Syilla pun berhenti kemudian menoleh kebelakang lalu berkata, "Aku tidak sudi memungut bekas orang apa lagi bekas sahabat sekaligus sainganku. Jadi aku sedekahkan dia kepadamu saja, kamu lebih membutuhkan dari pada aku." ujarnya kemudian lalu diiringi dengan tawa.
"Ha...ha...ha...., sebaiknya kalian pergi dari rumah ku sekarang juga." ujarnya dengan nada membentak.
Setelah berucap begitu Ara dan Fhani pun meninggalkan rumah Syilla dengan hati yang kecewa sungguh Ara tak menyangka Syilla yang sudah di kenalnya selama bertahun - tahun kini hanya gara - gara satu laki - laki kini tega memutuskan tali persahabatan yang sudah terbina selama bertahun - tahun. Dan kini bendera perang sedang berkibar di antara mereka. Sakit sungguh sangat sakit. Sakit ditinggal pacar mungkin tidak seberapa sakitnya tapi sakit di tinggal sahabat sangat susah mencari penggantinya. Dilantai dua seorang gadis muda tak henti - hentinya menyunggingkan senyum licik rencana demi rencana sudah dia susun rapi diotaknya tinggal menunggu waktu yang tepat buat melancarkan aksinya.
💖💖💖
Kini hari sudah berganti dengan malam . Di kamar, Ara sedang membaca buku tiba - tiba.
"Ting....." bunyi notifikasi pesan.
"Antoni........."
Antony Wijaya
- "Malam Ra .... lagi ngapain?" 20.30
Amara Navisha
- "Aku lagi baca buku. Kamu sendiri lagi ngapain?"20.31
Antony Wijaya
- "Aku lagi mikirin kamu." 20.32
Amara Navisha
- "Gombal. Sudah tidur sana biar tidak kesiangan besok bangun nya." 20.33
Antony Wijaya
- "Ya, sudah kamu juga tidur dan jangan lupa pake baju yang aku beri besok. Selamat malam dan semoga mimpi indah. Mimpiin aku ya. Bye...bye." 20.34
Amara Navisha
- "Iya iya selamat malam. Sampai bertemu besok di gedung pertunjukan musik." 20.35 Malam kian larut Aku pun memutuskan untuk segera tidur.
Kini hari sudah menyongsong pagi.
Aku pun segera beranjak dari tempat tidur ku kemudian melangkah kan kaki ku kekamar mandi. Tidak menunggu waktu lama kini Aku sudah menyelesaikan ritual mandi ku. Dan segera menunaikan kewajiban ku sebagai umat muslim. Setelah selesai Aku pun merapikan kembali mukena dan sajadahnya. Lalu berjalan ke meja belajar dan membuka paper bag yang beberapa hari lalu di bawa oleh Antony, "Masya Allah cantik nya." gumam ku dalam hati. Aku pun segera memakai nya lalu berjalan menuju meja rias yang ada di kamar ku. Aku pun duduk lalu memoles bedak di wajah ku riasan natural tapi terkesan sangat menawan.
Setelah selesai Aku pun segera keluar dari kamar dan menuruni tangga satu persatu.
"Masya Allah cantik nya putri bunda." kata bunda memuji ketika aku sudah berada di lantai bawah.
"Bunda muji nya biasa aja Bun, Ara berangkat dulu ya." ijin ku pada bunda.
"Tidak sarapan dulu." tawar bunda.
"Tidak sempat bunda ntar aja deh sarapan nya di sana." ujar ku seraya meraih dan mencium punggung tangan sang bunda.
"Hati - hati di jalan." kata bunda mengingatkan.
Di perempatan jalan yang ada di sekitar rumahku diam - diam ada mobil yang sudah siap mengikutiku kemana aku akan pergi hari ini.
Aku pun segera melangkah kan kaki ku kegarasi mobil dan segera masuk ke dalam mobil kemudian perlahan - lahan mobil ku meninggalkan halaman rumah menuju alamat gedung yang ada di undangan. Empat puluh lima menit berlalu aku kini sudah memasuki halaman gedung dan segera memarkir mobil ku diparkiran dan meninggu Antony di parkiran.
Disebrang jalan mobil itupun berhenti. Orang itu nampak menyunggingkan senyum menyeringai. Begitu banyak orang - orang lalu lalang di gedung mewah ini, orang - orang yang ingin menyaksikan pertunjukan musik luar biasa, begitu pula dengan ku. Aku mencari sosok Antony yang seperti nya belum sampai. Aku khawatir Ia akan terlambat. Tapi kekhawatiranku tak berlangsung lama, Ia muncul di hadapan ku dengan nafas terengah - engah. Dengan menggunakan jas, sangat cocok dengan nya.
"Ra pergi yuk." ajak Antony ketika sudah tiba di parkiran.
"Kita mau kemana. Harusnya kamu siap - siap. Bukan nya malah mengajak aku pergi. Buruan gih masuk." suruh ku pada Antony.
"Sudah ngikut aja tidak usah bawel." kata nya seraya menarik tangan ku.
Kami pun berjalan dan berhenti di halte sekitar gedung pertunjukan itu.
"Ngapain kita kesini." tanya ku penasaran. yang ditanya bukan nya menjawab malah menghentikan taksi yang lewat. Kami pun naik tidak butuh waktu lama kami kini sudah sampai di tempat tujuan. Sebuah mesjid yang terletak di pinggir jalan raya.
"Apa kamu tidak salah berhenti di depan mesjid ini dan ini kan lingkungan rumah ku?" tanya ku pada Antony tak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang.
"Iya Ra, di tempat ini aku akan membuktikan cinta ku padamu kalau aku sungguh - sungguh serius mencintaimu. Kemarin pas aku pulang dari rumah mu, aku kebetulan lewat mesjid ini dan aku bertemu dengan seorang ustad dan aku sudah janji sama ustad itu kalau aku akan kembali kesini hari ini." kata nya menjelaskan dengan nada pasti.
Mobil itupun kini ada di sekitar mesjid tempat kami berada sekarang.
💖💖💖
Silahkan tinggalkan jejak like, vote, comment dan beri bintang lima pada karya aku ya, dan jangan lupa follow my profil. Makasih....
💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Intanksm98
Tulus bener cintanya..
2020-12-25
0
🍫Bad Mood 🍰
Bajunya raa baguss.. aku mau kak.. 😍😍
2020-12-11
0
F I T R I A
like
2020-10-31
0