Bab 17

***

"APA KAU TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN?! AKU MASIH DI KAMAR MANDI!!"

Grace terpekik saat Atlas masuk begitu saja ke dalam kamar mandi. Untungnya dia tidak sedang pipis, bayangkan jika iya. Mungkin seumur hidupnya dia akan malu ketika bertemu dengan pria ini. Dia bahkan mengetuk pintu dulu, Grace kira dia akan diam sampai Grace membukakan pintu, namun nyatanya tidak. Dia malah masuk begitu saja.

Lalu gunanya mengetuk apa?! Grace kesal sekali dengannya.

"Aku kira kau kenapa-napa karena tidak kunjung keluar, makanya aku langsung masuk. Lagi pula, aku kan sudah bilang kalau aku tidak terarik dengan mu apalagi tubuh mu. Jadi tenang saja."

Wajah so cool dan santai itu benar-benar memuakan sekali. Ingin rasanya Grace memukulnya membabi buta. Tapi sayangnya dia tidak bisa, tenaganya tidak sebanding dengan pria ini. Yang ada malah dia nanti yang k.o duluan.

"KELUAR!"

Dengan tampang polos dan tidak bersalahnya Atlas kembali keluar dari dalam toilet itu. Dia sebenarnya juga tidak tahu kenapa bisa bersikap bodoh seperti ini. Padahal kan biasanya juga dia tidak peduli. Aneh sekali.

Sedangkan Grace, gadis itu benar-benar kesal setengah mati. Tapi sayangnya, kesalnya itu tidak akan berdampak apa-apa. Karena mengadukan dia kesal karena Atlas pada manusia itu sendiri bukanlah solusi. Jadi lebih baik diam dan sabar. Semoga sabarnya ini tidak meledak.

Grace menatap sinis ke arah Atlas. Ia pun langsung keluar dari dalam ruangannya begitu saja. Masih ada dua bodyguard yang berjaga disana. Tetapi anehnya mereka tidak menahan Grace saat Grace keluar. Padahal kemarin mereka menahan Grace mati-matian. Selain itu mereka juga langsung mengunci dan mengancam Grace.

Semua ini pasti ulah pria gila itu.

"Orang gila," rutuknya pelan.

"Aku mendengarnya."

Grace menghentikan langkahnya dan menatap ke arah belakang. Disana Atlas tengah mengikuti langkahnya. Oh ayolah, serius dia sampai diikuti seperti ini?

"Bisa biarkan aku sendiri? Aku muak melihat wajah mu!" ucap Grace tanpa bisa ia tahan lagi.

"Sayangnya kau akan selalu melihat wajah memuakan ini."

"Fck you!"

Grace segera berbalik dan segera berjalan cepat dari sana. Kesal, marah, dan tidak suka. Semua perasaan itu bercampur aduk jadi satu. Jika saja waktu bisa diputar, mungkin dia tidak akan pernah mau bertemu dengan Atlas. Andai saja waktu itu dia tidak langsung datang untuk interview, mungkin dia tidak akan ada diposisi ini.

Kaki Grace melangkah menuju ke arah samping rumah sakit. Disana ternyata ada sebuah taman dan cukup banyak orang. Grace pun mencari tempat duduk yang cukup sepi dan jauh dari keramaian ini. Tempatnya berada disudut kanan paling depan. Disana ada satu bangku yang kosong dan tidak banyak orang disana.

Grace mendudukan bokongnya disana lalu mengeluarkan ponselnya karena ada panggilan masuk. Dan ternyata panggilan itu berasal dari sang ibu.

"Ya bu?"

"..."

"Ah, iya nanti sore aku pulang ke rumah ibu. Kenapa memangnya? Kangen ya?" tanya Grace sembari terkekeh pelan.

"..."

"Baiklah, baiklah bu. Sore nanti aku pulang. Okay?"

"..."

"Okay bu, see you."

"..."

tut.

"Sepertinya kau sangat akrab dengan ibu mu."

Grace terdiam sejenak dengan tatapan jengahnya. "Lalu?"

"Apa dengan ayah mu juga seperti itu?"

"Aku tidak memiliki ayah."

Mendengar jawaban Grace, Atlas langsung melirik ke arah gadis ini. Jadi ini alasannya kenapa di data tidak ada nama ayahnya? Karena ayahnya sudah meninggal?

"Benarkah? Kapan ayah mu meninggal?"

"Untuk apa kau tahu? Hubungan kita hanya sebatas rekan kerja saja."

"Aku tahu hal itu. Tapi setidaknya sebelum kau bertemu dengan kedua orang tua ku, aku tentu harus tahu tentang mu. Jika tidak, mungkin mereka tidak akan percaya dengan hubungan ini."

"Gunanya percaya apa? Lagi pula ini hanya pura-pura kan?" ucap Grace.

"Ya memang ini hanya pura-pura. Tapi setidaknya jika dihadapan kedua orang tua ku, bukankah hubungan ini harus terlihat seperti benar-benar hubungan yang nyata??"

"Aku malas berpura-pura. Lagi pula aku tidak pandai acting. Apa tidak bisa kau mencari wanita lain saja? Aktris? Mereka pandai berakting."

Tuk..

"Awhh, apa-apaan sih?! Sakit!!"

Atlas menahan senyumnya saat melihat gadis ini menggerutu kesakitan karena ulahnya yang menjitak pelan kening gadis itu.

"Keluarga ku akan tahu jika aku berhubungan dengan aktris. Makanya aku memilih mu yang hanya memiliki sedikit biodata."

"Sedikit? Kau saja yang tidak tahu kebenarannya."

"Aku memang tidak tahu, makanya kau cepat beritahu aku."

"Malas," ketus Grace.

Gadis itu kembali fokus pada ponsel ditangannya. Masih posisi di taman, dia memang ingin diam disini. Sebab diam di ruangannya sangat sumpek sekali.

***

Setelah berdebat panjang dan mengeluarkan ancamannya, Grace akhirnya bisa pulang. Kali ini dia pulang juga diantar oleh Atlas. Tapi Grace sudah memperingati pria itu untuk tidak keluar mobil, cukup mengantarnya saja. Tidak perlu sampai menyapa ibunya. Karena jika iya, maka semuanya akan semakin runyam.

Selama perjalan pulang, tidak ada sedikit pun percakapan antara Atlas dan Grace. Keduanya sama-sama diam. Sampai akhirnya sampai di depan gerbang rumah ibu Lita, Grace langsung turun dan tidak mengatakan apapun. Dia berlalu begitu saja, pun dengan mobil yang mengantarnya kesana.

Peduli setan. Lagi pula ini diluar kantor, jadi bebas saja jika Grace ingin bersikap seperti itu pada bossnya.

"IBUUU!" teriak Grace memanggil sang ibu yang sedang duduk diam membaca sebuah buku.

Mendengar teriakan itu, tentu saja Lita langsung mengangkat pandangannya dan menatap ke arah sumber suara. Disana ia menyunggingkan senyumnya saat melihat siapa yang datang.

"Akhirnya kamu pulang juga," ucap Lita senang. Wanita itu bangkit dari duduknya sembari merentangkan kedua tangannya.

Grace sendiri tentu saja langsung berhambur pada pelukan hangat ibu Lita. Nyaman sekali rasanya.

"Nakal! Ibu nunggu kamu dari kemarin gak pulang-pulang."

"Hehe. Kan udah aku kasih tahu, bu. Aku dikasih rumah dinas deket kantor. Kemarin juga kerjaan banyak banget. Maklum, kan karyawan baru."

"Tapi jangan sampai kecapean. Beliau tahu kamu bisa kena marah."

"Aman kok bu, aku baik-baik aja."

"Ya sudah, ayo ikut ibu masuk. Ibu masak banyak banget makanan buat kamu."

Dengan antusias, Grace menganggukan kepalanya dan berjalan masuk bersama dengan ibunya. Huh, aman. Ibunya tidak menyadari ada perban di kepalanya. Ya wajar, Grace menggunakan plester transparan yang ia timpa dengan foundation. Sehingga jika tidak diperhatikan, maka tidak akan ada yang menyadarinya. Untunglah dia ini pintar.

Sebenarnya dia enggan menggunakan plester dan akan langsung menimpanya dengan foundi saja. Tapi ternyata Dokter tidak menyarankan itu, takutnya lukanya malah iritasi dan akan sembuh lama. Jadi ya sudah lah.

tbc.

Terpopuler

Comments

caca

caca

duh makin penasaran thorrr

2024-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!