Bab 2: Perjalanan ke Akademi

Langit Eldoria mulai beranjak dari biru cerah menjadi jingga keemasan saat senja menghampiri. Perjalanan menuju Akademi Petualang membawa mereka melintasi padang rumput hijau, menyeberangi sungai kecil yang gemericiknya menenangkan, dan menyusuri hutan yang seolah menyimpan misteri yang belum terungkap. Ketiganya masih penuh semangat, meskipun perjalanan ini lebih melelahkan daripada yang mereka bayangkan.

"Berapa jauh lagi, Aric?" tanya Lyria, berhenti sejenak untuk mengatur napas. Rambut cokelatnya yang bergelombang berkibar tertiup angin, dan ia menyeka peluh di dahinya.

Aric, yang berjalan di depan mereka dengan langkah ringan, menoleh dan memberikan senyum lebar. "Menurut petanya, kita tinggal menyeberangi lembah itu, lalu berjalan sedikit ke arah utara," jawabnya sambil menunjuk ke arah yang dimaksud. "Tidak jauh lagi, aku janji."

Kael yang berjalan di belakang, membawa tas yang lebih berat, hanya bisa menggelengkan kepala. "Kau selalu mengatakan itu, Aric. Tapi kenyataannya kita masih terus berjalan tanpa akhir," gumamnya. Suara Kael terdengar lelah, tetapi ia menyembunyikan rasa penatnya dengan senyum samar.

Aric tertawa keras, seolah lelah adalah hal yang tidak pernah menyentuhnya. "Yah, petualangan tidak akan seru tanpa sedikit rasa lelah, bukan?" katanya, memutar-mutar peta di tangannya. "Kalian harus berpikir seperti petualang sejati! Tidak ada yang bisa menghentikan kita!"

Lyria mendekati Kael dan mengangguk. "Aku tahu kau lelah, Kael, tapi coba lihat sisi baiknya. Kita akan tiba di Akademi dan memulai mimpi kita bersama. Itu membuat semua ini sepadan, bukan?"

Kael menatap mata Lyria, dan untuk sesaat, rasa lelahnya menghilang. Ia tahu betapa pentingnya ini bagi Lyria, betapa berartinya mimpi ini bagi mereka bertiga. Ia mengangguk. "Kau benar. Aku hanya berharap aku punya semangat tak terbatas seperti Aric," balasnya, menciptakan senyum kecil di wajahnya.

Mereka melanjutkan perjalanan, melintasi lembah yang mulai diselimuti bayangan malam. Hutan di sekeliling mereka mulai terasa lebih gelap, dan suara burung hantu sesekali terdengar, menciptakan suasana yang mencekam. Aric berhenti tiba-tiba dan mengangkat tangan, memberi isyarat agar mereka diam.

"Apa itu?" bisik Aric, menajamkan pendengarannya.

Kael dan Lyria berhenti, menahan napas. Kael bisa merasakan udara menjadi lebih dingin, dan keheningan yang tiba-tiba membuat bulu kuduknya meremang. "Apa yang kau dengar?" tanya Kael, suaranya pelan.

Lyria mendekat ke mereka, matanya memindai hutan di sekitar. "Mungkin itu hanya hewan malam," katanya, mencoba meyakinkan diri sendiri.

Namun, suara gemerisik dari balik semak-semak di depan mereka membuat mereka semua waspada. Aric meraih pedangnya yang terikat di punggungnya, sementara Kael mengangkat tongkat kayu yang dibawanya untuk berjaga-jaga. Lyria, meski tanpa senjata, mengambil posisi di belakang mereka, siap membantu jika diperlukan.

Dari balik semak-semak, seekor makhluk muncul. Itu adalah serigala besar dengan bulu abu-abu gelap dan mata kuning menyala yang menatap mereka dengan lapar. Makhluk itu menggeram, memperlihatkan deretan gigi tajamnya. Aric melangkah maju, memegang pedangnya dengan erat.

"Jangan panik," katanya, berusaha terdengar tenang. "Kita bisa mengatasi ini bersama."

Kael menelan ludah. Ia tahu Aric selalu percaya diri dalam situasi seperti ini, tetapi ia tidak bisa menghilangkan rasa takut yang mencekamnya. "Lyria, tetap di belakang kami," perintah Kael, meskipun ia tahu Lyria tidak akan lari begitu saja.

Serigala itu melangkah maju, otot-ototnya menegang. Aric tidak menunggu lebih lama; ia melompat maju dengan serangan cepat, mencoba menakut-nakuti makhluk itu. Tetapi serigala itu lebih cepat dari yang ia kira. Dengan gerakan yang cekatan, serigala itu menghindari serangan Aric dan menerkam ke arahnya.

Kael berlari untuk membantu, mengayunkan tongkat kayunya dengan sekuat tenaga ke sisi serigala. Tongkat itu mengenai makhluk itu, tetapi tidak cukup kuat untuk melukainya. Serigala itu mengalihkan perhatiannya ke Kael, dan Kael merasakan ketakutan membeku di dadanya.

"Aric, cepat!" teriak Kael, mencoba menjaga jarak dari makhluk itu.

Aric kembali berdiri, meski terpincang-pincang, dan mengayunkan pedangnya sekali lagi. Kali ini, pedangnya mengenai kaki serigala, membuat makhluk itu mundur dengan geraman marah. Lyria bergegas ke sisi Kael, matanya dipenuhi kekhawatiran.

"Kael, kau baik-baik saja?" tanya Lyria, memeriksa temannya.

Kael mengangguk, meskipun tangannya gemetar. "Aku baik-baik saja. Kita harus keluar dari sini sebelum makhluk itu memanggil kawanan lainnya," jawabnya.

Serigala itu menatap mereka dengan mata penuh kebencian, tetapi akhirnya mundur ke dalam kegelapan hutan, suaranya menghilang di antara pepohonan. Ketiganya berdiri di sana, napas mereka memburu, tetapi mereka selamat.

Aric tertawa, meskipun wajahnya masih pucat. "Nah, itu adalah petualangan yang mendebarkan," katanya, mencoba terdengar riang. "Aku pikir kita melakukannya dengan baik."

Kael menatap Aric dengan setengah marah. "Kau nyaris membuat kita semua celaka," balasnya, tetapi akhirnya ia tersenyum. Rasa lega mengalir ke dalam dirinya, meskipun rasa takut tadi masih terasa di ujung hatinya.

Lyria meletakkan tangannya di bahu mereka berdua. "Yang penting kita masih bersama dan selamat," katanya, matanya penuh dengan rasa syukur.

Kael mengangguk. "Ya, kita selamat," katanya. Tapi dalam hati, ia merasakan firasat bahwa ini baru permulaan. Dunia di luar Eldoria penuh dengan bahaya, dan mereka harus selalu siap menghadapi apa pun.

Mereka melanjutkan perjalanan dengan hati-hati, dengan keheningan yang kini terasa lebih mencekam. Namun, semangat mereka untuk mencapai Akademi tetap tak tergoyahkan. Mereka tahu bahwa mimpi mereka mungkin membawa mereka ke jalur yang penuh bahaya, tetapi itulah harga yang harus dibayar untuk menjadi petualang.

Episodes
1 Bab1: mimpi 3 sahabat
2 Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3 Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4 Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5 Bab 5: Bayangan di Hutan
6 Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7 Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8 Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9 Bab 9: Memori yang Terbangun
10 Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11 Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12 Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13 Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14 Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15 Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16 Bab 16: Hutan kegelapan
17 Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18 Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19 Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20 Bab 20: Hati yang Terbelah
21 Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22 Bab 22: Api dan bayangan
23 Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24 Bab 24: Keputusan Terakhir
25 Bab 25: Bangkit dari Abu
26 Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27 Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28 Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29 Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30 Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31 Bab 31: Perjalanan Kembali
32 Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33 Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34 Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35 Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36 Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37 Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38 Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39 Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40 Bab 40: Pilihan Aric
41 Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42 Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43 Bab 43: Jejak Kekuatan
44 Bab 44: Awal dari Akhir
45 Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46 Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47 Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48 Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49 Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50 Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51 Bab 51: Bisikan Kegelapan
52 Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53 Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54 Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55 Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56 Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57 Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58 Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59 Bab 59: Langit Para Dewa
60 Bab 60: Warisan Kegelapan
61 Bab 61: Pilihan yang Berat
62 Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63 Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64 Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65 Bab 65: Tanda yang Terungkap
66 Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67 Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68 Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69 Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70 Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71 Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72 Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73 Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74 Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75 Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76 Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77 Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78 Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79 Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab1: mimpi 3 sahabat
2
Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3
Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4
Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5
Bab 5: Bayangan di Hutan
6
Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7
Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8
Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9
Bab 9: Memori yang Terbangun
10
Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11
Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12
Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13
Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14
Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15
Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16
Bab 16: Hutan kegelapan
17
Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18
Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19
Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20
Bab 20: Hati yang Terbelah
21
Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22
Bab 22: Api dan bayangan
23
Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24
Bab 24: Keputusan Terakhir
25
Bab 25: Bangkit dari Abu
26
Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27
Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28
Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29
Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30
Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31
Bab 31: Perjalanan Kembali
32
Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33
Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34
Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35
Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36
Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37
Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38
Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39
Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40
Bab 40: Pilihan Aric
41
Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42
Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43
Bab 43: Jejak Kekuatan
44
Bab 44: Awal dari Akhir
45
Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46
Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47
Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48
Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49
Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50
Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51
Bab 51: Bisikan Kegelapan
52
Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53
Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54
Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55
Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56
Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57
Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58
Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59
Bab 59: Langit Para Dewa
60
Bab 60: Warisan Kegelapan
61
Bab 61: Pilihan yang Berat
62
Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63
Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64
Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65
Bab 65: Tanda yang Terungkap
66
Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67
Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68
Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69
Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70
Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71
Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72
Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73
Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74
Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75
Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76
Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77
Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78
Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79
Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!