Bab 9

***

Semalam Atlas memang datang ke club biasa yang sering ia dtaangi. Tujuannya datang ya untuk melepas penat pada minuman yang ada disana. Meskipun memang dia juga selalu kesal saat ada wanita penghibur mendekat ke arahnya. Tapi sudahlah, yang penting dia bisa menikmati malam itu.

Dan tanpa ia duga, ternyata gadis yang ia incar beberapa hari ini juga ada di club yang sama. Pikirannya kali ini terbagi jadi dua. Yaitu antara pekerjaan dan juga cara agar gadis ini menerima tawarannya.

Apa yang dikatakan gadis ini tadi siang memang benar adanya. Pasti banyak wanita lain yang sanggup dengan ini semua tanpa harus ia bayar mahal. Hanya saja pikiran Atlas malah tertuju pada gadis ini. Gadis yang dimana tidak ia kenal sama sekali. Mereka bertemu pun ya karena insiden ciuman itu.

Semalam Atlas juga langsung membawa pergi gadis itu. Padahal dia tidak perlu sampai seperti ini. Tapi entahlah, tanpa Atlas sadari, dia mulai berubah karena keinginannya pada gadis ini.

Grace menatap kesal dirinya melalui pantulan cermin di depannya. Posisinya dia masih di kamar mandi, sementara pria pemaksa itu entah kemana perginya. Biarkan saja, lagi pula Grace sudah sangat muak dengannya. Grace masih tidak habis pikir kenapa bisa ia terikat masalah sepele dengan pria itu? Bahkan masalah sepele itu pasti akan berubah jadi besar setelah ini.

Hembusan nafas gusar terdengar dari gadis ini. Wajahnya nampak sekali menunjukan bahwa dia sedang stress sekali. Dia masih bingung, kenapa pria itu sampai membawanya semalam kesini? Ini juga dimana, Grace tidak tahu.

Dengan cepat Grace membersihkan dirinya dan kembali memakai pakaiannya semalam. Memang sudah kotor, apalagi ada noda wine di kemeja putihnya. Padahal ia baru pertama kali pakai kemeja ini, tapi sepertinya sudah tidak bisa dipakai lagi karena noda ini. Huh!

"Selamat pagi, nona."

Grace terlonjak kaget saat mendapat sapaan tiba-tiba setelah ia keluar dari dalam kamar mandi. Disana nampak ada dua orang petugas hotel? Sepertinya benar mereka petugas hotel. Pasalnya baju yang mereka kenakan mirip seperti pekerja hotel.

"Siapa kalian?" tanya Grace.

"Kami diperintahkan tuan Atlas untuk memberikan baju ganti. Anda bisa memilihnya sesuai dengan yang anda mau," ucapnya.

"Untuk apa pria itu memberiku baju," gumam Grace.

"Nona," panggilnya lagi.

"Ah, pilihkan saja. Terserah kalian, aku tidak terlalu pemilih."

"Baiklah. Kalau begitu pakai yang ini saja," ucapnya seraya memberika satu dress berwarna hitam. Bentuknya persis seperi cocktail dress, dengan bagian lengan pendek yang mengembang seperti terompet. Selain itu dress tersebut juga dilengkapi dengan tali dibagian pinggang.

Dengan cepat Grace mengambil dress itu dan mengenakannya. Selain itu dia juga jadi menggerai rambutnya untuk menutupi bagian belakang punggungnya yang cukup terekspos.

"Tuan Atlas sudah menunggu anda di ruangannya, nona. Mari kami antar."

"Tidak perlu, aku tahu. Kalian kembali saja, terima kasih."

"Baiklah, nona. Permisi."

Kedua pelayan hotel itu pun pergi dari kamar ini. Jadi benar dugaannya dia ada di hotel dan semalam tidur disini?

"Entah apa yang sudah terjadi semalam. Gue bego banget bisa-bisanya hilang kendali gara-gara kesel. Dua temen gue lagi, mereka ngajak tapi suka ninggalin. Akhirnya kan gue jadi dibawa pria menyebalkan itu," gerutunya pelan.

Grace segera mencari tas dan ponselnya. Setelah menemukannya ia langsung keluar dari dalam kamar ini. Tujuannya tentu saja pergi kembali ke rumah ibu Lita. Dipikir Grace akan menemui pria itu. Ck, tidak sudi sekali rasanya.

Grace masuk ke dalam lift dan segera menekan lantai satu, sebab itu pasti lobby. Ia tidak menyangka jika dia berada di lantai paling atas hotel ini. Grace menyandarkan kepalanya pada dinding lift. Pening masih terus menyerang kepalanya. Sepertinya dia harus meminum obat pereda mabuk, jika tidak selama seharian ini dia pasti akan terganggu dengan pening itu.

Ditengah perjalannya menuju lobby, lift tiba-tiba terbuka. Grace tidak ambil pusing. Karena sudah pasti ada juga yang hendak menuju lobby. Masih dengan posisi menyandar sembari memejamkan matanya, seolah dia memang sangat tidak peduli dengan siapa yang masuk. Namun ternyata orang itu langsung berjalan ke arah Grace dan berdiri disampingnya.

Grace tentu saja merasakan hal itu. Ia pun segera membuka kedua matanya dan seketika ia terkejut. Pria yang sangat ia hindari malah sudah berdiri disampingnya.

"Aku meminta mu menemui ku, kenapa kamu malah mau kabur?" tanya Atlas.

"Kabur? Memangnya aku tawanan mu? Rasanya bukan kan? Aku pergi karena memang mau pulang, bukan karena mau kabur," bohong Grace.

Jelas saja dia akan kabur.

"Tampang mu tidak bisa berbohong. Aku tahu kau mencoba kabur."

"Whatever- Akhhh..,"

Tubuh Grace ditarik begitu saja keluar lift. Tak lama ia sampai di sebuah ruangan yang entah ini ruangan apa. Yang jelas seperti ruangan pertemuan. Disana juga sudah bertengger beberapa bodyguard.

"Duduk."

Nada Atlas terdengar cukup dingin dan memerintah. Dari pada nyawanya melayang, Grace pun segera duduk ditempat yang sudah disediakan. Pun dengan Atlas yang juga duduk disamping Grace.

Di depan sana terdapat sebuah layar besar, entah berapa inch. Yang jelas layar itu langsung menyala saat Grace duduk disana. Tak lama, layar itu menampilkan rekaman cctv dimana Grace pertama kali mencium pria ini di club waktu itu.

Grace meremas pelan jari jemarinya. Ia pun melirik ke arah bodyguard yang ada di depan pintu, mereka sudah berbalik dan tidak melihat ke arah layar di depan. Syukurlah.

"Apa maksud mu?" tanya Grace.

"Tenanglah, tontonannya masih berlanjut."

Benar adanya. Setelah rekaman cctv di club, kini layar didepan memutar kejadian dimana Grace dan Atlas kembali berciuman. Namun kali ini di sebuah ruangan yang mirip kamar. Jangn bilang itu kamar semalam yang mereka tempati?

Di ciuman kali ini, Atlas lebih mendominasi. Bahkan pria itu tidak segan mendorong dan menarik Grace saat gadis itu berusaha melepaskan ciumannya. Untuk adegan ini, Grace sama sekali tidak mengingatnya.

"KAU SENGAJA?!" geram Grace.

Atlas tersenyum miring dan melirik ke arah Grace. "Aku tidak pernah seniat ini jika memang bukan kau orang yang aku inginkan dalam kerja sama ini."

"Bukankah sudah aku bilang, aku tidak mau!"

"Sssstt, tontonannya masih panjang."

Atlas segera menarik dagu Grace agar kembali melihat ke layar di depannya. Disana Atlas terlihat membuka dress atas Grace. Pria itu juga mendaratkan kecupannya di leher sampai ke atas dada Grace.

"BAJINGN!! KAU BILANG KAU TIDAK SUKA DENGAN TUBUH KU!! LALU ITU APA?!"

Emosi Grace sepertinya tidak bisa dibendung lagi. Dia bahkan langsung berdiri dan hendak menyerang Atlas dengan pukulan yang ia bisa. Namun...

tbc.

Terpopuler

Comments

caca

caca

jenggggg Grace muntah itu 🙈🙈🙈🙈🙈

2024-11-19

1

caca

caca

salah tebakan 🤣🤣🤣🤣

2024-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!