Bel istirahat pun berbunyi. Siswa siswi satu persatu meninggalkan kelas. Ada yang tetap tinggal di dalam kelas, ada yang kekantin dan masih banyak lagi.
"Ara kita keluar kelas yuk!" ajak Antony yang kini sudah berada didalam kelasku seraya menarik tangan ku.
"Antony mau bawa ara kemana sih pake tarik - tarik tangan segala. Memang nya Ara anak kecil mesti di tuntun jalan nya."
"Sudah tidak usah bawel ayo ikut saja." kata Antony masih saja tetap terus menarik tangan ku.
Kaki kami terhenti tepat di pintu ruang musik.
"Ngapain kita kesini?" tanya ku tak mengerti.
"Sudah ikut saja ayo." sambil membuka pintu kemudian masuk ke dalam ruang musik dan masih saja terus menarik tangan ku.
"Antony kalau ada yang melihat kita disini bagaimana, kan sekarang bukan jam seni musik."
"Sudah kamu tenang aja. Aku sudah ijin kok sama ibu Latifah guru kesenian kita. Lagi pula sekalian latihan buat lomba beberapa hari kedepan." kata Antony lagi.
"Kamu cukup duduk disini aku akan memainkan biola, dan sebuah lagu untuk mu!" kata nya seraya berlalu pergi mengambil biola kemudian kembali ketempat di mana aku duduk.
Sesaat kemudian, kini Antony sudah kembali dengan biola kemudian menarik kursi, dan duduk di depanku. Alunan biola pun mulai di mainkan.
* * *
*Jika ku harus bersabar dengan segala derita
ku terima
jika pahit nya terasa
bagai di penjara tanpa
bicara kurela
Cinta akan ku mengasihimu
sehingga nadiku tiada lagi berlagu
Andai rembulan tidak lagi mampu bercahaya
Terangilah gelapku walau dalam gelisah
Dengarkanlah aku
Jiwaku tulus untuk mu
Jika harus bersabar dengan segala derita
Ku terima
Jika pahitnya terasa
Bagai di penjara tanpa
Bicara ku rela
Kuharap kau dengar apa yang
Ku bisikan selama ini
Tanpamu seluruh nyawa tak bermakna
( Back to * )
Andai bumi tidak mampu berputar lagi
Sumpah setiaku kan tetap ada di sini
dengarkanlah aku
Jiwa ku tulus untuk mu
Sumpah
( Sumpah : Naim Daniel* )
Pok....pok....pok.....( tepuk tangan ku ).
Ia pun segera meletakkan biola nya, kemudian berdiri dari duduk nya, dan menuntunku berdiri.
"Ara aku sudah cukup lama menyimpan perasaan sama kamu. Lagu tadi mewakili perasaan ku pada mu. Maukah kamu menjadi pacarku." kata Antony seraya menggenggam kedua tangan ku.
"Antony kata - kata ini sudah cukup lama aku tunggu keluar dari mulut mu tapi kita tidak mungkin bersatu." gumam ku dalam hati seraya menunduk.
"Ara." panggil Antony aku pun segera mengangkat wajahku.
"Maukah kamu jadi pacar aku." ulang Antony.
Aku pun membalik badan ku, dan memunggungi Anton. Jujur ada perasaan senang di dalam hati ku, karena sudah lama aku menunggu kata - kata itu keluar dari mulut nya, tapi disisi lain kami punya dinding pemisah yang tak mungkin bisa kami lewati begitu saja, Lalu bagaimana dengan Syilla sahabatku.
"Ara kamu kenapa? Aku tau apa yang sedang kamu pikirkan. Aku tidak meminta sekarang jawaban mu jika kamu belum bisa menjawab nya. Dan akan aku buktikan kata - kata ku kalau aku akan melakukan apa saja demi mewujudkan cinta kita." kata Antony seraya memegang pundak ku kemudian berlalu pergi. Aku hanya bisa menangis dalam diam. Dimana aku menyukai orang, dan sangat mencintainya aku justru di hadap kan pada pilihan yang tak ingin aku pilih bahkan sama sekali tidak aku inginkan.
💖💖💖
Silahkan tinggal kan jejak like, vote, comment dan bintang lima pada karya aku. and don"t forget follow my profil. Bye..bye...bye....
Terima kasih
💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
zien
Semoga sukses selalu 😘
2021-03-24
0
Intanksm98
beratt ehh :(
2020-12-25
0
Om Rudi
ada dinding pemisah
jangan bosan ke PENDEKAR SANGGANA
2020-12-04
0