Bab 16

***

Marvin menatap wajahnya yang dipenuhi cukup banyak lebam. Lebam itu berasal dari tinjuan dan pukulan yang ia dapatkan dari Atlas. Marvin akui, dia memang tidak sepandai Atlas dalam bela diri. Tapi untuk urusan lain, Marvin selalu yang terdepan.

Sebenarnya menganggu gadis itu tidak masuk dalam rencananya. Tapi karena dia dekat dengan Atlas dan bahkan bekerja pada pria itu, alhasil dia akan dijadikan sasaran juga. Salah sendiri bergabung dengan perusahaan itu. Mana lagi dia langsung diangkat sebagai sekretaris. Karena setahu Marvin, selama bertahun-tahun ini Atlas tidak pernah mempekerjakan wanita sebagai sekretarisnya. Makanya saat mendapatkann kabar itu dia seketika terkejut dan tentu langsung menyusun rencana.

"Tuan."

Marvin mengalihkan tatapannya dan menatap anak buahnya yang baru saja tiba di ruangannya.

"Bagaimana?" tanya Marvin.

"Cctv berhasil kami hapus. Atlas tidak akan menemukan bukti apapun, selain itu cleaning service yang tidak sengaja melihat adegan itu sudah kami amankan. Setelah diselidiki lagi, tidak ada orang lain yang tahu selain cleaning service itu," jelasnya.

"Baguslah kalau begitu. Bun*h saja cleaning service itu, dari pada nanti ditemukan oleh bajingn Atlas, yang ada hal itu malah akan membahayakan aku."

"Baik tuan."

"Apa kau sudah menemukan data gadis itu? Aku ingin tahu siapa dia sebenarnya sampai-sampai Atlas menjadikannya sekretaris."

Bawahannya itu mengeluarkan tablet dan menunjukan data diri gadis yang dimaksudnya. Yaitu Grace.

"Hanya ini? Apa tidak ada yang lain?" tanya Marvin. Masalahnya data diri gadis ini sangat singkat sekali, hanya terdiri dari tiga baris saja. Bahkan tanggal lahirnya pun tidak ada disini. Hanya ada nama panjangnya saja, yaitu Gracellina.

"Hanya itu yang kami temukan tuan. Kami sudah mencona mencarinya kemana-mana, bahkan kami juga mencoba meretas identitasnya, sayangnya sangat sulit sekali. Ada security yang melindungi datanya. Dan saya belum menemukan siapa security yang berada dibalik itu semua."

"Misterius sekali. Bukankah dia hanya seorang gadis lemah biasa?" gumam Marvin keheranan.

"Kembalilah."

"Permisi tuan."

Marvin kembali menatap wajah gadis itu melalui foto yang ada di dalam tablet tersebut. Dia memang cantik, wajahnya khas sekali. Apalagi dengan warna matanya itu.

"Sepertinya bajingn Atlas menyukainya atau mungkin hanya menjadikan wanita ini sebagai mainannya saja. Kasihan sekali."

***

Dihari ia sadar dan merasa tubuhnya lebih baik, ia memutuskan untuk segera kembali ke rumah ibu Lita. Namun sayangnya Atlas menahannya dan tidak membiarkan ia pergi begitu saja.

Selain kesal karena tidak dibiarkan pulang, Grace juga kesal karena Atlas tidak menyetujui kemauannya untuk keluar dari perusahaan itu. Dia tidak mengatakan dengan pasti tujuannya mempertahankan Grace dan menolak kemauan Grace itu. Tapi sepertinya ada hal yang membuatnya mempertahankan dia diperusahaan.

Helaan nafas kasar keluar dari mulut Grace. Sudah dua hari berlalu dia berada diruangan serba putih yang cukup bau dengan obat. Memang tidak intens, tapi bau itu tetap saja selalu ada. Kadang-kadang Jenna selalu mual ketika mencium baunya. Hal itu mengingatkan ketika ia dulu.

Dulu ketika ia masih kecil, ia memaksa sang ayah untuk mendaftarkannya sekolah kedokteran saat ia dewasa. Tapi sang ayah menolaknya. Ternyata penolakan ayahnya itu benar-benar tepat. Grace kurang cocok berada di bidang kedokteran. Meskipun kesal saat itu karena ditolak.

Ah iya, ayah dan ibunya. Dia merindukan mereka berdua. Apa mereka berdua tahu tentang keadaannya ini? Sepertinya iya. Mereka tidak mungkin menutup mata dan telinga dengan apa yang ia alami. Grace juga yakin, setelah ia keluar dari rumah sakit, ia pasti akan diceramahi oleh mereka berdua.

Grace mengalihkan pandangannya ke arah pintu saat mendengar pintu terbuka. Disana muncul sosok Atlas sembari membawa satu paper bag yang entah apa isinya.

"Makanan untuk mu," ucapnya.

"Aku tidak butuh makan. Aku hanya ingin kau menuruti kemauan ku," tutur Grace.

"Hal itu tidak akan mungkin. Jadi jangan banyak berharap."

"Sebenarnya apa masalah mu? Bukankah itu hak ku?"

"Tapi kau sudah menandatangi kontrak kerja selama satu tahun ke depan, dan kontrak kerja di perusahaan selama tiga tahun ke depan."

Tiga tahu?! Apa dia gila?!

"Setahu ku saat menandatangi kontrak, tidak ada perjanjian kerja sama selama tiga tahun. Aku hanya perlu melakukan masa percobaan sekitar satu bulan dan sisanya aku bekerja selama sebelas bulan. Satu tahun pas!"

Atlas tersenyum miring. "Seharusnya sebelum kau memutuskan bekerja sama dengan ku, kau mencari tahu tentang ku dulu."

Atlas mengambil duduk disamping Grace. Kebetulan gadis itu tengah duduk di sofa yang berada di dekat jendela keluar.

"Kurang kerjaan."

"Karena kurang kerjaan itu membuat mu tidak bisa keluar dengan mudah dari perusahaan ku."

"Crazy! Sebenarnya apa tujuan mu dengan menahan ku?" tanya Grace.

"Kau kompeten, aku tidak akan melepaskan orang kompeten begitu saja."

"Listen! Diluar sana masih banyak orang yang lebih kompeten dibanding aku. Jadi aku harap, ACC kemauan ku keluar dari perusahaan mu!" sentak Grace dengan nada cukup tinggi.

"In your dream's, Naughty girl."

Grace meremas kuat jarinya. Demi apapun dia sangat kesal sekali dengan sikap pria ini. Belum lagi ekspresinya itu, argh! Grace tidak tahan ingin mencakarnya!!

Memilih mengabaikannya, Grace langsung bangkit dari duduknya dan berjalan membawa tiang infusan. Anehnya, kenapa dia masih harus diinfus? Padahal dia saja sudah merasa lebih baik.

Tanpa aba-aba, Grace menarik jarum infusan yang menempel di tangannya dan menghempaskan infusan itu begitu saja. Atlas yang berada cukup berjarak dari gadis itu langsung berdiri dan berjalan cepat menghampirinya.

"KAU GILA?"

"Kau yang lebih gila."

"Tangan mu berdarah!" ucap Atlas seraya menarik tangan kiri Grace.

Dan benar saja, punggung tangan kiri gadis itu terluka. Dengan cepat Atlas menghapus darah itu, namun ternyata ia masih kalah cepat dengan gadis ini. Sebab gadis ini menarik tangannya dan menjil*t darah itu dengan gerakan sensual, seolah sedang menggoda Atlas.

"Lebay," rutuknya.

Grace pun segera pergi dari hadapan Atlas dan berjalan ke kamar mandi. Sementara Atlas, dia hanya diam melongo melihatnya. Dasar gadis nakal!

Di dalam kamar mandi, Grace langsung menyalakan keran dengan cukup keras, untung turbin airnya besar, jadi suara air bisa meredam dirinya yang sedang mual karena baru mejil*t darahnya sendiri.

Wajah Grace memerah menahan jijik sekaligus mual. Dia paling anti dengan darah dan bau obat-obatan. Dan dengan gilanya tadi dia malah menjil*t darahnya sendiri.

"Gue kadang ogeb juga ya? Udah tahu anti sama yang begituan, ini malah dijil*t. Sarap anjir!" umpatnya pelan sembari menatap pantulan wajahnya di depan cermin.

Tok... tok.. tok..

Tiba-tiba....

tbc.

makasih ya udah 1.2k nih popnya. Bisa yu makin banyak hehehe

Terpopuler

Comments

caca

caca

yuk bisa yukkk. semangat Thor 💪🏽💪🏽
sorry Thor Baru sempet baca

2024-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!