Bab 12

***

"Bukankah kau itu pengangguran? Apa kau masih memiliki pekerjaan lain selain disini?"

Grace memutar bola matanya malas. Apakah pengangguran sepertinya tidak boleh bersantai di malam hari? Dia ini manusia, mau ada pekerjaan atau tidak, istirahat tetap nomor satu baginya. Apalagi rebahan, Grace ini peminat nomor satu rebahan di dunia. Jika saja tidak perlu adanya bekerja untuk mendapatkan uang, mungkin selamanya dia akan memilih diam dan rebahan saja. Tapi tentu saja itu tidak mungkin. Dia manusia dan mahluk hidup.

"Apakah pengangguran tidak bisa istirahat dengan normal? Hanya kalangan pekerja saja yang boleh beristirahat?" tanya Grace balik.

"Ini hanya sampai jam sembilan malam. Saya juga tidak mungkin membiarkan kamu bekerja sampai larut malam."

Grace menghela nafasnya lagi. Entah mengapa saat berhadapan dengan pria ini, dia jadi sering sekali menghela nafas. Seolah itu adalah hal yang wajib dilakukan.

"Intinya, aku hanya akan bekerja sampai pukul empat sore. Sama seperti karyawan lain. Tidak ada lagi tawar menawar. Sekarang aku akan ke ruangan ku dan memulai pekerjaan ku. Oh iya, jangan lupa minta pada Daren untuk mengirimkan jadwal mu selama satu minggu ini ke email yang tertera di surat lamaran ku. Terima kasih," putus Grace seraya bangkit dan pergi dari hadapan pria ini.

Muak rasanya. Dia memang boss disini, tapi tidak perlu semuanya sesuai dengan keinginannya kan? Menyebalkan! Jika saja Grace tidak terikat perjanjian itu, mungkin dia lebih memilih melamar di perusahaan Baylee atau pun Collin's.

Grace menyimpan tas tentengnya dan duduk di kursinya. Tak lupa ia langsung menyalakan komputer di depannya dan memasukan email non pribadinya ke komputer ini. Email ini ia gunakan hanya untuk bekerja saja. Sementara email pribadinya tentu saja memiliki nama lengkapnya yang asli.

Sementara itu diruangan tadi, Atlas hanya terdiam melihat reaksi gadis itu. Ternyata dia tidak kenal takut dengannya. Padahal disini posisi dia sebagai bossnya, dia juga yang menggaji gadis itu. Sepertinya Atlas akan mendapatkan banyak cobaan setelah menerima gadis itu menjadi sekretarisnya. Apalagi dia juga malah jadi kekasih pura-puranya.

***

Kabar tentang pengangkatan Grace sebagai sekretaris pribadi Atlas tentu saja langsung terdengar oleh semua telinga orang-orang yang ada di kantor ini. Mereka bahkan tidak segan langsung menggunjing dan membicarakannya. Baik secara langsung atau melalui pesan pribadi. Bahkan parahnya, langsung muncul gosip di grup kantor. Yang mana tentu saja semua karyawan masuk di grup ini, termasuk Grace.

Seusai mengatur ulang jadwal Atlas, atensi Grace langsung teralih pada grup chat tersebut. Notifnya sangat bejibun sekali, dia hanya diam dan menyimak apa yang dibicarakan orang di grup ini.

"Kesalahan besar gue masuk perusahaan ini. Mana langsung jadi sekretaris pribadi," gumamnya pelan.

Grace memijat pelan kepalanya. Tak sengaja ia melirik ke arah depan, dimana kaca pembatas antara ruangan tempat ia bekerja dan ruangan tempat Atlas bekerja berada. Disana dia melihat pria itu tengah asik berkutat dengan laptop di depannya. Bahkan disampingnya ada banyak sekali tumpukan map yang sepertinya harus segera ia selesaikan.

"Pantes aja gue jadi gunjingan orang kantor, orang bossnya aja bentukannya begitu. Nasib-nasib," gumamnya lagi.

Karena kepalanya mendadak pening, ia membutuhkan kopi. Grace pun berjalan keluar ruangannya dan masuk ke satu ruangan yang disebut pantry. Disana ada banyak jenis kopi ternyata. Entahlah, Grace tidak familiar dengan kopi karena dia bukan penikmat kopi. Dia hanya minum sesekali saja, itu pun jika sedang pening.

"Sekalian buatkan saya kopi."

"BUSET!!"

Grace terlonjak kaget saat mendengar suara yang tiba-tiba saja berbunyi. Ia celingukan kesana kemari mencari siapa orang yang baru saja berbicara, tapi sayangnya tidak ada siapa pun disini. Hanya ada dia.

"Buatkan saya kopi, Gracellina."

Tatapan Grace melirik ke arah microphone yang menempel di dinding. Ternyata suara itu berasal dari sana. Dengusannya terdengar cukup keras, Grace kembali kesal.

"YA!"

Dengan malas Grace pun membuatkan kopi untuk bossnya itu. Tidak tahu apakah ini akan enak atau tidak. Yang jelas dia menakarnya sesuai dengan feelingnya saja.

Sebelum masuk, Grace lebih dulu mengetuk pintu di depannya. Setelah diijinkan, ia pun baru masuk. Dia tidak lama ada disana, setelah sampai di dalam ruangan, ia langsung menyimpan kopi itu di meja Atlas dan pergi begitu saja.

"Tunggu," tahan Atlas.

"Kenapa lagi?"

"Tolong bantu cek map-map ini. Kalau ada angka yang tidak sesuai tandai dan print yang baru."

"Baik, pak."

Atlas seketika mengangkat alisnya saat mendengar nada 'Pak' dari Grace. Ia pun mengangkat pandangannya dan melirik aneh ke arah gadis ini. Tumben.

"Hanya ini?" tanya Grace.

"Yup."

Grace pun segera membawa map-map itu keluar dari dalam ruangan laknut ini dan segera masuk ke dalam ruangannya sendiri. Sedangkan Atlas, dia langsung mencoba kopi buatan gadis itu. Mendadak ia terdiam, kenapa rasa kopinya... enak?

***

Tepat pukul tiga empat puluh sore, Grace baru menyelesaikan pekerjaannya. Map yang semula hanya berjumlah lima malah semakin bertambah ketika Daren memberikannya lagi dua tumpukan map. Satu tumpukan map dan yang lima tadi sudah selesai ia kerjakan dan tinggal dibawa ke meja Atlas.

Grace meregangkan ototnya yang terasa kaku. Baru kali ini dia benar-benar bekerja, biasanya dia selalu leha-leha ketika bekerja di kantor biasa. Mungkin juga karena tuntutan dia jadi bekerja sepenuh hati tanpa sadar.

Karena sibuk bekerja, Grace tentu saja melupakan sarapannya. Hal ini sudah biasa terjadi sejak dulu, makanya dia terkena penyakit lambung. Dengan cepat Grace membuka kotak bekal makanan yang dibawakan oleh ibu Lita. Makanannya sudah dingin, tapi sudah lah tak apa. Dia akan tetap memakannya.

Sejak siang tadi, Atlas tidak ada di ruangannya. Pria itu pergi entah kemana. Grace tidak peduli juga. Akhirnya dia bisa makan dengan tenang tanpa gangguan dan suruhan dari pria itu. Berhubung pekerjaannya sudah selesai dan masih ada waktu, akhirnya ia pun makan dengan tenang.

Tadi Daren mengatakan jika tidak perlu menyelesaikan semuanya sekarang. Jadi ya sudah, sisanya besok saja.

Saking fokusnya makan sembari menonton, Grace tidak sadar jika Atlas sudah kembali ke ruangannya dan sejak tadi pria itu memperhatikannya makan. Entah apa tujuannya, yang jelas setelah ia datang ke ruangannya dan melirik ke samping, ia melihat gadis itu asik makan sembari menonton.

"Apa dia keluar saat jam istirahat tadi?" tanyanya pada Daren.

"Tidak, tuan. Nona Grace hanya diam di ruangannya dan menyelesaikan setengah map yang saya berikan. Sepertinya nona juga enggan keluar karena sikap karyawan yang sudah membicarakannya di grup kantor."

tbc.

kemarin cuma up 1 bab, biasalah lg ga mud

Terpopuler

Comments

caca

caca

semangat Thor 💪💪 q selalu menunggu thor

2024-11-21

1

caca

caca

dari kopi turun ke hati 🤣🤣🤣

2024-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!