Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan

Saat Aric terjatuh ke dalam altar, dunia di sekelilingnya berubah menjadi kegelapan yang dalam. Dia tidak bisa melihat apa pun, hanya mendengar napasnya sendiri yang berat dan gemuruh jantungnya yang berpacu. Kegelapan ini bukanlah kegelapan biasa. Itu seperti makhluk hidup, membisikan ketakutan dan keraguan ke dalam benaknya, mencoba menghancurkan keberaniannya.

"Aric, kau tidak akan pernah berhasil," bisik suara yang serak, bergema di dalam kepalanya. "Kau lemah. Kau tidak bisa menyelamatkan siapa pun."

Aric meremas tangannya, mencoba menahan ketakutan yang merayap di dalam dirinya. "Ini hanya ilusi," gumamnya, berusaha meyakinkan dirinya sendiri. "Aku tidak boleh membiarkan rasa takut menguasai diriku." Tapi kegelapan itu semakin padat, menyesakkan seperti kabut yang menelan seluruh tubuhnya.

Di tengah kepanikan, suara lain muncul, suara yang jauh lebih akrab. "Aric, apa kau menyerah begitu saja?"

Aric tertegun. Itu adalah suara ayahnya, suara yang sudah lama ia rindukan tetapi tak pernah ia duga akan mendengarnya lagi. Ia berbalik, dan dari kegelapan, sosok ayahnya muncul, mengenakan baju tempur lamanya, dengan mata tajam yang pernah memandang Aric dengan penuh kasih sayang.

"Ayah?" Aric bergumam, air mata menetes di wajahnya. "Aku... aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Kegelapan ini terlalu kuat."

Sosok ayahnya menggeleng, ekspresinya keras. "Putraku, kau sudah tumbuh menjadi pejuang yang luar biasa. Tetapi kau harus memahami bahwa kekuatan sejati tidak datang dari amarah atau ketakutan. Kau harus menemukannya di dalam hatimu sendiri."

Aric terdiam. Kata-kata ayahnya menusuk, tetapi di dalam hatinya ia tahu ada kebenaran di dalamnya. "Tapi bagaimana aku melawan takdir yang telah ditentukan? Bagaimana aku bisa menjadi lebih kuat dari naga kehancuran di dalam diriku?"

Sosok ayahnya mendekat, menepuk bahu Aric dengan lembut. "Kau bukan hanya reinkarnasi Dewa Naga. Kau adalah Aric, seorang pemuda yang penuh cinta dan keberanian. Ingatlah siapa dirimu, dan gunakan kekuatan itu untuk melindungi, bukan untuk menghancurkan."

Saat Aric mendengar kata-kata itu, rasa hangat mulai menyebar di dalam dadanya, menggantikan dinginnya kegelapan. Cahaya kecil menyala di dalam hatinya, seperti percikan api yang mulai tumbuh.

Tiba-tiba, sosok ayahnya menghilang, dan kegelapan itu melesat mundur. Namun, belum selesai. Dari kegelapan itu, muncul bayangan lain, yang kali ini menyerupai dirinya sendiri. Wajahnya penuh amarah, matanya bersinar merah, dan cakar hitam muncul dari tangannya.

"Aku adalah dirimu, sisi gelapmu," kata bayangan itu, suaranya seperti gemuruh badai. "Kau tidak bisa mengabaikan aku. Aku adalah kehancuran yang kau bawa, dan aku akan menguasai dirimu."

Aric merasakan amarah dan kebencian itu, mengalir di dalam darahnya. Tetapi, di dalam dirinya, ia masih mendengar suara ayahnya, mengingatkan untuk tidak menyerah. "Aku tidak akan membiarkanmu mengendalikan diriku," katanya, suaranya penuh ketegasan. "Aku bukan alat kehancuran."

Bayangan itu tertawa, suaranya memekakkan telinga. "Kau pikir bisa melawanku? Kau tidak punya kekuatan untuk menghadapiku!" Ia melompat ke arah Aric, menyerang dengan cakar hitamnya.

Aric menghindar dengan cepat, tetapi serangan itu meninggalkan goresan di lengannya. Rasa sakit membakar, membuatnya sadar bahwa ini adalah pertempuran nyata, bukan hanya ilusi. Ia mengangkat tangannya, dan energi naga mulai menyala di sekeliling tubuhnya, membentuk perisai api biru.

"Aku tidak butuh amarah untuk melawanmu," teriak Aric. "Aku punya sesuatu yang jauh lebih kuat!"

Bayangan itu menyerang lagi, tetapi Aric menghadangnya dengan perisai energinya. Mereka terlibat dalam pertempuran sengit, energi kegelapan melawan api yang membara. Setiap kali bayangan itu menyerang, Aric mengingat wajah teman-temannya, Lyria dan Kael, dan semua orang yang ingin ia lindungi.

"Kau tidak bisa mengalahkan aku," kata bayangan itu, semakin marah. "Aku adalah bagian dari dirimu."

Aric mengeraskan hatinya, melangkah maju. "Ya, kau adalah bagian dari diriku. Tapi aku tidak takut padamu. Kau hanya ada di sini karena aku membiarkan amarah dan ketakutan menguasai diriku. Sekarang, aku akan mengambil kembali kendali itu."

Dengan kekuatan yang terkumpul, Aric mengangkat kedua tangannya, dan energi biru yang membara menyelimuti bayangan itu. Bayangan tersebut menjerit, mencoba melawan, tetapi akhirnya lenyap dalam cahaya yang menyilaukan.

Kegelapan mulai memudar, dan Aric berdiri di tengah lingkaran cahaya yang hangat. Napasnya tersengal-sengal, tubuhnya gemetar, tetapi di dalam dirinya, ia merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Aku akan melindungi dunia ini, apa pun yang terjadi," gumamnya.

Dunia di sekelilingnya mulai berputar, dan Aric merasakan dirinya diangkat dari altar. Ketika ia membuka matanya, ia kembali berdiri di hutan, dengan Lyria dan Kael menatapnya dengan cemas.

"Aric! Kau baik-baik saja?" tanya Lyria, suaranya penuh kekhawatiran.

Aric tersenyum lemah, mengangguk. "Aku baik-baik saja. Dan aku tahu apa yang harus kita lakukan."

Kael mendekat, matanya menyipit. "Apa yang kau lihat di dalam sana?"

Aric memandang sahabat-sahabatnya, merasa lebih kuat dari sebelumnya. "Aku melihat kegelapan di dalam diriku sendiri. Tapi aku juga melihat harapan. Kita bisa melawan ini, selama kita tetap bersama."

Hutan Kegelapan masih penuh misteri, tetapi Aric kini merasa lebih siap daripada sebelumnya. Petualangan mereka masih jauh dari selesai, tetapi mereka sekarang memiliki tujuan yang jelas: mengalahkan kegelapan, bukan hanya di luar, tetapi juga di dalam diri mereka sendiri.

Mereka bertiga melangkah maju, siap menghadapi apa pun yang akan datang, dengan hati penuh harapan dan tekad yang tak tergoyahkan.

Episodes
1 Bab1: mimpi 3 sahabat
2 Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3 Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4 Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5 Bab 5: Bayangan di Hutan
6 Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7 Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8 Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9 Bab 9: Memori yang Terbangun
10 Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11 Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12 Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13 Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14 Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15 Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16 Bab 16: Hutan kegelapan
17 Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18 Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19 Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20 Bab 20: Hati yang Terbelah
21 Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22 Bab 22: Api dan bayangan
23 Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24 Bab 24: Keputusan Terakhir
25 Bab 25: Bangkit dari Abu
26 Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27 Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28 Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29 Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30 Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31 Bab 31: Perjalanan Kembali
32 Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33 Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34 Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35 Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36 Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37 Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38 Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39 Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40 Bab 40: Pilihan Aric
41 Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42 Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43 Bab 43: Jejak Kekuatan
44 Bab 44: Awal dari Akhir
45 Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46 Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47 Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48 Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49 Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50 Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51 Bab 51: Bisikan Kegelapan
52 Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53 Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54 Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55 Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56 Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57 Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58 Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59 Bab 59: Langit Para Dewa
60 Bab 60: Warisan Kegelapan
61 Bab 61: Pilihan yang Berat
62 Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63 Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64 Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65 Bab 65: Tanda yang Terungkap
66 Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67 Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68 Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69 Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70 Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71 Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72 Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73 Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74 Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75 Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76 Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77 Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78 Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79 Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab1: mimpi 3 sahabat
2
Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3
Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4
Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5
Bab 5: Bayangan di Hutan
6
Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7
Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8
Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9
Bab 9: Memori yang Terbangun
10
Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11
Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12
Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13
Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14
Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15
Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16
Bab 16: Hutan kegelapan
17
Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18
Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19
Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20
Bab 20: Hati yang Terbelah
21
Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22
Bab 22: Api dan bayangan
23
Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24
Bab 24: Keputusan Terakhir
25
Bab 25: Bangkit dari Abu
26
Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27
Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28
Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29
Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30
Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31
Bab 31: Perjalanan Kembali
32
Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33
Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34
Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35
Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36
Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37
Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38
Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39
Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40
Bab 40: Pilihan Aric
41
Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42
Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43
Bab 43: Jejak Kekuatan
44
Bab 44: Awal dari Akhir
45
Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46
Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47
Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48
Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49
Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50
Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51
Bab 51: Bisikan Kegelapan
52
Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53
Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54
Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55
Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56
Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57
Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58
Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59
Bab 59: Langit Para Dewa
60
Bab 60: Warisan Kegelapan
61
Bab 61: Pilihan yang Berat
62
Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63
Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64
Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65
Bab 65: Tanda yang Terungkap
66
Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67
Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68
Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69
Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70
Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71
Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72
Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73
Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74
Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75
Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76
Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77
Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78
Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79
Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!