4. Penutup Pesta

Sastra mengembuskan napas pelan dan dalam. Pria tampan berjanggut tipis itu menggeleng samar, seakan tak mengerti dengan apa yang tengah mengusik hati dan pikirannya. Sebisa mungkin, dia berusaha mengendalikan diri, dengan mengalihkan perhatian ke hal lain.

“Kenapa, Honey?” tanya Eliana keheranan. Sebagai seseorang yang telah mengenal dekat Sastra, dia dapat merasakan keanehan dari sang kekasih. 

“Sepertinya, aku pernah melihat baju yang dipakai Ratri,” jawab Sastra, dengan tatapan penuh isyarat. 

Sorot mata Sastra membuat Eliana terpaku sejenak. Sesaat kemudian, wanita muda itu terbelalak, seakan teringat akan sesuatu. “Ya, ampun. Aku benar-benar lupa,” ujarnya. “Aku baru ingat kalau itu adalah dress yang kamu pilihkan dulu.”

Eliana terlihat menyesali keputusannya karena meminjamkan dress itu kepada Ratri. Namun, dia tak bisa berbuat apa-apa. “Maaf, Honey. Aku benar-benar lupa. Kamu tahu sendiri, aku punya banyak dress baru di lemari. Jadi ….” Raut tak enak tergambar jelas, dari paras manis wanita berambut panjang tersebut. 

“Sudahlah. Jangan terlalu dipermasalahkan.” Sastra tersenyum kalem, seraya menyentuh pelan lengan Eliana. “Itu bajumu. Aku hanya membantu memilihnya. Jadi, terserah mau kamu apakan.”

“Tapi, kamu juga yang membayarnya, Honey.” Eliana masih memasang raut penuh sesal. 

“Kamu berikan saja baju itu untuk Ratri. Aku akan membelikan yang baru sebagai gantinya." Sastra mengedipkan sebelah mata, diiringi senyum kalem. "Aku harus menemui teman-temanku dulu," ucapnya, kemudian berlalu dari hadapan Eliana.

Entah kenapa, Eliana bisa sampai lupa dengan baju yang dipinjamkannya kepada Ratri. Rasa tak enak menguasai hati dan pikiran wanita 25 tahun tersebut. Eliana berkali-kali menyelipkan rambut ke belakang telinga, sebagai pertanda tengah merasa gelisah.

Sementara itu, Ratri asyik sendiri di sudut ruangan. Dia tengah sibuk memperhatikan beberapa foto, yang terpajang di dinding. Semua terlihat sangat aestetik, seperti diambil oleh seorang profesional.

Ratri begitu fokus pada foto-foto tadi. Dia tidak menyadari jadi pusat perhatian seorang pria, yang merupakan sahabat lama Sastra. Prama Kameswara.

"Dia sahabat dekat Eliana. Namanya Ratri," ucap Sastra, saat Prama bertanya tentang wanita muda itu.

"Pantas. Dua sahabat yang sama-sama menarik," ujar Prama.

"Itulah circle wanita." Sastra tersenyum simpul. "Jangan macam-macam. Ratri adalah pemegang sabuk biru," ucapnya lagi, setengah berbisik.

"Wow! Makin menarik.Seberapa kuat dan hebat seorang wanita? Mereka tetap mudah takluk pada rayuan pria." Prama merasa tertantang. Dia memberi isyarat pada Sastra, sebelum meninggalkanya bersama beberapa pria lain.

Prama tidak sekadar bicara. Dia menghampiri Ratri, lalu berdiri di sebelahnya. "Suka fotografi?" tanya pria itu basa-basi.

Ratri yang tengah fokus mengamati sebuah foto, sontak menoleh. "Aku?" Wanita muda berambut pendek tersebut menggeleng. "Aku tidak mengerti fotografi. Aku hanya mengagumi."

"Aku juga tidak mengerti tentang fotografi. Disebut pengagum juga kurang tepat. Aku lebih menyukai sepak bola." Prama tertawa pelan, setelah berkata demikian.

"Aku juga suka sepak bola. Maksudku, sebagai penonton." Ratri ikut tertawa, meskipun hanya sekilas.

"Itu bagus. Mungkin, kapan-kapan kita bisa nonton bersama ke stadion," ujar Prama, mulai melancarkan rayuan.

Ratri menatap pria di sebelahnya. "Aku suka Liga Inggris."

"Tidak masalah. Semoga kamu merupakan penggemar Manchester United."

Ratri tersenyum cukup lebar. Dia terlihat begitu tenang, saat berhadapan dengan Prama. Namun, sikapnya langsung berubah, ketika Sastra dan Eliana menghampiri.

Entah kenapa, tiba-tiba Ratri jadi salah tingkah. Rasa tidak nyaman seperti semalam, kembali hadir dan membuatnya jadi tak menentu. Terlebih, saat mengetahui Sastra yang beberapa kali mencuri pandang terhadap dirinya.

"Apa kalian sudah berkenalan?" tanya Eliana, diiringi senyum nakal.

"Belum sempat. Kami sedang membahas sepak bola," jawab Prama, seraya melirik Ratri, yang hanya menanggapi dengan senyum kecil.

"Prama adalah sahabat dekat Sastra. Dia merupakan pengusaha muda, dengan karier yang sangat cemerlang," sanjung Eliana, menerangkan.

"Jangan terlalu berlebihan, El. Kalian tahu sampai saat ini aku masih merintis usaha," sanggah Prama tak enak.

"Ya. Lahan usaha yang keberapa? Jangan merendah seperti itu, Pram," goda Eliana, kemudian mengalihkan perhatian kepada Ratri. "Satu lagi yang paling penting. Prama masih single."

"Ah, El." Prama melayangkan tatapan protes.

Namun, Eliana hanya tergelak menanggapi sikap protes Prama. Dia terlalu sibuk menggoda sahabat dekat sang kekasih, sampai-sampai kembali mengabaikan tatapan penuh makna, yang dilayangkan Sastra terhadap Ratri.

Hingga acara selesai, Ratri terus meyakinkan diri tak ada apa pun yang aneh. Dia berusaha bersikap biasa, bahkan ketika Prama kembali mendekati dan mengajaknya pulang bersama,

"Aku datang dengan Elia. Kurasa, kami akan pulang bersama," tolak Ratri halus. Dia tidak ingin terburu-buru menerima ajakan pria, yang baru ditemui beberapa saat lalu.

"Tidak apa-apa kalau kamu mau pulang dengan Prama. Lagi pula, aku masih ada acara lain dengan Sastra," ujar Eliana, seraya melirik sang kekasih.

"Um, tapi ...." Ratri terlihat kurang nyaman. Dia menoleh sekilas kepada Sastra, yang ternyata tengah menatapnya. Ratri segera mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Baiklah," putus Ratri. Tak ada alasan baginya menolak ajakan Prama, meskipun tidak terlalu menghendaki itu.

"Jangan khawatir. Aku tidak akan berani macam-macam, terhadap pemegang sabuk biru," ujar Prama, setengah bercanda.

Namun, gurauan Prama justru membuat Ratri makin tak nyaman. Dia langsung melirik Sastra, yang hanya tersenyum kecil.

"Baiklah. Aku pulang duluan," pamit Ratri, kemudian memeluk Eliana sesaat. Dia memaksakan tersenyum kepada Sastra, barulah masuk ke mobil milik Prama.

Sastra menghampiri, sebelum kendaraan itu pergi. Dia sedikit menurunkan tubuh dekat jendela sebelah kanan. Perhatiannya tertuju lurus kepada Ratri, yang duduk di jok penumpang.

"Kalau Prama berani macam-macam, jangan sungkan bilang padaku," pesan Sastra, yang sejak tadi lebih banyak diam. Kata-katanya bernada seperti candaan, tetapi terdengar berbeda di telinga Ratri.

Ratri langsung menoleh, lalu tersenyum. "Jangan khawatir," balasnya cukup pelan, seraya memandang pria itu sejenak, sebelum Eliana menghampiri.

"Ya, sudah. Kami duluan," pamit Prama, kemudian melajukan kendaraan.

Setelah mobil Prama tidak terlihat, Sastra dan Eliana kembali ke dalam cafe. Suasana lengang begitu terasa, selesai acara peresmian.

"Semuanya akan dibersihkan besok," ucap Sastra, saat melihat sisa-sisa pesta.

"Selamat, Honey. Aku senang karena akhirnya kamu memutuskan menetap di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa selalu dekat." Eliana melingkarkan tangan di leher Sastra, yang langsung merengkuh pinggang rampingnya.

Ciuman mesra tak terelakan. Makin lama makin panas. Sastra bahkan sampai membaringkan Eliana di salah satu meja paling belakang. Dapat dipastikan apa yang akan terjadi selanjutnya, berhubung bagian bawah dress Eliana sudah tersibak ke atas, sehingga memperlihatkan sebagian tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

lanjut domg

2024-11-28

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertama Kali
2 2. Pulang Bersama
3 3. Dress Pinjaman
4 4. Penutup Pesta
5 5. Bayangan Wanita Lain
6 6. Mencari Alasan
7 7. Hanya Berdua
8 8. Hubungan Tanpa Ikatan
9 9. Kebebasan Mutlak
10 10. Tengkleng Sapi
11 11. Satu Meja Bersama
12 12. Pulang Mendadak
13 13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14 14. Tak Bisa Dipahami
15 15. Dua Sisi Hati
16 16. Sepercik Kekaguman
17 17. Keputusan Mengejutkan
18 18. Salah Bicara
19 19. 'Cutie Pie'
20 20. Once More with Beautiful Devil
21 21. Ciuman Ketiga Kali
22 22. Kerinduan Kecil
23 23. Tiga Wanita
24 24. Batman
25 25. Perdebatan Konyol
26 26. Kekasih Gelap
27 27. Panggilan Keempat
28 28. Rahasia yang Terkuak
29 29. Penuh Kejutan
30 30. SUV Hitam
31 31. Bermain Sendiri
32 32. Pria Berkemeja Abu-abu
33 33. Ajakan Pesta
34 34. Terjebak
35 35. Amarah Sastra
36 36. Melanjutkan Pesta
37 37. Tanpa Pakaian Dalam
38 38. Nasib Sial Eliana
39 39. Karma
40 40. Tak Tertahankan
41 41. Hanya Bersenang-senang
42 42. Mencari Eliana
43 43. Jagat Hartadi
44 44. Eliana yang Malang
45 45. Bujuk Rayu
46 46. Penutup Makan Malam
47 47. Pertemuan Dua Pria
48 48. Drama Keluarga
49 49. Menolak Fakta
50 50. Berbeda dan Istimewa
51 51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52 52. Setelah Makan Malam
53 53. I Love You. Good Night
54 54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55 55. Tipu Daya Wanita
56 56. Memanfaatkan Kesempatan
57 57. Reuni Keluarga
58 58. Kepolosan Asha
59 59. Hari yang Melelahkan
60 60. Cemburu
61 61. Drama Eliana
62 62. Gerimis
63 63. Will You Marry Me?
64 64. Malam Perpisahan
65 65. Aksi Nekat Eliana
66 66. Dikuasai Iblis Jahat
67 67. Oh, Eliana
68 68. Kehangatan Keluarga
69 69. My Better Half
70 70. Brownies
71 71. Mulai Akrab
72 72. Siang yang Panas
73 73. Permohonan Dhania
74 74. Tamu Tak Terduga
75 75. Demi Cinta
76 76. Melepaskan Kenangan
77 77. Just One Kiss
78 78. Senyum Kemenangan Jagat
79 79. Disappear
80 80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81 81. Berjuang Sendiri
82 82. Rahasia Berdua
83 83. Juliet Rose
84 84. Hari Pembebasan
85 85. Empat Tahun Berlalu
86 86. Perasaan yang Tak Menentu
87 87. Pandangan Pertama
88 88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89 89. Sama-sama Menyesal
90 90. Perfect Plan
91 91. Gigitan saat Berciuman
92 92. Pemandangan Baru
93 93. Ajakan Berdamai
94 94. You Look So Beautiful Tonight
95 95. Cumbuan Penawar Rindu
96 96. Sama-sama Egois
97 97. Mengejar Ratri
98 98. Menantikan Akhir Cerita
99 99. Pizza untuk Tata
100 100. Papa
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Pertama Kali
2
2. Pulang Bersama
3
3. Dress Pinjaman
4
4. Penutup Pesta
5
5. Bayangan Wanita Lain
6
6. Mencari Alasan
7
7. Hanya Berdua
8
8. Hubungan Tanpa Ikatan
9
9. Kebebasan Mutlak
10
10. Tengkleng Sapi
11
11. Satu Meja Bersama
12
12. Pulang Mendadak
13
13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14
14. Tak Bisa Dipahami
15
15. Dua Sisi Hati
16
16. Sepercik Kekaguman
17
17. Keputusan Mengejutkan
18
18. Salah Bicara
19
19. 'Cutie Pie'
20
20. Once More with Beautiful Devil
21
21. Ciuman Ketiga Kali
22
22. Kerinduan Kecil
23
23. Tiga Wanita
24
24. Batman
25
25. Perdebatan Konyol
26
26. Kekasih Gelap
27
27. Panggilan Keempat
28
28. Rahasia yang Terkuak
29
29. Penuh Kejutan
30
30. SUV Hitam
31
31. Bermain Sendiri
32
32. Pria Berkemeja Abu-abu
33
33. Ajakan Pesta
34
34. Terjebak
35
35. Amarah Sastra
36
36. Melanjutkan Pesta
37
37. Tanpa Pakaian Dalam
38
38. Nasib Sial Eliana
39
39. Karma
40
40. Tak Tertahankan
41
41. Hanya Bersenang-senang
42
42. Mencari Eliana
43
43. Jagat Hartadi
44
44. Eliana yang Malang
45
45. Bujuk Rayu
46
46. Penutup Makan Malam
47
47. Pertemuan Dua Pria
48
48. Drama Keluarga
49
49. Menolak Fakta
50
50. Berbeda dan Istimewa
51
51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52
52. Setelah Makan Malam
53
53. I Love You. Good Night
54
54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55
55. Tipu Daya Wanita
56
56. Memanfaatkan Kesempatan
57
57. Reuni Keluarga
58
58. Kepolosan Asha
59
59. Hari yang Melelahkan
60
60. Cemburu
61
61. Drama Eliana
62
62. Gerimis
63
63. Will You Marry Me?
64
64. Malam Perpisahan
65
65. Aksi Nekat Eliana
66
66. Dikuasai Iblis Jahat
67
67. Oh, Eliana
68
68. Kehangatan Keluarga
69
69. My Better Half
70
70. Brownies
71
71. Mulai Akrab
72
72. Siang yang Panas
73
73. Permohonan Dhania
74
74. Tamu Tak Terduga
75
75. Demi Cinta
76
76. Melepaskan Kenangan
77
77. Just One Kiss
78
78. Senyum Kemenangan Jagat
79
79. Disappear
80
80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81
81. Berjuang Sendiri
82
82. Rahasia Berdua
83
83. Juliet Rose
84
84. Hari Pembebasan
85
85. Empat Tahun Berlalu
86
86. Perasaan yang Tak Menentu
87
87. Pandangan Pertama
88
88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89
89. Sama-sama Menyesal
90
90. Perfect Plan
91
91. Gigitan saat Berciuman
92
92. Pemandangan Baru
93
93. Ajakan Berdamai
94
94. You Look So Beautiful Tonight
95
95. Cumbuan Penawar Rindu
96
96. Sama-sama Egois
97
97. Mengejar Ratri
98
98. Menantikan Akhir Cerita
99
99. Pizza untuk Tata
100
100. Papa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!