Bab 11

***

Mungkin karena masih kesal, makanya Grace tidak membalas chat yang dikirimkan kedua temannya. Sebenarnya tidak ada gunanya dia marah, toh kedua temannya kan memang suka meninggalkannya ketika di club dan asik dengan dunianya sendiri. Tapi malam kemarin itu beda, seharusnya mereka menemani Grace yang sudah mabok dan tidak sadarkan diri. Andaikan saja mereka menemaninya, kemungkinan besar kalau Grace tidak akan ada diposisi saat ini.

Kemarin dia menginap di apartement Jill, baru di pagi harinya dia langsung pulang ke rumah ibu Lita untuk ganti baju. Karena kan hari ini dia sudah mulai aktif bekerja di perusahaan Atlas Group. Sebenarnya malas, tapi apa mau dikata. Grace sudah menandatangani perjanjian itu dan dia juga harus tetap mematuhinya. Dari pada nanti video sialan itu disebar pria itu. Dia kan pria licik.

"Beneran gak sarapan dulu? Padahal ibu udah masakin kamu loh, nak."

Grace tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya. Tepat di pukul tujuh dia berangkat dari rumah tersebut menggunakan mobilnya. Namun sebelum berangkat, tentu saja dia harus berpamitan dulu pada sang ibu.

"Enggak ibu, nanti aja. Lagi pula Cece gak lapar kok."

"Takut asam lambung kamu naik, nak."

"Enggak akan. Tadi sebelum pulang kesini aku sempet makan roti tawar di rumah Jill."

Lita menghela nafasnya pelan lalu memberikan sebuah paper bag kecil pada gadis ini.

"Ibu buatkan bekal. Nanti dimakan ya? Soalnya kamu gak makan pagi ini."

"Makasih banyak ibu. Sayang deh," ucap Grace seraya memeluk sang ibu dengan cukup erat.

"Ibu mau puas-puasin dulu sama kamu. Soalnya nanti kam udah gak tinggal disini lagi."

"Ibu," cicit Grace.

"Gak papa sayang. Lin sudah menceritakan semuanya pada ibu. Ibu senang karena akhirnya kamu memilih jalan ini."

"Ya mau bagaimana lagi, bu. Beliau sudah mewarning aku sejak lama. Jadi ya aku putuskan untuk segera kembali saja."

"Itu pilihan yang benar, nak."

"Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya bu? Doain hari ini lancar tanpa adanya masalah."

"Iya sayang. Hati-hati di jalan ya?"

Grace menganggukan kepalanya. Tak lupa sebelum benar-benar pergi, dia mendaratkan kecupan di kedua pipi sang ibu serta kembali memeluknya. Baru setelahnya ia menaiki mobilnya dan pergi dari pekarangan rumah tersebut.

Sepanjang jalan mulut Grace terus komat kamit, berdoa dan berharap jika hari ini bisa dengan cepat ia lalui tanpa adanya masalah. Kemarin Atlas hanya memberinya kartu akses masuk perusahaan tanpa memberitahu apa saja dobdesknya. Selain mempersiapkan dirinya untuk bekerja, Grace juga harus mempersiapkan dirinya menghadapi tatapan-tatapan aneh karyawan wanita di perusahaan itu.

Tampil modis dengan blouse berwarna abu-abu yang dipadukan dengan rok span berwarna hitam sepanjang lutut. Tampilan Grace sudah mirip seperti wanita karier pada umumnya. Ia juga mengikat rambutnya ala kuncir kuda, seperti biasanya.

Sesampainya di perusahaan tersebut, ia langsung memarkir mobilnya dan berjalan menuju ke lobby. Dan siapa sangka, disana sudah ada asisten pria itu. Mungkin, karena sebenarnya Grace juga tidak tahu. Hanya saja dia selalu melihat pria ini mengikuti Atlas.

"Nona Grace, mari ikut saya." Ucapnya saat Grace sudah ada di depannya.

"Kemana?"

"Tuan belum menjelaskan jobdesk anda kan? Jadi kita akan ke ruangannya lagi."

Tolong percepat saja semuanya tuhan. -Batin Grace.

Gadis itu pun menganggukan kepalanya dan mengkuti langkah pria ini memasuki area lobby. Mereka berjalan menuju ke lift khusus yang hanya digunakan oleh CEO. Beberapa pandangan aneh dan sinis sudah Grace dapatkan saat ia mengikuti asisten Atlas masuk lift ini. Sudah ia duga akan seperti ini, huh!

"Silahkan nona, tuan sudah menunggu anda."

Sesampainya di lantai tempat adanya ruangan Atlas, pria ini langsung mempersilahkannya untuk masuk sendirian. Grace tidak ambil pusing dan segera masuk setelah mengetuk pintu. Di dalam sana, Grace melihat jika Atlas sedang duduk dan berkutat dengan laptop di depannya.

Grace meneguk ludahnya kasar saat matanya tidak sengaja menatap bagian dada bidang pria itu yang sedikit terekspos karena kancingnya terbuka. Sialan, kenapa pria itu terlihat tampan?!

"Aku tahu aku tampan, tidak perlu menatap ku seperti itu."

Tatapan Grace seketika buyar. Ia langsung mendengus kesal mendengarnya. Sialan, dia terciduk!

Atlas pun mengangkat pandangannya dan menatap ke arah Grace. Kini giliran dia yang terdiam dengan apa yang ia lihat.

"Aku tahu aku sexy, tidak perlu menatap ku seperti itu," ceplos Grace tak mau kalah.

Atlas seketika berdehem pelan. Kenapa gadis ini selalu memakai baju dengan cuttingan V dibagian dadanya? Apa dia sengaja ingin mengekspos dadanya yang kecil itu?!

"Duduk," titah Atlas.

Grace pun menurut dan duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Atlas. Gadis itu sama sekali tidak melirik ke arah lain selain ke arah Atlas.

"Jobdesk yang harus kamu kerjakan. Dan ingat, ruangan mu ada di sebelah ruangan ini, Daren sudah menyiapkannya," tutur Atlas seraya menunjuk ke arah samping dimana ruangan yang nantinya akan Grace tempati.

Ruangan itu hanya dibatasi dengan kaca bening. Jadi dari sini Atlas bisa melihat secara jelas bagaimana Grace akan bekerja nantinya.

Mengabaikan hal itu, Grace lebih tertarik melihat jobdesknya apa saja. Ia pun mulai membacanya. Awalnya biasa saja, karena pekerjaannya sama seperti sekretaris seperti pada umumnya. Tetapi ia mulai mengernyit saat membaca sebagian jobdesknya.

"Mengikuti mu kemana pun kau pergi? Termasuk dalam negeri atau pun luar negeri?" tannya Grace seraya menatap ke arah Atlas.

"Kau asisten pribadi ku kalau kau lupa."

"Ya aku tahu. Tapi kenapa harus sampai ikut juga ke luar negeri? Aku tidak suka berpergian jauh."

"Mulai sekarang kau harus bisa dan harus terbiasa."

Grace berdecih pelan. Ia pun kembali membaca jobdesknya lagi. Tetapi lagi-lagi dia dibuat terkejut dengan jobdesk itu.

"Aku harus bersikap manja saat di depan orang lain? Seriuosly?"

"Bukankah aku menyewa mu juga sebagai pacar pura-pura ku? Ini hanya di depan orang, tidak saat kita berdua."

"Jadi kau mencampur jobdesk pekerjaan di kantor dan pekerjaan ku diluar kantor? Aku bahkan harus menemani mu sampai larut malam? Apa itu sebanding dengan apa yang akan aku terima?" tanya Grace.

"Tentu saja akan sebanding. Gaji mu akan naik tiga kali lipat dibanding gaji karyawan biasa. Selain itu peraturan yang aku buat juga tidak sulit, kau hanya perlu bekerja dengan santai saja."

"Tapi aku tidak bisa menemani mu kerja sampai larut malam. Sebab aku juga memiliki kegiatan lain. Jadi aku harap, setelah pukul empat sore nanti, tidak ada hubungan apapun antara kau dan aku. Entah itu pekerjaan dikantor ataupun pekerjaan sebagai kekasih bayaran."

tbc.

hayolo baca tapi gak like sama komen, hmzzzz

Terpopuler

Comments

caca

caca

hadirrr🙋🏽‍♀️🙋🏽‍♀️🙋🏽‍♀️🙋🏽‍♀️🙋🏽‍♀️

2024-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!