan." Sastra tersenyum simpul.

"Kamu tidak terpaksa memilihku?" Eliana meletakkan tangannya di atas punggung tangan Sastra, seraya menatap pria itu penuh cinta.

"Kita sudah menjalin hubungan selama dua tahun. Seharusnya, kamu pasti tahu jawabanku."

"Oh, ya. Tentu saja. I love so much. Kamu yang terbaik dalam segalanya." Tanpa sungkan, Eliana menyandarkan kepala di pundak Sastra, yang justru mencuri pandang terhadap Ratri.

Ratri berusaha kuat mendengar perbincangan konyol sejoli itu. Walaupun telinganya terasa panas, tetapi dia berpura-pura tak peduli. Ratri tetap fokus membaca, hingga seseorang datang menghampiri mereka.

"Maaf telat," ucap pria, yang tak lain adalah Prama. Seseorang yang sebenarnya tidak Sastra undang ke sana.

"Dari mana saja?" Eliana melayangkan nada serta tatapan protes.

"Macet," sahut Prama, kemudian melirik Ratri yang menoleh sekilas, lalu kembali membaca. Prama langsung duduk di sebelah wanita itu. "Serius sekali, Mbak Ratri," sapanya bernada gurauan.

Ratri menoleh. "Hai," sapanya, diiringi senyum manis. "Aku tidak tahu kamu juga ____"

"Aku yang mengajaknya bergabung dengan kita," sela Eliana segera. "Kupikir karena aku mengajakmu kemari. Aku tidak tega kalau kamu merasa jadi kambing conge di sini."

"Wah! Itu artinya, kedatanganku kemari untuk menemani Mbak Ratri agar tidak kesepian," gurau Prama lagi, lalu tertawa.

"Elia yang akan membayar jasamu. Bukan aku," celetuk Ratri, membuat tawa Eliana dan Prama pecah seketika.

"Kubayar dengan pay later," sahut Eliana, kembali tergelak.

Suasana mulai menghangat. Eliana saling melempar candaan dengan Prama, sedangkan Ratri hanya sesekali menimpali. Lain halnya dengan Sastra, yang justru sibuk memperhatikan Ratri, meskipun secara diam-diam.

Ratri sendiri bukannya tak menyadari apa yang Sastra lakukan. Namun, dia berpura-pura tak peduli, walaupun sesekali membalas tatapan penuh isyarat dari pria itu.

"Aku suka cara penyajian kopi di sini," ucap Prama, setelah beberapa kali meneguk kopi yang disuguhkan untuknya.

"Kalau begitu, ajaklah teman-teman yang lain untuk ngopi juga di sini," ujar Eliana menanggapi.

"Aku tidak yakin Prama punya banyak teman." Sastra yang sejak tadi hanya diam menyimak, kali ini bersuara. "Dari semasa SMA, Prama lebih suka bicara dengan pohon."

"Astaga, Sas! Jangan bahas itu di sini," protes Prama, seraya langsung menoleh kepada Ratri. "Itu hanya keisengan anak remaja," ucapnya pada wanita muda berambut pendek tersebut. Penjelasan yang sebenarnya tak dibutuhkan karena Ratri tidak peduli.

Ratri hanya tersenyum menanggapi ucapan Prama. Dia menutup buku, lalu memasukkan ke tas. Perhatian wanita 25 tahun tersebut langsung beralih pada layar handphone, saat ada panggilan masuk dari nomor kontak bernama Asha.

"Permisi sebentar. Aku harus menjawab telepon dulu," pamit Ratri, seraya beranjak dari sana. Dia berpindah ke sudut yang cukup jauh, dari meja tempat berkumpul tadi.

"Sha? Ada apa?" tanyanya, setelah menggeser ikon hijau.

"Kak, papa ...." Asha, adik kandung Ratri tak melanjutkan kalimatnya.

"Ada apa dengan papa? Bagaimana kondisinya sekarang?" tanya Ratri, yang berusaha menyembunyikan rasa khawatir.

"Kakak bisa pulang sekarang?"

"Kenapa? Apa sangat mendesak?"

"Pulang saja, Kak." Asha tidak memberikan jawaban pasti. Dia bahkan langsung mematikan sambungan telepon.

Ratri jadi makin khawatir "Papa ...," lirihnya.

Episodes
1 1. Pertama Kali
2 2. Pulang Bersama
3 3. Dress Pinjaman
4 4. Penutup Pesta
5 5. Bayangan Wanita Lain
6 6. Mencari Alasan
7 7. Hanya Berdua
8 8. Hubungan Tanpa Ikatan
9 9. Kebebasan Mutlak
10 10. Tengkleng Sapi
11 11. Satu Meja Bersama
12 12. Pulang Mendadak
13 13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14 14. Tak Bisa Dipahami
15 15. Dua Sisi Hati
16 16. Sepercik Kekaguman
17 17. Keputusan Mengejutkan
18 18. Salah Bicara
19 19. 'Cutie Pie'
20 20. Once More with Beautiful Devil
21 21. Ciuman Ketiga Kali
22 22. Kerinduan Kecil
23 23. Tiga Wanita
24 24. Batman
25 25. Perdebatan Konyol
26 26. Kekasih Gelap
27 27. Panggilan Keempat
28 28. Rahasia yang Terkuak
29 29. Penuh Kejutan
30 30. SUV Hitam
31 31. Bermain Sendiri
32 32. Pria Berkemeja Abu-abu
33 33. Ajakan Pesta
34 34. Terjebak
35 35. Amarah Sastra
36 36. Melanjutkan Pesta
37 37. Tanpa Pakaian Dalam
38 38. Nasib Sial Eliana
39 39. Karma
40 40. Tak Tertahankan
41 41. Hanya Bersenang-senang
42 42. Mencari Eliana
43 43. Jagat Hartadi
44 44. Eliana yang Malang
45 45. Bujuk Rayu
46 46. Penutup Makan Malam
47 47. Pertemuan Dua Pria
48 48. Drama Keluarga
49 49. Menolak Fakta
50 50. Berbeda dan Istimewa
51 51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52 52. Setelah Makan Malam
53 53. I Love You. Good Night
54 54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55 55. Tipu Daya Wanita
56 56. Memanfaatkan Kesempatan
57 57. Reuni Keluarga
58 58. Kepolosan Asha
59 59. Hari yang Melelahkan
60 60. Cemburu
61 61. Drama Eliana
62 62. Gerimis
63 63. Will You Marry Me?
64 64. Malam Perpisahan
65 65. Aksi Nekat Eliana
66 66. Dikuasai Iblis Jahat
67 67. Oh, Eliana
68 68. Kehangatan Keluarga
69 69. My Better Half
70 70. Brownies
71 71. Mulai Akrab
72 72. Siang yang Panas
73 73. Permohonan Dhania
74 74. Tamu Tak Terduga
75 75. Demi Cinta
76 76. Melepaskan Kenangan
77 77. Just One Kiss
78 78. Senyum Kemenangan Jagat
79 79. Disappear
80 80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81 81. Berjuang Sendiri
82 82. Rahasia Berdua
83 83. Juliet Rose
84 84. Hari Pembebasan
85 85. Empat Tahun Berlalu
86 86. Perasaan yang Tak Menentu
87 87. Pandangan Pertama
88 88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89 89. Sama-sama Menyesal
90 90. Perfect Plan
91 91. Gigitan saat Berciuman
92 92. Pemandangan Baru
93 93. Ajakan Berdamai
94 94. You Look So Beautiful Tonight
95 95. Cumbuan Penawar Rindu
96 96. Sama-sama Egois
97 97. Mengejar Ratri
98 98. Menantikan Akhir Cerita
99 99. Pizza untuk Tata
100 100. Papa
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Pertama Kali
2
2. Pulang Bersama
3
3. Dress Pinjaman
4
4. Penutup Pesta
5
5. Bayangan Wanita Lain
6
6. Mencari Alasan
7
7. Hanya Berdua
8
8. Hubungan Tanpa Ikatan
9
9. Kebebasan Mutlak
10
10. Tengkleng Sapi
11
11. Satu Meja Bersama
12
12. Pulang Mendadak
13
13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14
14. Tak Bisa Dipahami
15
15. Dua Sisi Hati
16
16. Sepercik Kekaguman
17
17. Keputusan Mengejutkan
18
18. Salah Bicara
19
19. 'Cutie Pie'
20
20. Once More with Beautiful Devil
21
21. Ciuman Ketiga Kali
22
22. Kerinduan Kecil
23
23. Tiga Wanita
24
24. Batman
25
25. Perdebatan Konyol
26
26. Kekasih Gelap
27
27. Panggilan Keempat
28
28. Rahasia yang Terkuak
29
29. Penuh Kejutan
30
30. SUV Hitam
31
31. Bermain Sendiri
32
32. Pria Berkemeja Abu-abu
33
33. Ajakan Pesta
34
34. Terjebak
35
35. Amarah Sastra
36
36. Melanjutkan Pesta
37
37. Tanpa Pakaian Dalam
38
38. Nasib Sial Eliana
39
39. Karma
40
40. Tak Tertahankan
41
41. Hanya Bersenang-senang
42
42. Mencari Eliana
43
43. Jagat Hartadi
44
44. Eliana yang Malang
45
45. Bujuk Rayu
46
46. Penutup Makan Malam
47
47. Pertemuan Dua Pria
48
48. Drama Keluarga
49
49. Menolak Fakta
50
50. Berbeda dan Istimewa
51
51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52
52. Setelah Makan Malam
53
53. I Love You. Good Night
54
54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55
55. Tipu Daya Wanita
56
56. Memanfaatkan Kesempatan
57
57. Reuni Keluarga
58
58. Kepolosan Asha
59
59. Hari yang Melelahkan
60
60. Cemburu
61
61. Drama Eliana
62
62. Gerimis
63
63. Will You Marry Me?
64
64. Malam Perpisahan
65
65. Aksi Nekat Eliana
66
66. Dikuasai Iblis Jahat
67
67. Oh, Eliana
68
68. Kehangatan Keluarga
69
69. My Better Half
70
70. Brownies
71
71. Mulai Akrab
72
72. Siang yang Panas
73
73. Permohonan Dhania
74
74. Tamu Tak Terduga
75
75. Demi Cinta
76
76. Melepaskan Kenangan
77
77. Just One Kiss
78
78. Senyum Kemenangan Jagat
79
79. Disappear
80
80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81
81. Berjuang Sendiri
82
82. Rahasia Berdua
83
83. Juliet Rose
84
84. Hari Pembebasan
85
85. Empat Tahun Berlalu
86
86. Perasaan yang Tak Menentu
87
87. Pandangan Pertama
88
88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89
89. Sama-sama Menyesal
90
90. Perfect Plan
91
91. Gigitan saat Berciuman
92
92. Pemandangan Baru
93
93. Ajakan Berdamai
94
94. You Look So Beautiful Tonight
95
95. Cumbuan Penawar Rindu
96
96. Sama-sama Egois
97
97. Mengejar Ratri
98
98. Menantikan Akhir Cerita
99
99. Pizza untuk Tata
100
100. Papa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!