7. Hanya Berdua

Ratri langsung bereaksi mendengar ucapan Eliana. Dia menatap sesaat, sebelum kembali mengarahkan perhatian ke depan. “Yang benar saja,” gumamnya, seakan tak percaya dengan apa yang Eliana katakan.

“Praduga seperti itu tiba-tiba muncul di benakku.”

“Kuperingatkan satu hal, El,” ucap Ratri, seraya melipat tangan di dada. “Ketika satu prasangka buruk sudah meracuni pikiranmu, maka akan ada banyak masalah yang kamu timbulkan karenanya. Makin lama, kamu tidak lebih dari orang bodoh yang menyedihkan karena diperbudak rasa takut. Terlebih, jika ketakutan itu tak beralasan.” 

Eliana terdiam beberapa saat, seakan tengah mencerna ucapan Ratri. “Jadi, menurutmu aku terlalu berlebihan?” 

Ratri menggeleng pelan. “Bukan terlalu berlebihan,” bantahnya. “Kurasa, kamu hanya perlu meminta penjelasan secara ….” Tiba-tiba, Ratri tertawa pelan. “Aku tidak pantas memberikan saran padamu. Aku bahkan tidak pernah terlibat dalam hubungan serius dengan siapa pun.”

“Mungkin, itu jauh lebih nyaman,” ucap Eliana menanggapi. 

“Entahlah.” Ratri menggeleng pelan. “Aku hanya berusaha menghindari sesuatu, yang akan mendatangkan beban pikiran. Lihatlah aku sekarang, El. Apa aku tampak bahagia?” Ratri berdiri di hadapan Eliana. 

“Kamu selalu terlihat tenang dan tanpa beban.”

Ratri tersenyum cukup lebar. “Baguslah. Setidaknya, aku tak terlihat menyedihkan di mata orang lain.” 

Setelah berkata demikian, Ratri kembali ke belakang meja kerja. Dia mengembuskan napas dalam-dalam, saat menghadapi pekerjaan yang harus diselesaikan. 

“Lupakan dulu urusan percintaan. Kita punya tanggung jawab yang harus diselesaikan. Pekerjaan,” ucap Ratri sambil menepuk-nepuk permukaan meja. “Tetaplah jadi seseorang yang profesional, El.” 

Eliana mengembuskan napas pelan bernada keluhan, seraya kembali ke meja kerjanya. Apa yang Ratri katakan tidaklah keliru. Untuk sejenak, dia harus melupakan masalah pribadi, yang tengah mengusik ketenangannya. 

Hari ini, Ratri dan Eliana sepakat untuk menutup firma pukul empat sore. Itulah kenapa, mereka fokus pada pekerjaan selama sisa waktu. Namun, jarum jam seperti bergerak dengan sangat cepat, hingga tiba di angka empat. 

“Apa Sastra akan menjemputmu?” tanya Ratri, setelah mereka selesai merapikan meja. 

“Aku rasa tidak,” jawab Eliana malas. 

Mendengar itu, Ratri langsung mengernyitkan kening. “Apa kalian tidak ada acara? Sore ini, cuaca cerah. Terlalu sayang untuk dilewatkan.”

“Ah, cuaca cerah yang menyedihkan. Kurasa, Sastra sedang sibuk. Seharian ini, dia tidak menghubungiku sama sekali.” Eliana meraih tas dari meja, lalu berjalan keluar. 

Sementara itu, Ratri termenung sejenak dekat meja kerja. Dia ingat betul semalam Sastra mengajaknya memilih lukisan. Bagaimana mungkin Eliana tidak diikutsertakan?

Ratri tak mengerti. Lama-kelamaan, dia mulai memikirkan ucapan Eliana. “Apa mungkin Sastra memiliki wanita lain? Jika iya, kenapa dia kembali ke Indonesia?” gumamnya, seraya menaikkan sebelah alis. 

“Rat!” panggil Eliana dari ambang pintu keluar. “Kamu mau pulang denganku atau tidak?” tawarnya cukup nyaring.

Seketika, Ratri tersadar. Dia segera meraih tas ransel kecil kesayangan, lalu keluar dari ruang kerja. “Aku masih ada urusan lain.”

“Ya, sudah. Kalau begitu, aku duluan. Jangan lupa kunci pintunya.” Eliana memeluk Ratri sesaat, sebelum masuk ke mobil. 

Sepeninggal Eliana, Ratri masih terpaku di ambang pintu. Ada rasa penasaran, yang mulai menggelitik perasaannya. 

“Apa maksudmu, Sastra? Kenapa kamu mengajakku, tetapi tidak mengajak Elia?” Pertanyaan seperti itu terus berputar di benak Ratri, saat meninggalkan halaman depan firma.

Ratri berjalan tenang menyusuri trotoar. Namun, baru beberapa langkah, dia tertegun dan menoleh pada seseorang yang memanggilnya dari belakang. 

“Sastra?” Ratri menautkan alis, melihat pria itu mendekat.

“Bagaimana dengan rencana semalam?” tanya Sastra, yang sudah berdiri di hadapan Ratri. 

Bukannya menjawab, Ratri justru melihat ke sekeliling, seakan memastikan keadaan aman. “Kamu tidak mengajak Elia?” 

Sastra menggeleng. “Biar kujelaskan nanti. Mobilku ada di sana.” Dia menunjuk ke belakang, di mana mobil double cabin-nya terparkir. “Ayo,” ajak pria itu santai dan penuh percaya diri, seolah sudah yakin Ratri akan ikut dengannya. 

“Aku tidak tahu kenapa kita hanya pergi berdua,” protes Ratri, yang tak beranjak dari tempatnya berdiri. 

Sastra yang sudah berjalan lebih dulu, tertegun dan menoleh. “Kujelaskan di dalam mobil,” sahutnya enteng, lalu kembali berbalik ke depan. Dia tak menoleh lagi, hingga tiba di dekat kendaraan yang terparkir rapi. 

Sastra membukakan pintu penumpang, sambil menatap Ratri penuh arti. Dia menunggu wanita itu mendekat. 

Akan tetapi, Ratri tidak menurut. Bukan karena tak paham dengan isyarat dari Sastra, tetapi memang tidak berniat melakukan apa yang pria itu inginkan. Ratri justru memalingkan wajah, bersikap tak peduli.

“Temanku sudah menunggu. Aku juga terbiasa tepat waktu dalam segala hal. Itu merupakan kunci kesuksesan yang paling sederhana,” ujar Sastra tenang, seakan menyindir halus Ratri, yang dianggap membuang waktu. 

“Ayolah, Ratri,” bujuk Sastra lembut, tetapi tak terkesan berlebihan. Kesan wibawa masih terlihat jelas dari bahasa tubuhnya yang elegan. 

Ratri mengembuskan napas pelan dan dalam. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya dia mengalah. Ratri mendekat, lalu masuk ke mobil. “Terima kasih,” ucapnya, sebelum Sastra menutup pintu.

“Kembali,” balas Sastra kalem, lalu menutup pintu.

Tak berselang lama, mobil double cabin yang Sastra kendarai melaju gagah, membelah lalu lintas kota di sore yang cerah. 

“Jadi, kenapa kamu tidak mengajak Elia?” tanya Ratri, membuka perbincangan. 

“Elia tidak memiliki jiwa seni,” jawab Sastra, tanpa menoleh. 

“Dia seorang arsitek berbakat,” bantah Ratri.

“Itu merupakan dua hal yang berbeda, Ratri.” sanggah Sastra. Nada bicaranya terdengar lain, saat menyebutkan nama Ratri. Sejujurnya, itu berhasil menghadirkan perasaan aneh di hati si pemilik nama tersebut. 

Tiba-tiba, Ratri jadi agak kikuk. Namun, dia berusaha menghalau perasaan itu. dengan bersikap sok tak peduli. 

“Kuakui, Elia merupakan arsitek muda yang sangat berbakat. Sama sepertimu,” ucap Sastra, setelah beberapa saat terdiam. “Dia juga pandai menggambar. Namun, bukan untuk sebuah karya seni seperti lukisan. Elia tidak memiliki getaran kuat dalam hal itu,” jelasnya.

“Bagaimana kamu bisa menilai sedetail itu?” Ratri menatap keheranan. 

“Bukan hal sulit bagiku untuk menilai seseorang,” jawab Sastra kalem. “Aku pernah mengajaknya ke Perancis. Kami pergi ke museum. Ada banyak lukisan indah dan bernilai seni tinggi di sana. Namun, bagi Elia itu hanya coretan kuas tak bermakna. Dia tak memahaminya sama sekali,” tutur Sastra menerangkan.

“Apakah itu cukup dijadikan sebagai acuan?” Ratri masih menatap penuh keheranan.

“Aku memiliki penilaian sendiri, yang tak harus dijabarkan secara detail padamu. Kurasa, kamu bisa memahami itu.” Sastra menoleh sekilas, seraya tersenyum kalem. Dia terlihat begitu tampan dan menawan. 

Ratri terdiam sejenak, sebelum mengangguk. “Baiklah,” ucapnya. “Kurasa tak masalah, selama kamu tidak selingkuh."

"Apa?" Sastra refleks menginjak pedal rem.

Terpopuler

Comments

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

awas ketahuan

2024-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertama Kali
2 2. Pulang Bersama
3 3. Dress Pinjaman
4 4. Penutup Pesta
5 5. Bayangan Wanita Lain
6 6. Mencari Alasan
7 7. Hanya Berdua
8 8. Hubungan Tanpa Ikatan
9 9. Kebebasan Mutlak
10 10. Tengkleng Sapi
11 11. Satu Meja Bersama
12 12. Pulang Mendadak
13 13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14 14. Tak Bisa Dipahami
15 15. Dua Sisi Hati
16 16. Sepercik Kekaguman
17 17. Keputusan Mengejutkan
18 18. Salah Bicara
19 19. 'Cutie Pie'
20 20. Once More with Beautiful Devil
21 21. Ciuman Ketiga Kali
22 22. Kerinduan Kecil
23 23. Tiga Wanita
24 24. Batman
25 25. Perdebatan Konyol
26 26. Kekasih Gelap
27 27. Panggilan Keempat
28 28. Rahasia yang Terkuak
29 29. Penuh Kejutan
30 30. SUV Hitam
31 31. Bermain Sendiri
32 32. Pria Berkemeja Abu-abu
33 33. Ajakan Pesta
34 34. Terjebak
35 35. Amarah Sastra
36 36. Melanjutkan Pesta
37 37. Tanpa Pakaian Dalam
38 38. Nasib Sial Eliana
39 39. Karma
40 40. Tak Tertahankan
41 41. Hanya Bersenang-senang
42 42. Mencari Eliana
43 43. Jagat Hartadi
44 44. Eliana yang Malang
45 45. Bujuk Rayu
46 46. Penutup Makan Malam
47 47. Pertemuan Dua Pria
48 48. Drama Keluarga
49 49. Menolak Fakta
50 50. Berbeda dan Istimewa
51 51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52 52. Setelah Makan Malam
53 53. I Love You. Good Night
54 54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55 55. Tipu Daya Wanita
56 56. Memanfaatkan Kesempatan
57 57. Reuni Keluarga
58 58. Kepolosan Asha
59 59. Hari yang Melelahkan
60 60. Cemburu
61 61. Drama Eliana
62 62. Gerimis
63 63. Will You Marry Me?
64 64. Malam Perpisahan
65 65. Aksi Nekat Eliana
66 66. Dikuasai Iblis Jahat
67 67. Oh, Eliana
68 68. Kehangatan Keluarga
69 69. My Better Half
70 70. Brownies
71 71. Mulai Akrab
72 72. Siang yang Panas
73 73. Permohonan Dhania
74 74. Tamu Tak Terduga
75 75. Demi Cinta
76 76. Melepaskan Kenangan
77 77. Just One Kiss
78 78. Senyum Kemenangan Jagat
79 79. Disappear
80 80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81 81. Berjuang Sendiri
82 82. Rahasia Berdua
83 83. Juliet Rose
84 84. Hari Pembebasan
85 85. Empat Tahun Berlalu
86 86. Perasaan yang Tak Menentu
87 87. Pandangan Pertama
88 88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89 89. Sama-sama Menyesal
90 90. Perfect Plan
91 91. Gigitan saat Berciuman
92 92. Pemandangan Baru
93 93. Ajakan Berdamai
94 94. You Look So Beautiful Tonight
95 95. Cumbuan Penawar Rindu
96 96. Sama-sama Egois
97 97. Mengejar Ratri
98 98. Menantikan Akhir Cerita
99 99. Pizza untuk Tata
100 100. Papa
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Pertama Kali
2
2. Pulang Bersama
3
3. Dress Pinjaman
4
4. Penutup Pesta
5
5. Bayangan Wanita Lain
6
6. Mencari Alasan
7
7. Hanya Berdua
8
8. Hubungan Tanpa Ikatan
9
9. Kebebasan Mutlak
10
10. Tengkleng Sapi
11
11. Satu Meja Bersama
12
12. Pulang Mendadak
13
13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14
14. Tak Bisa Dipahami
15
15. Dua Sisi Hati
16
16. Sepercik Kekaguman
17
17. Keputusan Mengejutkan
18
18. Salah Bicara
19
19. 'Cutie Pie'
20
20. Once More with Beautiful Devil
21
21. Ciuman Ketiga Kali
22
22. Kerinduan Kecil
23
23. Tiga Wanita
24
24. Batman
25
25. Perdebatan Konyol
26
26. Kekasih Gelap
27
27. Panggilan Keempat
28
28. Rahasia yang Terkuak
29
29. Penuh Kejutan
30
30. SUV Hitam
31
31. Bermain Sendiri
32
32. Pria Berkemeja Abu-abu
33
33. Ajakan Pesta
34
34. Terjebak
35
35. Amarah Sastra
36
36. Melanjutkan Pesta
37
37. Tanpa Pakaian Dalam
38
38. Nasib Sial Eliana
39
39. Karma
40
40. Tak Tertahankan
41
41. Hanya Bersenang-senang
42
42. Mencari Eliana
43
43. Jagat Hartadi
44
44. Eliana yang Malang
45
45. Bujuk Rayu
46
46. Penutup Makan Malam
47
47. Pertemuan Dua Pria
48
48. Drama Keluarga
49
49. Menolak Fakta
50
50. Berbeda dan Istimewa
51
51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52
52. Setelah Makan Malam
53
53. I Love You. Good Night
54
54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55
55. Tipu Daya Wanita
56
56. Memanfaatkan Kesempatan
57
57. Reuni Keluarga
58
58. Kepolosan Asha
59
59. Hari yang Melelahkan
60
60. Cemburu
61
61. Drama Eliana
62
62. Gerimis
63
63. Will You Marry Me?
64
64. Malam Perpisahan
65
65. Aksi Nekat Eliana
66
66. Dikuasai Iblis Jahat
67
67. Oh, Eliana
68
68. Kehangatan Keluarga
69
69. My Better Half
70
70. Brownies
71
71. Mulai Akrab
72
72. Siang yang Panas
73
73. Permohonan Dhania
74
74. Tamu Tak Terduga
75
75. Demi Cinta
76
76. Melepaskan Kenangan
77
77. Just One Kiss
78
78. Senyum Kemenangan Jagat
79
79. Disappear
80
80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81
81. Berjuang Sendiri
82
82. Rahasia Berdua
83
83. Juliet Rose
84
84. Hari Pembebasan
85
85. Empat Tahun Berlalu
86
86. Perasaan yang Tak Menentu
87
87. Pandangan Pertama
88
88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89
89. Sama-sama Menyesal
90
90. Perfect Plan
91
91. Gigitan saat Berciuman
92
92. Pemandangan Baru
93
93. Ajakan Berdamai
94
94. You Look So Beautiful Tonight
95
95. Cumbuan Penawar Rindu
96
96. Sama-sama Egois
97
97. Mengejar Ratri
98
98. Menantikan Akhir Cerita
99
99. Pizza untuk Tata
100
100. Papa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!