Bab 5

***

Grace mematut tampilannya di depan cermin. Tepat di hari ini ia akan melakukan interview kerja di perusahaan Atlas. Sebenarnya dia sedikit nervous, takut hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasinya. Tapi ya sudah lah, hasil akhir biarkan jadi jawaban nanti saja. Toh ini juga kemauannya sendiri kan?

Kemarin ia sampai malam hari ke rumahnya karena ternyata Grace tidak hanya dibelikan baju kerja, tapi kedua temannya juga malah ikutan belanja. Grace tidak ambil pusing dan tidak banyak melarang, toh itu uang milik mereka juga, jadi tidak perlu banyak omong juga.

Kemeja putih berbahan satin dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam panjang melekat ditubuhnya. Potongan atas kemeja itu berbentuk V, tapi tidak rendah juga. Jadi aman lah jika dipakai oleh Grace. Grace juga menambahkan ikat pinggang kecil di celananya sebagai penambah aksen mewahnya, kebetulan kemejanya ia masukan ke dalam celana.

Rambut panjang berwarna coklatnya ia ikat ke belakang seperti kuncir kuda. Rambut Grace ini panjang dan tebal, sehingga ketika diikat seperti ini terlihat bervolume sekali.

"Gak berlebihan kan? Takutnya nanti malah dijudge sama HRD-nya kalo berlebihan," ucap Grace pelan.

"WOW!! Ini siapa? Cantik sekali."

Grace menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, tepatnya ke pintu masuk kamarnya. Disana ibu Lita tengah berdiri menatapnya.

"Gak berlebihan kan bu?" tanya Grace.

"Apanya yang berlebihan? Ini pas, sayang. Cocok sekali kamu tampil seperti ini. Sangat cantik, mewah dan elegan. Dia pasti bangga jika melihat kamu tampil seperti ini."

"Ayolah, beliau sudah meneror ku sejak semalam karena mengetahui hal ini. Ibu kan yang bilang padanya?"

"Ibu tidak bisa menyembunyikan apapun. Dia berhak tahu tentang hal itu, sayang."

Grace menghela nafasnya pelan. Pantas saja sejak semalam dia sudah diteror dengan pesan singkat dan juga telepon. Ternyata ibu Lita yang memberitahunya.

"Lin ingin bertemu dengan mu, sayang. Temui dia, katanya dia akan pegi keluar negeri untuk waktu yang lama."

"Untuk apa dia keluar negeri?"

"Perusahaan dia kan induknya diluar negeri, sayang."

Ah, benar juga.

"Atur jadwal bertemu dengannya. Lebih baik setelah kamu selesai interview di Atlas Group. Takutnya nanti dia malah marah dan apa yang kamu perankan selama ini terendus media."

"Baiklah, bu. Tolong katakan padanya aku akan menemuinya di tempat biasa. Untuk waktunya akan aku katakan sendiri nanti."

Lita menganggukan kepalanya. Sekeras kepala apapun Grace, dia tetap tidak akan pernah bisa mengabaikan mereka.

Selesai bersiap dan makan pagi, Grace langsung berkendara sendiri menuju ke perusahaan Atlas. Dengan ditemani oleh keberaniannya, ia pun masuk ke dalam lobby perusahaan itu dan langsung menemui receptionis lalu mengatakan maksudnya.

Ternyata receptionis ini sudah menunggunya. Grace pun langsung diarahkan untuk naik ke lantai sepuluh melalui lift. Karena disana letak ruangan HRD, katanya.

Grace pun segera berjalan memasuki lift dan menekan tombol lantai yang akan ia tuju. Sebelum lift tertutup, tiba-tiba ada yang menahannya dan masuk dua orang pria dewasa. Grace sempat mengernyit pelan melihat salah satu pria di depannya ini. Rasanya tidak asing, tapi siapa?

Ting.

Pintu lift terbuka, Grace segera berlalu keluar dari dalam lift. Sementara pria yang ada di dalam lift tersenyum miring setelah melihat Grace keluar dari dalam lift.

***

"Interview kamu cukup bagus. Saya suka dengan gaya bahasa dan bicara kamu yang terlihat tenang. Selain itu saya suka dengan penampilan kamu yang rapi," tutur seorang wanita yang mewawancarai Grace hari ini.

Grace tersenyum kecil mendengarnya. Dress well memang tidak pernah salah. Mau seperti apapun orangnya, asal dia bisa memix and match penampilannya, ia akan terlihat lebih baik dari aslinya.

"Terima kasih."

"Kalau begitu, hari ini kamu langsung tanda tangan kontrak kerja. CEO sendiri yang akan menerima tanda tangan mu. Kamu tinggal naik lift lagi. CEO berada di lantai lima puluh."

"Saya kira tanda tangannya langsung bersama anda."

"Tidak. Sepertinya CV yang kamu kirimkan menarik perhatian CEO, makanya dia ingin sekalian bertemu dengan mu dan membahas jobdesk yang akan kamu kerjakan setelah resmi bekerja disini."

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu, terima kasih."

"Sama-sama. Good luck, Gracellina!"

Grace tersenyum kecil lalu menganggukan kepalanya. Ia pun keluar dari dalam ruangan tersebut dan kembali masuk ke dalam lift. Tidak menunggu lama, ia langsung menekan tombol yang ada di dalam lift.

Selama lima menit berada di dalam lift, akhirnya dia sampai di lantai tujuannya. Saat lift terbuka, dia bisa melihat lorong yang cukup luas. Di depan sana dia melihat seorang pria berjas tengah berdiri di depan sebuah ruangan. Namun saat Grace mendekat, pria itu membalikan tubuhnya dan membungkuk memberi hormat pada Grace.

"Nona, tuan sudah menunggu anda di dalam."

Menunggunya? Bukankah dia hanya akan jadi karyawan biasa? Kenapa sampai harus ditunggu dan bertemu dengan CEO-nya langsung?

Mengabaikan pemikirannya, Grace pun masuk ke dalam ruangan tersebut setelah pintunya dibuka oleh pria ini. Setelah masuk, seketika ia takjub melihat ruangan ini. Dimana ruangan ini jauh lebih luas dan terdapat jendela besar disamping sana.

"Tuan, Nona Gracellina sudah tiba."

"Persilahkan duduk."

"Baik tuan."

Grace pun duduk di sofa panjang yang ada di ruangan tersebut. Sebenarnya masih heran, bukankah seharusnya dia duduk dikursi depan sana, maksudnya supaya bisa berhadapan langsung dengan CEO itu. Tapi sudah lah, biarkan saja.

Pria yang tadi menunggu Grace diluar pun segera pergi dari ruangan tersebut. Menyisakan Grace dan pria itu. Grace jadi yakin jika pria itu adalah CEO-nya.

Pria itu membalikan tubuhnya dan saling bertatapan dengan Grace. Awalnya Grace hanya diam saja, sampai akhirnya pikirannya teringat pada kejadian di club beberapa waktu yang lalu. D-dia...

"Nice to meet you, Gracellina."

Tubuh Grace mendengar suaranya, apalagi melihat pria itu menampilkan senyum menyeringainya. Dia berjalan mendekat ke arah Grace lalu duduk tepat di depannya.

"Aku tidak menyangka jika karyawan baru yang direkrut HRD adalah kau. Wanita yang aku cari selama ini," ucapnya.

Nafas Grace tercekat mendengarnya. Jadi pria ini masih mencarinya akibat kebodohannya malam itu? Sialan!!

"Bukankah aku sudah meminta maaf? Lagi pun itu semua karena dare, bukan karena kemauan ku sendiri," ucap Grace berusaha tenang.

"Aku tahu, kau sudah mengatakannya malam itu. Tapi aku tidak mau melepaskan mu begitu saja. Karena malam itu kau sudah lancang mencium ku tanpa persetujuan dari ku."

"Tapi anda juga sudah mencium saya setelahnya. Bukankah itu fair?"

"Itu hanya pembalasan. Tapi aku tetap tidak menerimanya, makanya disini aku akan memberikan mu penawaran."

tbc.

penawaran apakah itu........

Terpopuler

Comments

caca

caca

penasarannnn tingkat sekolah ini thorr gemesss 🤭🤭🤭🤭

2024-11-18

1

Robby'adja

Robby'adja

lantai 50..😅😅

2025-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!