10. Tengkleng Sapi

“Sastra … aku ….” Ratri tak percaya dengan apa yang pria itu lakukan. “Jangan,” ucapnya lagi, diiringi gelengan samar.

“Kenapa? Aku hanya berterima kasih.”

“Ta-tapi … tapi tidak seperti ini. Maksudku ….” Ratri menggigit pelan bibir bawahnya. 

“Kurasa tak masalah. Mencium tangan seorang wanita bukan suatu pelecehan. Lagi pula, aku melakukannya karena satu alasan yang jelas. Aku menghormati dan mengagumimu.”

“Ah, tidak!” tolak Ratri tegas, seraya menarik paksa tangannya. “Kamu pikir, aku tidak mengerti apa-apa? Aku bisa memahami bahasa tubuhmu!” tegas wanita cantik berambut pendek itu. Ratri segera melepas sabuk pengaman. “Hentikan! Aku turun di sini saja.”

“Ayolah. Jangan konyol,” tolak Sastra. 

“Kamu yang konyol, Sastra!” sergah Ratri. “Mulai saat ini, menjauhlah dariku!” Nada bicara serta sorot mata Ratri teramat serius. Kemarahan terlihat jelas dari paras cantiknya.

“Ratri ….” Sastra berusaha menjelaskan sesuatu. Namun, dia tak tahu harus berkata apa. Tak mungkin dirinya mengakui telah terobsesi begitu dalam terhadap Ratri. Apalagi, dalam situasi seperti itu. 

Satu-satunya yang bisa Sastra lakukan adalah membiarkan Ratri pergi. Dia tak bisa mencegah, bahkan ketika Ratri membanting pintu mobil. Sastra terdiam sejenak sambil memperhatikan langkah wanita itu, sebelum akhirnya keluar dari kendaraan. 

“Tunggu, Ratri!” cegah Sastra, tidak terlalu nyaring. Dia berjalan cepat, berusaha menyusul Ratri yang tak menghiraukannya. 

“Ratri.” Sastra yang sudah mendekat, langsung meraih tangan wanita itu, lalu sedikit menariknya hingga berbalik. 

“Apa mau kamu sebenarnya?” Ratri menunjukkan raut tak suka. 

“Aku pun tidak tahu,” jawab Sastra. “Aku hanya terpesona, setelah bertemu langsung denganmu. Selama ini, aku hanya melihatmu sekilas lewat video call. Itu juga jika kebetulan.”

“Apa masalahnya? Aku tidak harus selalu bergabung dalam perbincanganmu dengan Elia.”

“Ya.” Sastra terdiam sejenak, dengan tatapan terus tertuju kepada Ratri. “Sayangnya, aku terus memikirkanmu,” ungkap Sastra tanpa ragu. 

“Brengsek!” umpat Ratri.

Sastra mengangguk samar. “Ya. Aku memang brengsek.”

“Kalau begitu, menjauh dariku!” tegas Ratri, meskipun cukup pelan.

Kali ini, Sastra menggeleng pelan. Dia juga tidak melepaskan cengkraman dari pergelangan tangan Ratri. “Bagaimana jika aku menolak?”

“Dasar gila!” maki Ratri berani. 

Bukannya marah, Sastra justru tersenyum lebar. Entah apa yang membuatnya terlihat senang. 

“Lepaskan aku, atau kamu akan menerima akibatnya!” gertak Ratri. 

“Apa? Kamu akan menghajarku seperti yang dilakukan kepada para berandal di gang itu?” tantang Sastra enteng. “Lakukan saja.”

Namun, Ratri tak juga melakukan tindakan apa-apa. Dia hanya menatap tajam pria tampan di hadapannya. Makin lama, sorot mata wanita bertubuh langsing itu berubah. Tatapan Ratri melunak. Akan tetapi, dia langsung memalingkan muka. “Aku dan Elia berteman,” ucapnya pelan, tanpa menoleh.

“Aku tahu. Namun, aku tidak peduli,” balas Sastra. “Kedengarannya sangat jahat. Akan tetapi, aku tak suka bermain-main dengan perasaan sendiri. Bukankah itu membuat kita tidak nyaman?” 

“Jangan sok tahu,” bantah Ratri.

“Ayolah, Ratri. Aku bisa membaca makna tatapanmu padaku.”

“Itu tidak berarti apa-apa!" sanggah Ratri tegas, seraya menatap tajam Sastra.

Sastra menanggapi dengan senyum kalem. Dia tetap tenang menghadapi kemarahan Ratri. Baginya, ini merupakan saat yang tepat, untuk mengungkapkan segala perasaan yang mengganggu dalam beberapa hari terakhir. 

“Teruslah membantah. Aku tidak akan memaksamu untuk berkata jujur. Lambat laun, kamu akan tersiksa sendiri karena perasaan itu. Kita lihat sampai kapan kamu bisa bertahan,” tantang Sastra. 

Ratri tidak menanggapi. Dia kembali memalingkan muka karena tak kuasa melawan tatapan Sastra. 

“Aku akan membiarkanmu sekarang. Tak ada paksaan untuk menunjukkan perasaan yang kamu tutupi. Namun, saat kamu mulai lelah berpura-pura, maka aku akan meminta satu ciuman sebagai pertanda dari kekalahanmu.” 

Sastra melonggarkan cengkramannya dari pergelangan tangan Ratri. Dia bahkan melepaskan, kemudian mundur beberapa langkah. 

“Berlarilah, Ratri. Kamu bisa berusaha menghindar sejauh mungkin. Namun, kupastikan itu tak akan lama.” Sastra tersenyum kalem, lalu mengedipkan sebelah mata. 

Lain halnya dengan Ratri. Dia menatap pria itu dengan sorot tak bersahabat, lalu berbalik. Ratri memilih melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

"Kamu yakin tidak ingin kuantar sampai tempat kost?" Suara Sastra masih terdengar jelas, berhubung Ratri belum terlalu jauh.

Ratri menoleh, lalu mengacungkan jari tengah kepada Sastra. Tanpa memberikan jawaban, dia bergegas pergi dari sana.

"Luar biasa. Aku menyukainya," gumam Sastra, disertai senyum menawan.

Bagi Sastra, pertemuannya dengan Ratri bagaikan angin segar, di kala kebosanan melanda hubungan yang selama ini dijalani dengan Eliana.

Sebenarnya, tak ada masalah yang berarti dalam hubungan yang sudah terjalin selama dua tahun itu. Namun, sikap Eliana yang begitu berhati-hati dan seakan takut membuat Sastra kecewa, menjadikan pria tampan 31 tahun tersebut jadi bosan. Tak ada tantangan yang berarti dan memberi warna baru.

Jika bagi sebagian orang hubungan jarak jauh terasa menakutkan karena rawan pertengkaran, yang terjadi pada Sastra dan Eliana justru sebaliknya. Ikatan kasih mereka selalu terjaga, bahkan teramat datar.

'Aku suka berpetualang dan mencari tantangan baru'.

Kalimat itu memang tidak sejalan dengan apa yang Sastra jalani selama ini.

Di sisi lain, Ratri mulai merasakan kegalauan luar biasa. Dia tak mengerti, kenapa Sastra bersikap seperti itu padanya.

"Ya, Tuhan. Dia sangat tampan dan menawan. Dia juga ...." Ratri menggeleng kencang, menolak pikiran nakal tentang Sastra. "Jangan bodoh, Ratri! Dia pacar Eliana," tegurnya pada diri sendiri.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Ratri sudah tiba di tempat kost. Dia langsung mengempaskan tubuh ke matras. Tatapannya lurus tertuju ke langit-langit kamar. Pikiran Ratri pun melayang tak menentu hingga beberapa saat.

Ingatan Ratri beralih pada kondisi sang ayah. Baru saja mengambil telepon genggam untuk menanyakan kabar terbaru ayahnya, terdengar ketukan di pintu.

"Permisi. Makanan," seru seorang pria, tidak terlalu nyaring

Ratri menautkan alis. Dia tidak merasa memesan apa pun. Ratri bangkit, lalu mengintip dari lubang kunci. Benar saja, dirinya melihat kurir di depan pintu.

"Dengan Mbak Ratri?" tanya kurir itu sopan.

"I-iya," jawab Ratri ragu.

"Ini, Mbak." Kurir itu menyodorkan kresek putih berukuran sedang.

"Berapa, Mas?" tanya Ratri karena tak tahu harga makanan itu.

"Sudah dibayar, Mbak," jawab sang kurir. "Permisi," pamitnya, kemudian berlalu dari hadapan Ratri yang masih terpaku di ambang pintu.

Sesaat kemudian, Ratri kembali ke dalam untuk memeriksa makanan yang dikirimkan kepadanya. "Ya, ampun," gumam wanita muda itu, diiringi embusan napas pelan.

Dikeluarkannya seporsi tengkleng sapi beriku nasi hangat. Tak lupa, dia juga membaca tulisan pada secarik kertas, yang dilipat sederhana.

'Jangan makan nasi goreng terus, Non.'

Dari sana, Ratri tahu siapa pengirim makanan itu. "Sastra," sebutnya lirih.

Terpopuler

Comments

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

apapun yg akan terjadi, tolong ya mak nellaaaa sayang, jangan sampai El tahu. sakit sakit

2024-12-01

1

octa❤️

octa❤️

dah dimulai ditebar2 pesonanya y bang

2024-11-30

1

Yuyun Yuningsih Yuni

Yuyun Yuningsih Yuni

tega ini othornya,,hhhhh

2024-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertama Kali
2 2. Pulang Bersama
3 3. Dress Pinjaman
4 4. Penutup Pesta
5 5. Bayangan Wanita Lain
6 6. Mencari Alasan
7 7. Hanya Berdua
8 8. Hubungan Tanpa Ikatan
9 9. Kebebasan Mutlak
10 10. Tengkleng Sapi
11 11. Satu Meja Bersama
12 12. Pulang Mendadak
13 13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14 14. Tak Bisa Dipahami
15 15. Dua Sisi Hati
16 16. Sepercik Kekaguman
17 17. Keputusan Mengejutkan
18 18. Salah Bicara
19 19. 'Cutie Pie'
20 20. Once More with Beautiful Devil
21 21. Ciuman Ketiga Kali
22 22. Kerinduan Kecil
23 23. Tiga Wanita
24 24. Batman
25 25. Perdebatan Konyol
26 26. Kekasih Gelap
27 27. Panggilan Keempat
28 28. Rahasia yang Terkuak
29 29. Penuh Kejutan
30 30. SUV Hitam
31 31. Bermain Sendiri
32 32. Pria Berkemeja Abu-abu
33 33. Ajakan Pesta
34 34. Terjebak
35 35. Amarah Sastra
36 36. Melanjutkan Pesta
37 37. Tanpa Pakaian Dalam
38 38. Nasib Sial Eliana
39 39. Karma
40 40. Tak Tertahankan
41 41. Hanya Bersenang-senang
42 42. Mencari Eliana
43 43. Jagat Hartadi
44 44. Eliana yang Malang
45 45. Bujuk Rayu
46 46. Penutup Makan Malam
47 47. Pertemuan Dua Pria
48 48. Drama Keluarga
49 49. Menolak Fakta
50 50. Berbeda dan Istimewa
51 51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52 52. Setelah Makan Malam
53 53. I Love You. Good Night
54 54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55 55. Tipu Daya Wanita
56 56. Memanfaatkan Kesempatan
57 57. Reuni Keluarga
58 58. Kepolosan Asha
59 59. Hari yang Melelahkan
60 60. Cemburu
61 61. Drama Eliana
62 62. Gerimis
63 63. Will You Marry Me?
64 64. Malam Perpisahan
65 65. Aksi Nekat Eliana
66 66. Dikuasai Iblis Jahat
67 67. Oh, Eliana
68 68. Kehangatan Keluarga
69 69. My Better Half
70 70. Brownies
71 71. Mulai Akrab
72 72. Siang yang Panas
73 73. Permohonan Dhania
74 74. Tamu Tak Terduga
75 75. Demi Cinta
76 76. Melepaskan Kenangan
77 77. Just One Kiss
78 78. Senyum Kemenangan Jagat
79 79. Disappear
80 80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81 81. Berjuang Sendiri
82 82. Rahasia Berdua
83 83. Juliet Rose
84 84. Hari Pembebasan
85 85. Empat Tahun Berlalu
86 86. Perasaan yang Tak Menentu
87 87. Pandangan Pertama
88 88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89 89. Sama-sama Menyesal
90 90. Perfect Plan
91 91. Gigitan saat Berciuman
92 92. Pemandangan Baru
93 93. Ajakan Berdamai
94 94. You Look So Beautiful Tonight
95 95. Cumbuan Penawar Rindu
96 96. Sama-sama Egois
97 97. Mengejar Ratri
98 98. Menantikan Akhir Cerita
99 99. Pizza untuk Tata
100 100. Papa
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Pertama Kali
2
2. Pulang Bersama
3
3. Dress Pinjaman
4
4. Penutup Pesta
5
5. Bayangan Wanita Lain
6
6. Mencari Alasan
7
7. Hanya Berdua
8
8. Hubungan Tanpa Ikatan
9
9. Kebebasan Mutlak
10
10. Tengkleng Sapi
11
11. Satu Meja Bersama
12
12. Pulang Mendadak
13
13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14
14. Tak Bisa Dipahami
15
15. Dua Sisi Hati
16
16. Sepercik Kekaguman
17
17. Keputusan Mengejutkan
18
18. Salah Bicara
19
19. 'Cutie Pie'
20
20. Once More with Beautiful Devil
21
21. Ciuman Ketiga Kali
22
22. Kerinduan Kecil
23
23. Tiga Wanita
24
24. Batman
25
25. Perdebatan Konyol
26
26. Kekasih Gelap
27
27. Panggilan Keempat
28
28. Rahasia yang Terkuak
29
29. Penuh Kejutan
30
30. SUV Hitam
31
31. Bermain Sendiri
32
32. Pria Berkemeja Abu-abu
33
33. Ajakan Pesta
34
34. Terjebak
35
35. Amarah Sastra
36
36. Melanjutkan Pesta
37
37. Tanpa Pakaian Dalam
38
38. Nasib Sial Eliana
39
39. Karma
40
40. Tak Tertahankan
41
41. Hanya Bersenang-senang
42
42. Mencari Eliana
43
43. Jagat Hartadi
44
44. Eliana yang Malang
45
45. Bujuk Rayu
46
46. Penutup Makan Malam
47
47. Pertemuan Dua Pria
48
48. Drama Keluarga
49
49. Menolak Fakta
50
50. Berbeda dan Istimewa
51
51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52
52. Setelah Makan Malam
53
53. I Love You. Good Night
54
54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55
55. Tipu Daya Wanita
56
56. Memanfaatkan Kesempatan
57
57. Reuni Keluarga
58
58. Kepolosan Asha
59
59. Hari yang Melelahkan
60
60. Cemburu
61
61. Drama Eliana
62
62. Gerimis
63
63. Will You Marry Me?
64
64. Malam Perpisahan
65
65. Aksi Nekat Eliana
66
66. Dikuasai Iblis Jahat
67
67. Oh, Eliana
68
68. Kehangatan Keluarga
69
69. My Better Half
70
70. Brownies
71
71. Mulai Akrab
72
72. Siang yang Panas
73
73. Permohonan Dhania
74
74. Tamu Tak Terduga
75
75. Demi Cinta
76
76. Melepaskan Kenangan
77
77. Just One Kiss
78
78. Senyum Kemenangan Jagat
79
79. Disappear
80
80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81
81. Berjuang Sendiri
82
82. Rahasia Berdua
83
83. Juliet Rose
84
84. Hari Pembebasan
85
85. Empat Tahun Berlalu
86
86. Perasaan yang Tak Menentu
87
87. Pandangan Pertama
88
88. Segelas Jus untuk Gadis Kecil
89
89. Sama-sama Menyesal
90
90. Perfect Plan
91
91. Gigitan saat Berciuman
92
92. Pemandangan Baru
93
93. Ajakan Berdamai
94
94. You Look So Beautiful Tonight
95
95. Cumbuan Penawar Rindu
96
96. Sama-sama Egois
97
97. Mengejar Ratri
98
98. Menantikan Akhir Cerita
99
99. Pizza untuk Tata
100
100. Papa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!